43
Gambar 3.5. Perkiraan berat jenis beton basah yang dimampatkan secara penuh
16. Kebutuhan agregat campuran
Kebutuhan agregat campuran dihitung dengan cara mengurangi berat beton per meter kubik dengan kebutuhan air dan semen.
17. Kebutuhan agregat halus
Dihitung dengan cara mengkalikan kebutuhan agregat campuran dengan prosentase berat agregat halusnya.
18. Berat agregat kasar
Dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat campuran dengan kebutuhan agregat halus.
3.4. Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Silinder Beton
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan perawatan benda uji silinder beton adalah sebagai berikut:
2100 2200
2300 2400
2500 2600
2700
100 120
140 160
180 200
220 240
260 280
B e
ra t
b e
to n
k g
m 3
Kandungan air ltrm3 beton
2,9 2,8
2,7 2,6
2,5 2,4
Berat jenis agregat campuran
44
1. Setelah didapat perhitungan mix design beton. Setiap akan melakukan
pengadukan beton maka kadar air material seperti agregat halus dan agregat kasar diperiksa lagi agar didapat agregat dalam kondisi SSD atau
kering permukaan. 2.
Menimbang bahan yang dibutuhkan sesuai dengan yang telah ditentukan dalam perencanaan.
3. Pengadukan bahan didahului dengan membasahi molen dengan sedikit
air, kemudian kerikil dimasukan terlebih dahulu serta sebagian pasir dan semen, tambahkan air dan 34 bagian superplasticizer, sisa dari pasir dan
silika fume dimasukan dalam molen pengaduk, dan langkah yang terakhir setelah kurang lebih 5-7 menit sisa dari superplasticizer dimasukkan.
4. Setelah adukan homogen, tuang ke alas campuran beton.
5. Diukur nilai slump dengan memasukan adukan beton ke dalam kerucut
slump. 6.
Setelah didapat nilai slump. Kemudian adukan beton dimasukkan kedalam cetakan silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. pengisian
adukan beton dilakukan tiga tahap, masing-masing 13 dari tinggi cetakan. Setiap tahap dipadatkan dengan tongkat baja dengan ukuran diameter 16
mm dan panjang 60 cm sebanyak 25 kali. 7.
Setelah padat dan cetakan penuh, kemudian permukaannya diratakan. 8.
Cetakan yang berisi adukan beton disimpan di tempat dengan suhu ruang yang sejuk, diletakan di tempat yang rata dan bebas dari gangguan lain
serta dibiarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam benda uji silinder beton
45
dikeluarkan dari cetakan. Perawatan dilakukan dengan merendam benda uji silinder beton di dalam kolam perendaman hingga satu hari sebelum
benda uji silinder diuji.
3.5.Kuat Tekan Beton
Sifat yang paling penting dari beton adalah kuat tekan beton. Kuat tekan biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya apabila kuat
tekan beton tinggi, sifat-sifat lainnya juga baik Tjokrodimulyo K, 1995. Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar,
menggunakan mesin uji UTM Universal Testing Machine dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan tertentu
dengan benda uji berupa silinder dengan ukuran 150 mm dan tinggi 300 mm. selanjutnya benda uji ditekan dengan mesin UTM hingga hancur. Beban tekan
maksimum pada saat benda uji pecah dibagi luas penampang benda uji merupakan nilai kuat desak beton yang dinyatakan dalam MPa atau kgcm
2
. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM C 39 atau
menurut yang disyaratkan PBI 1989.
3.6. Modulus Elastisitas Beton