3
1. Pendahuluan
Dalam era teknologi saat ini, informasi merupakan faktor yang mudah didapat oleh seluruh kalangan di dunia. Internet merupakan salah satu teknologi
informasi yang dapat memberikan informasi secara akurat dan cepat bagi seluruh kalangan masyarakat. Dengan banyaknya informasi yang didapat oleh petani
tentang Organisme Pengganggu Tanaman dapat membantu petani dalam menentukan langkah - langkah penanganan khususnya tanaman padi.
Organisme Pengganggu Tanaman OPT merupakan salah satu faktor penting bagi petani, dikarenakan dengan pengetahuan petani akan Organisme
Pengganggu Tanaman dapat membantu para petani untuk mengetahui penanganan yang tepat terhadap hama yang menyerang. Keterlambatan pengetahuan akan
Organisme Pengganggu Tanaman akan sangat merugikan petani, oleh karena itu pengetahuan akan Organisme Pengganggu Tanaman dibutuhkan secara akurat dan
cepat sampai kepada para petani.
Tanaman padi adalah tanaman semusim yang dibudidayakan petani dalam periode masa tanam tanam - panen kurang dari 1 tahun. Budidaya tanaman
musiman pada umumnya di pengaruhi oleh iklim curah hujan yang secara jelas dapat dibedakan polanya. Di Indonesia pada umumnya di bagi menjadi 2 dua
musim, yaitu musim penghujan dari bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau dari bulan April sampai bulan September.
Perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman khususnya tanaman padi di Kabupaten Semarang semakin hari semakin meningkat dengan dibuktikan
dengan data yang diperoleh dari Laboratorium Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk hama penggerek batang, tikus, hama putih palsu,
dan walangsangit pada tahun 2006 luas gagal panen 87 Ha, tahun 2007 luas gagal panen 94 Ha, tahun 2008 luas gagal panen 113 Ha, tahun 2009 luas gagal panen
127 Ha, dan tahun 2010 luas gagal panen 132 Ha.
Analisis pemetaan yang dilakukan di Kabupaten Semarang selama ini membutuhkan data sebanyak 7 tujuh musim baik musim kemarau dan musim
penghujan. Dengan demikian maka kita perlu data paling sedikit 7 tujuh tahun. Data yang dibutuhkan untuk analisis pemetaan adalah luas serangan dan luas
gagal panen puso.
Dalam penelitian ini, pengembangan analisis pemetaan berfungsi memberikan informasi yang bermanfaat untuk menekan resiko kegagalan panen,
dan memberikan penanganan untuk setiap klasifikasi serangan hama dengan waktu yang relatif singkat. Penulis menggunakan metode kisaran sama equal
range dalam menentukan luas serangan, luas gagal panen puso, rasio puso, frekuensi serangan, dan klasifikasi daerah serangan. Dengan lima faktor tesebut
penulis berharap klasifikasi daerah serangan Organisme Pengganggu Tanaman dapat di dapatkan secara akurat, sehingga dapat membantu para petani dalam
menangani Organisme Pengganggu Tanaman yang selama ini merugikan para petani.
4
2. Tinjauan Pustaka