2.9.3.3. Proses Perubahan Hak Atas Tanah dan Tanggungan Mekanisme penerbitan sertifikat atas perubahan hak
atas tanah dan tanggungan memilki alur yang sangat mudah, dapat dilihat pada gambar 2.6. Segala jenis
persyaratan dan biaya diatur dalam Perkaban No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
Pertanahan serta PP No. 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
di BPN.
PEMOHON KANTOR PERTANAHAN
LOKET PROSES
LAYANAN Loket Pelayanan
Loket Pembayaran
Gambar 2.6. Alur Perubahan Hak Atas Tanah dan Tanggungan Sumber : Peraturan Kepala BPNRI No.1 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan
2.10. Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen
2.10.1. Letak Kantor Pertanahan Kebumen
Berdasarkan peraturan kepala badan pertanahan nasional Republik Indonesia untuk melaksanakan fungsi Badan Pertanahan
Penerbitan Sertipikat
Penyerahan Sertipikat
Penerimaan dan Pemeriksaan
Dokumen Permohonan
Penerimaan Pembayaran
Biaya Pengukuran Pencatatan dan
Pembukuan
Nasional di daerah maka berdasarkan Keputusan Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1989 dibentuklah kantor pertanahan
ditingkat kota dan kabupaten. Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen beralamat di
Jl. Arungbingang No.17 Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal badan
pertanahan nasional kotakabupaten yang berada dibawah tanggung jawab kepada kepala kantor wilayah badan pertanahan nasional
Provinsi Jawa Tengah. Dimana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BPN yang bersangkutan yang dipimpin
oleh seorang kepala.
2.10.2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kebumen
Adapun visi dari Kantor Pertanaha n, yaitu : “Menjadi
lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan
sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.” Untuk mencapai visi tesebut, maka Kantor Pertanahan
membuat misi, yaitu mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk :
a. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber- sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan
dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
b. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T.
c. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara
pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari. d. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan
kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas- seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap
tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. e. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,
semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
2.10.3. Struktur Organisasi