3.2.2 Model Tingkat Upah Desa-Kota
Pertumbuhan populasi mengurangi lahan yang tersedia untuk tiap individu dan
menjadi suatu dilema untuk penduduk pedesaan. Mereka dihadapkan pada dua
pilihan, tetap di pedesaan atau pindah ke perkotaan. Tentunya banyak pertimbangan,
jika mereka tetap di pedesaan mereka dapat mengembangkan teknik intensifikasi
sehingga meningkatkan produksi pertanian, untuk memenuhi kebutuhan pangan yang
semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk. Alternatif lain penduduk pindah
ke perkotaan migrasi yang lebih banyak kesempatan kerja terutama di sektor industri.
Di lain pihak, ketersediaan pekerjaan di perkotaan dan semakin berkembangnya
sarana transportasi yang menyebabkan meningkatnya mobilitas penduduk menjadi
suatu hambatan terhadap intensifikasi. Tetapi dalam model ini diasumsikan pindah
dan tidak hanya didasarkan atas pertimbangan perbedaan upah desa-kota.
Tingkat upah di pedesaan diasumsikan adalah rata-rata keuntungan produksi di
pedesaan dan hanya dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja dan intensifikasi pertanian,
dengan persamaan sebagai berikut
1 −
=
α d
d
L w
3 Sedangkan di perkotaan tingkat upah
diasumsikan adalah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa atau bayaran tenaga yang
sudah dipakai meliputi gaji, honor juga dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja,
modal, dan intensitas peranan tenaga kerja, dengan persamaan sebagai berikut
β β
− −
=
1 1
K L
w
t t
4
3.2.3 Model Pertumbuhan Tingkat Upah Desa-Kota
Dari model tingkat upah di atas, lebih lanjut dapat dirumuskan model pertumbuhan
tingkat upah. Dari persamaan 3 pertumbuhan tingkat upah pedesaan dapat
dihitung sebagai berikut
d d
d d
L L
w w
α
− −
= 1 5
dengan
dt dw
w
d d
=
yaitu turunan pertama tingkat upah di pedesaan terhadap waktu dan
dt dL
L
d d
=
yaitu turunan pertama jumlah tenaga kerja di pedesaan terhadap waktu.
Bukti persamaan 5 :
Dari persamaan 3
1 −
=
α d
d
L w
,
d d
d d
d d
d d
L dL
dw dt
dL dL
dw dt
dw w
⋅ =
⋅ =
=
Sehingga
d d
d
L L
w
1 1
1
− −
− =
α
α
Maka
1 1
1
1
− −
−
− =
α α
α
d d
d d
d
L L
L w
w
d d
L L
1
1
−
− =
α
d d
L L
1 −
= α
d d
L L
1 α
− −
=
terbukti.
Pertumbuhan supply tenaga kerja di sektor pedesaan ditentukan oleh pertumbuhan
populasi pedesaan
d
n
dan tingkat migrasi dari desa ke kota
m
, sebagai berikut
m n
L L
d d
d
− =
6 Pertumbuhan supply tenaga kerja di
pedesaan akan meningkat jika tingkat pertumbuhan populasi pedesaan meningkat dan
menurunnya tingkat migrasi, atau karena salah satunya. Sebaliknya, pertumbuhan supply
tenaga kerja di pedesaan akan menurun jika tingkat pertumbuhan populasi menurun dan
meningkatnya tingkat migrasi, atau karena salah satunya.
Dengan mensubtitusi persamaan 6 ke persamaan 5 akan diperoleh
1 m
n w
w
d d
d
− −
− =
α
7 Dan dari persamaan 4 akan diperoleh
model pertumbuhan tingkat upah perkotaan adalah
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− −
=
t t
t t
L L
K K
w w
1
β
8 Bukti persamaan 8 :
Dari persamaan 4
β β
− −
=
1 1
K L
w
t t
,
dt dw
w
t t
=
misal
1 −
=
β t
L u
β −
=
1
K v
maka
t t
L L
dt du
1 1
1
− −
− =
β
β K
K dt
dv
1 1
1
− −
− =
β
β
sehingga
K K
L K
L L
w
t t
t t
β β
β β
β β
− −
− −
− +
− =
1 1
2
1 1
dan
β β
β β
β β
β β
− −
− −
− −
− +
− =
1 1
1 1
2
1 1
K L
K K
L K
L L
w w
t t
t t
t t
K K
L L
t t
1 1
1 1
− −
− +
− =
β β
K K
L L
t t
1 1
β β
− +
− =
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− −
=
t t
L L
K K
1 β
terbukti.
Pertumbuhan supply tenaga kerja di perkotaan ditentukan oleh pertumbuhan
populasi perkotaan
t
n
dan tingkat migrasi
m
, sebagai berikut
m n
L L
t t
t
θ +
=
9 dimana
t d
L L
= θ
yaitu perbandingan jumlah tenaga kerja desa-kota.
Pertumbuhan supply tenaga kerja di perkotaan akan meningkat jika pertumbuhan
populasi di perkotaan meningkat, tingkat migrasi meningkat, dan jumlah tenaga kerja
di pedesaan lebih besar dari perkotaan
t d
L L
, atau karena salah satunya. Sebaliknya, pertumbuhan supply tenaga
kerja di perkotaan akan menurun jika pertumbuhan populasi di perkotaan
menurun, tingkat migrasi menurun, dan
jumlah tenaga kerja di perkotaan lebih besar dari pedesaan
t d
L L
, atau karena salah satunya.
Dengan mensubtitusi persamaan 9 ke persamaan 8 dan misal
k
=
K K
yaitu tingkat pertumbuhan modal, akan diperoleh
1 m
n k
w w
t t
t
θ β
− −
− =
10 Pertumbuhan tingkat upah di perkotaan
dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan modal, pertumbuhan populasi perkotaan, jumlah tenaga
kerja desa-kota, dan tingkat migrasi. Jika tingkat pertumbuhan modal lebih besar dari
tingkat pertumbuhan populasi perkotaan ditambah tingkat migrasi maka pertumbuhan
tingkat upah di perkotaan akan naik, dan sebaliknya jika tingkat pertumbuhan modal
lebih kecil dari pada tingkat pertumbuhan populasi perkotaan ditambah tingkat migrasi
maka pertumbuhan tingkat upah di perkotaan akan menurun.
Untuk mencari persamaan tingkat migrasi desa-kota diturunkan dari keseimbangan tingkat
pertumbuhan upah di pedesaan dan perkotaan. Dari persamaan 7 dan 10 diperoleh
keseimbangan tingkat migrasi sebagai berikut
φ θ
φ +
+ −
=
d t
n n
k m
11 dimana
1 1
β α
φ −
− =
. Bukti persamaan 11 :
t t
d d
w w
w w
=
m n
k m
n
t d
θ β
α −
− −
= −
− −
1 1
m n
k m
n
t d
θ β
β α
α 1
1 1
1 −
− −
− =
− +
− −
d t
n n
k m
1 1
] 1
1 [
α β
θ β
α
− +
− −
= −
+ −
θ β
α α
β
1 1
1 1
− +
− −
+ −
− =
d t
n n
k m
Bagi penyebut dan pembilang dengan
1 β
−
,
θ β
β β
α β
α β
β
1 1
1 1
1 1
1 1
− −
+ −
− −
− +
− −
− =
d t
n n
k m
θ β
α β
α +
− −
− −
+ −
= 1
1 1
1
d t
n n
k m
Misal
1 1
β α
φ
− −
=
, maka
φ θ
φ
+ +
− =
d t
n n
k m
terbukti.
Persamaan 11 menyatakan tingkat migrasi desa-kota dipengaruhi tingkat
pertumbuhan modal dalam industri,
pertumbuhan populasi alami di pedesaan dan perkotaan, rasio tenaga kerja desa-kota, dan
intensitas penanaman dan intensitas peranan tenaga kerja dalam menentukan produksi di
perkotaan yang dapat dilihat dari nilai
φ
. Pada persamaan 11 juga diperlihatkan
bahwa tingkat migrasi tidak sama dari waktu ke waktu dan perubahan
θ
bervariasi seiring dengan pergerakan populasi antara
kedua sektor-sektor tersebut. Dalam keadaan seimbang, tidak ada
perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan dan sebaliknya
= m
sehingga
φ φ
k n
n n
n k
t d
d t
− =
⇒ =
+ −
. Migrasi akan bergerak dari desa ke kota
m
jika dan hanya jika tingkat pertumbuhan modal di perkotaan
k
tinggi sebagai daya tarik perkotaan
k
tinggi relatif terhadap
t
n
dan tingkat pertumbuhan populasi alami pedesaan
d
n
juga tinggi sebagai dorongan dari pedesaan
+ −
d t
n n
k φ
. Tingginya tingkat pertumbuhan modal
di perkotaan, akan meningkatkan perekonomian kota. Peningkatan
perekonomian ini bisa berdampak bertambahnya lapangan pekerjaan dan
kesempatan usaha. Apabila pada saat itu pertumbuhan populasi di desa meningkat
tanpa dibarengi dengan penambahan lapangan pekerjaan, maka kemungkinan
besar penduduk desa ini akan bermigrasi ke kota demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Migrasi dari kota ke desa
m
memungkinkan jika dan hanya jika tingkat pertumbuhan modal
k
di perkotaan rendah sedangkan tingkat pertumbuhan
populasi alami perkotaan
t
n
tinggi
+ −
d t
n n
k φ
. Jika pertumbuhan tingkat modal di
perkotaan rendah, mengakibatkan perekonomiannya lemah dan peluang usaha
juga kecil. Jika pertumbuhan populasi perkotaan juga tinggi yang berarti populasi
perkotaan bertambah maka penduduk kota akan mencari tempat lain untuk mencari
kehidupan yang lebih baik dan bisa jadi mereka memilih desa sebagai tujuan
migrasi.
Migrasi dari desa ke kota juga mungkin tanpa adanya daya tarik perkotaan dalam hal
ini tingkat pertumbuhan modal
= k
, selama intensitas lahan pertanian menurun sehingga
d t
n n
φ
. Bukti :
+ +
− =
φ θ
φ
d t
n n
k m
+ −
d t
n n
k φ
= k
+ −
d t
n n
φ
t d
n n
φ
d t
n n
φ
terbukti.
Jika intensitas lahan pertanian menurun, maka penyerapan tenaga kerja juga akan
menurun. Penduduk desa yang tidak bekerja ada kemungkinan pindah walaupun tidak ada
pertumbuhan modal di perkotaan.
3.2.4 Tahap Pembangunan Ekonomi