2 Penyidik Polri c. Direktorat Penyidikan dan Penindakan, Ditjen Bea Cukai, diwakili oleh
Senior Analyst di Subdit Intelijen. d. Direktorat Keamanan Negara, Ketertiban Umum, dan Tindak Pidana
Umum Lainnya, Kejaksaan Agung RI, meliputi : 1 Koordinator Unit Tindak Pidana Lingkungan Hidup, Satgas Sumber
Daya Alam Kejaksaan Agung 2 Koordinator Unit Tindak Pidana terhadap Satwa Liar dan Illegal
Fishing, Satgas Sumber Daya Alam Kejaksaan Agung e. Pedagang satwa di Pasar Jatinegara, Jakarta
3.5. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan secara
fisik ataupun wawancara terhadap beberapa narasumber terkait dengan implementasi dan dampak kerjasama ASEAN-WEN terhadap upaya
pemberantasan wildlife crime di Indonesia. Sumber data primer dan sekunder dalam penelitian ini adalah :
a. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan
b. Direktorat V Tindak Pidana Tertentu, BARESKRIM POLRI. c. Direktorat Penindakan, Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan
d. Direktorat Keamanan Negara, Ketertiban Umum, dan Tindak Pidana Umum Lainnya, Kejaksaan Agung RI
e. Pedagang satwa di Pasar Jatinegara, Jakarta
Data sekunder diperoleh dengan melakukan survey institusional pada instansi tersebut di atas. Data sekunder diperoleh melalui laporan-laporan,
buku statistik, hasil survey, berita dari media cetak dan elektronik, dan lain - lain.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui : a. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan Lampiran 1, sehingga jawaban dari responden
atau nara sumber bersifat terbuka. Wawancara dilakukan untuk mengetahui jenis dan penyebab kejahatan terhadap tumbuhan dan
satwa liar; kebijakan pemerintah dalam upaya pemberantasan kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa liar; implementasi, hasil yang
telah dicapai dan dampak kerjasama ASEAN-WEN terhadap upaya pemberantasan kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa liar di
Indonesia. b. Observasi
Observasi ini adalah teknik kedua untuk mendapatkan data primer yang dapat berupa hasil diskripsi, gambaran, dan kajian mendalam
pada fenomena yang ada. Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan program-progam kegiatan, hasil
kegiatan, serta fenomena-fenomena lain terkait pemberantasan wildlife crime seperti perdagangan satwa liar di Pasar Burung.
c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa
berbentuk tulisan maupun gambar. Dokumentasi ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif.
3.7. Teknik Analisis Data