Desain Penelitian Pengujian Software

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan secara langsung turun ke lapangan tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Penulis telah melakukan observasi ke lembaga kursus bahasa inggris E-PLC dengan tujuan untuk mengamati prosedur sistem yang sedang berjalan. Dan prosedur-prosedur yang diamati oleh penulis antara lain seperti prosedur proses pendaftaran siswa baru dan pembayaran biaya pendaftarannya, proses pembelajaran disana dan pengambilan absensinya setiap pertemuan, kemudian proses pembagian jadwal tutorpengajar, dan proses pembayaran biaya spp bulanan dan modulbuku. 2. Wawancara Interview Metode wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung antara peneliti pengumpul data dengan responden sumber data. Penulis telah melakukan wawancara ke lembaga kursus bahasa inggris E-PLC. Adapun yang menjadi responden dari proses wawancara yang dilakukan penulis adalah pihak yang terlibat langsung dengan semua proses pembelajaran yang terjadi disana, dalam hal ini adalah pengelola sekaligus supervisorpengawas dan juga tutorpengajar dari lembaga kursus bahasa inggris E-PLC.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yang penulis kumpulkan antara lain :

1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan aktivitas pengumpulan data dengan cara melakukan pencarian data-data dari sumber buku yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini. Adapun buku-buku yang digunakan yakni buku- buku yang berkenaan dengan pemasalahan konsep sistem informasi, komponen dan perangkat komputer, dan juga pembangunan aplikasi berbasis web. 2. Analisis Dokumen Analisis dokumen merupakan aktivitas membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan penelitian, kemudian menganalisa pernyataan dan teori yang dikemukakan dalam dokumen tersebut untuk dijadikan acuan penelitian, serta beberapa dokumen yang bersumber dari website yang memiliki kaitan yang erat dengan penelitian yang dilakukan penulis.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode terstruktur dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode pengembangan prototyping.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan terstruktur atau lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design SSAD merupakan jenis metode pendekatan yang mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat. Adapun ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur antara lain adalah sebagai berikut : 1. Memanfaatkan alat-alat pemodelan menggunakan model untuk menjelaskan berbagai sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi oleh pelanggan dan pengembang sebagai alat komunikasi, eksperimentasi atau prediksi. 2. Merancang berdasar modul Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independent. 3. Bekerja dengan pendekatan top-down Dimulai dari level atas secara global kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul rinci. 4. Dilakukan secara iterasi Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik. 5. Kegiatan dilakukan secara paralel pengembangan subsistem- subsistem dapat dilakukan secara paralel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem. 6. Menggunakan CASE Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan dengan CASE computer aided software engineering memungkinkan analis dapat membangun sistem dan menghasilkan executable secara otomatis.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem merupakan metode-metode, prosedur- prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat kerangka pemikiran yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma. Menurut Hanif Al Fatta 2007:36 Prototyping adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem di mana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja working system yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis. Gambaran dari metode prototyping dapat dilihat dari gambar di bawah ini. Gambar 3.2 Metode Prototyping [Sumber : Pressman, 2012:50] Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan format output. 3. Evaluasi protoptyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1.

Flow Map Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis yang berbeda terhubung ke masing- masing item data : Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir. Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut : a. Bagaimana aliran yang terjadi dari setiap aktifitas ataupun dokumen b. Apa yang menjadi arahan dari aliran sehingga terjadinya pergerakan dan apa yang menjadi sumber dan tujuannya. c. Berapa banyak aliran yang terjadi. d. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian- bagian luar kesatuan luar. Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.

4. Kamus Data

Kamus Data merupakan adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD bersifat global hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data. Untuk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Perancangan Basis Data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Adapun tujuan dari perancangan basis data ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya. b. Untuk memudahkan pengertian struktur informasi. Adapun perancangan basis data ini terdiri dari tahap-tahap berikut :

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan tidak normal apabila dilakukan penghapusan delete, pengubahan update dan pembacaan retrieve pada suatu basis data. Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Bentuk Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. b. Bentuk Normal Pertama Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama 1NF bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom. c. Bentuk Normal Kedua Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua 2NF jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama. d. Bentuk Normal Ketiga Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga 3NF jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

2. Tabel Relasi

Tabel Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu : a. One-To-One 1-1 Mempunyai pengertian Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua. b. One-To-Many 1-N Mempunyai pengertian Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua. c. Many-To-Many N-M Mempunyai pengertian Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian Software merupakan suatu proses pengeksekusian software yang dibuat untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan atau error yang terdapat dalam software yang diuji. Selain itu, pengujian software juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari software itu sendiri. Jenis pengujian software yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian Black Box Black Box Testing. Pengujian Black Box atau disebut juga functional testing merupakan pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sebuah sistem atau komponen, dan berfokus semata-mata pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input dan kondisi eksekusi yang dipilih. Di dalam metode ini, penguji tidak atau tidak seharusnya memiliki akses ke kode sumber source code . Kode ini dianggap sebagai suatu “kotak hitam” yang dapat dimasukkan suatu informasi dan kemudian akan menghasilkan suatu keluaran yang diharapkan. Adapun kelebihan metode ini adalah dapat menguji keseluruhan fungsionalitas, dapat menemukan cacat lebih cepat, dan dapat memilih subset test secara efektif dan efisien sehingga dapat membantu memaksimalkan testing investment. Sementara itu, kekurangannya adalah penguji tidak akan pernah yakin apakan perangkat lunak yang diuji benar-benar sudah lolos uji, apakah sudah mencakup semua possible input atau belum.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Analisis sistem yang berjalan pada lembaga kursus bahasa inggris E-PLC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sistem itu berjalan agar sistem yang dibuatdirancang dapat menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang memiliki keterkaitan dengan sistem yang berjalan saat ini, adapun perincian dari dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Brosur Lembaga Kursus Bahasa Inggris E-PLC 2. Formulir Pendaftaran Siswa Baru E-PLC 3. Silabus Kartu absensi Siswa E-PLC 4. Kwitansi Pembayaran Pendaftaran Di bawah ini merupakan rincian dari dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang berjalan tersebut : Tabel 3.1 Analisis Dokumen No. Nama Dokumen Uraian 1. Brosur Lembaga Kursus Bahasa Inggris E-PLC Fungsi : Brosur ini berisi informasi mengenai jenis programkelas, waktu pendaftaran, biaya pendaftaran dan bulanan, jam belajar dan lokasi kampus e-plc. Kesemuanya itu merupakan informasi yang bermanfaat untuk calon siswa E- PLC.