BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi
Populasi adalah
keseluruhan subyek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian
merupakan penelitian populasi Suharsimi Arikunto, 1992:102. Dalam penelitian ini populasi diambil dari peserta ekstrakurikuler bola voli siswa putra SMA
Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal tahun pelajaran 20052006, yang berjumlah 40 siswa.
B. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 1996:120 mengatakan bahwa: “Apabila subyek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
berupa penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. Sampel yang diambil dalam penelitian
ini yaitu peserta ekstrakurikuler bola voli siswa putra SMA Negeri 1 Sukorejo kabupaten Kendal tahun palajaran 20052006 yang berjumlah 40 siswa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total sampling yaitu mengikutsertakan semua individu atau anggota populasi menjadi
sampel.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Suharsimi Arikunto, 1992 : 89. Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu:
1. Variabel Bebas 1.1 Latihan passing atas langsung
1.2 Latihan passing atas tidak langsung 2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pass atas dalam permainan bola voli.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode yang menggunakan gejala yang dinamakan
latihan atau perlakuan yang berbeda antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebagai pembandingnya sehingga
setelah diadakan latihan atau perlakuan akan terlihat pengaruhnya dari latihan tersebut.
Hal ini sesuai dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 1990 : 427, bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat. Untuk menyelesaikan penelitian eksperimen ini penulis menggunakan
Matched by Subject design yang didasari oleh suatu pengertian :
… dalam pola M-S, matching dilakukan terhadap subject demi subject. Subject Matching sudah tentu sekaligus berarti juga group matching karena hakekat
subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemasangan-pemasangan subject pair of subject masing-masing ke group eksperimen 1 dan ke group
control secara otomatis akan menseimbangkan kedua group itu. Adapun pair of subject yang setingkat atau seimbang dijalankan atas dasar penyelidikan-
penyelidikan sebelumnya.Sutrisno Hadi, 1982 : 484
E. Metode Pengumpulan Data