62
4.3 Asumsi Structural Equation Model
4.3.1 Identifikasi Model
Dalam analisis SEM model yang telah di analisis dengan analisi factor atau analisis konfirmatori akan
menghasilkan analisis Df degree of freedom. Yang dapat di lihat pada out teks. Identifikasi berkaitan dengan apakah
tersedia cukup informasi untuk mengidentifikasi adanya sebuah solusi dari persamaan structural, terdapa tiga jenis
identifikasi yang mungkin terjdi dalam analisis SEM, antara lain: just identifikasi, under identifikasi dan over
identifikasi. Dalam SEM model yang just identifikasi mempunyai Df sebesar 0 dalam terminology SEM disebut
saturated artinya model sudah teridentifikasi dengan jelas maka persamaan tidak dapat salah lagi can never be
wrong. Sedangkan under identifikasi jika Df dengan nilai negative dalam SEM disebut can never be solved.
Selanjutnya over identifikasi bahwa nilai yang di harapkan positif yang artinya dapat terdentifikasi dengan demikian
dapat dibuktikan kesalahannya can be wrong ,sehingga nilai dari degree of freedom perlu di ketahui apakah model
layak di diuji ataukah tidak layak diuji. Santosa 2011
4.3.2 Uji Normalitas Data dan outlier
Sebelum data diolah menggunakan model SEM seharusnya data dalam keadaan siap artinya data sudah
melalui uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji outlier.
63 Data yang diperoleh selanjutnya perlu diketahui
apakah berdistribusi normal atau tidak, apabila didapati dalam pengujiannya tidak normal maka perlu outlier data.
Data outlier merupakan data yang mempunyai nilai diatas atau nilai jauh dibawah rata-rata data, diuji dengan dua
tahap. Tahap pertama, menguji normalitas untuk setiap variabel sedangkan tahap kedua menguji normalitas semua
variabel secara bersama-sama multivariate normality. Hal ini dikarenakan belum tentu jika data normal secara
individu apakah demikian juga dengan data secara bersama
multivariate apakah
berdistribusi normal.
Sebuah distribusi dikatakan normal jika angka K.w kweness kemencengan dan angka C.r critical ratio
kurtosis keruncingan ada diantara nilai -2,58 sampai degan + 2,58, jika angka yang diperoleh setelah pengujian
terdapat dibawah atau diatas nilai yang telah ditentukan maka distribusi dapat dikatakan tidak normal. Selanjutya
menggunakan data output asessment of normality lalu di uji dengan normalitas mahalanois, yang tidak normal
berada pada n ilai P1 dan P2 ≤ 0,05 dioutlier. Santoso
2011.
Tabel 4.6 Assessment of normality sikap mereferensi
Variable Min
Max Skew
c.r. Kurtosis c.r.2