Larangan Pendayagunaan UM UM

DOK.PENGADAAN BARANG KESBANGPOLLINM AS- 2013 per undang- undangan; b. membuat dan atau menyampaikan dokumen dan atau keter angan lain yang tidak benar untuk memenuhi per syar atan dalam Dokumen Pengadaan ini. 4.2 Peser ta yang ter bukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai ber ikut: a. sanksi administr atif, seper ti digugur kan dar i pr oses pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang; b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; c. Jaminan Penaw ar an dicair kan dan disetor kan ke kas Negar a Daer ah sebagaimana ter cantum dalam LDP; d. gugatan secar a per data; dan atau e. pelapor an secar a pidana kepada pihak ber w enang.

5. Larangan

Pertentangan Kepentingan 5.1 Par a pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan per annya, menghindar i dan mencegah pertentangan kepentingan par a pihak ter kait, baik secar a langsung maupun tidak langsung. 5.2 Per tentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.1. antar a lain meliputi: a. dalam suatu badan usaha, anggota Dir eksi atau Dew an Komisar is suatu Badan Usaha dilar ang mer angkap sebagai anggota Dir eksi atau Dew an Komisar is pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peser ta pada Pelelangan yang sama. b. pengur us koper asi pegaw ai dalam suatu K L D I atau anak per usahaan pada BUM N BUM D yang mengikuti Pengadaan dan ber saing dengan per usahaan lainnya, mer angkap sebagai anggota Pokja ULP atau pejabat yang ber w enang menetapkan pemenang Pelelangan. c. PPK dan atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan per usahaan peser ta; d. hubungan antar a 2 dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung DOK.PENGADAAN BARANG KESBANGPOLLINM AS- 2013 maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dar i 50 lima puluh per ser atus pemegang saham. 5.3 Pegaw ai K L D I dilar ang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan K L D I.

6. Pendayagunaan

Produksi Dalam Negeri 6.1 [Peser ta ber kew ajiban untuk menyampaikan penaw ar an yang mengutamakan mater ial bahan pr oduksi dalam negeri.] 6.2 Dalam pelaksanaan Pengadaan Bar ang yang ter diri atas bagian atau komponen dalam neger i dan bagian atau komponen yang ber asal dar i luar neger i impor , dilakukan dengan ketentuan sebagai ber ikut: a. pemilahan atau pembagian komponen har us benar - benar mencer minkan bagian atau komponen yang telah dapat dipr oduksi di dalam neger i dan bagian atau komponen yang ber asal dar i luar neger i impor ; b. peker jaan pemasangan, pabr ikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam neger i; c. peser ta diw ajibkan membuat daftar Bar ang yang ber asal dar i luar negeri impor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan har ga yang dilampir kan pada Dokumen Penaw ar an. d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri, seper ti jasa asur ansi, angkutan, ekspedisi per bankan, dan pemelihar aan; 6.3 Pengadaan bar ang yang ber asal dar i luar neger i impor , dimungkinkan dalam hal: a. Bar ang ter sebut belum dapat dipr oduksi dihasilkan di dalam neger i; b. spesifikasi teknis Bar ang yang dipr oduksi di dalam negeri belum memenuhi per syar atan; dan atau c. volume pr oduksi dalam neger i tidak mampu memenuhi kebutuhan. 6.4 [Atas penggunaan pr oduksi dalam neger i, penaw ar an peser ta diberikan prefer ensi har ga untuk peker jaan sebagaimana ter cantum dalam LDP yang diw ajibkan DOK.PENGADAAN BARANG KESBANGPOLLINM AS- 2013 menggunakan pr oduksi dalam negeri.]

7. Satu Penaw aran