3 yakni; a
pengetahuan
, dari penget ahuan yang dipandang sebagai sesuat u yang sudah jadi yang  t inggal  dit ransfer  dari  dosen  ke  mahasisw a,  menjadi  penget ahuan  dipandang  sebagai
hasil  konst ruksi  at au  hasil  t ransformasi  oleh  pembelajar,  b
belajar
,  belajar  adalah menerima penget ahuan pasif-resept if m enjadi belajar adalah mencari dan m engkonst ruksi
penget a  huan,  akt if  dan  spesifik  caranya,  c
pembelajaran
,  dosen  m enyampai  kan penget ahuan  at au  mengajar  ceramah  dan  kuliah  menjadi  dosen  berpart isipasi  bersama
mahasisw a  membent uk  penget ahuan.  Dengan  paradigma  ini  maka  t iga  prinsip  yang  harus ada  dalam  pembelajaran  SCL  adalah  a  m emandang  penget ahuan  sebagai  sat u  hal  yang
belum  lengkap,  b  memandang  proses  belajar  sebagai  proses  unt uk  merekon  st ruksi  dan mencari penget ahuan yang akan dipelajari; sert a c memandang proses pembelajaran bukan
sebagai  proses  pengajaran  t eaching  yang  dapat   dilakukan  secara  klasikal,  dan  bukan merupakan  suat u  proses  unt uk  menja  lankan  sebuah  inst ruksi  baku  yang  t elah  dirancang.
Proses  pembelajaran  adalah  proses  dimana  dosen  menyediakan  berbagai  macam  st rat egi dan met ode pem belajaran dan paham akan pendekat an pembelajaran mahasis w anya unt uk
dapat  m engembangkan pot ensi yang dimilikinya. Perbedaan pendekat an pembelajaran yang berpusat   pada  dosen  TCL  dan  pembelajaran  yang  berpusat   pada  mahasisw a    SCL  dapat
dirinci  pada  t abel  di  baw ah  ini.  Dengan  Pendekat an  yang  berubah  ini  maka  model pelaksanaan  pembelajaran  juga  berubah.  Beberpa  cont oh  model  pembelajaran  yang
dikembangkan di perguruan t inggi ant ara lain akan diuraikan berikut  ini.
1. Small Group Discussion
Diskusi  adalah  salah  sat u  elemen  belajar  secara  akt if   dan  merupakan  bagian  dari  banyak model  pembelajaran  SCL  yang  lain,  sepert i  CL,  CbL,  PBL,  dan  lain-lain.  M ahasisw a  pesert a
kuliah  dimint a  membuat   kelompok  kecil  5  sampai  10  orang  unt uk  mendiskusikan  bahan yang  diberikan  oleh  dosen  at au  bahan  yang  diperoleh  sendiri  oleh  anggot a  kelompok
t ersebut .  Dengan  akt ivit as  kelompok  kecil,  mahasiswa  akan  belajar:  a  M enjadi  pendengar yang  baik;  b  Bekerjasama  unt uk  t ugas  bersama;  c  M emberikan  dan  menerima  umpan
balik  yang  konst rukt if;  d  M enghormat i  perbedaan  pendapat ;  e  M endukung  pendapat dengan bukt i; dan f M enghargai sudut  pandang yang bervariasi gender, budaya, dan lain-
lain.  Adapun  akt ivit as  diskusi  kelompok  kecil  dapat   berupa:  a  M embangkit kan  ide;  b M enyimpulkan  poin  pent ing;  c  M engakses  t ingkat
skill
dan  penget ahuan;  d  M engkaji kembali t opik di kelas sebelumnya; e M enelaah lat ihan,
quiz
, t ugas m enulis; f M emproses
outcome
pembelajaran  pada  akhir  kelas;  g  M emberi  koment ar  t ent ang  jalannya  kelas;h M embandingkan  t eori,  isu,  dan  int erpret asi  ;  i  M enyelesaikan  masalah;  dan  j
b
rainstroming.
4
2.
SimulasiDemonstrasi
Simulasi  adalah  model  yang  m embaw a  sit uasi  yang  mirip  dengan  sesungguhnya  ke  dalam kelas.  M isalnya  unt uk  mat a  kuliah  aplikasi  inst rument asi,  mahasisw a  dimint a  m embuat
perusahaan  fikt if  yang  bergerak  di  bidang  aplikasi  inst rument asi,  kemudian  perusahaan t ersebut  dimint a m elakukan hal yang sebagai mana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya
dalam  memberikan  jasa  kepada  kliennya,  misalnya  melakukan  proses
bidding
,  dan sebagainya. Simulasi dapat  berbent uk: a Permainan peran
role playing
. Dalam cont oh di at as,  set iap  mahasisw a  dapat   diberi  peran  masing-masing,  misalnya  sebagai  direkt ur,
engineer
,  bagian  pemasaran  dan  lain-  lain;  b
Simulation  exercices  and  simulation games;
dan  c  M odel  komput er.  Simulasi  dapat   mengubah  cara  pandang
mindset
mahasisw a,  dengan jalan: a  M emprakt ekkan kemampuan  umum misal komunikasi verbal nonverbal; b M emprakt ekkan kemampuan khusus; c M emprakt ekkan kemam puan t im;
d M engembangkan
kemampuan m enyel esaikan
masalah
problem-solving
;e M enggunakan kemampuan sint esis; dan f M engembangkan kemampuan empat i.
3. Discovery Learning DL