RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
V - 37
5.2.2.4. Kawasan Peruntukan Perikanan
Perikanan dapat dibagi dalam dua kelompok utama yakni perikanan darat yang dikembangkan di kolamsungai, waduk, tambak, karamba, dan mina
padi. Produksi perikanan yang menonjol, antara lain :
Perikanan Perairan Tangkapan Umum, rata - rata produksi per tahun 488,930 ton.
Budidaya Kolam, rata - rata produksi per tahun 671,160 ton.
Budidaya Karamba rata - rata produksi per tahun 58,515 ton.
Luas peruntukan kawasan perikanan untuk perikanan tangkap perairan umum kurang lebih 1.351 ha dan luas peruntukan budidaya
perikanan kurang lebih 22,95 ha. Melihat jumiah dan kapasitas produksi tersebut maka dirasakan perlu
membangun kemitraan kerjasama pengembangan budidaya ikan, dan jaringan pemasaran sesuai dengan standart mutu yang ditetapkan bersertipikat.
Adapun pengembangan perikanan darat adalah : 1. Perikanan kolam dan sungai produksinya terdistribusi merata di seluruh
Kabupaten Ngawi; 2. Perikanan waduk dengan membentuk Kawasan Perikanan. Kawasan
Perikanan di Kabupaten Ngawi terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Bringin terdapat Waduk Pondok.
3. Sedangkan pengertian Kawasan Perikanan adalah Kawasan yang membentuk kota perikanan, yang memudahkan masyarakat untuk bisa
membudidayakan ikan darat, dengan kemudahan memperoleh benih melalui unit perbenihan rakyat, pengolahan ikan, pasar ikan dan mudah
mendapatkan pakan ikan, yang dikelola oleh salah satu kelompok yang dipercaya oleh pemerintah. Selain itu untuk memenuhi persyaratan
menjadi Perikanan, harus tersedia infrastruktur yang memadai baik lembaga penyuluhan, lembaga pengkajian, seperti LIPPI, infrastruktur yang
mendukung seperti jalan dan kelembagaan kelompok pembudidaya perikanan, lembaga perbankan dan koperasi perikanan serta pasar ikan.
4. Perikanan mina padi yakni mengembangkan ikan di sawah ketika digenangi air terdapat pada hampir semua sawah di Kabupaten Ngawi.
5.2.2.5. Kawasan Peruntukan Pertambangan