Sebetulnya ia tidak mencurigai pelanggaran parajika dilakukan, tetapi ia mengumpat, “Saya mencurigai Anda melakukan
Sebetulnya ia tidak mencurigai pelanggaran parajika dilakukan, tetapi ia mengumpat, “Saya mencurigai Anda melakukan
Sebetulnya ia melihat pelanggaran parajika dilakukan, tetapi pelanggaran parajika. Anda bukan lagi seorang petapa. Anda bukan
ia mengumpat, “Saya mendengar … Saya mencurigai … Saya lagi seorang siswa Putra Kaum Sakya. Tidak ada lagi uposatha,
mendengar dan mencurigai Anda melakukan pelanggaran parajika pavāraṇā, dan persidangan Sanggha (Saṅghakamma) bersama
….” Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa. Anda.” Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa . ||1||
Sebetulnya ia mendengar pelanggaran parajika dilakukan, tetapi ia mengumpat, “Saya mencurigai … Saya melihat … Saya Sebetulnya ia tidak melihat pelanggaran parajika dilakukan,
mencurigai dan melihat Anda melakukan pelanggaran parajika ….” tetapi ia mengumpat, “Saya melihat dan mendengar Anda
Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa. melakukan pelanggaran parajika ….” Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa. Sebetulnya ia
tidak melihat Sebetulnya ia mencurigai pelanggaran parajika dilakukan, pelanggaran parajika dilakukan, tetapi ia mengumpat, “Saya melihat
tetapi ia mengumpat, “Saya melihat … Saya mendengar … Saya dan mencurigai … Saya melihat, mendengar, dan mencurigai ….”
melihat dan mendengar ….” Setiap kata merupakan satu Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa.
pelanggaran sangghadisesa. ||3||
Sebetulnya ia melihat pelanggaran parajika dilakukan, cuma didengar dan dicurigai … Sebetulnya ia mendengar … Sebetulnya ia ia ragu terhadap apa yang dilihatnya , ia tidak yakin terhadap apa
mencurigai … ||7||
yang dilihatnya , ia tidak ingat terhadap apa yang dilihatnya , ia sudah lupa terhadap apa yang dilihatnya … ia ragu terhadap apa yang
Sebetulnya ia melihat pelanggaran parajika dilakukan, cuma didengarnya … ia sudah lupa terhadap apa yang didengarnya … ia
ia ragu terhadap apa yang dilihatnya … ia sudah lupa terhadap apa ragu terhadap apa yang dicurigainya … ia sudah lupa terhadap apa
yang dicurigainya . Dan ia membuatnya diumpat , “Anda dicurigai dan yang dicurigainya . Dan ia mengumpat, “Saya mencurigai dan melihat dilihat … ia sudah lupa terhadap apa yang dicurigainya. Dan ia
… Saya mencurigai dan mendengar … Saya mencurigai, melihat, membuatnya diumpat, “Anda dicurigai dan didengar … ia sudah lupa dan mendengar Anda melakukan pelanggaran parajika ….” Setiap
terhadap apa yang dicurigainya. Dan ia membuatnya diumpat, “Anda kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa. ||4||
dicurigai, dilihat, dan didengar telah melakukan pelanggaran parajika.” … Setiap kata merupakan satu pelanggaran
Sebetulnya ia tidak melihat pelanggaran parajika dilakukan,
sangghadisesa. ||8||3333|| [165]
tetapi ia membuatnya diumpat , “Anda dilihat telah melakukan pelanggaran parajika.” … Setiap kata merupakan satu pelanggaran
Tidak murni dipandang murni. Murni dipandang tidak murni. sangghadisesa. Sebetulnya ia tidak mendengar … Sebetulnya ia
Tidak murni dipandang tidak murni. Murni dipandang murni. ||1|| tidak mencurigai … ||5|| Seorang tidak murni , telah melakukan suatu pelanggaran Sebetulnya ia tidak melihat pelanggaran parajika dilakukan,
parajika. Namun sementara ia masih dipandang murni dan tanpa tetapi ia membuatnya diumpat , “Anda dilihat dan didengar … Anda
mendapat izin (darinya), (seseorang) memberi pernyataan dengan dilihat dan dicurigai … Anda dilihat, didengar, dan dicurigai ….”
niat untuk membuatnya tersingkir; pelanggaran sangghadisesa Setiap kata merupakan satu pelanggaran sangghadisesa.
bersama pelanggaran dukkata .
Sebetulnya ia tidak mendengar … Sebetulnya ia tidak mencurigai … ||6||
Seorang tidak murni … setelah mendapat izin (darinya), (seseorang) memberi pernyataan dengan niat untuk membuatnya Sebetulnya ia melihat pelanggaran parajika dilakukan, tetapi
tersingkir; pelanggaran sangghadisesa .
ia membuatnya diumpat , “Anda didengar … Anda dicurigai … Anda
Seorang tidak murni … tanpa mendapat izin (darinya), (seseorang) memberi pernyataan dengan niat untuk memakinya ;