Tinjauan Pustaka Kajian Yuridis Implikasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Terhadap Penanaman Modal Asing pada Sektor Usaha Rumah Sakit

Asing pada Sektor usaha Rumah Sakit”. Penulisan skripsi ini merupakan ide asli penulis, adapun tambahan ataupun kutipan dalam penulisan ini bersifat menambah penguraian penulis dalam skripsi ini. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini adalah ide penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademik. Penulis bertanggungjawab sepenuhnya apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan hasil plagiat dari penelitian lain yang tidak ada sebelumnya.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Masyarakat dan Ekonomi Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang berarti ikut serta dan berpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga- warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 7 Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga 7 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2009, hlm 115-118 menghasilkan suatu adat istiadat. Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. 8 Menurut Djuretnaa Imam Muhni keseluruhan ilmu pengetahuan tentang masyarakat harus didasari pada prinsip-prinsip fundamental yaitu realitas sosial dan kenyataan sosial. Kenyataan sosial diartikan sebagai gejala kekuatan sosial didalam bermasyarakat. Masyarakat sebagai wadah yang paling sempurna bagi kehidupan bersama antar manusia. Hukum adat memandang masyarakat sebagai suatu jenis hidup bersama dimana manusia memandang sesamanya manusia sebagai tujuan bersama. 9 Istilah “ekonomi‟ berasal dari bahasa Yunani yaitu ”oikos” dan ”nomos”. Artinya “tata kelola rumah tangga‟. Tata-kelola itu diperlukan supaya kesejahteraan hidup rumah tangga bisa tercapai. Disini istilah “ekonomi‟ merujuk pada proses atau usaha pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan hidup rumah tangga. 10 2. Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi Asean MEA adalah sebuah revolusi ekonomi ASEAN dimana menjadikan sebuah wilayah regional yang tidak memiliki batas untuk melakukan pergerakan barang dan jasa serta tenaga kerja yang didukung oleh modal baik domestik maupun asing. Indonesia sebagai negara anggota 8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. 2006. hlm 22 9 Djuretnaa Imam Muhni. Moral dan Religi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994, hlm 29-31 10 Bintoro Tjokroamidjojo, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta : Penerbit Haji Masagung, 1990, hlm 82 ASEAN yang ikut mensetujui pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean MEA harus menghadapi berbagai tantangan dibidang ekonomi khususnya domestik. Kesiapan Indonesia untuk membuka pasar ekonomi bebas di tingkat regional mau tidak mau memberikan perhatian serius bagi pihak pemerintah sebagai aktor negara dan pelaku-pelaku ekonomi lainnya atau aktor non negara yaitu pengusaha dan organisasi ekonomi. Dengan terciptanya integrasi kawasan dalam bentuk Masyarakat Ekonomi Asean MEA selain merupakan suatu tantangan yang akan dihadapi negara di kawasan tersebut, perlu diperhatikan masalah-masalah yang akan ditimbulkan. Masalah tersebut lebih kepada kesiapan negara anggota khususnya,Indonesia untuk menghadapi persaingan ekonomi global yang bersifat terbuka dan represif. Indonesia perlu segera memperhatikan faktor-faktor pendukung, baik internal maupun eksternal agar dampak yang ditimbulkan di kemudian hari akibat arus barang dan jasa yang bebas, memberikan dampak dan pengaruh yang positif. Pembentukan MEA diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing kawasan dalam perekonomian global melalui 4 empat kerangka strategis yang meliputi pertama, pasar tunggal dan basis produksi internasional. Kedua, kawasan ekonomi yang saling memiliki daya saing tinggi. Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang merata, peningkatan kesejahteraan masyarakat ASEAN. Keempat, mengurangi tingkat pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak dan hubungan kerjasama ekonomi yang erat dengan organisasi global lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN yang mayoritas merupakan negara berkembang. 11 Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA, ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. 12 Masyakarat Ekonomi ASEAN MEA atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku pada Desember tahun 2015. Artinya tidak lama lagi kita bangsa Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Dimana MEA ini mengintegrasikan seluruh negara-negara Asia Tenggara dalam berbagai bidang terutama di bidang ekonomi. Misalnya, mulai dari bidang ketenagakerjaan, investasi, produk, modal, investasi hingga jasa. Ada beberapa keuntungan bagi negara yang sudah siap menyongsog MEA ini, antara lain adalah meningkatkan 11 Nicholas Adityas, “Peluang dan Tantangan Koperasi dalam Menghadapi MEA 2015”, http:nicoadityas.blogspot.com, html, diakses tanggal 29 April 2015 12 Ritha Ellisha, “Karakteristik dan Unsur MEA”, https:rithaellisha.wordpress.com 20150128bab-ii-karakteristik-dan-unsur-mea diakses tanggal 17 April 2015 kompetitif dalam persaingan ekonomi antar negara, serta meratakan pertumbuhan ekonomi antara negara Asia Tenggara. Konsep dari MEA tersebut digagas oleh negara-negara Asia Tenggara dengan berdasarkan pada ASEAN Economic Blueprint atau Konferensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN yakni pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara. MEA ini tercetus dalam KTT ke- 14 dimana hasil penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru. Tujuannya adalah meratakan pertumbuhan ekonomi di setiap negara-negara Asia Tenggara. Dengan kata lain menghilangkan kesenjangan ekonomi. Salah satu aspek penting yang perlu disiapkan dengan cepat bangsa ini adalah SDM yang kompeten. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Para tenaga kerja dari negara MEA yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi, tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Dengan demikian, kita harus berusaha dengan sunguh-sunguh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN. Meningkatkan kualitas SDM harus diarahkan pada penguasaan iptek untuk menopang kegiatan ekonomi agar lebih kompetitif. Pemenuhan SDM yang berkualitas dan unggul karena menguasai iptek, akan berpengaruh terhadap struktur industri di masa depan. Dan apabila sasaran di atas bisa dipenuhi, akan semakin kuat basis industri yang sedang dibangun dan dikembangkan di Indonesia, yang pada gilirannya akan mendorong transformasi struktur ekonomi secara lebih cepat. Namun salah satu senjata utama yang dimiliki untuk memenangkan persaingan MEA ini adalah generasi muda bangsa Indonesia. Pemerintah Indonesia harus fokus untuk memoles generasi muda bangsa ini. Daya saing harus ditingkatkan, menciptakan lebih banyak tenaga kerja yang ahli skilled labor, berikan perhatian lebih pada generasi muda yang mempunyai potensi besar namun kekurangan dalam segi ekonomi. Salah satu solusinya tarik semua sumber daya manusia yang bekerja diluar negeri dan berikan posisi strategis di industri maupun pemerintahan Indonesia dan berikan bantuan ekonomi pada generasi muda yang memiliki potensi, agar mampu dan terus kreatif. Harus menjadi perhatian kita semua masyarakat indonesia, Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA akan berlaku tahun depan. Indonesia sebagai salah satu anggota tentunya harus ikut mempersiapkan segalanya, karena yang terpenting adalah bagaimana negara kita sendiri bisa siap bersaing atau tidak dengan negara ASEAN lainnya. Indonesia tidak bisa menunda lagi proses konsolidasi perbankan. Pasalnya hal itu sudah dilakukan negara lain dalam 5 lima tahun terakhir dalam menghadapi MEA. Sejumlah bankir menyatakan, sepakat soal pentingnya konsolidasi perbankan di Tanah Air khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA pada 2015. Adanya pasca pelaksanaan MEA 2015, maka pasar dalam negeri tidak diserbu produk-produk negara-negara ASEAN lainnya, pemerintah perlu mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri, dengan penerapan program cinta produk dalam negeri secara konsisten dan serius, sehingga industri manufaktur dan industri kreatif dalam negeri terus bertumbuh dan tetap terkendali dari serbuan produk-produk impor dari negara-negara ASEAN lainnya. Oleh sebab itu marilah bergabung untuk senantiasa menggunakan produk dalam negeri serta bersatu antara pengusaha dan pemerintah agar tercapai sinergi dan meningkatkan efektiitas dan efisiensi untuk menghadapi tantangan MEA 2015. 13 Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015 memberikan suatu peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor secara besar-besaran, dimana ini akan mendukung perkembangan perekonomian negara Indonesia. Karena MEA merupakan bentuk visi dari ASEAN yang akan menjadikan sebuah kawasan pasar tunggal yang berarti bahwa barang-barang dan jasa akan bergerak secara bebas. Dengan adanya MEA tersebut, maka akan tercipta suatu pasar besar kawasan ASEAN yang akan berdampak besar terhadap perekonomian negara anggotanya. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyetaraan ekonomi seluruh anggota ASEAN agar tidak terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan ekonomi. Untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 tentu redenominasi dianggap penting. Redenominasi merupakan sarana yang akan diterapkan pemerintah untuk menyetarakan perekonomian tersebut. Redenominasi juga akan membantu perekonomian Indonesia terutama perdagangan. Pecahan uang Indonesia yang besar akan menimbulkan ketidakefisiesanan dan ketidaknyamanan dalam melakukan transaksi, karena diperlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga terjadi ketidakefisienan dalam transaksi ekonomi. 13 Arief Chaniago Niagara, Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN Awal MEA 2015, http:www.suaradewata.com.html, diakses tanggal 17 April 2015 Pada dasarnya MEA tertuju pada sasaran dalam mengintegrasikan ekonomi regional Asia Tenggara, dimana dalam pembentukan kawasan ekonomi yang kompetitif memerlukan kerjasama yang erat bagi negara-negara anggota ASEAN agar kawasan yang terintegrasi ini sepenuhnya dapat menjadi kawasan ekonomi global. 14 3. Penanaman Modal Asing Yang dimaksud dengan penanaman modal asing PMA hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung dan yang digunakan menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian modal asing di sini adalah alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. 15 Artinya penanaman modal asing merupakan transfer modal, baik yang nyata maupun yang tidak nyata dari suatu Negara ke Negara lain, tujuannya untuk digunakan di Negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik secara total atau sebagian. Dalam definsi ini, penanaman modal asing PMA dikontruksikan sebagai pemindahan modal dari Negara yang satu ke Negara lain. Tujuan penggunaannya adalah mendapat keuntungan. 16 14 http:bppt.jabarprov.go.idindex.phpsubMenuinformasiartikeldetailartikel.html, diakses tanggal 17 Februari 2015 15 I.G. Rai Widjaja, Penanaman Modal, Cetakan kedua, Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita, 2005, hlm 25 16 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hlm 149 Penanaman Modal Asing menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-undang No. 25 Tahun 2007 adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Pengertian penanaman modal asing meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 Undang-undang No. 25 Tahun 2007 yang dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk Badan Hukum menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

F. Metode Penelitian