Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian yang ditentukan oleh landasan teoritis dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian Suryabrata, 1998, h. 72. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel kriterium : konflik peran ibu bekerja 2. Variabel prediktor : persepsi terhadap komunikasi keluarga

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan batasan atau spesifikasi dari variabel- variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati dalam penelitian Azwar, 2004, h.74. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Konflik peran ibu bekerja Konflik peran ibu bekerja adalah pertentangan antar peran yang terjadi pada ibu bekerja karena partisipasi ibu bekerja dalam pekerjaan menghalangi pemenuhan tanggung jawab peran dalam keluarga dan atau karena partisipasi ibu bekerja dalam keluarga menghalangi pemenuhan tanggung jawab peran dalam pekerjaan yang ditandai oleh pemunculan secara simultan atas dua atau lebih tegangan dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan antar peran. 81 Data tentang konflik peran ibu bekerja diungkap melalui Skala Konflik Peran Ibu Bekerja yang terdiri atas dua arah konflik peran ibu bekerja yaitu konflik dari pekerjaan ke keluarga work to family conflict dan konflik dari keluarga ke pekerjaan family to work conflict yang masing-masing memiliki tiga dimensi dari Greenhaus Beutell 1985 h.77-82 yaitu konflik berdasar waktu time - based conflict, konflik berdasar tegangan strain - based conflict, dan konflik berdasar perilaku behaviour - based conflict. Semakin tinggi skor subjek dalam mengisi skala ini maka semakin tinggi pula konflik peran yang dialami dan semakin rendah skor subjek dalam mengisi skala ini berarti semakin rendah pula konflik peran yang dialami. 2. Persepsi terhadap Komunikasi keluarga Persepsi terhadap komunikasi keluarga adalah penilaian, pengorganisasian dan penafsiran terhadap hubungan kontak antar anggota keluarga untuk menyampaikan pesan sehingga tercapai pengertian dan perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku lewat penggunaan huruf, kata, dan isyarat bermakna yang telah dikenal yang memunculkan identitas kelompok, lengkap dengan ikatan kesetiaan dan emosi yang kuat, pengalaman masa lalu dan masa depan yang terjadi dengan tujuan mengurangi ketegangan, mempererat dan mempersatukan, serta melenyapkan persengketaan. Data tentang komunikasi keluarga diungkap melalui Skala Persepsi terhadap komunikasi keluarga yang terdiri dari dua dimensi dari Koerner Fitzpatrick 2002, h. 37-40 yaitu orientasi percakapan conversation orientation dan orientasi konformitas conformity orientation. Semakin tinggi skor subjek dalam mengisi skala ini maka semakin positif persepsi terhadap komunikasi keluarga dan semakin rendah skor subjek dalam mengisi skala ini berarti semakin negatif persepsi terhadap komunikasi keluarga yang dialami.

C. Populasi dan Sampel