Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
61
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
c. Kelompok Kegiatan Pengelola
Tabel 4.6 Kelompok Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
Ruang Standar
Smb Kap.
Perhitungan Jumlah
unit Luas m
2
R. Kepala Pasar 12 m
2
orang SB
1 12 x 1
1 12
R. Tata Usaha 9 m
2
orang AS
4 9 x 4
1 36
R. Bendahara 9 m
2
orang AS
2 9 x 2
1 18
R. Penarik Retribusi 9 m
2
orang AS
6 9 x 6
1 54
R. Ka. Kebersihan 9 m
2
orang AS
1 9 x 1
1 9
R. Ka. Keamanan 9 m
2
orang AS
1 9 x 1
1 9
R. Tamu 1,8 m
2
orang AD
8 1,8 x 8
1 14,4
R. Rapat 2,5 m
2
orang AS
12 2,5 x 12
1 30
Lavatory 2,5 m
2
unit AD
1 2,5 x 1
2 5
Jumlah 187,4
Sirkulasi 20 37,48
Jumlah 224,88
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
62
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
d. Kelompok Kegiatan Pelayanan
Tabel 4.7 Kelompok Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
Ruang Standar
Smb Kap.
Perhitungan Jumlah
unit Luas m
2
Pos jagaR. Informasi 2 m
2
org AS
6 2 x 6
12 R. Istirahat
1,2 m
2
org AS
12 1,2 x 2,5
30 R. Trafo Panel Listrik
40 m
2
AS -
40 40
R. Genset 30 m
2
AS -
30 30
R. Pompa Tower 50 m
2
AS -
50 50
Gudang alat 25 m
2
AS -
25 25
Parkir Bongkar Muat 35 m²truk
AS 6
35 x 6 1
210 Sortir Bongkar Muat
15 m²truk AS
2 215m²x6
1 180
Lift Barang 6 m²unit
AS 2
12 Tangga A
24m²unit AS
2 48
Tangga B 15m²unit
AS 2
30 Jumlah
667 Sirkulasi 30
200,1
Jumlah 867,1
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
63
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
d. Pendekatan Program Prediksi Untuk Kebutuhan Parkir
Mengenai kebutuhan akan fasilitas parkir, berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum RI, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Standar Kebutuhan Parkir No
Fasilitas Kebutuhan Parkir mobil
1 Toko Kecil makanan dan kelontong
140 m² netto 2
Toko Besar grosir dan kelontong 180 m² netto
3 Pasar Wilayah
1100 m² netto 4
Pasar Kota 1200 m² netto
5 Pusat PerbelanjaanPasar Swalayan
140 m² netto 6
Gudang 1138 m² netto
sumber : DPU Cipta Karya ket. 1 mobil = 2 unit sepeda motor
Pasar Buku Kota Semarang termasuk dalam kategori Pasar Kota, sehingga berdasarkan standar kebutuhan parkir pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap luas
lahan 200 m
2
dibutuhkan 1 buah parkir mobil. Parkir ditentukan dengan jumlah luas bangunan yang direncanakan, yaitu jumlah bangunan dari besaran ruang kegiatan utama, penunjang,
pengelola dan pelayanan sebanyak 4233,35 m
2
, maka dapat diketahui bahwa luas parkir Pasar Buku Kota Semarang adalah sebagai berikut :
• Parkir Mobil
4233,35 m
2
200 m
2
= 21,17 mobil Standar ukuran 1 mobil Data Arsitek, Neufert = 15 m
2
Luas lahan parkir mobil Pasar Buku Kota Semarang adalah 15 m
2
x 21,17 = 317,55 m
2
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
64
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
• Parkir Sepeda Motor
1 unit mobil = 2 unit sepeda motor, maka parkir yang disediakan untuk sepeda motor 4233,35 m
2
100 m
2
= 42,35 sepeda motor. Standar ukuran 1 buah sepeda motor Data Arsitek, Neufert = 2 m
2
Luas lahan parkir sepeda motor Pasar Buku Kota Semarang 2 m
2
x 42,35 = 84,7 m
2
Jumlah total luas parkir Pasar Buku Kota Semarang:
Luas parkir mobil + luas parkir sepeda motor + sirkulasi 100 = 317,55 m
2
+ 84,7 m
2
+ 100
= 804 m
2
Rekapitulasi Kebutuhan Ruang : 1. Kelompok Kegiatan Utama
: 3252,6 2. Kelompok Kegiatan Penunjang
: 608,32 3. Kelompok Kegiatan Pengelola
: 224,88 4. Kelompok Kegiatan Pelayanan
: 867,1 Jumlah
: 4952,9
m²
Total Luas Lantai Bangunan : 4953 m²
Kebutuhan Parkir
: 804m²
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
65
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Kebutuhan Tapak KLB =
1,2 KDB =
60 GSB = 17 m
Perhitungan Luasan tapak adalah sebagai berikut :
Luas Lahan = Luas total lantai bangunan
KLB
= 4953 = 4127,5 m²
1,2
Luas lantai dasar = Luas lahan x KDB = 4127,5 x 0,60
= 2477 m²
Lantai Bangunan = Total luas lantai bangunan Luas lantai dasar
= 4953 2477
= 2 lantai
Luas total lahan = Luas lantai dasar + Luas lahan parkir KDB
= 2477 + 804 0,60 = 3281 0,60
= 5468 m²
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
66
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
•
Hubungan Kelompok Ruang
Untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam penataan ruang, maka dibuat sesuai dengan fungsinya dan kelompok ruang dalam hubungannya dengan ruang yang lain. Hubungan
kelompok ruang ini dapat dilihat pada diagram berikut :
Dari skema diatas menunjukan bahwa hubungan erat terjadi pada kelompok kegiatan pelayanan dan kegiatan penunjang terutama pada kegiatan bongkar muat dan parkir.
Sedangkan untuk kegiatan pelayanan berkaitan erat dengan kegiatan pengelola. Dan untuk hubungan antara kegiatan penunjang dan kegiatan utama dengan kegiatan pengelola
mempunyai hubungan yang tidak begitu erat. •
Persyaratan Ruang a. Kelompok Ruang Utama Kios
Bersifat terbuka dan dapat dicapai dengan mudah oleh pengunjung.
Kelompok Kegiatan Utama
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Kelompok Kegiatan Penunjang
Kelompok Kegiatan Pengelola
Hubungan erat Hubungan kurang erat
Gambar 4.4 Hubungan Kelompok Ruang
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
67
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Perencanaan panjang deretan kios yang memperhitungkan nilai estetis dan
perilaku pemakai juga keamanan kebakaran. Hubungan antar kios sangat erat.
b. Kelompok Ruang Pengelola Mudah di capai