Sinergitas Pemerintah dan Kerapatan Adat Nagari di Nagari Ketaping
Sinergitas Pemerintah dan Kerapatan Adat Nagari di Nagari Ketaping
Pada dasarnya KAN dan pemerintah merupakan dua dari tiga hal yang harus saling bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat di Minangkabau. Ketiga elemen ini disebut sebagai tigo tungku sajarangan yang harus saling bekerjasama untuk menciptakan stabilitas kawasan di daerah Minangkabau.
Tigo tungku sajarangan ini adalah
pemerintahan, pemuka adat, dan pemuka agama. Ketiga hal inilah yang harusnya saling bekerjasama dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat di Minangkabau. Dengan demikian, stabilitas kawasan dapat tercapai dikarenakan adanya optimalisasi dari ketiga elemen yang saling bersinergi di daerah Minangkabau ini. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Konflik, Konflik dan Perkara Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Padang Pariaman yang menyatakan bahwa BPN memiliki mekanisme penyelesaian konflik tanah ulayat yang bekerja sama dengan KAN sehingga penyelesaian konflik tanah ulayat dapat maksimal. Pada dasarnya sinergi antara pemerintah dengan KAN Nagari sangat baik.
Dalam hal ini visi strategis yang dimiliki oleh pemerintah daerah (Nagari) dengan KAN sangat selaras satu sama lain Dalam hal ini visi strategis yang dimiliki oleh pemerintah daerah (Nagari) dengan KAN sangat selaras satu sama lain
dilakukan dengan mengoptimalkan konflik tanah ulayat di daerah tersebut.
kearifan lokal yang mengedepankan Selanjutnya adalah dengan adanya strategi
aturan-aturan adat yang telah kerja yang responsif dimana strategi kerja
lama berlaku di daerah tersebut. ini mampu menghadapi persoalan dengan
Nagari Ketaping merupakan nagari tanggap dan aktif dalam menemukan
yang memiliki kebijakan tersendiri solusi dimana strategi antara KAN dan
mengenai pengaturan tanah ulayat Nagari saling berkoordinasi dengan baik
dan memiliki kerangka penyelesaian demi terciptanya perdamaian di Nagari
konflik. Kearifan lokal yang dimiliki tersebut.
oleh Nagari Ketaping menjadikan Nagari ini termasuk kedalam Nagari
KAN dan Nagari berada didalam satu yang aman dari krisis dan kekerasan
lingkungan yang sama dimana Kantor KAN dan Nagari terletak di lokasi yang
karena konflik, meskipun Nagari ini berada di wilayah yang berkembang
sama sehingga memudahkan bagi kedua lembaga ini untuk berkoordinasi dengan
dan memiliki potensi konflik. baik. Kedua lembaga ini telah terintegrasi
2. Sinergitas antara Kerapatan Adat dalam sistem yang saling berhubungan
Nagari dan Pemerintah Daerah satu sama lain dan saling bersinergi dan
sangat baik dikarenakan adanya saling mendukung. Hal ini menjadikan
komunikasi yang baik dari kedua KAN dan Nagari masing-masing memiliki
belah pihak serta kemauan yang tanggung jawab dalam penyelesaian dan
tinggi baik dari Pemerintah maupun pencegahan konflik tanah ulayat di Nagari
dari KAN untuk menyelesaikan Ketaping.
konflik
ulayat untuk mencegah terjadinya konflik di Nagari Ketaping. Dengan demikian,
tanah
Kesimpulan
maka stabilitas dikawasan tersebut Berdasarkan hasil studi dan pembahasan,
dapat terkendali dan menyebabkan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
keamanan nasional.
1. Upaya pencegahan
konflik
tanah ulayat oleh Kerapatan
Saran
Adat Nagari di Nagari Ketaping
Saran Teoritis
Kabupaten Padang Pariaman adalah Diharapkan ada penelitian lainnya yang
dengan menggunakan kerangka secara komprehensif membahas kearifan penyelesaian konflik tanah ulayat lokal yang dimiliki daerah lainnya di
yang mengedepankan musyawarah Sumatera Barat dengan mempelajari
mufakat untuk mencegah terjadinya upaya pencegahan konflik tanah ulayat konflik dan meningkatnya eskalasi oleh KAN Nagari Ketaping ini. Sehingga
Nagari Sebagai Pranata Penyelesaian Konflik ... | Lia Safitri, Ichsan Malik, Josephine R. Marietta | 167 Nagari Sebagai Pranata Penyelesaian Konflik ... | Lia Safitri, Ichsan Malik, Josephine R. Marietta | 167
3. Kepada Pemerintah Daerah dan daerah-daerah lain baik di Sumatera
Pemerintah Pusat agar dapat Barat secara khusus maupun Indonesia
menjadikan kerangka penyelesaian secara umum dengan menggunakan
konflik yang dimiliki oleh KAN pendekatan-pendekatan serta teori-teori
Nagari Ketaping sebagai contoh lainnya yang lebih komprehensif.Selain
untuk mengembangkan kerangka itu, secara relevan dapat menghasilkan
penyelesaian konflik di wilayah rekomendasi bagi Indonesia untuk
masing-masing.
dapat menjaga stabilitas keamanan dan
4. Kepada Badan Pertanahan pencegahan serta penyelesaian konflik
Nasional Kanwil Padang Pariaman dengan pengoptimalan kebijakan dan
agar dapat menjadikan kerangka hukum adat yang dimiliki oleh masing-
pencegahan konflik yang dimiliki masing wilayah.
oleh KAN sebagai bahan acuan dan pertimbangan agar diterapkan
Saran Praktis
dan disesuaikan dengan kebijakan yang dimiliki agar dapat menjadi
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk kerangka bentuk pencegahan
meningkatkan stabilitas kawasan dan
konflik pertanahan.
keamanan nasional, terdapat beberapa
5. Kepada akademisi, diharapkan saran sebagai berikut :
dapat meneliti lebih lanjut mengenai
1. Kepada Kementerian Dalam Negeri kearifan lokal lainnya yang dimiliki
agar dapat menjadikan kerangka oleh Minangkabau sebagai
upaya pencegahan konflik ini sebagai upaya instrumen perdamaian di
salah satu contoh bagi daerah Minangkabau yang dapat menjadi
lain agar dapat mengembangkan contoh bagi wilayah lainnya untuk
kearifan lokal yang dimiliki sebagai dapat menjaga stabilitas wilayah.
bentuk upaya pencegahan terhadap konflik di wilayah lainnya.
2. Kepada KAN Nagari Ketaping untuk dapat mengembangkan dan mengoptimalkan mekanisme pencegahan konflik yang dimiliki serta dapat memberikan pengajaran serta seminar mengenai mekanisme penyelesaian konflik yang dimiliki kepada wilayah-wilayah lainnya sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi wilayah lain.
168 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2018, Volume 8 Nomor 1
Daftar Pustaka
Ross, Marc Howard Ross. 1993. The management of conflict: interpretations
Buku
andinterests in comparative perspective, Arifin, Bustanul Dt Bandaro Kayo, et.al. 2008.
Yale: Yale University Press. Manajemen Suku. CV Lubuk Agung
Rusdiana dan Yeti Heryati. 2015. Pendidikan Bandung : Bandung
Profesi Keguruan. Bandung: Pustaka Butler, H. (ed.). 2000. Poucher’s Perfumes,
Setia
Cosmetics and Soaps, 10th Edn. Britain: Sartini. 2013. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Kluwer Academic Publishers
Sebuah Kajian Filsafat. Makalah UGM: Creswell, John W. 2013. Research Design:
Yogyakarta
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial : Individu Mixed. Edisi ketiga Pustaka Pelajar :
dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Jogjakarta
Pustaka : Jakarta
Deutsch, Morton, dkk. (ed.) 2016. Handbook Sirower, Mark. L. 1998. The Synergy Trap. resolusi Konflik. Nusa Media : Bandung
Alih Bahasa Hikmat Kusumaningrat. PT Horoepoetri, Arimbi, Achmad Santosa,
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta 2003, Peran Serta Masyarakat Dalam
Webster. 1966 . New International Dictionary. Pengelolaan Lingkungan, Jakarta: Walhi.
New York: Longman Latief, Dt. Bandaro, et.al. (ed.). 2004. Minangkabau yang Gelisah : Mencari
Strategi Sosialisasi Pewarisan Adat dan
Peraturan Perundang-undangan
Budaya Minangkabau untuk Generasi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Muda. CV Lubuk Agung Bandung :
Pemerintahan Daerah Bandung Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 Tentang KAN Nagari Ketaping. 2017. Dokumen Resmi
Penanganan konflik Sosial KAN. Peraturan Daerah Sumbar No 9 tahun 2000, Kanwil Badan Pertanahan Provinsi Sumatera
tentang Pokok PemerintahanNagari. Barat. 2003. Pengadaan Tanah Rencana
Bandara Ketaping Kabupaten Padang Peraturan Daerah Sumbar No 2 tahun 2007 Pariaman dan Permasalahannya. Kanwil
tentang Pokok-pokok Pemerintahan BPN Sumbar: Padang
Nagari
Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian, Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Wawancara
Penerbit PPM: Jakarta Wawancara dengan Niniak Mamak Kab.
Malik, Ichsan. 2017. Resolusi Konflik : Jembatan Padang Pariaman, Aidinur, Padusunan,
Perdamaian. Jakarta : Penerbit Buku
23 Oktober 2017.
Kompas. Wawancara dengan Wali Nagari Ketaping Miall, Hugh (et.al.). 2000. Resolusi
Periode 2017-sekarang, Dasman, Kantor Damai
Konflik
Kontemporer:
Wali Nagari Ketaping, 18 Oktober 2017. Menyelesaikan,Mencegah, Mengelola
dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Wawancara dengan Direktur LBH Padang, Era Sosial,Agama dan Ras. Terjemahan Tri
Purnama Sari, Kantor LBH, Padang, 10 Budhi Satrio. Jakarta: PT Raja Grafindo
Oktober 2017.
Persada. Wawancara dengan Walikota Padang Periode Rasyid, Ryaas. 1998. Makna Pemerintahan:
2004-2010, Fauzi Bahar, Jakarta 26 Tinjauan
danKepemimpinan. Yarif Watampone. Wawancara dengan Sekretaris KAN Nagari Jakarta.
Ketaping Padang Pariaman, Hardimus,
Nagari Sebagai Pranata Penyelesaian Konflik ... | Lia Safitri, Ichsan Malik, Josephine R. Marietta | 169
Kantor KAN Nagari Ketaping, 18 Oktober 2017.
Wawancara dengan Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, BPN Padang Pariaman. BPN Padang Pariaman, Upik Suryati. 21 Oktober 2017.
Wawancara dengan Wali Nagari Ketaping periode 2010-2016, Yulisman, Ketaping 20 Oktober 2017.