Hindu kelas 7

(1)

Bab 1

Asta Aiswarya

Asta Aiswarya adalah bentuk dan sifat ke-Maha-Kuasa-an Sanghyang Widhi skala dan niskala, yang terdiri dari delapan kekuatan, sehingga Aiswarya sering pula disebut Asta Aiswarya:

1. Anima: sangat halus 2. Laghima: sangat ringan

3. Mahima: sangat besar dan sangat luas, tak terbatas 4. Prapti: dapat mencapai segala tempat

5. Isitwa: melebihi segala-galanya

6. Prakamya: kehendak-Nya selalu tercapai 7. Wasitwa: sangat berkuasa

8. Yatrakamawasayitwa: kodrati tidak dapat diubah

Kedelapan bentuk dan sifat ini bersemayam pada-Nya yang dilambangkan sebagai Singhasana meliputi seluruh alam semesta, terpusat pada empat kekuatan aktif, yaitu:

1. Dharma: hukum 2. Jnyana: pengetahuan 3. Wairagya: kesempurnaan 4. Aiswarya: kekuasaan

Niyasa (lambang) Singhasana (singa) ini disebut pula Catur Aiswarya karena dihubungkan dengan empat jenis bentuk Sakti-Nya yang berkedudukan disetiap sudut Anantasana, yaitu:

1. Dharma berkedudukan di tenggara (agneya) sebagai singa putih 2. Jnyana berkedudukan di barat-daya (nairity) sebagai singa merah 3. Wairagya berkedudukan di barat-laut (wayabya) sebagai singa kuning 4. Aiswarya berkedudukan di timur-laut (airsaniya) sebagai singa hitam


(2)

Mengapa menggunakan niyasa Singha? Karena Singha (singa) adalah mahluk alam yang paling kuat dan berkuasa. Sehingga niyasa singha berarti pula symbol kekuatan dan kekuasaan.

Selanjutnya keempat niyasa shakti-shakti Sanghyang Widhi itu akan membawa kebaikan bagi manusia bila dalam pemujaan menggunakan mudra dan bija- mantra yang tepat:

1. Untuk singha putih dengan mudra Sara, dan bija-mantra Reng, menimbulkan perasaan mendalam dan aktif

2. Untuk singha merah dengan mudra Sikha, dan bija-mantra Rreng, memberi kepuasaan 3. Untuk singha kuning dengan mudra Kawaca, dan bija-mantra Leng, memberi

kesejahteraan seluruh alam

4. Untuk singha hitam dengan mudra Parasu, dan bija-mantra Ling, menimbulkan rasa kagum

Yang dimaksud dengan kebaikan bagi manusia, seperti yang disebutkan di atas, adalah perasaan yakin dan dekat kepada Sanghyang Widhi, sehingga dapat mengharapkan Aiswarya Atman pada diri manusia setidak-tidaknya menyerupai atau mendekati kesamaan dengan Aiswarya Brahman (Sanghyang Widhi).

Mantra Catur Aiswarya Niyasa:

OM RENG DHARMAYA SINGHA RUPAYA SWETA WARNAYA NAMAH OM RRENG JNYANAYA SINGHA RUPAYA RAKTA WARNAYA NAMAH OM LENG WAIRAGYAYA SINGHA RUPAYA PITA WARNAYA NAMAH OM LING AISWARYAYA SINGHA RUPAYA KRESNA WARNAYA NAMAH Related posts:

1. Asta Mudra 2. Sekilas Mudra 3. Sekilas Mantram 4. Pemujaan Siwa

5. Ganda, Aksata, dan Sangkepi

Share+Bookmark | 406 Views | Category: Tattwa | Tags: Asta Aiswarya |

Leave a Reply


(3)

Email (will not be published) (required)

Website

BRAHMAN/ Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan ) By Ketut Oka, on 10-04-2009 09:25

Views : 2927 Favoured : 24

Published in : Hindu Dharma, Tatwa

Hyang Widhi adalah maha kekal/abadi, tiada berawal dan tiada berakhir (Anadi dan Ananta), maha sempurna, tiada tercipta namun menciptakan diri sendiri (Swayambhu), selalu ada dimana-mana, tidak terpengaruhi dan tidak berubah (Wyapi wyapaka nirwikara), tidak berbentuk (nirupam), tidak bertangan dan berkaki (nirkaram nirpadam), tidak berpanca indra (nir indriyam). Ia yang maha kuasa, pencipta (Utpati), pemelihara (Sthiti) dan pelebur (Pralina) segala yang ada di alam semesta.

Keberadaan Hyang Widhi sulit untuk dilihat dengan mata biasa tetapi kita yakin dan percaya dengan keberadaannya. Ada tiga (3) cara untuk mengetahui keberadaan Hyang Widhi yang disebut dengan Tri Pramana.

1. Pratyaksa Pramana, cara mengetahui segala sesuatu secara langsung melalui panca indra, penglihatan, penciuman, pendengaran, serta rabaan. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah suci bersih lahir bathin (Brahma Widya), yang mungkin dapat mengetahui, mengalami langsung wujud Hyang Widhi.

2. Anumana Pramana, merupakan cara mengetahui sesuatu dengan logika berdasarkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang dialami dan diamati, lazimnya disebut juga dengan sebab akibat. Keanehan-keanehan dan gejala-gejala alam secara logika


(4)

diamati, dicari sebab akibat sehingga akhirnya akan menemukan semuanya bersumber dari keberadaan Hyang Widhi.

3. Agama Pramana, disebut juga Sabda Pramana yaitu mengetahui sesuatu dari

mendengarkan ucapan, cerita-cerita, pengalaman dari orang yang dipercaya kejujuran, kesucian dan keluhuran pribadinya. Hal ini seperti yang diceritakan oleh Avatar, Nabi, Maha Rsi, para guru suci kepada kita tentang keberadaan Hyang Widhi.

Hyang Widhi memiliki empat kesaktian/kekuatan utama yang disebut dengan Cadu/Catur Sakti yaitu :

1. Wibhu Sakti yaitu Maha Ada, meresap memenuhi buana (alam jagat raya)

2. Jnana Sakti yaitu Maha Tahu, mengetahui segala yang ada di alam semesta, sekala niskala,duniaakhirat,nyatatidak nyata.

3. Prabhu Sakti yaitu Maha Kuasa, Maha Raja menguasai dan menjadi alam semesta beserta isinya.

4. Kriya Sakti yaitu Maha Karya, menciptakan dan menjadikan segala yang dikehendakiNya tanpa ada yang dapat menentang hukum kodratNya.

Hyang Widhi juga memiliki delapan sifat kemahakuasaan (Swabhawa) yang disebut dengan Asta Aiswarya/Asta Sakti yaitu :

1. Anima, berasal dari bahasa sansekerta “Anu” yang berarti kecil, yaitu sifat Tuhan yang Maha Kecil sehingga dapat memasuki segala benda dan ruang.

2. Laghima, berasal dari kata “Laghu” yang artinya ringan, yaitu sifat Tuhan yang Maha Ringan.

3. Mahima, berasal dari kata “Maha” yang artinya besar, yaitu sifat Tuhan yang Maha Besar serta memenuhi alam semesta.

4. Prapti, berasal dari kata “Prapta” yang artinya datang atau mencapai, yaitu sifat Tuhan yang dapat mencapai segala tempat pada suatu saat, bebas dari hukum karma dan tak terbatasi.

5. Prakamnya, berasal dari kata “Pra dan Kama” yaitu sifat Tuhan yang tercapai segala kehendakNya.

6. Isitwa, berasal dari kata “Isa” yang artinya Maha Raja, yaitu sifat Tuhan yang merajai segala-galanya, dan yang paling utama.

7. Wasitwa, berasal dari kata “Wasa” yang artinya Maha Kuasa, yaitu sifat Tuhan yang mampu mengatasi segala-galanya, menguasai segala-galanya.

8. Yatra Kama Wasajitwa, berasal dari kata “ Yatra” (kemana saja), “Kama” (kehendak), “Wasa” (berkuasa) yaitu sifat Tuhan yang segala kehendakNya tidak dapat ditentang,


(5)

dihalangi tetapi beliau dapat menguasai dan mengatasi segala-galanya. Keagungan dan Keesaan Hyang Widhi disebutkan :

“Ia telinga dari semua telinga, pikiran dari segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas, mata dari segala mata” (Upanishad),

“Ketahuilah Aku oh Parta, adalah bibit abadi dari segala yang hidup. Aku adalah kecerdasan daripada yang cerdas dan keperwiraan dari segala yang kuat. Aku adalah jiwa yang

bersemayam dihati setiap mahluk. Aku adalah awal, pertengahan dan akhir dari segala yang ada.”(Bhagawad Gita)

“Eko Narayanad adwityo asti kascit” Hanya satu Tuhan dan tiada duanya (Weda Sangraha) “Ekam Ewam Adwityam Brahman” Hanya satu, tiada duanya Brahman/Hyang Widhi. (Chandyoga Upanishad)

“Bhinneka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa” Berbeda-beda tetapi satu, tidak ada dharma yang kedua (Suta Soma)

“Ekam sat wiprah bahuda wadanti, agnim yamam mantris wanam” Hanya ada satu kebenaran yang sejati tetapi orang bijaksana menyebutkan dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Mantriswam (Reg Weda)

Hyang Widhi/Tuhan diyakini hanya satu, tetapi umat hindu di Indonesia memberinya gelar dan menyebutnya dengan berbagai nama sesuai fungsi dan swabhawanya masing-masing yaitu :

 Sang Hyang Siwa, yaitu Tuhan yang Maha Pelindung, termulia, dan sekaligus pelebur alam semesta.

 Sang Hyang Maha Dewa, sebagai Dewa tertinggi

 Sang Hyang Tunggal, yaitu Tuhan yang Maha Esa yang tidak ada duanya.  Sang Hyang Guru, yaitu Tuhan sebagai Maha Guru alam semesta

 Sang Hyang Wenang/ Sang Hyang Tuduh, yaitu Tuhan sebagai pemegang wewenang atau kekuatan mutlak yang mengatur nasib alam semesta.

 Sang Hyang Sakan Paran (Ingsarat), Tuhan sebagai asal mula dan tujuan akhir kembalinya seluruh alam semesta.

 Sang Hyang Jagat Nata/ Jagat Karana/ Praja Patya, yaitu Tuhan yang menjadi Maha Raja seluruh alam semesta.

 Sang Hyang Dharma, yaitu Tuhan sebagai kebenaran sejati yang mutlak.

 Sang Hyang Parama Siwa/ Parama Swara/ Parama Wisesa, yaitu Tuhan Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Mulia.

 Sang Hyang Adi Bhuda, yaitu Tuhan Maha Tahu dan Maha Bijaksana


(6)

menjiwai alam semesta.

 Sang Hyang Tri Murti/Tri Wisesa, yaitu Tuhan sebagai Pencipta (Brahma), Pemelihara (Wisnu) dan Pelebur (Siwa/Iswara).

Sebagai Sang Hyang Tri Murti, dibuat dalam bentuk symbol aksara “Ang” untuk Brahma (pencipta), “Ung” untuk Wisnu (pemelihara) dan “Mang” untuk Siwa/Iswara (pelebur). Dengan menggabungkan ketiga aksara Ang, Ung dan Mang menjadi “Ong” atau “Om” ini disebut sebagai aksara suci Hyang Widhi (Ongkara/Omkara) atau sebut juga Pranawa. Oleh karena itu, setiap menyebut mantra atau doa selalu dimulai dengan kata “Om” atau “Ong” sebagai inti kekuatan Tuhan yang dapat menggerakkan dan menggetarkan alam semesta.

Jumat, 20 Agustus 2010

ASTA AISWARYA

Sifat – sifat Tuhan

Di dalam kitab Wrhaspatitattwa terdapat keterangan tentang sifat- sifat Tuhan yang disebut Asta Sakti atau Astaiswarya yang artinya delapan sifat

kemahakuasaan Tuhan.

1. “Hana Anima ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Anima "Anu" yang berarti "atom". Anima dari Astaiswarya, ialah sifat yang halus bagaikan

kehalusan atom yang dimiliki oleh Sang Hyang Widhi Wasa. Contohnya dalam sifat ini dapat meresap kesemua tempat termasuk ke dalam pikiran manusia seperti air yang bisa menuembus batu,gunung yang besar tanpa halangan. 2. “hana Laghima ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Laghima Laghima berasal dari kata "Laghu" yang artinya ringan. Laghima berarti sifat- Nya yang amat ringan lebih ringan dari ether. Contohnya seperti gas yang dapat meresap ke pori-pori atau lubang sekecil apapun dan dapat terbang keangkasa, serta dapat mengapung di air.

3. ”hana Mahima ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Mahima Mahima berasal dari kata "Maha" yang berarti Maha Besar, di sini berarti Sang Hyang Widhi Wasa meliputi semua tempat. Tidak ada tempat yang kosong (hampa) bagi- Nya, semua ruang angkasa dipenuhi.

4. “hana Prapti ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Prapti Prapti berasal dari "Prapta" yang artinya tercapai. Prapti berarti segala tempat tercapai oleh- Nya, ke mana Ia hendak pergi di sana Ia telah ada. Contohnya beliau adalah maha Agung yang ada dimana-mana atau yang disebut “Sarwagatah”. Walau beliau di sembah pada tempat yang berbeda beliau akan datang atau ada pada tempat itu pada waktu yang bersaman.

5. “hana Prakamya ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Prakamya Prakamya berasal dari kata "Pra Kama" berarti segala kehendak- Nya selalu terlaksana atau terjadi. Contohnya pada setiap kegiatan pasti akan


(7)

akan langsung menghasilkan padi dan pada waktunya dia akan berbuah. 6. “hana Isitwa ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Isitwa Isitwa berasal dari kata "Isa" yang berarti raja, Isitwa berarti merajai segala- galanya, dalam segala hal paling utama. Contohnya beliau maharaja dari raja beliau yang memimpin alam semesta beserta isinya.

7. “hana Wasitwa ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Wasitwa Wasitwa berasal dari kata "Wasa" yang berarti menguasai dan mengatasi. Wasitwa artinya paling berkuasa. Contohnya beliau merupakan mahakuasa yang menguasai alam semesta.

8. “hana Yatrakamawasayitwa ngaranya”, Kesaktian Tuhan yang disebut Yatrakamawasayitwa Yatrakamawasayitwa berarti tidak ada yang dapat

menentang kehendak dan kodrat- Nya. Contohnya apabila beliau mengkehendaki adanya bencana atau peristiwa maka manusia gak akan dapat menentang atau menghalangi keinginan beliau tersebut.

Kedelapan sifat keagungan Sang Hyang Widhi Wasa ini, disimbulkan dengan singgasana teratai (padmasana) yang berdaun bunga delapan helai (astadala). Singgasana teratai adalah lambang kemahakuasaan- Nya dan daun bunga teratai sejumlah delapan helai itu adalah lambang delapan sifat agung/

kemahakuasaan (Astaiswarya) yang menguasai dan mengatur alam semesta dan makhluk semua.

Bab 2

Kepemimpinan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari


(8)

Soekarno, salah satu pemimipin yang berpengaruh di Indonesia.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.[1] Cara alamiah mempelajari

kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.[2] Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.[2]

Daftar isi [sembunyikan]

 1 Ciri-Ciri Seorang Pemimpin

 2 Kepemimpinan Yang Efektif

 3 Kepemimpinan Karismatik

 4 Referensi

[sunting] Ciri-Ciri Seorang Pemimpin

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.[3] Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan


(9)

sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

[sunting] Kepemimpinan Yang Efektif

Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah

menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.[4] Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin),

pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpin-pemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya).[4] Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). [4] Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku.[4] Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.[4]

[sunting] Kepemimpinan Karismatik

Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.[5] Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa.[5]

Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.[5]

[sunting] Referensi

1. ^ Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo, 2003, 9797322084, 9789797322083.

2. ^ab John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka

Utama, 9792234276, 9789792234275.

3. ^ Achmad S. Ruky, "Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA", Gramedia Pustaka Utama, 2002, 9796869705, 9789796869701.

4. ^ab cde Jack Trout, "Big Brands Big Trouble", Esensi, 9796884666,

9789796884667.

5. ^ab c Perilaku Organisasi 2(ed. 12) HVS, "Perilaku Organisasi 2 (ed.

12) HVS", Penerbit Salemba, 9796914603, 9789796914609.

M A T E R I


(10)

K E P E M I M P I N A N

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau


(11)

organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.

PENGERTIAN PEMIMPIN

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).

TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah: Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya


(12)

kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

Manajer adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :

1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.

3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator


(13)

PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN

Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;


(14)

a. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.


(15)

e. Latihan mengembangkan diri sendiri

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan

kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.


(16)

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).

LATIHAN 1

Analisis Perilaku Kepemimpinan

Pertanyaan dibawah ini mengarah kepada situasi kerja atau pelaksanaan tugas tertentu yang secara khusus melibatkan seorang pemimpin (yaitu diri anda sendiri), dan seorang atau lebih staf bawahan anda. Permainan latihan analisis perilaku kepemimpinan ini bertujuan untuk memberi umpan balik mengenai gaya kepemimpinan anda selama ini. Permainan ini menyajikan 20 pernyataan dan setiap pernyataan terdapat 4 pilihan kemungkinan tindakan yang akan anda ambil. Untuk menyelesaikan permainan ini ikutilah langkah-langkah dibawah ini dengan sejujur-jujurnya.

Petunjuk Permainan

1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan seksama.

2. Pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang anda rasakan paling sesuai dengan tindakan anda selama ini atau dengan kata lain merupakan tindakan yang selalu anda lakukan selama ini jika anda dihadapkan pada situasi yang sama.

3. Lingkari pilihan anda tersebut, dan jawablah sejujur-jujurnya, karena alat ini tak akan bermanfaat jika anda tidak secara jujur menjawabnya.

4. Kemudian ikutilah permainan ini langkah demi langkah sehingga anda dapat menjawab dan mengisi semua jenis permainan ini.


(17)

1. Anda telah menugaskan salah satu bawahan anda untuk menulis sebuah laporan tentang pengadaan perlengkapan baru ditempat kerja/kantor anda. Ia sudah biasa anda beri tugas semacam itu dan biasanya ia menyelesaikan tepat pada waktunya dengan dorongan dari anda. Sekarang, laporan yang diminta dari dia sudah terlambat, maka anda akan ………….

a. Mengatakan kepadanya bahwa anda menginginkan laporan itu segera, menjelaskan apa yang anda inginkan dalam laporan itu dan mengecek pelaksanannya setiap hari.

b. Memberinya lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut. c. Mengatakan kepadanya apa yang anda inginkan, kapan anda mau laporan

itu beres, namun tetap mendiskusikan dengannya mengapa ia terlambat menyelesaikannya.

d. Membicarakan masalahnya dengan bawahan tersebut dan memberi dorongan padanya agar segera menyelesaikan laporan tersebut.

2. Satuan tugas kerja yang anda pimpin sedang bekerja keras menyelesaikan laporan lengkap. Salah satu anggota tim yang selalu datang terlambat dalam lima kali rapat terakhir, dan dia tidak memberi suatu alasan atau menyatakan penyesalan dan minta maaf atas hal tersebut. Kelihatannya dia memang sangat sibuk menyelesaikan perhitungan angka-angka biaya yang ditugaskan kepadanya. Ia diperkirakan akan menyelesaikan tugas tersebut tiga hari lagi. Maka anda akan ………

a. Mengatakan kepadanya apa yang anda inginkan dan mengawasi pekerjaannya secara ketat setiap hari.

b. Mendiskusikan dengannya mengapa ia terlambat dan memberinya dorongan untuk segera menyelesaikan tugas tersebut.

c. Menegaskan kepadanya kapan angka-angka biaya itu diperlukan dan tetap mendorongnya untuk segera menyelesaikannya.

d. Menganggap bahwa dia akan mampu dan segera menyajikan laporan tugasnya tersebut.

3. Dulu, anda sempat terlibat dalam kesulitan menghadapi seorang bawahan anda. Dia kelihatannya sudah jenuh, dan hanya dengan tekanan dari anda dia dapat menyelesaikan tugas-tugasnya. Tetapi, sekarang anda mulai merubah sikap dan ternyata dia mampu menyelesaikan tugasnya lebih baik dan


(18)

meningkat sedikit demi sedikit. Dia juga mulai kelihatan berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Maka anda akan…..

a. Terus mengarahkan dan mengawasi pekerjaanya secara ketat.

b. Terus mengawasi pekerjaannya, tetapi mulai mendengarkan saran-saran yang diajukannya dan mendukung saran-saran tersebut sepanjang memang anda anggap masuk akal.

c. Mendukung saran-saran yang diajukannya, dan mendorongnya melaksanakan gagasan-gagasan tersebut.

d. Membiarkannya bertanggungjawab penuh pada pekerjaannya sendiri.

4. Kelompok kerja yang anda pimpin biasanya bekerja efektif atas dorongan dan pengarahan dari anda. Beberapa minggu terakhir ini, hasil kerja mereka ternyata menurun sangat drastis, dimana pekerjaan mereka tidak selesai tepat pada waktunya dan kualitasnya juga tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka anda akan ……….

a. Membiarkan mereka memecahkan permasalahan yang ada oleh mereka sendiri.

b. Meyakinkan mereka bahwa batas waktu pekerjaan itu dapat dipenuhi dan kualitas hasil kerja mereka cukup baik, tetapi juga membicarakan dengan mereka apa yang sebaiknya dapat dilakukan agar lebih baik lagi.

c. Menyampaikan kepada mereka dengan jelas dan terperinci apa yang sesungguhnya anda inginkan, kapan hal itu anda butuhkan dan mengawasi kerja mereka secara ketat.

d. Membantu mereka merumuskan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan saat itu, apa yang mesti mereka kerjakan dan memberi dorongan untuk segera melakukan langkah-langkah berikutnya.

5. Oleh karena kebijaksanaan pembatasan anggaran yang tidak bisa diubah lagi, anda sekarang perlu melakukan konsolidasi dengan seluruh bawahan anda. Anda lalu menugaskan salah satu bawahan anda yang paling berpengalaman untuk melakukan konsolidasi tersebut. Dia sudah pernah melakukan semua jenis pekerjaan yang menjadi tugas kelompok kerja anda. Dia juga sudah dikenal sangat mudah membantu rekan kerjanya yang lain. Jadi anda merasa dia akan mampu menyelesaikan tugas yang anda berikan sekarang dengan baik. Namun, dia ternyata menganggap tugas kali ini sangat penting dan merasa kurang mampu melaksanakannya dengan baik.


(19)

Maka anda akan ……..

a. Perintahkan dari melaksanakan tugas tersebut, tetapi dengarkan baik-baik apa pendapat dan saran-sarannya.

b. Serahkan sepenuhnya tugas tersebut kepada dia dan biarkan dia menyelesaikannya menurut caranya sendiri.

c. mendiskusikan dengannya tentang keadaan yang ada sekarang, dan memberi dukungan penuh agar dia bersedia menerima tugas tersebut, berdasarkan ketrampilan dan pengalamannya selama ini.

d. Perintahkan ia melaksanakan tugas tersebut dan tunjukkan secara jelas dan terperinci apa yang mesti ia lakukan, lalu awasi pekerjaannya dengan ketat.

6. Seorang bawahan anda yang sudah anda kenal bisa bekerja efisien dan sangat produktif, kini mengharapkan anda membantunya menyelesaikan sebuah tugas khusus. Biasanya ia selalu menyelesaikan tugasnya secara efektif dengan caranya sendiri. Akhir-akhir ini, beberapa permasalahannya memang muncul dan tiba-tiba saja dia merasa tak mampu menyelesaikan tugas tersebut dengan cara yang biasa dia tempuh.

Maka anda akan ……..

a. Menganalisa permasalahan yang ada dan memberikan garis besar metode untuk memecahkannya, kemudian memberi pengarahan kepadanya.

b. Membiarkannya memecahkan permasalahan tersebut dengan cara yang dia sendiri anggap paling tepat.

c. Menentukan dan menerapkan cara pemecahan yang tepat, namun tetap memintanya ikut dalam prosesnya.

d. Mendiskusikan permasalahan yang ada dengannya dan membantunya menemukan cara pemecahan yang tepat.

7. Anda telah menugaskan seorang bawahan anda yang paling senior untuk menyelesaikan sebuah tugas baru. Dalam pelaksanaan tugas selama ini, ia biasanya menampilkan hasil kerja yang cukup baik hanya dengan sedikit pengawasan dan bantuan anda. Tugas baru yang anda berikan pada dia sekarang ini adalah tugas penting yang sangat menentukan masa depan


(20)

anda dan semua bawahan anda. Ia pun lantas merasa ragu dan tidak mampu melaksanakannya dengan baik. Maka anda akan ………

a. Mendiskusikan tugas tersebut dengannya dan memberi dukungan penuh pada kemampuannya untuk menyelesaikan hal itu.

b. Menetapkan dengan jelas kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut dan kemudian mengawasi pekerjaannya dengan ketat.

c. Membiarkannya menetapkan sendiri bagaimana mengerjakan tugas tersebut.

d. Merinci apa saja yang harus dikerjakannya, tetapi tetap memperhatikan gagasan yang mungkin dipunyainya.

8. Salah satu bawahan anda merasa tidak nyaman menerima suatu tugas yang anda berikan kepadanya. Orang ini sesungguhnya memiliki kemampuan tinggi dan anda tahu ia memiliki ketrampilan untuk menyelesaikan tugas tersebut secara efisien dan berhasil baik. Maka anda akan …….

a. Mendengarkan keluhannya dan kemudian memberinya kesempatan untuk mengetahui bahwa anda sebenarnya sangat percaya pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas tersebut.

b. Menjelaskan perincian tugas tersebut secara lengkap, namun tetap meminta saran-saran membangun yang mungkin. c. Mengatakan kepadanya apa yang harus

dikerjakan untuk tugas tersebut, dan mengawasi pekerjaannya setiap hari. d. Membiarkannya menetapkan sendiri bagaimana

cara melakukan tugas tersebut menurut caranya sendiri.

9. Bawahan anda telah meminta pada anda untuk melakukan suatu perubahan jadual kerja yang sudah ada. Biasanya, anda memang selalu memberanikan mereka untuk mengajukan usul seperti itu dan mendukungnya. Dalam kasus ini, bawahan anda juga sangat sadar akan perlunya perubahan jadual tersebut dan sudah siap dengan suatu usulan alternatif jadual baru. Anda tahu semua bawahan anda merupakan satu kelompok kerja yang baik dan mampu. Maka anda akan …………..

a. Mengijinkan mereka terlibat penuh dalam penyusunan jadual baru dan mendukung usulan yang mereka ajukan.


(21)

b. Merancang dan memberlakukan jadual baru yang anda buat sendiri, namun tetap memperhatikan usulan dari bawahan anda.

c. Membiarkan mereka menyusun dan menerapkan jadual baru menurut cara mereka sendiri.

d. Merancang jadual baru oleh anda sendiri dan memberikan pengarahan langsung dalam pelaksanaannya.

10.Anda datang terlambat dalam suatu rapat dimana bawahan anda semuanya sudah hadir lengkap. Berdasarkan pengalaman anda selama ini, anda berharap mereka sudah memulai rapat itu dengan lancar. Anda memang melihat mereka sedang berdiskusi dengan penuh semangat tentang tugas yang harus mereka selesaikan, dimana tugas tersebut sangat berbeda dengan tugas-tugas yang biasanya mereka kerjakan selama ini. Maka anda akan ...

a. Membiarkan mereka melanjutkan diskusinya tanpa pengarahan lagi dari anda.

b. Mengambil alih pimpinan rapat segera dan memberikan pengarahan pada mereka.

c. Memberikan pengarahan tentang pelaksanaan tugas tersebut, namun tetap mendorong mereka melanjutkan diskusinya.

d. Membiarkan mereka melanjutkan diskusinya sambil sesekali melontarkan pendapat dan dukungan anda jika perlu.

11.Seorang bawahan anda memiliki catatan prestasi kerja yang cukup baik selama ini berkat dorongan anda kepadanya meskipun anda sedikit sekali memberinya pengarahan. Sekarang ini dia mendapat tugas yang sama yang harus diselesaikan sampai tahun depan. Anda harus memutuskan bagaimana cara pengawasan yang akan anda berlakukan kepadanya. Maka anda akan ………….

a. Membiarkannya menyelesaikan tugas tersebut dengan caranya sendiri. b. Menekankan kepadanya tentang pentingnya tugas tersebut diselesaikan

tepat pada waktunya dan mengarahkan usaha apa yang mesti ia lakukan untuk menyelesaikannya.

c. Membicarakan dengannya tentang tujuan akhir dan sasaran tugas tersebut, namun tetap meminta pendapatnya sendiri.


(22)

d. Melibatkan diri dalam penetapan tujuan tugas tersebut bersamanya dan mendukung apa yang sedang ia laksanakan.

12.Di masa lalu, anda sudah bekerja baik dengan semua bawahan anda dengan pengarahan dan dorongan anda. Produktivitas yang dicapai tinggi dan mereka semua bekerjasama dengan baik, Mengenal sifat mereka ini, anda yakin mereka kini sudah mampu bekerja lebih baik dengan cara mereka sendiri. Anda sendiri sudah lebih banyak mengerahkan tenaga anda pada tugas-tugas baru lainnya dan mereka tetap berhasil baik. Sekarang anda bermaksud memberikan kepada mereka tugas-tugas baru ini sebagai tugas tambahan bagi mereka. Maka anda akan ………

a. Memberikan tugas itu langsung kepada mereka, meyakinkan mereka bahwa mereka tahu apa yang mesti dikerjakan, dan kemudian mengawasi mereka secara ketat.

b. Memberikan tugas itu kepada mereka sambil mengatakan pada mereka bahwa anda sangat senang dengan prestasi kerja selama ini dan meyakinkan bahwa mereka akan mampu juga menyelesaikan tugas baru ini dengan baik.

c. Meyakinkan mereka bahwa mereka tahu apa yang anda inginkan dari mereka, namun tetap memperhatikan saran-saran yang mungkin mereka ajukan.

d. Membiarkan mereka menentukan sendiri bagaimana cara menyelesaikan tugas baru tersebut.

13.Baru-baru ini anda sudah menugaskan seorang karyawan baru untuk menyelesaikan suatu tugas penting. Meskipun dia sebenarnya tidak berpengalaman dan kurang percaya diri dalam melaksanakan tugas seperti itu, namun anda merasa bahwa dia sesungguhnya memiliki kemampuan dan potensi untuk itu. Maka anda akan………….

a. Membiarkannya untuk menentukan sendiri apa yang harus dan akan dilakukannya.

b. Mengatakan kepadanya secara jelas dan terperinci apa yang harus dia lakukan, apa yang anda harapkan darinya, kemudian mengawasinya secara ketat.


(23)

c. Memberinya kesempatan untuk mengetahui apa yang anda inginkan agar dikerjakannya, namun juga menantikan apakah ada pendapat dan saran darinya.

d. Membiarkannya menentukan sendiri cara menyelesaikan tugas tersebut.

14.Atasan anda telah menugaskan anda dan staf anda untuk meningkatkan produktivtas kerja 10% dari yang sudah ada. Anda tahu hal itu dapat dilakukan, namun menuntut keterlibatan penuh anda sendiri dalam pelaksanaannya, untuk meringankan beban kerja, anda menugaskan salah satu bawahan anda untuk mengerjakan secara penuh salah satu bagian penting dari rencana peningkatan produktivitas 10% tersebut. Orang ini memang sudah terbiasa dan sangat berpengalaman dalam hal tersebut, namun kelihatannya dia sedikit ragu apakah dia memang mampu mengerjakannya. Maka anda akan…………

a. Menanyakan apakah ia sanggup untuk itu, dan memberikan dorongan semangat kepadanya.

b. Mendiskusikan tugas tersebut dengannya, kemudian menjelaskan bagaimana anda menginginkan tugas itu, namun tetap memperhatikan kemungkinan adanya gagasan baru darinya.

c. Menugaskan langsung dan membiarkannya sendiri menetapkan bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut.

d. Menugaskan langsung dan mempersiapkan suatu catatan terperinci yang menjelaskan langkah demi langkah yang perlu dilaksanakan untuk mengerjakan tugas tersebut.

15.Salah satu bawahan anda telah mengajukan suatu saran perubahan tata kerja yang cukup menarik dan mengesankan bagi anda sendiri. Pada waktu-waktu yang lalu, ia memang sudah membuktikan, mampu mengemukakan dan menerapkan saran-saran perbaikan yang berdaya hasil dengan dukungan penuh dari anda, karena itu anda sangat mempercayai kemampuannya. Maka anda akan ………


(24)

a. Mengambil alih saran tersebut dalam pelaksanaannya dan mengarahkan dia untuk menerapkannya.

b. Mendiskusikan saran tersebut dengannya dan mendukung usaha yang ia lakukan untuk menerapkannya.

c. Mengorganisir segera pelaksanaan saran tersebut, namun tetap menyebutkan bahwa dialah sumber gagasan itu.

d. Memberinya tanggungjawab penuh untuk menerapkan saran tersebut tanpa campur tangan anda sama sekali.

16.Karena masalah keluarga, anda terpaksa tidak bisa menghadiri dua rapat terakhir sebuah panitia yang anda pimpin. Setelah itu anda menghadiri rapat yang ketiga, dan anda sudah menemukan bahwa para anggota kepanitiaan bawahan anda sudah berfungsi baik dan membuat banyak kemajuan kerja, Anda sendiri merasa kikuk tentang bagaimana caranya menyesuaikan diri ke dalam kelompok yang sudah berjalan itu dan agak ragu apa peranan yang semestinya anda kerjakan. Maka anda akan …….

a. Tetap hadir terus, tetapi mempersilahkan mereka terus melanjutkan pekerjaan mereka yang sudah berjalan selama ini.

b. Menganggap anda tetap pemimpin mereka, kemudian mulai memberikan pengarahan pada apa yang sudah dan akan mereka lakukan.

c. Melakukan hal-hal yang akan membuat mereka semua merasa dianggap penting dan dilibatkan, kemudian mendukung usaha-usaha yang sudah dan akan mereka lakukan.

d. Mengarahkan langsung kegiatan mereka, namun tetap memperhatikan saran-saran yang mereka ajukan.

17.Semua bawahan anda adalah orang-orang yang berkemampuan dan dapat mengerjakan tugas mereka dengan baik menurut cara mereka sendiri. Anda biasanya sering meninggalkan mereka dan mewakilkan tanggungjawab kepemimpinan anda kepada salah satu di antara mereka. Biasanya pada saat inilah hasil kerja mereka semua menjadi tidak memuaskan. Maka anda akan……..

a. Melanjutkan dukungan anda pada mereka sambil mencoba menumbuhkan terus menerus semangat kerja mereka.

b. Memberikan pengarahan dan melakukan pengawasan ketat terhadap semua kegiatan mereka.


(25)

c. Membiarkan mereka terus bekerja dengan cara mereka sendiri.

d. Mengerahkan langsung kegiatan mereka, namun tetap bekerja sama dengan mereka untuk menampung saran-saran yang mungkin dapat mereka berikan.

18.Anda sudah sependapat dengan bawahan anda untuk memberlakukan suatu aturan tata kerja baru jika beberapa sasaran jangka panjang pekerjaan anda sudah dapat dicapai nanti. Pengalaman-pengalaman anda sebelumnya menunjukkan bahwa jika suatu tata kerja baru diterapkan, bawahan anda biasanya cukup mudah untuk menyesuaikan diri dan melaksanakannya meskipun pada awalnya selalu mengalami kesulitan karena belum terbiasa atau trampil mengerjakannya. Maka anda akan…..

a. Melaksanakan langsung tata kerja baru tersebut secara ketat.

b. Meyakinkan mereka bahwa anda akan mengarahkan langsung tata kerja baru tersebut, namun mengajak mereka mendiskusikannya.

c. Mengajak mereka mendiskusikannya dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dan bekerja sama untuk melaksanakannya.

d. Mengijinkan mereka melaksanakannya dengan cara mereka sendiri.

19.Anda baru saja diangkat sebagai ketua suatu satuan tugas khusus. Di bawah pimpinan ketua yang lama, para anggota satuan tugas telah melaksanakan pekerjaan mereka dengan cukup memuaskan berkat adanya pengawasan dan dorongan dari sang ketua lama. Sejak anda mengambil alih jabatan ini, ternyata para anggota lebih banyak tertarik melakukan kegiatan-kegiatan sosial daripada mengerjakan tugas-tugas pokok mereka. Akibatnya adalah hasil dan mutu pekerjaan mereka menurun sekali. Maka anda akan……….. a. Mendiskusikan hasil dan mutu pekerjaan yang memburuk tersebut dengan

mereka dan mendorong mereka untuk merinci tindakan-tindakan perbaikan yang biasa dilakukan.

b. Menetapkan peran dan tanggung jawab serta mengawasi pekerjaan mereka secara ketat.

c. Membiarkan mereka merumuskan tugas-tugas dan tanggungjawab mereka sendiri.


(26)

d. Mengerahkan dan mengorganisir tindakan perbaikan, namun tetap meyakinkan mereka bahwa saran-saran mereka akan anda perhatikan baik-baik.

20.Salah seorang bawahan anda mendapat suatu tugas baru yang ia sendiri sebenarnya masih kurang berpengalaman dalam melaksanakan tugas baru seperti itu. Tapi dalam tugas-tugas lain selama ini, ia mampu mengerjakan dengan baik. Maka anda akan……

a. Menjelaskan kepadanya apa yang harus ia lakukan, namun tetap merangsang semangatnya untuk bersedia menerima tugas barunya kali ini.

b. Menyerahkan penuh tugas baru itu kepadanya dan membiarkannya menentukan cara terbaik untuk mengerjakan tugas tersebut.

c. Membuatnya berani mencoba tugas tersebut dan mendorong usaha yang akan dilakukan nanti.

d. Mengatakan kepadanya secara jelas dan terperinci apa yang harus dikerjakannya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan berhasil kemudian mengawasinya secara ketat.

Makalah Tentang Kepemimpinan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.


(27)

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :

 Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin? 

 Adakah teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik? 

 Apa & bagaimana menjadi pemimpin yang melayani? 

 Apa & bagaimana menjadi pemimpin sejati? 

 Bagaimana hubungan kearifan lokal dengan kepemimpinan?

I.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah

Melatih mahasiswa menyusun paper dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.

Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan dan kearifan lokal.

I.4 METODE PENULISAN

Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data – data tentang topik ataupun materi yang penulis gunakan untuk karya tulis ini.


(28)

I.5 RUANG LINGKUP

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki maka ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai kepemimpinan dan kearifan lokal

.

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 HAKIKAT KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.

Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.


(29)

Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

 Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

 Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

 Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.


(30)

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

II.2 TEORI KEPEMIMPINAN

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

o Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.


(31)

o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya. o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

o Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.


(32)

Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya. Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

Partisipasif

Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.


(33)

Demokrasi

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung – jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang – orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.

Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.fiedler telah mengembakan suatumodel pengecualian dari ketiga gaya kepemimpinan diatas,yakni model kepemimpinankontigennis.model ini nyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.dengan teorinya ini fiedler ingin menunjukkan bahwa keefektifan ditunjukkan oleh interaksi antara orientasi pegawai dengan 3 variabel yang berkaitan dengan pengikut, tugas dan organisasi. Ketiga variabel itu adalah hubungan antara pemimpin dengan anngota ( Leader – member rolations), struktur tugas (task strukture), dan kuasa posisi pemimpin (Leader position power). Variabel pertama ditentukan oleh pengakuan atau penerimaan (akseptabilitas) pemimpin oleh pengikut, variabel kedua mencerminkan kadar diperlukannya cara spesifik untuk melakukan pekerjaan, variabel ketiga menggambarkan kuasa organisasi yang melekat pada posisi pemimpin.

Model kontingensi Fieldler ini serupa dengan gaya kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard. Konsepsi kepemimpinan situasional ini melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan (muturity) pengikutnya.perilaku pengikut atau bawahan ini amat penting untuk mengetahui kepemimpinan situasional, karena bukan saja pengikut sebagai individu bisa menerima atau menolak


(34)

pemimpinnya, akan tetapi sebagai kelompok , pengikut dapat menemukan kekuatan pribadi apapun yang dimiliki pemimpin.

Menurut Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton,1996 : 18 dst), masing – masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalm situasi yang tepat meskipun disadari bahwa setiap orang memiliki gaya yang disukainya sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya meskipun perlu.

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah

Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.

Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.

Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih


(35)

melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.

Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational leadership”. Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang – orang yang dipimpinnya.

Ditengah – tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu yang berbeda – beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, penerapan keempat gaya kepemimpinan diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang dimaksud dengan situasional lesdership,sebagaimana telah disinggung di atas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni :

Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.

Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.

Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.

Ketiga kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315). Peran pertama meliputi :


(36)

Leader Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya

Liaison  Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi.

Sedangkan peran kedua terdiri dari 3 peran juga yakni :

Monitior  Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan.

Disseminator  Menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta kepada bawahan.

Spokeman  Juru bicara atau memberikan informasi kepada orang – orang di luar organisasinya.

Peran ketiga terdiri dari 4 peran yaitu :

Enterpreneur  Mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi.

Disturbance Handler  Mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun.

Resources Allocator  Mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan.

Negotiator  Melakukan perundingan dan tawar – menawar.

Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan ( 1996 : 156 ) mengemukakan 3 macam peran pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni :

Alighting  Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya. Aligning  Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi

sehingga setiap orang menuju ke arah yang sama.

Allowing  Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara kerja mereka.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh


(37)

karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.

II.3 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI

Merenungkan kembali arti makna kepemimpinan, sering diartikan kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani. Meskipun banyak di antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh – sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.

A. Karakter Kepemimpinan Hati Yang Melayani

Kepemimpianan yang melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam dan kemudian bergerak keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang diterima oleh rakyat yang dipimpinnya. Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.

Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan – kawan, ada sejumlah ciri –ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani,yaitu tujuan utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya. Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongan tapi justru kepentingan publik yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak


(38)

pemimpin dalam kelomponya. Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing the Leaders Around You. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang – orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan menjadi kuat.

Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian da harapan dari mereka yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas ( accountable ). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan,pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada public atau kepada setiap anggota organisasinya.

Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.

B. Metode Kepemimpinan Kepala Yang Melayani

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.

Tidak banyak pemimpin yang memiliki metode kepemimpinan ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah – sekolah formal. Keterampilan seperti ini disebut dengan Softskill atau Personalskill. Dalam salah satu artikel di economist.com ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught, dibahas bahwa kepemimpinan (dalam hal ini metode kepemimpinan) dapat diajarkan sehingga melengkapi mereka yang memiliki


(1)

Struktur Pura

Pada umumnya struktur atau denah pura di Bali dibagi atas tiga bagian, yaitu: jabapura atau jaba pisan (halaman luar), jaba tengah (halaman tengah) dan jeroan (halaman dalam). Di samping itu ada juga pura yang terdiri dari dua halaman, yaitu: jaba pisan (halaman luar) dan jeroan (halaman dalam) dan ada juga yang terdiri dari tujuh halaman (tingkatan) seperti pura Agung Besakih. Pembagian halaman pura ini, didasarkan atas konsepsi macrocosmos

(bhuwana agung), yakni : pembagian pura atas 3 (tiga) bagian (halaman) itu adalah lambang dari “triloka“, yaitu: bhùrloka (bumi), bhuvaáloka (langit) dan svaáloka (sorga). Pembagian pura atas 2 (dua) halaman (tingkat) melambangkan alam atas (urdhaá) dan alam bawah (adhaá), yaitu àkàúa dan påtivì.

Sedang pembagian pura atas 7 bagian (halaman) atau tingkatan melambangkan “saptaloka” yaitu tujuh lapisan/tingkatan alam atas, yang terdiri dari: bhùrloka, bhuvaáloka, svaáloka, mahàoka, janaloka, tapaloka dan satyaloka. Dan pura yang terdiri dari satu halaman adalah simbolis dari “ekabhuvana” , yaitu penunggalan antara alam bawah dengan alam atas. Pembagian halaman pura yang pada umumnya menjadi tiga bagian itu adalah pembagian horizontal sedang pembagian (loka) pada palinggih-palinggih adalah pembagian yang vertikal. Pembagian horizontal itu melambangkan “prakåti” (unsur materi alam semesta) sedangkan pembagian yang vertikal adalah simbolis “puruûa” (unsur kejiwaan/spiritual alam semesta). Penunggalan konsepsi prakåti dengan puruûa dalam struktur pura adalah

merupakan simbolis dari pada “Super natural power“. Hal itulah yang menyebabkan orang orang dapat merasakan adanya getaran spiritual atau super natural of power (Tuhan Yang Maha Esa ) dalam sebuah pura.

Sebuah pura di kelilingi dengan tembok (bahasa Bali = penyengker ) scbagai batas

pekarangan yang disakralkan. Pada sudut-sudut itu dibuatlah “padurakûa” (penyangga sudut) yang berfungsi menyangga sudut-sudut pekarangan tempat suci (dikpàlaka ).


(2)

Sebagian telah dijelaskan di atas, pada umumnya pura-pura di Bali terbagi atas tiga halaman, yaitu yang pertama disebut jabaan (jaba pisan) atau halaman depan/luar, dan pada umumnya pada halaman ini terdapat bangunan berupa “bale kulkul” (balai tempat kentongan

digantung), “bale wantilan” (semacam auditorium pementasan kesenian, “bale pawaregan” (dapur) dan “jineng” (lumbung). Halaman kedua disebut jaba tengah (halaman tengah biasanya berisi bangunan “bale agung” (balai panjang) dan “bale pagongan” (balai tempat gamelan). Halaman yang ketiga disebut jeroan (halaman dalam), halaman ini termasuk halaman yang paling suci berisi bangunan untuk Tuhan Yang Maha Esa dan para dewa manifestasi-Nya. Di antara jeroanjaba tengah biasanya dipisahkan oleh candi kurung atau kori agung. dan

Sebelum sampai ke halaman dalam (jeroan) melalui kori agung, terlebih dahulu harus memasuki candi bentar, yakni pintu masuk pertama dari halaman luar (jabaan atau jaba pisan) ke halaman tengah (jaba tengah). Candi bentar ini adalah simbolis pecahnya gunung Kailaúa tempat bersemadhinya dewa Úiva. Di kiri dan kanan pintu masuk candi bentar ini biasanya terdapat arca Dvàrapala (patung penjaga pintu, dalam bahasa Bali disebut arca pangapit lawang), berbentuk raksasa yang berfungsi sebagai pengawal pura terdepan. Pintu masuk kehalaman dalam (jeroan) di samping disebut kori agung, juga dinamakan gelung agung. Kori Agung ini senantiasa tertutup dan baru dibuka bila ada upacara di pura. Umat penyungsung(pemilik pura) tidak menggunakan kori agung itu sebagai jalan keluar-masuk ke jeroan, tetapi biasanya menggunakan jalan kecil yang biasanya disebut “bebetelan“, terletak di sebelah kiri atau kanan kori agung itu.

Pada bagian depan pintu masuk (kori agung) juga terdapat arca Dvàrapàla yang biasanya bermotif arca dewa-dewa (seperti Pañca Devatà). Di atas atau di ambang pintu masuk kori agung terdapat hiasan kepala raksasa, yang pada pura atau candi di India disebut

Kìrttimukha, pada arnbang candi pintu masuk candi Jawa Tengah discbut Kàla, pada ambang candi di Jawa Timur disebut Banaspati dan di Bali discbut Bhoma. Cerita Bhoma atau

Bhomàntaka (matinya Sang Bhoma ) dapat dijumpai dalam kakawin Bhomàntaka atau Bhomakawya. Bhoma adalah putra dewa Viûóu dengan ibunya dewi Påtivì yang berusaha mengalahkan sorga. Akhimya ia dibunuh oleh Viûóu sendiri. Kepalanya yang menyeringai ini dipahatkan pada kori agung. Mcnurut cerita Hindu, penempatan kepala raksasa Bhoma atau Kìrttimukha pada kori agung dimaksudkan supaya orang yang bermaksud jahat masuk kedalam pura, dihalangi oleh kekuatan raksasa itu. Orang-orang yang berhati suci masuk kedalam pura akan memperoleh rakhmat-Nya.

KeSimpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat ditarik simpulan bahwa pura adalah tempat suci, tempat untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, para devatà dan roh suci leluhur. vaýúakarta) yang diyakini telah mencapai alam kesucian (svarga). Di samping itu

pengelompokkan pura juga dibedakan atas pura umum, pura teritorial, pura fungsional, dan pura kawitan (pura untuk memuja pendiri dinasti).


(3)

Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi Pura Jagat dan Pura Kawitan, sedangkan

berdasarkan karakternya dibedakan menjadi Pura Kahyangan Jagat, Pura Kahyangan Desa, Pura Swagina (pura fungsional) dan Pura Kawitan. Berdasarkan struktur pura dibedakan pura dengan 3 halaman (Jeroan, Jaba Tengah dan Jaba Sisi) yang melambangkan Tribhuwana (Svah, Bhuvah, dan Bhurloka), 2 halaman (Jeroan dan Jabaan) yang melambangkan alam sorga dan bumi dan yang satu halaman saja yang melambangkan alam sorga. Pura dengan 3 halaman pada umumnya untuk pura yang besar (Kahyangan Jagat) sedangn pura dengan 2 atau satu halaman pada umumnya utuk pura Kawitan atau pura keluarga.

Pura dibedakan berdasarkan pengelompokka peruntukannya, yaitu pura yaitu pura sebagai tempat untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa atau para devatà manifestasi-Nya dan pura untuk memuja roh suci para leluhur, utamanya roh suci para mahàrûi (àchàrya) dan pendiri dinasti

Tags: : adat, bali, hindu, pura Prev: Bersahabat dengan Kala...

Next: “Banten”, Bahasa Agama dalam Bentuk Simbol

Pura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Pura Besakih, pura terbesar di pulau Bali

Pura adalah istilah untuk tempat ibadah agama Hindu di Indonesia. Pura di Indonesia

terutama terkonsentrasi di Bali sebagai pulau yang mempunyai mayoritas penduduk penganut agama Hindu.


(4)

Daftar isi

[sembunyikan]  1 Etimologi  2 Tata letak  3 Jenis Pura  4 Sad Kahyangan  5 Lihat pula  6 Referensi  7 Pranala luar [sunting] Etimologi

Kata "Pura" sesungguhnya berasal dari akhiran bahasa Sansekerta (-pur, -puri, -pura, -puram, -pore), yang artinya adalah kota, kota berbenteng, atau kota dengan menara atau istana. Dalam perkembangan pemakaiannya di Pulau Bali, istilah "Pura" menjadi khusus untuk tempat ibadah; sedangkan istilah "Puri" menjadi khusus untuk tempat tinggal para raja dan bangsawan.

[sunting] Tata letak

Pelinggih Meru berbentuk atap bersusun tinggi serupa pagoda ini adalah salah satu ciri khas arsitektur pura.

Tidak seperti candi atau kuil Hindu di India yang berupa bangunan tertutup, pura dirancang sebagai tempat ibadah di udara terbuka yang terdiri dari beberapa lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing-masing lingkungan ini dihubungkan dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah. Lingkungan yang dikelilingi tembok ini memuat beberapa bangunan seperti pelinggih yaitu tempat suci bersemayam hyang, meru yaitu menara dengan atap bersusun, serta bale (pendopo atau paviliun). Struktur tempat suci pura mengikuti konsep Trimandala, yang memiliki tingkatan pada derajat kesuciannya, yakni:


(5)

1. Nista mandala (Jaba pisan): zona terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan luar. Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau taman yang dapat digunakan untuk kegiatan pementasan tari atau tempat persiapan dalam melakukan berbagai upacara keagamaan.

2. Madya mandala (Jaba tengah): zona tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada zona ini biasanya terdapat Bale Kulkul, Bale Gong (Bale gamelan), Wantilan (Bale pertemuan), Bale Pesandekan, dan Perantenan.

3. Utama mandala (Jero): yang merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale

Piyasan, Bale Pepelik, Bale Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan.

Meskipun demikian tata letak untuk zona Nista mandala dan Madya mandala kadang tidak mutlak seperti demikian, karena beberapa bangunan seperti Bale Kulkul, atau Perantenan atau dapur pura dapat pula terletak di Nista mandala.

Pada aturan zona tata letak pura maupun puri (istana) di Bali, baik gerbang Candi bentar maupun Paduraksa merupakan satu kesatuan rancang arsitektur. Candi bentar merupakan gerbang untuk lingkungan terluar yang membatasi kawasan luar pura dengan Nista mandala zona terluar kompleks pura. Sedangkan gerbang Kori Agung atau Paduraksa digunakan sebagai gerbang di lingkungan dalam pura, dan digunakan untuk membatasi zona Madya mandala dengan Utama mandala sebagai kawasan tersuci pura Bali. Maka disimpulkan baik untuk kompleks pura maupun tempat tinggal bangsawan, candi bentar digunakan untuk lingkungan terluar, sedangkan paduraksa untuk lingkungan dalam.

[sunting] Jenis Pura

Terdapat beberapa jenis pura yang berfungsi khusus untuk menggelar beberapa ritual keagamaan Hindu dharma, sesuai penanggalan Bali.

1. Pura Kahyangan Jagad: pura yang terletak di daerah pegunungan. Dibangun di lereng gunung, pura ini sesuai dengan kepercayaan Hindu Bali yang memuliakan tempat yang tinggi sebagai tempat

bersemayamnya para dewa dan hyang.

2. Pura Segara: pura yang terletak di tepi laut. Pura ini penting untuk menggelar ritual khusus seperti upacara Melasti.

3. Pura Desa: pura yang terletak dalam kawasan desa atau perkotaan, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat Hindu dharma di Bali.

[sunting] Sad Kahyangan

Sad Kahyangan atau Sad Kahyangan Jagad, adalah enam pura utama yang menurut kepercayaan masyarakat Bali merupakan sendi-sendi pulau Bali. Masyarakat Bali pada umumnya menganggap pura-pura berikut sebagai Sad Kahyangan:


(6)

1. Pura Besakih di Kabupaten Karangasem.

2. Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem. 3. Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung.

4. Pura Uluwatu di Kabupaten Badung. 5. Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan.

6. Pura Pusering Jagat (Pura Puser Tasik) di Kabupaten Gianyar.

Selain pura-pura Sad Kahyangan tersebut di atas, masih banyak pura-pura di lainnya di berbagai tempat di pulau Bali, sesuai salah satu julukannya Pulau Seribu Pura.

Pura Besakih adalah komplek pura utama di Pulau Bali, dan merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali. Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.

Salah-satu pura terkenal lainnya adalah Pura Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Di Tanah Lot terdapat dua buah pura yang terletak di atas tebing batu besar, yang merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

[sunting] Lihat pula  Agama Hindu Dharma  Bali

 Pura Besakih

 Pura Dalem Sangsit  Pura Gunungsalak  Pura Tanah Lot  Candi

[sunting] Referensi

 Sudharta, Tjok. Rai. Beda Sadkahyangan dengan Sadwinayaka, Kolom Tatwa. Majalah Sarad Bali, Ed. No. 69/Tahun VII, Januari 2006.

[sunting] Pranala luar