b. Lantai ruang kerja menggunakan tegel 40 x 40 cm.
c. Dinding Km menggunakan tegel 20 x 25 cm.
Ubin yang terpasang harus dalam keadaan baik, berwarna seragam dan tidak cacat, bergelombang. Kerusakan cacat yang disebabkan oleh cara pemasangan harus diganti.
Warna akan ditentukan kemudian oleh konsultan pengawas direksi.
2. Lapisan dasar
Lapisan dasar di bawah lantai keramik lantai terdiri dari pasir urug yang dipadatkan kemudian dilapisi rabat beton yang dipasang melebar kemudian semen rabat dengan tebal 5 cm dengan
adukan sesuai persyaratan.
3. Pemeriksaan
Sebelum pemasangan ubin, kontraktor wajib memeriksa persiapan – persiapan lapisan dasarnya, terutama lapisan pasir. yang harus dijamin tingkat kepadatan dan ratanya. Semua
pipa – pipa, saluran dan instalasi yang melewati di bawahnya harus sudah terpasangpada tempatnya dan akan diperiksa oleh konsultan pengawas sebelum pemasangan ubin keramik.
4. Semua pekerjaan dinding , plafond harus telah selesai baru lantai dibawahnya dikerjakan 5. Contoh bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diajukan kepada konsultan pengawas
direksi intuk mendapat persetujuan.
6. adukan
Adukan untuk pasangan ruang basah adalah 1 PC : 3 Pasir, sedangkan untuk ruang – ruang kering 1 PC : 4 Pasir. dengan tebal 2 – 3 cm.
Adukan untuk siar – siar adalah campuran semen dengan air dengan warna yang serasi dengan warna keramik dipasang.
7. Cara pemotongan
Pemotongan ubin keramik sedapat mungkin dihindari, akan tetapi jika terpaksa, pemotongan jangan lebih kecil dari 12 ukuran, keculai jika ditentukan lain dari gambar. Pemotongan harus
rata tanpa piringan yang menonjol atau gempol.
8. Cara pemasangan
a. Ubin dipasang diatas adukan setengah kering yang disyaratkan pada RKS ini. Sambungan sambungan siar harus rata dan lurus serta pertemuannya saling tegak lurus
satu sama lain. Siar dibuat setebal 1 – 3 mm. dengan adukan semen warna setelah adukan pertama memenuhi siar secara padat. Segera setelah pemasangan ubin selesai
lantai dibersihkan dengan serbuk gergaji, untuk menghilangkan bekas – bekas campuran atau adukan yang menempel.
b. Permukaan harus rata, tegak lurus satu dengan yang lain permukaan harus waterpass. c. Plesteran yang akan dipasangi keramik, dalam keadaan setengah kering, digores,
dikasarkan dengan sisir seng.
PASAL 13 PEKERJAAN KACA 1. KACA PINTU DAN JENDELA
a. Bahan Kaca jendela luar dari Kaca polos dengan tebal 5 mm.
Kaca doff buram tebal 5 mm untuk ventilasi KM WC. b. Cara
pemasangan Tempat pemasangan kaca harus dibersihkan sebelum dilakukan pemasangan kaca. Kaca
harus dipotong dengan diberi sedikit toleransi untuk pemuaian, dipasang dengan kist kaca yang sesuai dengan gambar.
c. Perbaikan dan pembersihan Kaca yang telah terpasang harus dibersihkan. Jika ada kaca yang cacat retak, tergores
atau pecah harus segera diganti.
2. KACA CERMIN
a. Bahan Kaca cermin yang digunakan harus berkualitas baik dan mendapat persetujuan dari
Konsultan pengawas dan direksi. b. Cara pemasangan
Bagian dinding yang akan dipasangi kaca cermin harus bersih dan kering Sistem pemasangan kaca cermin dilakukan dengan klem dan system sekrup anti
karat yang sesuai dengan brosur dan atas persetujuan konsultan pengawas dan direksi.
PASAL 14 PEKERJAAN CAT. 1. Bahan dan syarat – syarat
Kontraktor harus menyediakan surat dari pabrik cat yang bersangkutan untuk menegaskan bahwa cat yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah asli dari pabrik tersebut. Pengerjaan
pengecatan harus mengikuti petunjuk – petunjuk atau prosedur pemakaian yang ditentukan dari pabrik cat tersebut.
2. Jenis bahan dan persyaratannya
Cat kayu yang dipergunakan harus dari kualitas baik atau setara dengan produksi ICI Paint Nippon Paint
Cat besi yang dipergunakan adalah kualitas baik atau setara dengan produksi ICI Paint Cat Tembok yang dipergunakan adalah kualitas terbaik atau setara Pacific Paint
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai atau selambat – lambatnya 2 minggu sebelumnya, kontraktor wajib menyerahkan daftar bahan yang akan dipergunakan serta brosur cara
pelaksanaannya kepada Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan persetujuannya. Demikian pula pemilihan warna akan ditentukan kemudian oleh konsultan
pengawas bersama – sama dengan direksi.
3. Pengecatan permulaan