Kebutuhan Energi Tercerna dan Protein Kasar Domba pada Pemberian Suplemen Probiotik Bioplus, Lisinat-Zn, Minyak Ikan Lemuru dan Aneka Ransum

Ringkasan
Reni Suryanti. D02496044. 2001. Kebutulian Energi Tercerna dan Protein Kasar
Domba pada Pemberian Suplemen Probiotik Bioplus, Lisinat-Zn, Minyak Ikan
Lemuru dan Aneka Ransum. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembitnbing Utama : Prof. Dr. Toha Sutardi, M. Sc.
Petl~bimbingAnggota : Dr. M. Winugrho, APU.
Kontribusi ternak domba terhadap produksi daging nasional tidak terlalu banyak
dipengaruhi oleh tekanan penduduk. Dengan demikian produksi domba layak dipacu
untuk mengisi kekurangan daging sapi yang produksinya kian menurun. Pemacuan
tersebut sekurang-kurangnya menuntut sentuhan teknologi yang berorientasi pada
peningkatan efisiensi penggunaan pakan dan definisi kebutuhan energi Jan nutriennya.
Penelitian ini mencoba menduga kebutuhan energi tercerna (DE) dan protein kasar (PK)
untuk domba yang berlaku bagi berbagai kondisi pemberian pakan.
Kebutuhan bahan kering (BK), PK dan DE dicoba diduga dengan persamaan
regresi berikut; Model 1: Y = bo + b l ~ ' . ~+' b2G + b3G, Model 2: Y = aWP.~'.esGdan
model 3 : Y = UW~.G~.(PK/DE)~.
Dalam persamaan tersebut Y = konsumsi BK (grhari),
DE (kcalhari), atau PK (gfhari), W = bobot awal dan G = pertumbuhan (gllhari).
Kelayakan persamaan mula-mula dicoba pada 20 ekor domba percobaan berbobot awal
16,9 4 1,7 kg. Domba tersebut dibagi menjadi 5 kelompok bobot dan setiap kelompok

mendapat 4 perlakuan pakan secara acak. Perlakuan terdiri atas A = 70% rumput gajah +
30% konsentrat, B = A + 150 g probiotik bioplus, C = B + 40 mg Lisinat-Zn per kg BK
ransum, D = C + 1.5% minyak ikan lemur (Surdinella longiceps) dalam BK ransum.
Untuk memperluas interpretasi hasil pendugaan, pada tahap berikutnya kelayakan
persamaan diuji dengan mengikutsertakan data hasil percobaan terdahulu sehingga skala
sa~npelmencapai 218 ekor domba. Keeratan hubungannya ( R ~ )ditingkatkan dengan
membuang data pencilan (outliers).
Pada 20 ekor domba percobaan, semua persanaan ternyata dapat digunakan ( p i
0,Ol) untuk menduga kebutuhan BK, PK dan DE domba. Akan tetapi persamaan Model 1
menghasilkan R2 paling tinggi dalam menduga BK dan PK (0,55 dan 0,58), sedangkan
persalnaan Model 3 menghasilkan R2 tertinggi (0,57) dalam menduga kebutuhan DE.
Setelah skala sampel diperbesar, persatnaan Model 1 juga paling tinggi keeratan
hubungannya (R2= 0,70) dalarn menduga kebutuhan DE.
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, setelah data pencilan. dibuailg , dapat
disirnpulkan bahwa kebutuhan BK, PK dan DE domba dapat diduga ( p i 0,01) dengan
persalnaan berikut. Kebutuhan BK: Y = -0:49 + 7 7 . 1 9 ~ ' - ~+' 0.95G .+ 0 . 0 0 3 4 ~ 'dengan
R2 = 0,65, simpangan baku regresi (Sb) 124 dan jumlan do~nba(n) 186 ekor. Kebutuhan
. ~ -~0.000075G dengan R2 = 0,59, Sb = 32 dan il= 196
PK: Y = -87 + 19.39 w ~ + 0.36G
ekor. Kebutuhan DE: Y = 1517.16 +19.12 wo7' - 5.59G + 0 . 0 6 2 dengan

~~
R2 = 0,70, Sb
= 53 1 dan n = 195 ekor. Persaruaan tersebut la>!ak digunakan untuk domba berbobot awal
8-22kg dengan pe~tumbuhan-30 - 365glhari.