Sistem Informasi TINJAUAN PUSTAKA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Menurut Lucas 1987 in Kumorotomo, et al. 1994, Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu McLeod, 1995 in Santoso, 2000. Menurut Murdick, et al. 1984, Sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk tujuan bersama. Menurut O’Brien 1990, Sistem dapat dijelaskan secara sederhana sebagai suatu kelompok yang saling berhubungan atau unsur-unsur yang saling mempengaruhi membentuk satu kesatuan. Selain itu, Sistem juga dapat dijelaskan sebagai suatu kelompok dimana komponen-komponen yang saling berhubungan saling bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan cara menerima masukan input dan menghasilkan keluaran output dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama. Namun bagi kajian ilmiah atau bagi kaum profesional, dua pengertian ini mengandung perbedaan mendasar. Menurut O’Brien 1990, pada umumnya data didefinisikan sebagai pengukuran secara obyektif dari sifat suatu keadaan seperti orang, tempat, benda, dan kejadian-kejadian. Pengukuran ini biasanya digambarkan dengan simbol-simbol seperti angka-angka dan kata- kata, atau oleh susunan kode-kode yang merupakan gabungan dari angka-angka, huruf abjad dan karakter lain. Sementara Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diubah menjadi sebuah struktur atau susunan data yang lebih berarti dan berguna bagi pengguna user. Menurut Kumorotomo et al. 1994, data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi informasi. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Murdick et al. 1984 menguraikan secara singkat bahwa data adalah fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Burch dan Grudnitski 1989 in Kumorotomo et al. 1994 menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi yaitu akurasi, ketepatan waktu, dan relevansi. Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah atau diproses menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau bermanfaat bagi tindakan pengambilan keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Informasi ini memberikan sesuatu yang berguna jika sesuai dengan kebutuhan pengguna atau penerima, mempunyai ketelitian dalam pengolahan data, tidak kadaluwarsa up to date dan dapat dipergunakan secara efektif Davis, 1974 in Goimawan, 2000. Menurut O’Brien 1990, Sistem Informasi adalah sekumpulan orang, cara kerja, dan sumber yang mengumpulkan, mengubah, serta menyebarkan informasi dalam suatu organisasi. Selain itu Sistem Informasi didefinisikan sebagai sistem yang menerima sumber data sebagai masukan input dan kemudian mengolahnya menjadi informasi sebagai hasil keluarannya output. Berdasarkan Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada 1977 in Goimawan 2000, Sistem Informasi dijabarkan sebagai kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan : a pengolahan data yang legal dan transaksional; b memberikan informasi kepada manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan; c memberikan bermacam-macam laporan yang diperlukan oleh pihak luar. Sistem Informasi juga merupakan sistem yang saling berinteraksi dengan lingkungan dan melalui suatu siklus yang disebut Siklus Sistem Informasi Kroenke, 1992 in Santoso, 2000. Siklus Sistem Informasi terdiri dari Masukan Input, Proses atau pengolahan Processing dan Keluaran Output biasa disingkat MPK. MPK adalah siklus yang menggambarkan bagaimana sistem mendapat masukan dari lingkungan, kemudian sistem mengolah masukan tersebut sehingga menghasilkan suatu keluaran. Keluaran yang dihasilkan tersebut kemudian dikembalikan lagi ke lingkungan sebagai sarana informasi. Lucas 1987 in Kumorotomo et al. 1994 mendefinisikan Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan danatau untuk mengendalikan organisasi. Suatu Sistem Informasi yang berbasis komputer terdiri dari manusia, perangkat keras hardware merujuk kepada perkakas mesin, perangkat lunak software merujuk kepada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk pendukungnya, data, dan prosedur- prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten Kumorotomo et al., 1994. Proses pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, dalam sistem informasi dibutuhkan alat untuk menyimpan data tersebut sehingga dalam proses pengolahan terdapat data, baik data yang baru maupun data yang telah disimpan sebelumnya. Skema model dasar dengan penyimpanan data ditunjukkan pada Gambar 1 Davis, 1974 in Goimawan, 2000. Gambar 1. Model Sistem Informasi Dasar Pemilihan metode pengolahan data yang tepat memiliki 4 syarat utama yang perlu dipertimbangkan yaitu : a volume unsur-unsur data yang dimuat; b kompleksitas operasi- operasi pengolahan data; c pembatasan waktu pengolahan; d tuntutan melakukan perhitungan yang benar. Berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut maka untuk mengorganisasikan dan mengolah data yang cukup besar dan memerlukan kecepatan serta ketepatan pengolahan, maka media komputer merupakan media yang tepat untuk menyusun sistem informasi Moekijat, 1996 in Goimawan, 2000. Menurut Koutur 1996 in Haryanto 1999, komputer mempunyai kemampuan dalam menunjang 4 macam sistem, yaitu: a Sistem pengolahan data elektronik Electronic Data MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN PENYIMPANAN Processing System atau EDPS, merupakan suatu sistem pengolahan data yang bertujuan menghasilkan informasi; b Sistem penunjang keputusan Decision Support System atau DSS, merupakan suatu sistem yang bertujuan menunjang aktivitas pengambilan keputusan; c Sistem penunjang ahli Expert Support System atau ESS, merupakan suatu sistem dimana komputer dapat berperan seperti ahli yang dapat memberikan jawaban atas suatu masalah dan dapat pula berperan sebagai pengambil keputusan dari berbagai alternatif yang diberikan; d Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang terdiri dari ketiga sistem sebelumnya yaitu EDPS, DSS dan ESS. Susunan sistem-sistem diatas dapat dibuat menjadi suatu hirarki yang dikenal sebagai hirarki Sistem Informasi Manajemen SIM seperti pada Gambar 2: ESS DSS EDPS Gambar 2. Hirarki Sistem Informasi Manajemen 1. Sistem Manajemen Basis Data Database Menurut Murdick 1996 in Kumorotomo et al. 1994, secara sederhana database dapat didefinisikan sebagai koleksi terpadu dari data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral. Sistem manajemen basis data adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain dan program untuk mengakses data tersebut Kort and Silberschatz, 1986 in Santoso, 2000. Sistem basis data dirancang untuk mengelola data dan informasi dalam jumlah besar secara efisien dan aman serta menciptakan prosedur cari-ambil retrieval yang cepat dan mudah dalam proses penyimpanan data ke dalam basis data maupun pengambilan data dari basis data Kumorotomo et al., 1994. Septanto 1997 in Haryanto 1999 mendefinisikan database sebagai kumpulan dari informasi yang berhubungan dengan suatu objek atau tujuan khusus. Menurut Kumorotomo et al. 1994, basis data dapat disimpan dalam beberapa struktur yaitu struktur data hierarkis, struktur data jaringan network dan struktur data relasional. Struktur data relasional lebih banyak digunakan karena meminimumkan kelebihan data data redundancy dan menjamin integritas data, sehingga pemakaian ruangan penyimpanan lebih efisien dan pemeliharaan data lebih sederhana. 2. Struktur Data Relasional Teknologi basis data database relasional adalah yang paling menarik saat ini karena mudah digunakan dan kemungkinan aplikasinya begitu luas. Menurut Kort and Silberschatz 1986 in Santoso 2000, model data relasional adalah model basis data yang disajikan dalam bentuk kumpulan tabel-tabel atau relasi-relasi, yang masing-masing tabel atau relasi ditandai dengan nama yang unik. Sebuah model data relasional akan dapat memperlihatkan semua relasi antarbentukan atau entitas entitydata, sehingga data relatif lebih mudah dipahami. Setiap tabel atau relasi terdiri dari sekumpulan kolom dan jumlah baris. Setiap kolom di dalam suatu tabel atau relasi disebut juga atribut dari relasi tersebut. Setiap baris pada suatu relasi disebut juga record yang mengandung nilai data. Manajemen database dengan menggunakan bahasa pemrograman memiliki beberapa kemampuan yaitu Kurniadi, 1999: a. Memiliki sarana pengembangan yang bersifat grafis visual. b. Berorientasi objek object oriented programming. c. Dapat bekerja didalam sistem operasi Windows. d. Dapat menghasilkan program aplikasi berbasis Windows. e. Mampu memanfaatkan kemampuan Windows seperti grafis, multimedia, internet, multitasking dan sebagainya.

B. Sumberdaya Udang