4
2.
SimulasiDemonstrasi
Simulasi adalah model yang m embaw a sit uasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. M isalnya unt uk mat a kuliah aplikasi inst rument asi, mahasisw a dimint a m embuat
perusahaan fikt if yang bergerak di bidang aplikasi inst rument asi, kemudian perusahaan t ersebut dimint a m elakukan hal yang sebagai mana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya
dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan proses
bidding
, dan sebagainya. Simulasi dapat berbent uk: a Permainan peran
role playing
. Dalam cont oh di at as, set iap mahasisw a dapat diberi peran masing-masing, misalnya sebagai direkt ur,
engineer
, bagian pemasaran dan lain- lain; b
Simulation exercices and simulation games;
dan c M odel komput er. Simulasi dapat mengubah cara pandang
mindset
mahasisw a, dengan jalan: a M emprakt ekkan kemampuan umum misal komunikasi verbal nonverbal; b M emprakt ekkan kemampuan khusus; c M emprakt ekkan kemam puan t im;
d M engembangkan
kemampuan m enyel esaikan
masalah
problem-solving
;e M enggunakan kemampuan sint esis; dan f M engembangkan kemampuan empat i.
3. Discovery Learning DL
DL adalah met ode belajar yang difokuskan pada pemanfaat an informasi yang t ersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasisw a, unt uk membangun
penget ahuan dengan cara belajar mandiri.
4. Self-Directed Learning SDL
SDL adalah proses belajar yang dilakukan at as inisiat if individu mahasisw a sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian t erhadap pengalaman belajar yang t elah
dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkut an. Sem ent ara dosen hanya bert indak sebagai fasili t at or, yang m emberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi t erhadap
kemajuan belajar yang t elah dilakukan individu mahasisw a t ersebut . M et ode belajar ini bermanfaat unt uk menyadarkan dan m emberdayakan mahasisw a, bahw a belajar adalah
t anggungjaw ab m ereka sendiri. Dengan kat a lain, individu mahasisw a didorong unt uk bert anggungjaw ab t erhadap semua f ikiran dan t indakan yang dilakukannya. M et ode
pembelajaran SDL dapat dit erapkan apabila asumsi berikut sudah t erpenuhi, yait u sebagai orang dew asa, kemampuan mahasisw a sem est inya bergeser dari orang yang t ergant ung
pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar mandiri. Prinsip yang digunakan di dalam SDL adalah: a Pengalaman m erupakan sum ber belajar yang sangat bermanf aat ; b
Kesiapan belajar m erupakan t ahap aw al m enjadi pem belajar mandiri; dan c Orang dew asa lebih t ert arik belajar dari permasalahan daripada dari isi mat akuliah Pengakuan,
5 penghargaan, dan dukungan t erhadap proses belajar orang dew asa perlu dicipt akan dalam
lingkungan belajar. Dalam hal ini, dosen dan mahasisw a harus memiliki semangat yang saling melengkapi dalam melakukan pencarian penget ahuan.
5. Cooperative Learning CL
CL adalah met ode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen unt uk m emecahkan suat u masalah kasus at au mengerjakan suat u t ugas. Kelompok ini t erdiri at as beberapa orang
mahasisw a, yang m emiliki kemampuan akademik yang beragam. M et ode ini sangat t erst rukt ur, karena pem bent ukan kelompok, mat eri yang dibahas, langkah- langkah diskusi
sert a produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya dit ent ukan dan dikont rol oleh dosen. M ahasisw a dalam hal ini hanya mengikut i prosedur diskusi yang dirancang ol eh dosen. Pada
dasarnya CL sepert i ini m erupakan perpaduan ant ara
teacher-centered
dan
student- centered learning
. M et ode ini bermanf aat unt uk m embant u m enumbuhkan dan mengasah: a kebiasaan belajar akt if pada diri mahasisw a; b rasa t anggung jaw ab individu dan
kelompok mahasisw a; c kemampuan dan ket erampilan bekerjasama ant ar mahasisw a; dan d ket erampilan sosial mahasisw a.
6. Collaborative Learning CbL