Sumber: Analisi Tahun, 2015 Gambar 4.16 Grafik volume kendaraan selama tiga hari
Dari data tersebut, dapat dilihat volume seluruh kendaraan MC+LV+HV yang melintas di jalan Ir. H. Juanda Kota Bandung berdasarkan pengamatan langsung
selama tiga hari dimulai hari sabtu tanggal 24 januari 2015, selasa tanggal 27 januari 2015 dan rabu 28 januari 2015. Pengamatan dilakukan pada jam-jam yang dianggap
jam puncak atau volume kendaraan bisa dikatakan padat, yaitu dilihat dari
kepadatan lalu lintas harian dari arah jalan Cikapayang yaitu 3697 smpjam dan kepadatan lalu lintas dari arah jalan Dago yaitu 3565 smpjam. Sehingga dari arah
cikapayang dan dari Dago Atas terjadi lonjakan pada hari SABTU.
4.3.3 Kapasitas Jalan
Perhitungan kasitas jalan ruas jalan dilakukan dengan pedoman pada kepada proses perhitungan yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI yang
dilakukan oleh dinas PU Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota Binkot, februari 1997. Menurut buku ini kapasitas adalah jumlah arus lalu lintas stabil maksimum
yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu giometri, distribusi arah dan komposisi lalu lintas, faktor lingkungan. Satuannya smpjam dengan rumus :
200 1200
2200 3200
4200 5200
Selasa Rabu
Sabtu 3225
2931 4539
3011 3283
4797
S MPJAM
Grafik volume kendaraan
Dari Arah Dago Dari Arah Cikapayang
C = C x FC
W
x FC
SP
x FC
SF
x FC
CS
Dimana telah diketahui faktor-faktor yang behubungan untuk mencari kapasitas jalan Ir. H. Juanda Kota Bandung dibawah ini :
A. Jalan Ir. H. Juanda adalah tipe jalan empat lajur terbagi sehingga : C
= 1,650 smpjamlajur tabel Kapasita dasar jalan perkotaan B. Lebar jalan Ir. H. Juanda 12 meter terdiri dari 4 lajur 2 jalur sehingga tiap-tiap
jalur adalah 3 meter sehingga : FC
W
= 0,92 tabel Penyesuaian FC
W
untuk pengaruh lebar jalan lalu luntas C. Jalan ini menggunakan median sehingga kondisi badan jalan terbagi sehingga:
FC
SP
= 1.0 tabel Faktor penyesuaian pemisah arah D. Jarak rata-rata kerab ke penghalang rata-rata adalah 2 meter 2m dengan
kelas hambatan samping rendah sehingga : FC
SF
= 1,00 tabel Faktor penyusuaian kapasitas untuk hambatan samping E. Jumlah penduduk Kota Bandung tahun adalah 1.234.390 jiwa sehingga
FC
CS
= 1,03 tabel Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kapasitas jalan perkotaan
Hasilnya adalah :
C = 1,650 x 4 x 0,92 x 1,0 x 1,03 = 6254 smpjam
4.3.4 Kecepata Arus Bebas
Pehitungan kecepatan arus bebas dilakukan dengan pedoman kepada proses perhitungan yang ada pada MKJI yang dikeluarkan oleh Dinas PU Bina Marga
Direktorat Bina Jalan Kota Binkot, Februari 1997.
FV = FV + FV
W
x FFV
SF
x FV
CS
Dimana telah diketahui faktor-faktor yang behubungan untuk mencari kecepatan arus bebas di Jalan Ir. H. Juanda seperti dibawah ini :
A. Jalan Ir. H. Juanda adalah jalan tipe empat lajur terbagi sehingga FV
= 51 kmjam tabel Arus dasar kendaraan ringan
B. Lebar badan Jalan Ir. H. Juanda 12 meter terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur sehingga lebar tiap-tiap jalur adalah W
C
= 3 meterlajur, sehingga FV
W
= -4 kmjam tabel Penyesuaian FV
W
untuk pengaruh lebar jalan lalu lintas
C. Jalan dengan kerab empat jalur terbagi 42D, SFC = rendah, W
S
= ≥2 sehingga FFV
SF
= 0,93 tabel Faktor penyesuaian hambatan samping dan jarak kerab penghalang
D. Jumlah penduduk Kota Bandung tahun 2014 adalah 1.234.390 jiwa sehingga FFV
CS
= 1,03 tabel Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan
Hasilnya adalah :
FV = 57-4 x 0,93 x 1,03 = 50,76 kmjam
4.3.5 Analisa Kecepatan