Performa Anak Domba Prolifik dengan Pemberian Milk Replacer yang Disuplementasi Minyak Biji Bunga Matahari dan Minyak Ikan Lemuru

PERFORMA ANAK DOMBA PROLIFIK DENGAN PEMBERIAN
MILK REPLACER YANG DISUPLEMENTASI MINYAK BIJI
BUNGA MATAHARI DAN MINYAK IKAN LEMURU

DIAN SEPTY ANDHINI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA
PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Performa Anak Domba
Prolifik dengan Pemberian Milk Replacer yang Disuplementasi Minyak Bji Bunga
Matahari dan Minyak Ikan Lemuru adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2014
Dian Septy Andhini
NIM D24100086

ABSTRAK
DIAN SEPTY ANDHINI. Performa Anak Domba Prolifik dengan Pemberian
Milk Replacer yang Disuplementasi Minyak Biji Bunga Matahari dan Minyak
Ikan Lemuru. Dibimbing oleh KOMANG G. WIRYAWAN dan DWIERRA
EVVYERNIE.
Salah satu permasalahan peternakan domba di Indonesia adalah
kemampuan sapih induk domba yang rendah. Milk replacer merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kemampuan sapih domba prolifik. Minyak biji bunga
matahari dan minyak ikan lemuru mengandung asam lemak tak jenuh yang
berguna untuk anak domba. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa
anak domba prolifik yang disuplementasi minyak berbeda. Penelitian
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu P0 (susu
sapi segar), P1 (P0+kuning telur ayam+4% minyak biji bunga matahari), P2
(P0+kuning telur ayam+4%minyak ikan lemuru), P3 (P0+kuning telur

ayam+2%minyak biji bunga matahari+2%minyak ikan lemuru). Hasil
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata suplementasi minyak berbeda jenis
terhadap konsumsi bahan kering total, konsumsi protein total, dan konsumsi
energi total, tetapi perlakuan berbeda nyata terhadap konsumsi lemak total, bobot
sapih, dan pertambahan bobot badan harian. Performa anak domba prolifik
dengan suplementasi 4% minyak ikan lemuru sama dengan performa anak domba
tanpa suplementasi minyak.
Kata kunci: milk replacer, minyak biji bunga matahari, minyak ikan lemuru,
performa

ABSTRACT
DIAN SEPTY ANDHINI. Performance of Prolific Lamb with Feeding Milk
Replacer that Supplemented Sun Flower Seed Oil and Sardinella Fish Oil.
Supervised by KOMANG G. WIRYAWAN and DWIERRA EVVYERNIE.
One of problems in Indonesian sheep farm is weaning ability that is very
low in ewe sheep. Sunflower seed oil and Sardinella fish oil contain essential
unsaturated fatty acids that very useful to orphan lamb. This research was aimed
to increase performance of prolific lambs supplemented with different kind of
oils. This experiment used a Completely Randomized Design with 4 treatments
and 3 replications. The treatments were: P0 (cow’s fresh milk), P1 (P0+chicken

yolk + 4% sunflower seed oil), P2 (P0+chicken yolk+ 4% Sardinella fish oil), P3
(P0+chicken yolk+2% sunflower seed oil+2% of Sardinella fish oil). The result
showed that there were no significant different kind of oils on total dry mater
consumptions (g day-1), total crude protein consumptions (g day-1), and total
energy consumptions (kal g-1), but it significantly affected total fat consumptions
(g day-1), weaning body weight (kg), and body weight gain (g day-1). Performance
of prolific lambs that is supplemented Sardinella fish oils equals to performance
of prolific lambs without supplementation Sardinella fish oils.
Keywords: milk replacer, performance, Sardinella fish oil, sunflower seed oil

PERFORMA ANAK DOMBA PROLIFIK DENGAN PEMBERIAN
MILK REPLACER YANG DISUPLEMENTASI MINYAK BIJI
BUNGA MATAHARI DAN MINYAK IKAN LEMURU

DIAN SEPTY ANDHINI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Performa Anak Domba Prolifik dengan Pemberian Milk Replacer
yang Disuplementasi Minyak Biji Bunga Matahari dan Minyak
Ikan Lemuru
Nama
: Dian Septy Andhini
NIM
: D24100086

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Komang G Wiryawan
Pembimbing I


Dr Ir Dwierra Evvyernie, MS, M Sc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi MHK, M Si
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (

)

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul Performa Anak
Domba Prolifik dengan Pemberian Milk Replacer yang Disuplementasi Minyak
Biji Bunga Matahari dan Minyak Ikan Lemuru dapat diselesaikan. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Penulisan skripsi berdasarkan keinginan penulis untuk menemukan cara
untuk menekan tingkat mortalitas anak domba prolifik pra sapih melalui
perbaikan nutrisi dengan tambahan minyak biji bunga matahari dan minyak ikan
lemuru yang mengandung asam lemak tak jenuh yang esensial bagi anak domba.
Penulis menyusun skripsi ini berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sejak
bulan Juni hingga November 2013.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2014

Dian Septy Andhini

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN
Latar Belakang
METODE
Materi
Waktu dan Lokasi
Prosedur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsumsi Pakan
Performa Anak Domba
Konversi Pakan
Mortalitas dan Kesehatan Ternak
Perhitungan IOFC
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
UCAPAN TERIMA KASIH

vi

vi
1
1
2
2
4
4
7
7
10
12
13
14
15
15
15
15
25
25


DAFTAR TABEL
Komposisi milk replacer yang diberikan per hari
Kandungan nutrien milk replacer penelitian
Komposisi creep feed anak domba
Kandungan nutrien creep feed penelitian (dalam BK)
Konsumsi pakan anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari
Bobot lahir, bobot sapih, dan pertambahan bobot badan harian anak
domba selama 56 hari
7 Konversi pakan anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari
8 IOFC anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari
9 Rincian harga bahan pembuatan milk replacer perlakuan

1
2
3
4
5
6

3

3
4
4
8
11
13
14
14

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

ANOVA Konsumsi bahan kering milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi bahan kering creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi bahan kering total anak domba
ANOVA Konsumsi protein milk replacer anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konsumsi protein milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi protein creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi protein total anak domba
ANOVA Konsumsi energi milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi energi creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi energi total anak domba
ANOVA Konsumsi lemak milk replacer anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konsumsi lemak milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi lemak creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi lemak total anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konsumsi lemak total anak domba
ANOVA Konsumsi kalsium milk replacer anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konsumsi kalsium milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi kalsium creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi kalsium total anak domba
ANOVA Konsumsi fosfor milk replacer anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konsumsi fosfor milk replacer anak domba
ANOVA Konsumsi fosfor creep feed anak domba
ANOVA Konsumsi fosfor total anak domba
ANOVA Bobot sapih anak domba
Hasil uji lanjut Duncan Bobot sapih anak domba
ANOVA Pertambahan bobot badan harian anak domba
Hasil Uji lanjut Duncan pertambahan bobot badan harian anak domba
ANOVA Konversi pakan anak domba
Hasil uji lanjut Duncan konversi pakan anak domba
Rincian perhitungan IOFC anak domba selama 56 Hari

18
18
18
18
19
19
19
19
19
20
20
20
20
20
21
21
21
21
21
22
22
22
22
22
23
23
23
23
24
24

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang biasa dimanfaatkan
daging dan bulunya, walaupun populasi domba di Indonesia sebesar 11.372.000
ekor lebih rendah dibandingkan populasi sapi yang mencapai 14.824.000 ekor
(Kementan 2011), namun ternak domba sangat potensial untuk dikembangkan.
Daging domba dapat membantu memenuhi permintaan daging nasional, selain itu
Indonesia memiliki jenis domba lokal yang mudah diternakkan, salah satunya
domba Garut. Beternak domba cukup diminati oleh peternak rakyat karena modal
yang dibutuhkan tidak sebesar beternak sapi, dan nilai jual domba yang cukup
tinggi serta masa regenerasi domba juga cukup singkat sehingga anak domba
dapat cepat dijual kembali.
Domba mempunyai sifat prolifik, yang berarti induk domba dapat
melahirkan anak lebih dari satu anak pada tiap kelahiran. Kondisi ini seharusnya
menguntungkan peternak karena dapat mempercepat peningkatan jumlah populasi
ternak, namun sifat prolifik ini memiliki dampak negatif yakni tingginya tingkat
mortalitas anak domba kembar pra sapih. Adiati dan Subandriyo (2007)
melaporkan bahwa tingkat mortalitas anak domba lahir kembar lebih dari dua
dapat mencapai 88.9% saat anak domba berusia 0-3 hari dan dapat meningkat
menjadi 100% saat anak domba berusia 14 hari dari total 20 ekor anak domba
yang diamati. Mortalitas yang tinggi tersebut dikarenakan anak domba
kekurangan nutrien selama proses sebelum sapih akibat produksi susu induk yang
rendah.
Hal yang dapat dilakukan untuk menekan mortalitas anak domba sebelum
sapih salah satunya menurut Subandriyo et al. (1994) adalah dengan melakukan
perbaikan tata laksana pemberian pakan. Anak domba yang baru lahir hanya dapat
mengonsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun kemampuan
produksi susu induk tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak domba
sebelum sapih. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah dengan memberikan milk replacer atau susu pengganti. Milk replacer yang
digunakan memiliki kandungan nutrisi yang menyamai kandungan nutrisi susu
yang dihasilkan oleh induk, namun harga milk replacer tersebut tidak terlalu
mahal. Milk replacer yang diberikan pada anak domba diharapkan mampu
menunjang kemampuan hidup anak domba selama periode pra sapih, sebelum
anak domba diberikan pakan utama, sehingga mortalitas dapat ditekan. Selain itu
melalui program pemberian milk replacer, anak domba dapat disapih lebih awal
sehingga induk dapat cepat dikawinkan kembali. Hal ini dapat meningkatkan
produktivitas domba.
Anak domba umur tujuh hari menurut FAO (2011) selain diberikan milk
replacer, sebaiknya diberikan juga creep feed yang merupakan makanan starter
untuk anak domba. Pemberian creep feed berfungsi untuk menstimulasi
perkembangan rumen dan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan anak
domba. Kondisi rumen anak domba yang semakin berkembang akan menurunkan
ketergantungan terhadap milk replacer sehingga anak domba dapat segera disapih.

2
Milk replacer yang digunakan umumnya memiliki syarat harus memenuhi
kebutuhan nutrisi anak. Milk replacer untuk anak domba dapat berasal dari susu
sapi segar, namun kandungan lemak susu sapi sebesar 3.7% tidak dapat memenuhi
kandungan lemak susu induk domba sebesar 8.4% (FAO 2011) sehingga
diperlukan suatu bahan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan lemak tersebut.
Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kuning telur yang mengandung
32.5% lemak menurut USDA (2009).
Anak domba kembar yang dipisahkan dari induknya tidak akan mendapat
kolostrum yang maksimal dari susu induk, sehingga akan berpengaruh pada
sistem kekebalan anak domba tersebut. Hal inilah yang menyebabkan perlunya
menambahkan bahan yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh anak
domba. Minyak biji bunga matahari mengandung asam linoleat 44-72% dan asam
oleat 11,7% (Rukmana 2004). Palmquist (1988) menyebutkan bahwa asam lemak
essensial pada minyak biji bunga matahari dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pertumbuhan. Selain menggunakan minyak nabati, penggunaan minyak hewani
seperti minyak ikan lemuru pada milk replacer juga diharapkan mampu
meningkatkan antibodi dan efisiensi penyerapan zat makanan pada anak domba.
Minyak ikan lemuru diketahui memiliki asam lemak tak jenuh C:20 (arachidonat)
yang dapat bertindak sebagai prekursor prostaglandin yang menurut McDonald et
al. (2002) metabolisme hormon tersebut dapat mempengaruhi kontraksi otot polos
dan merilis asam lemak dari jaringan adiposa sehingga dapat berfungsi untuk
meningkatkan penyerapan zat-zat makanan. Asam lemak tak jenuh LNA dan EPA
dimetabolisme menjadi prostaglandin diantaranya PGE3 yang bersifat anti radang
dan PGI3 yang bersifat seperti PGI2 yaitu bekerja sebagai imunostimultan (BNF
1994). Saat daya tahan tubuh anak domba meningkat, maka anak domba akan
terhindar dari penyakit dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhannnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan performa anak domba pra
sapih dengan pemberian milk replacer yang disuplementasi minyak jenis berbeda
yakni minyak biji bunga matahari dan minyak ikan lemuru.

METODE

Materi
Ternak
Sebanyak 12 ekor anak domba kembar peranakan Garut yang berasal dari
induk berbeda digunakan dalam penelitian ini. Anak domba yang digunakan
berumur dua hari dengan bobot 2.43 ± 0.31 kg, salah satu anak domba kembar
dari induk yang sama dipisahkan untuk dijadikan penelitian. Ternak dikandangkan
secara individu dengan anak domba dipisahkan dari induknya.
Kandang dan Peralatan
Anak domba dipelihara selama 56 hari di kandang yang terbuat dari
bambu dengan ukuran kandang 1.5m x 1m, dilengkapi dengan tempat pakan dan

3
air minum yang terbuat dari plastik. Alat lain yang digunakan adalah timbangan
gantung kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot anak domba, timbangan duduk
dengan kapasitas 2 kg untuk menimbang bahan-bahan, timbangan digital untuk
menimbang sisa konsumsi pakan, botol susu dengan kapasitas 250 ml yang
digunakan untuk memberi milk replacer pada anak domba.
Milk Replacer
Milk replacer yang digunakan dalam penelitian terdiri atas empat jenis
milk replacer yang dibuat dari susu sapi segar, kuning telur ayam, minyak biji
bunga matahari, dan minyak ikan lemuru. Komposisi milk replacer yang
diberikan pada anak domba per hari ditampilkan pada Tabel 1. Milk replacer yang
diberikan pada anak domba memiliki kandungan nutrien yang ditunjukkan dalam
Tabel 2.
Tabel 1 Komposisi milk replacer yang diberikan per hari
Bahan Milk Replacer
Susu sapi segar (ml)
Kuning telur ayam (butir)
Minyak biji bunga matahari
(ml)
Minyak ikan lemuru (ml)

Perlakuan
P0
500
0

P1
500
2

P2
500
2

P3
500
2

0

20

0

10

0

0

20

10

P0 = milk replacer kontrol, P1 = milk replacer dengan kuning telur dan minyak biji bunga
matahari 4%, P2 = milk replacer dengan kuning telur dan minyak ikan lemuru 4%, P3 = milk
replacer dengan kuning telur, minyak biji bunga matahari 2% dan minyak ikan lemuru 2%.

Tabel 2 Kandungan nutrien milk replacer penelitian (dalam BK)
Milk replacer penelitian
Kandungan
Rekomendasid
P0
P1b
P2b
P3b
Bahan Kering (%)
12.16a
18.11
13.84
16.16
20.00
a
Lemak (%)
33.80
35.62
43.79
45.42
20-30
Protein (%)
29.19a
21.26
21.24
18.92
20-24
c
Ca (%)
0.29
0.103
0.113
0.111
1.2
P (%)
0.11c
0.061
0.061
0.061
0.9
GE (kal g-1)
3825.78a 3899.66 3955.43 3922.34
a

Hasil analisis Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan IPB (2013); bHasil
analisis Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Institut Pertanian
Bogor (2014); cSumber: Edeilweys (2013); dSumber: FAO (2011); GE = Gross Energy

Creep Feed
Creep feed merupakan pakan starter yang diberikan pada anak domba saat
anak domba berumur tujuh hari. Creep feed dan air minum diberikan ad libitum.
Komposisi creep feed yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3 dan kandungan
nutrien creep feed pada Tabel 4.

4
Tabel 3 Komposisi creep feed anak domba
Bahan
Komposisi dalam Creep Feed (%)
Jagung halus
30
Pollard
31.8
Bungkil Kedelai
35
CaCO3
3
Premix
0.2
Total
100

BK
(%)
86.04

Tabel 4 Kandungan nutrien creep feed penelitian (dalam BK)*
Abu
PK
SK
LK
Beta-N Ca
P
GE
(%)
kal g-1
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
7.45
22.70
3.72
2.61
54.29
4.00
0.42
4826

*Hasil analisis Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Institut
Pertanian Bogor (2014). BK: Bahan Kering, PK: Protein Kasar, SK: Serat Kasar, LK: Lemak
Kasar, GE: Gross Energy

Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Juni sampai
November 2013. Pemeliharaan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi
Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor; dan analisis kematian anak domba
di Laboratorium Patologi Klinik, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi,
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Prosedur
Pembuatan Milk Replacer
Milk replacer dibuat sesuai perlakuan. Milk replacer perlakuan pertama
dibuat dari susu sapi segar. Milk replacer perlakuan minyak biji bunga matahari
dan minyak ikan lemuru dibuat dengan memisahkan putih telur dengan kuning
telur, kuning telur diambil kemudian dikocok. Kuning telur yang telah dikocok
kemudian dicampurkan dengan 250 ml susu sapi segar, kemudian ditambahkan
4% minyak pada masing-masing perlakuan. Selanjutnya semua bahan tersebut
dihomogenkan. Milk replacer yang akan diberikan dihangatkan sampai 35-40oC
terlebih dahulu sebelum diberikan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 56 hari pada anak domba yang dipisahkan
dari induknya. Anak domba yang dipisahkan dari induknya adalah anak domba
yang memiliki bobot lebih besar. Pemeliharaan dimulai pada bulan Juni 2013
untuk anak domba perlakuan satu ulangan satu, kemudian untuk anak domba
ulangan satu yang lain dan ulangan dua mulai dipelihara pada bulan Juli 2013,
selanjutnya anak domba ulangan ketiga dipelihara pada bulan Agustus 2013.
Perbedaan waktu pemeliharaan ini disebabkan anak domba yang digunakan
sebagai materi percobaan lahir pada waktu yang berbeda. Penimbangan bobot

5
anak domba dilakukan setiap minggu untuk mengetahui pertambahan bobot badan
anak domba.
Milk replacer diberikan dua kali sehari pada pukul 08.00 dan 13.00.
Konsumsi susu dicatat setiap kali pemberian. Susu diberikan setiap hari sebanyak
3% BK bobot badan anak domba. Metode ini mengacu pada Brandono et al.
(2004) yang menyatakan bahwa kuantitas milk replacer yang diberikan dari setiap
pemberian adalah 3% bobot badan hewan atau 0.15 – 0.2 liter setiap pemberian
milk replacer (0.5 – 0.6 liter milk replacer setiap hari). Creep feed diberikan saat
anak domba telah berumur tujuh hari (Ensminger dan Parker 1986) secara ad
libitum, dan sisa creep feed dihitung setiap pagi. Konsumsi creep feed merupakan
selisih dari pemberian dengan sisa.
Perlakuan
Percobaan ini menggunakan empat perlakuan dengan tiga ulangan.
Perlakuan didasarkan pada perbedaan komposisi milk replacer.
P0 = susu segar
P1 = susu segar + kuning telur ayam + 4% minyak biji bunga matahari
P2 = susu segar + kuning telur ayam + 4 % minyak ikan lemuru
P3 = susu segar + kuning telur ayam + 2% minyak biji bunga matahari + 2%
minyak ikan lemuru
Rancangan dan Analisis Data
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, setiap
ulangan terdiri atas 1 ekor anak domba. Model matematika menurut Steel dan
Torrie (1993) yang digunakan adalah
Yij = µ + τi + ε ij
Yij
µ
τi
ε ij

Keterangan :
: nilai pengamatan untuk perlakuan pakan yang diberikan (P0, P1, P2 dan
P3) ke-i dan ulangan ke-j
: rataan umum
: pengaruh perlakuan (P0, P1, P2 dan P3) ke-i
: Error perlakuan (P0, P1, P2 dan P3) ke-i dan ulangan ke-j

Data yang diperoleh dianalisis ANOVA dan jika terdapat perbedaan yang
nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan aplikasi SPSS 16.0 for
windows.
Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah

6
Konsumsi Milk Replacer. Milk replacer diberikan sebanyak 250 ml sekali
pemberian setiap hari masing-masing pada pukul 08.00 dan 13.00 WIB. Sisa susu
diukur dengan menggunakan takaran yang terdapat di dalam botol susu setiap kali
pemberian.
Konsumsi Creep Feed. Creep feed diberikan ad libitum saat anak domba telah
berumur satu minggu dengan air minum selalu tersedia di kandang. Creep feed
diberikan pada pagi hari sebanyak 150 g kemudian keesokan paginya sisa pakan
ditimbang. Konsumsi creep feed merupakan selisih pemberian dengan sisa creep
feed.
Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH). Anak domba ditimbang seminggu
sekali untuk mengetahui rata-rata pertambahan bobot badan harian. Penimbangan
dilakukan dengan menggunakan timbangan gantung kapasitas 50 kg.
Penimbangan dilakukan sebelum anak domba diberikan milk replacer.
PBBH =

Bobot sapih g − Bobot awal g

Bobot sapih. Pengukuran bobot badan anak saat disapih didapat dengan cara
melakukan penimbangan saat anak domba berumur 56 hari.
Konversi pakan. Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi
untuk mendapatkan bobot badan tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Konversi Pakan = Konsumsi pakan (g ekor-1 hari-1)
Pertambahan bobot badan (g ekor-1 hari-1)
Mortalitas dan Kesehatan Ternak. Mortalitas dan kesehatan ternak diperoleh
berdasarkan pengamatan yang terjadi selama penelitian.
Perhitungan IOFC. IOFC merupakan selisih dari total pendapatan dengan total
biaya milk replacer dan creep feed yang digunakan selama pemeliharaan anak
domba. Metode perhitungan IOFC menurut Prawirokusumo (1990) diperoleh
dengan menghitung selisih pendapatan usaha peternakan dikurangi biaya pakan.
Pendapatan merupakan perkalian antara pertambahan bobot badan akibat
perlakuan dengan harga jual.
IOFC = (Pertambahan bobot badan X harga jual anak domba kg-1) – (Total
konsumsi pakan X harga pakan perlakuan kg-1)

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan anak domba dihitung berdasarkan pakan yang
dikonsumsi anak domba setiap harinya. Pakan yang dikonsumsi anak domba
berasal dari milk replacer dan creep feed yang diberikan. Pakan yang diberikan
pada anak domba berperan dalam memenuhi kebutuhan untuk hidup pokok serta
pertumbuhannya. Konsumsi pakan anak domba dicantumkan dalam Tabel 5.
Konsumsi Bahan Kering
Anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari lebih banyak
mengonsumsi milk replacer sebagai pakan utamanya (Tabel 5). Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa pemberian milk replacer yang disuplementasi
dengan minyak yang berbeda tidak mempengaruhi (P>0.05) konsumsi bahan
kering milk replacer. Hal ini menunjukkan bahwa supementasi minyak berbeda
jenis pada milk replacer anak domba tidak mempengaruhi palatabilitas. Nilai
konsumsi bahan kering milk replacer semua perlakuan berkisar antara 72.56 –
84.50 g ekor-1 hari-1. Nilai konsumsi bahan kering milk replacer ini jauh lebih
rendah dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh Chiou dan Jordan (1973)
yang mendapatkan rataan konsumsi BK sebesar 180 g ekor-1 hari-1 pada anak
domba yang diberi milk replacer dengan tambahan lemak yang berbeda. Hal ini
dikarenakan kualitas nutrien milk replacer yang digunakan berbeda. Bangsa
ternak yang digunakan juga menentukan tingkat konsumsi bahan kering. Anak
domba yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari domba peranakan Garut,
sedangkan bangsa ternak penelitian Chiou dan Jordan (1973) adalah domba
peranakan Columbia dan Hampshire dengan bobot awal anak domba sebesar 4.4 5.3 kg sehingga konsumsi BK milk replacer anak domba tersebut pun lebih tinggi.
Manajemen pemeliharaan seperti frekuensi pemberian milk replacer juga
mempengaruhi konsumsi BK. Penelitian yang dilakukan Chiou dan Jordan (1973)
tersebut menerapkan sistem pemberian milk replacer ad libitum, sedangkan pada
penelitian ini anak domba diberi milk replacer sebanyak dua kali sehari.
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada pengaruh (P>0.05) semua
perlakuan terhadap konsumsi BK creep feed dan total konsumsi BK (konsumsi
milk replacer dan creep feed) anak domba. Hal ini dikarenakan creep feed yang
diberikan untuk anak domba semua perlakuan adalah sama, sehingga tidak ada
perbedaan konsumsi BK creep feed. Konsumsi BK creep feed anak domba pada
penelitian ini berkisar antara 45.22 – 59.12 g ekor-1 hari-1. Nilai konsumsi BK
creep feed pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai konsumsi
BK konsentrat pada penelitian Harun (2012) yakni sebesar 31.43 g ekor-1 hari-1.
Hal ini dikarenakan pada penelitian Harun (2012) menggunakan rumput lapang
sebagai sumber nutrien lain anak domba sehingga konsumsi konsentrat lebih
sedikit.

8
Tabel 5 Konsumsi pakan anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari
Perlakuan

P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3

Peubah
Milk Replacer

Creep Feed

Total

Konsumsi Bahan Kering (g ekor-1 hari-1)
72.70 ± 16.84
45.22 ± 14.09
117.92 ± 9.45
80.53 ±10.66
45.26 ± 27.40
125.79 ± 36.61
72.56 ± 4.53
53.84 ± 2.66
126.40 ± 2.61
84.50 ± 0.80
59.12 ± 6.09
143.62 ±5.52
Konsumsi Protein (g ekor-1 hari-1)
21.22 ± 4.91a
10.26 ± 3.20
31.49 ± 2.89
17.12 ± 2.27ab
10.27 ± 6.22
27.64 ± 8.17
15.41 ± 0.97b
12.22 ± 0.60
27.64 ± 0.54
15.98 ± 0.15ab
13.41 ± 1.38
29.40 ± 1.29
-1
Konsumsi Lemak (g ekor hari-1)
24.57 ± 5.69b
1.37 ± 0.43
25.94 ± 5.34b
28.68 ± 3.79b
1.37 ± 0.83
30.06 ± 4.50b
30.60 ± 0.57b
1.63 ± 0.08
32.24 ± 0.60b
38.38 ± 0.36a
1.79 ± 0.18
40.17 ± 0.26a

Kebutuhan

270a

33b

86c

Konsumsi Energi (kal g-1 ekor-1 hari-1)
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3

2781.32 ± 644.12
3140.46 ± 415.68
2854.58 ± 154.28
3314.03 ± 31.55

2122.33 ± 661.39
2124.21 ± 1285.85
2526.72 ± 124.65
2774.34 ± 285.55

4903.65 ± 383.57
5264.66 ± 1642.27
5381.31 ± 84.46
6088.37 ± 263.25

Konsumsi Kalsium (g ekor-1 hari-1)
0.21 ± 0.05a
1.81 ± 0.56
2.02 ± 0.52
0.08 ± 0.01b
1.81 ± 1.09
1.89 ± 1.10
0.08 ± 0.01b
2.15 ± 0.11
2.23 ± 0.10
0.09 ± 0.01b
2.36 ± 0.24
2.46 ± 0.24
-1
Konsumsi Fosfor (g ekor hari-1)
0.08 ± 0.02a
0.19 ± 0.06
0.24 ± 0.04
0.05 ± 0.01b
0.19 ± 0.11
0.27 ± 0.12
0.04 ± 0.01b
0.23 ± 0.01
0.27 ± 0.01
0.05 ± 0.01b
0.25 ± 0.02
0.30 ± 0.02

1090d

2.3e

1.5e

P0 = milk replacer kontrol, P1 = milk replacer dengan kuning telur dan minyak biji bunga
matahari 4%, P2 = milk replacer dengan kuning telur dan minyak ikan lemuru 4%, P3 = milk
replacer dengan kuning telur, minyak biji bunga matahari 2% dan minyak ikan lemuru 2%. Huruf
yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata tiap perlakuan dengan (P