merupakan proses pemberian makna terhadap stimulus indera. Proses menginterprestasikan atau memberi makna stimulus indrawi tidak lepas dari dalil
persepsi yaitu 1 persepsi bersifat selektif secara fungsional, 2 medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti, 3 sifat-sifat
perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan Krech Crutchfield dalam Rakhmat, 1998. h. 56-
59. Menurut Robbins 1996. h. 124, persepsi merupakan suatu proses dimana
individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka untuk memberi makna lingkungan mereka. Kesan indra atau objek yang dipersepsikan
seseorang dapat berasal dari luar maupun dari dalam individu itu sendiri. Berdasarkan berbagai pengertian tentang persepsi tersebut di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses penilaian, pengorganisasian dan penafsiran terhadap objek persepsi sehingga individu
menyadari dan mengerti objek persepsi tersebut.
2. Pengertian komunikasi keluarga
Secara terminologis komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian tersebut jelas
menggambarkan bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Pengertian paradigmatis berpendapat jika
komunikasi mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media. Jadi komunikasi bersifat intensional mempunyai
tujuan tertentu, karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana 54
kadar perencanaan, tergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan pada komunikan yang dijadikan sasaran. Pada akhirnya komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan,
maupun tak langsung atau melalui media Effendy, 1993, h.4-6. Widjaja 1986, h.1 berpendapat komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik
individu maupun kelompok. Komunikasi merupakan inti dari hubungan sosial, jika orang telah mengadakan hubungan tetap maka sistem komunikasi yang
mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat dan mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan dan melenyapkan persengketaan
jika timbul. Berbagai definisi diatas menerangkan komunikasi sebagai hubungan kontak antar manusia baik individu maupun kelompok untuk menyampaikan
suatu pesan sehingga tercapai perubahan sikap, pendapat, atau perilaku. Dalam berinteraksi seringkali dapat dirasakan suatu komunikasi yang
hangat. Komunikasi seperti ini memberi kesempatan untuk membangun hubungan dekat, mempengaruhi, dan menolong orang lain. Komunikasi ini disebut
komunikasi interpersonal. DeVito dalam menerangkan komunikasi interpersonal memberikan tiga sudut pandang yaitu definisi komunikasi interpersonal menurut
komponen yang terlibat componential definition, definisi menurut perkembangan developmental definition, dan definisi dyadic relationaldyadic
definition. Definisi komponensial menggambarkan komunikasi interpersonal sebagai
proses mengirim dan menerima pesan antara dua orang, atau antara orang-orang 55
dalam kelompok kecil, melalui satu atau lebih media channel, yang mendapat gangguan distorsi oleh noise, disertai akibat dan umpan balik feedback
DeVito, 1995, h. 3. Komunikasi interpersonal menurut definisi perkembangan merupakan
komunikasi antara dua orang, interaksi tersebut memunculkan prediksi tentang bagaimana individu lain akan bersikap yang didasarkan pada data psikologis satu
individu yang berbeda dengan anggota lain dari kelompoknya, pengetahuan tentang alasan atas suatu perilaku eksplanatory knowledge, dan aturan yang
bersifat pribadi DeVito, 1995, h. 11. Komunikasi interpersonal menurut definisi dyadic merupakan komunikasi
antara dua orang yang telah mempunyai hubungan antara mereka DeVito, 1995, h. 13. Ketiga definisi tersebut memang memberi sudut pandang yang berbeda.
Definisi komponensial menunjukan pada kita elemen dan proses yang dibutuhkan agar pengertian yang mencukupi dalam komunikasi interpersonal dapat tercapai.
Definisi perkembangan menekankan tipe interaksi yang sangat berarti dan mempunyai nilai perbedaan dalam hidup kita karena memberi nilai keakraban.
Definisi perkembangan seringkali digunakan untuk membedakan komunikasi impersonal dengan komunikasi interpersonal berdasarkan tingkat hubungan
interpersonal. Komunikasi interpersonal menuntut adanya data-data psikologis dari masing-masing pihak terlepas dari peran-peran sosial, hal ini berbeda dengan
impersonal yang lebih mendasarkan pada aspek normatif dan peran-peran sosial. Sedangkan definisi dyadic mengisyaratkan bahwa tidak mungkin ada komunikasi
antar dua orang dyadic yang bukan komunikasi interpersonal, bahkan seorang 56
asing yang menanyakan arah kepada orang lain karena kedua pihak telah mempunyai hubungan ketika pesan pertama dikirim DeVito, 1995, h.15.
Ketiga sudut pandang tersebut seharusnya telah memberikan gambaran umum mengenai komunikasi interpersonal. Kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses mengirim dan menerima pesan antara dua orang atau antara orang-orang dalam kelompok kecil yang
didalam komunikasi tersebut tercapai suatu pengertian tidak hanya tentang makna dari pesan tetapi juga karakteristik pribadi dari komunikator dan komunikan,
selain itu terdapat sifat berkelanjutan kontinu. Komunikasi seperti inilah yang dapat kita saksikan dalam sebuah keluarga.
Tiap individu adalah bagian dari sebuah sistem keluarga, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sistem tersebut. Perilaku individu menjadi lebih dimengerti
saat dilihat dari lingkungan ia berada Galvin Brommel, 1991, h. 6. Secara tradisional keluarga dianggap sebagai kumpulan orang yang
mempunyai hubungan kekerabatan, darah, atau ikatan pernikahan. Pengertian keluarga pada akhir-akhir ini berkembang menjadi kumpulan orang yang berbagi
kebersamaan dan harapan masa depan. Perkembangan pengertian keluarga ini menunjukkan penekanan pada hubungan antara anggota keluarga daripada hanya
menekankan pada ikatan darah dan pernikahan Galvin Brommel, 1991, h.3. Lebih lanjut Galvin Brommel menerangkan keluarga sebagai jaringan orang-
orang yang berbagi kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama; yang terikat oleh perkawinan, darah, atau komitmen, legal atau tidak; yang
menganggap diri mereka sebagai keluarga; dan yang berbagi pengharapan- 57
pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan. Teori Interaksi simbolik simbolic interaction menguji cara orang-orang berinteraksi dan
menginterpretasi atau menjelaskan perilaku orang lain melalui simbol yang mereka gunakan seperti kata, bahasa tubuh, tindakan dan lain-lain. Dalam
keluarga tiap individu mempunyai peran sosial masing-masing: suamiayah, istriibu, putrasaudara laki-laki, putrisaudara perempuan dan lain-lain Strong
DeVault,1989, h. 68-69. Teori sistem system theory memandang keluarga lewat struktur dan pola interaksi. Teori sistem percaya bahwa interaksi seharusnya
dipelajari dalam konteks keluarga, struktur keluarga hanya bisa dilihat lewat interaksi, keluarga adalah sumber yang sangat berguna untuk mendapatkan
homeostasis atau kestabilan, dan sistem keluarga berkembang sejalan dengan waktu Strong DeVault, 1989, h. 69-72
Komunikasi keluarga adalah proses mengembangkan intersubjektifitas intersubjetivity dan pengaruh impact lewat penggunaan simbol code antara
kelompok yang akrab yang memunculkan perasaan rumah sense of home dan identitas kelompok, lengkap dengan ikatan kesetiaan dan emosi yang kuat, dan
pengalaman masa lalu dan masa depan Noller Fitzpatrick, 1993, h. 14. Intersubjektivitas merupakan berbagi makna atau proses dimana kita
mengerti pihak lain dan dimengerti oleh mereka. Intersubjektivitas hadir dalam tingkat tertentu karena kita tidak pernah mengerti orang lain secara total.
Pengaruh impact adalah tingkat efektifitas suatu pesan dalam mengubah kognisi, emosi, atau perilaku penerima.
Komunikasi antar pribadi mengharuskan terjadi pertukaran kode atau pengaturan symbol secara sistematis seperti huruf, kata, dan isyarat yang
mempunyai makna yang telah dikenal dan dipergunakan oleh komunikator. Identitas keluarga family identity adalah identitas yang terbentuk lewat budaya
dan peleburan antara bermacam identitas sosial. Keluarga selalu terpapar dengan norma dan nilai dalam satu budaya tertentu. Peleburan antara bermacam identitas
sosial menjabarkan jika tiap individu dalam keluarga merupakan anggota dari bermacam ketegori sosial yang dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam
keluarga. Ikatan kuat kesetiaan dan emosi dalam keluarga memaparkan bahwa antar
anggota keluarga terjadi saling ketergantungan interdependence yaitu suatu taraf dimana seseorang mempunyai pengaruh atas seseorang dan mempengaruhi
perasaan, pikiran, atau perilaku orang lain dan komitmen commitment yaitu anggota keluarga terikat dengan kesejahteraan anggota lain pada taraf personal
dan struktural. Taraf personal didapat dari kepuasan menjadi anggota sebuah keluarga, sedangkan taraf struktural berarti benteng terhadap hal yang dapat
menghancurkan hubungan dalam keluarga. Ikatan emosi emotional ties menimbulkan pengaruh yang kuat dalam komunikasi dan bagaimana komunikasi
tersebut diterjemahkan. Keluarga mempunyai pengalaman masa lalu dan masa depan has a
history and a future menjelaskan jika hubungan antar pribadi dalam keluarga mendapatkan arti pentingnya lewat akibat kumulatif dari interaksi-interaksi
sebelumnya yang dilakukan antar pihak, pengalaman dan perilaku dalam keluarga 59
saat ini dipengaruhi oleh pengalaman keluarga sebelumnya terutama dari keluarga asal. Noller Fitzpatrick, 1993, h. 6-17.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang komunikasi keluarga tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi keluarga merupakan proses hubungan
kontak antar manusia untuk menyampaikan pesan sehingga tercapai intersubjektifitas intersubjetivity atau pengertian dan pengaruh impact atau
perubahan kognisi, emosi, perilaku lewat penggunaan simbol antara kelompok yang akrab yang memunculkan perasaan rumah sense of home dan identitas
kelompok, lengkap dengan ikatan kesetiaan dan emosi yang kuat, dan pengalaman masa lalu dan masa depan.
3. Pengertian persepsi terhadap komunikasi keluarga