METODOLOGI PENELITIAN
D. Analisis Data
Analisis data dilakukan sejalan dengan pelaksanaan penelitian dilapangan. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi terlebih dahulu dianalisis ditanya untuk dapat mengetahui maknanya sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian. Hasil dalam analisis ini sangat bermanfaat terutama dalam menentukan rencana penelitian selanjutnya.
Bodgan dan Bikle sebagaimana dikutip oleh Salim dan Syahrum mengemukakan bahwa analisis data ialah proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan bahan-bahan lain yang telah dikumpulkan untuk menambah pemahaman sendiri mengenai bahan-bahan
tersebut sehingga memungkinkan temuan tersebut dilaporkan kepada pihak lain. 94 Analisis data senantiasa di lakukan peneliti ketika berada dilapangan.
Setiap kali memperoleh data, peneliti langsung menganalisisnya dan data yang diperoleh ditulis dalam ringkasan, kemudian data tersebut diuraikan lagi dan selanjutnya dianalis ulang. Analisis dilakukan dengan menelaah fenomena- fenomena yang ada, serta hubungan keterkaitannya.
93 Salim dan Syahrum, Ibid, hal 124. 94 Ibid, hal 145-146
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data juga sangat diperhatikan karena suatu hasil penelitian tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan atau terpercaya. Untuk memperoleh pengakuan terhadap hasil penelitian ini terletak pada keabsahan data penelitian yang telah dikumpulkan. Berpedoman kepada pendapat Lincoln dan Guba, untuk mencapai trustwort-hines (kebenaran), dipergunakan tekhnik kredibilitas, trasferabilitas, dependabilitas, dan komfirmabilitas yang terkait dengan proses pengumpulan dan analisis data.
1. Kredibilitas ( keterpercayaan) Ada beberapa usaha untuk membuat data lebih terpercaya (credible),
yaitu: dengan keterikatan yang lama, ketentuan pengamatan, melakukan trigulasi, mendiskusikan dengan teman sejawat, kecukupan referensi dan analisis kasus negative.
2. Transferabilitas (Transferability) Transferabititas ini memperhatikan kecocokan arti fungsi unsur-unsur
yang terkandung dalam fenomena studi dan fenomena lain di luar ruang lingkup studi. Cara yang dilakukan untuk menjamin keteralihan ini adalah dengan melakukan uraian rinci dari data ke teori, atau dari kasus ke kasus lain, sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam konteks yang hampir sama.
3. Dependabilitas (dependability) Dalam penelitian ini. Dependabilitas di bangun sejak dari pengumpulan
data dan analisis data lapangan serta saat penyajian data laporan penelitian. Dalam pengembangan desain keabsahan data dibangun mulai dari pemilihan kasus focus, melakukan orientasi lapangan dan pengembangan kerangka konseptual.
Lincoln dan Guba (dalam Salim dan Syahrum) mengemukakan bahwa keabhahan data ini dibangun dengan beberapa teknik, yaitu:
a. Memeriksa bias-bias yang datang dari peneliti ataupun dari objek penelitian.
b. Menganalisis dengan memperhatikan kasus negative.
c. Mengkonfirmasikan setiap simpulan dari satu tahapan kepada subjek penelitian. Selanjutnya mengkonsultasikannya kepada pembimbing, promoter atau konsultan.
4. Konfirmabilitas (Comfirmability) Identik dengan objektifitas penelitian atau keabsahan deskriptif dan
interperatif. Keabsahan data dan laporan penelitian ini di bandingkan dengan menggunakan teknik, yaitu: mengkonsultasikan setiap langkah kegiatan kepada promoter atau konsultan sejak dari pengembangan desain, menyusun ulang focus, penentuan koteks dan narasumber, penetapan teknik pengumpulan data, dan
analisis serta penyajian data penelitian. 95
95 Ibid, hal. 165-169