6
4. Harus memenuhi persyaratan estetika
Agar bangunan terkesan menarik dan indah maka bangunan harus direncanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika. Namun
persyaratan estetika ini harus dikoordinasikan dengan persyaratan teknis yang ada untuk menghasilkan bangunan yang kuat, indah, dan menarik. Jadi dalam
sebuah perencanaan bangunan harus diperhatikan pula segi artistik bangunan tersebut.
5. Harus memenuhi persyaratan aspek lingkungan
Setiap proses pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan karena hal ini sangat berpengaruh dalam kelancaran dan kelangsungan
bangunan baik dalam jangka pendek waktu selama proses pembangunan maupun jangka panjang pasca pembangunan. Persyaratan aspek lingkungan
ini dilakukan dengan mengadakan analisis terhadap dampak lingkungan di sekitar bangunan tersebut bediri. Diharapkan dengan terpenuhinya aspek
lingkungan ini dapat ditekan seminimal mungkin dampak negatifnya dan kerugian bagi lingkungan dengan berdirinya Gedung Kuliah Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang ini.
6. Harus Memenuhi Aspek Ketersediaan Bahan di Pasaran
Untuk memudahkan dalam mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan maka harus diperhatikan pula tentang aspek ketersediaan bahan di
pasaran. Dengan kata lain sedapat mungkin bahan-bahan yang direncanakan akan dipakai dalam proyek tersebut ada dan lazim di pasaran sehingga mudah
didapat.
7
Selain kriteria-kriteria perencanaan juga harus diperhatikan juga adanya azas-azas perencanaan yaitu antara lain :
1. Pengendalian Biaya Pengendalian biaya dalam suatu pekerjaan konstruksi
dimaksudkan untuk mencegah adanya pengeluaran yang berlebihan sehingga sesuai dengan perhitungan Rencana Anggaran Biaya RAB
yang telah ditetapkan. Biaya pelaksanaan harus dapat ditekan sekecil mungkin tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Dalam
hal ini erat kaitannya dengan pemenuhan persyaratan ekonomis. a. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu dimaksudkan agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
RKS. Kegiatan pengendalian mutu tersebut dimulai dari pengawasan pengukuran lahan, pengujian tanah di lapangan
menggunakan sondir dan boring serta uji tekan beton. Mutu bahan-bahan pekerjaan yang digunakan dalam pembangunan
sudah dikendalikan oleh pabrik pembuatnya. Selain itu juga diperlukan pengawasan pada saat bangunan tersebut sudah mulai
digunakan, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
b. Pengendalian Waktu Pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan dalam suatu
proyek bertujuan agar proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai
8
dengan time schedule yang telah ditetapkan. Untuk itu dalam perencanaan pekerjaan harus dilakukan penjadwalan pekerjaan
dengan teliti agar tidak terjadi keterlambatan waktu penyelesaian proyek.
2. Pengendalian Tenaga Kerja Pengendalian tenaga kerja sangat diperlukan untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai jadwal. Pengendalian dilakukan oleh Pengawas mandor secara terus
menerus maupun berkala. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemajuan dan keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan
kurangnya tenaga kerja maupun menurunnya efisiensi kerja yang berlebihan. Jumlah tenaga kerja juga harus dikendalikan untuk
menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan yang menyebabkantidak efisiensinya pekerjaan tersebut serta dapat
menyebabkan terjadinya pemborosan materil dan biaya.
2.3. Dasar – dasar Perencanaan