Analisa Data Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan

21 8 Perilaku depresi tidur Beberapa klien mungkin tidak menyadari bagaimana masalah tidur mempengaruhi tidur mereka. Perawat mengobservasi perilaku seperti mudah marah irritabilitas, disorientasi dan bicara tidak jelas. Apabila D’privasi tidak berlangsung lama dapat berlaku perilaku psikotik. Misalnya, klien melaporkan melihat benda-benda atau warna-warna didalam ruangan. Klien dapat bersikap ketakutan pada saat perawat- perawat memasuki ruangan.

b. Analisa Data

Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisir meliputi tiga aktivitas dasar yaitu: mengumpulkan data secara sistematis, menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan,mendokumentasikan data dalam format yang dapat dibuka kembali. Data dasar pasien adalah kombinasi data yang dikumpulkan dari wawancara untuk pengambilan riwayat pasien yaitu metode untuk mendapatkan informasi subjektif dengan berbicara kepada pasien ddan atau orang terdekat dan mendengarkan respon mereka Doenges.dkk,2000. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah- masalahyang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah pada klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakitinitial assessment, selama klien dirawat terus meneruson going assessment, serta pengkajian ulang untuk menambahmelengkapi data re-assesment Sigit, 2010. 22 a. Tujuan pengumpulan data 1. Memperoleh informasi tentang keadaan klien. 2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien. 3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien. 4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah- langkah berikutnya. b. Tipe data 1. Data subjektif Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien terhadap status kesehatannya, misalnya tentang nyeri, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, dan perasaan malu Sigit,2010. 2. Data objektif Data objektif adalah dat yang dapat diukur dan diobservasi, dapat diperoleh dengan menggunakan panca indera selama pemeriksaan fisik. Misalnya, frekuensi pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan Sigit, 2010. c. Rumusan masalah Gangguan istirahat dan tidur, kondisi ini emungkinan berhubungan dengan, tempat yang asing, kecemasan, misalnya gangguan sensori, gangguan konsep diri, ketidaknormalan status fisiologis, pengobatan. Kemungkinan data yang ditemukanperubahan penampilan dan perilaku, irritabilitas, sering menguap, dan terdapat lingkaran hitam disekitar mata Tarwoto, 2006. d. Perencanaan Menurut Hidayat 2006 perencanaan keperawatan bertujuan untuk mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.Rencana tindakan yaitu: 1 Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur 23 2 Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal-hal yang dapat menggangu tidur. 3 Tingkatkan aktivitas pada siang hari, buat jadwal aktivitas pada siang haribersama klien, batasi jumlah da lama tidur siang jika berlebihan lebih dari satu jam. 4 Coba untuk memicu tidur inducee sleep 5 Kurangi potensial cedera selama tidur 6 Berikan pendidikan kesehatan sesuai indikasi, ajarkan rutinitas tidur, ajarkan supaya bangun diwaktu yang biaa, ajarkan supaya menggunakan tmpat tidur, hanya untuk aktivitas istirahat yang terkait dengan tidur, hindari minuman yang mengandung kafein misalnya kopi saat siang dan sore hari. e. Implementasi keperawatan Menurut Hidayat 2006 implementasi keperawatan dilakukan untuk melakukan atau melaksanakan perencanaan yang telah dibuat antara lain: 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur. Faktor yang menyebabkan gangguan tidur bermacam-macam. Biasanya pasien dapat mengidentifikasi penyebab masalah-masalah gangguan tidur, seperti nyeri, takut, kecemasan, dan lain-lain. Perawat dan pasien dapat mengidentifikasi penyebab atau mengkaji riwayat tidur pasien. 2. mengurangi distraksi lingkungan dan hal-hal yang mengganggu tidur. Distraksi lingkungan adalah masalah utama untuk paisen rawat inap. Cara mengurangi distraksi lingkungan yaitu dengan menutup pintu, memasang kelambu, mematikan telepon, redupkan atau matikan lampu, berikan lampu tidur, kurangi jumlah stimulus. 3. meningkatkan aktivitas pada siang hari. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien. Jadwal harus disesuaikan dengan status kesehatan pasien atau sesuai dengan kebutuhan istirahat dn tidur. 4. membuat pasien untuk memicu tidur dengan cara: menganjurkan pasien mandi sebelum tidur, minum susu hangat, membaca buku, menonton televisi, menggosok gigi sebelum tidur, membersihkan muka sebelum tidur, membersihkan tempat tidur terlebih dahulu. 24 5. mengurangi poensi cedera selama tidur. Banyak pasien takut untuk pergi tidur karena takut jatuh dari tempat tidur, takut untuk jalan ke kamar mandi, atautersandung furniture. Enanganan yang spesifik mengenai masalah ini dengan menggunakan cahaya lampu malam, memposisikan tempat tidur yang rendah, mengajarkan pasien bagaimana cara meminta bantuan. 6. memberikan pendidikan kesehatan. Brertujuan untuk menambah pengetahuan klien tentang penyakit dan keluhan yang dialaminya. Mengajarkan rutinitas jadwal tidur dirumah dengan cara mengatur jadwal beraktivitas, istirahat, tidur, dan bangun pada waktunya. f. Evaluasi keperawatan Evaluasi terhadap masalah kebutuhan tidur dan istirahat dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam memenuhi 1 jumlah tidur apakah sesuai dengan kebutuhan. 2 faktor yang mencegah gangguan tidur. 3 teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. 4 mendemonstrasikan adanya keseimbangan istirahat dan tidur sesuai dengan status kesehatan pasien. 5 Hilangnya tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada pasien, seperti timbulnya perasaan segar, tidak gelisah, lesu dan apatis, hilangnya kehitaman didaerah sekitar mata, muai menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidajk adanya konjuktiva merah dan mata perih, pasien sudh dapat berkonsentrasi penuh serta tidak ditemukan gangguan prses pikir. 25 Asuhan Keperawatan Kasus 1. PENGKAJIAN I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Ny.N Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 55 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Bajak IV lingkungan VII Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015 Diagnosa Medis : Hipertensi II. KELUHAN UTAMA Klien mengatakan susah tidur pada malam hari, klien hanya dapat tidur 3-4 jam setiap malam. Klien lebih lama tidur pada siang hari dan sering merasa cemas akibat perceraiannya dengan suami. Klien merasakan nyeri dileher bagian belakang. Klien kurang mengerti tentang penyakit dan penyebab susah tidur yang dialaminya. III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocativepalliative

1. Apa penyebabnya Klien setiap malam sulit untuk tidur sejak kejadian perceraian dengan suaminya.setelah itu klien terus menerus kepikiran dengan masalah perceraian. Dan sejak itu sampai sekarang klien hanya bisa tidur 3-4 jam setiap malam. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Klien mengkonsumsi obat tidur dan memperbanyak tidur siang untuk mengganti tidur malam.