3. Cedera tubuh dan nyeri
Ketakutan anak terhadap perlukaan muncul karena anak menganggap tindakan dan prosedurnya mengancam
integritas tubuhnya. Ketakutan ini membuat anak bereaksi agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal, tidak
mau bekerja sama dengan perawat dan ketergantungan pada orangtua. Sedangkan kondisi psikososial anak usia
prasekolah selama perawatan di rumah sakit mungkin kembali bergantung kepada orangtua seperti pada masa
perkembangan infant misalnya mengompol dan mengisap jari atau meminta disuapi dan dipeluk oleh orangtua.
3.5. Partisipan Penelitian
Partisipan pada penelitian ini adalah semua perawat yang
bekerja di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sejumlah sejumlah 13 orang dengan tingkat pendidikan
Sarjana Keperawatan
S1 sebanyak
1 orang,
Diploma Keperawatan D3 sebanyak 12 orang. Semua perawat merupakan
populasi yang digunakan sebagai sampel penelitian. Oleh karena itu teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Menurut
Surakhmad dalam Bungin, 2009:101, sampel total total sampling merupakan keseluruhan populasi yang merangkap sebagai sampel
penelitian karena objek penelitian yang kecil sehingga hasil
penelitian hanya berlaku pada populasi yang diteliti dan tidak
bertujuan untuk membangun suatu generalisasi.
Sampel penelitian yang lain adalah orangtua yang mendampingi anak selama menjalani perawatan di Ruang Dahlia
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Sampel penelitian diambil berdasarkan jumlah populasi pasien anak usia 3–6 tahun
yang menjalani perawatan dalam 1 bulan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dengan kriteria inklusi untuk
pengambilan sampel penelitian adalah: 1. Orangtua dengan anak usia 3–6 tahun yang sedang
menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
2. Orangtua yang mampu membaca dan menulis 3. Bersedia menjadi riset partisipan
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada semua
perawat yang bekerja di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Angket merupakan daftar pertanyaan yang
harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi berdasarkan
sejumlah subjek Suryabrata, 2005.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu jawaban atau isian ditentukan sehingga riset partisipan tidak dapat
memberi respon menurut keinginan riset partisipan. Daftar pertanyaan yang tersusun dalam angket langsung disusun dalam
angket langsung diisi sendiri oleh riset partisipan yang
bersangkutan Suryabrata, 2005.
Angket yang akan digunakan dalam bentuk check list yang disusun berdasarkan skala pengukuran model Likert. Angket akan
diisi oleh riset partisipan dengan memberikan tanda centang √
pada item yang sesuai dengan kondisi responden. Dalam penelitian
ini, angket yang digunakan untuk mengukur dua variabel yaitu
Family Centered Care dan hospitalisasi pada anak. 1.
Family Centered Care Elemen–elemen Family Centered Care ini dijabarkan oleh
peneliti ke dalam bentuk pernyataan kuesioner yang akan dijawab oleh riset partisipan yaitu perawat dan orangtua dengan anak usia
3-6 tahun. Skala Family Centered Care akan diukur menggunakan
skala likert yang terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu:
Selalu : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang
selalu dilakukan oleh riset partisipan Sering :
apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang sering dilakukan oleh riset partisipan
Jarang : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang
jarang dilakukan oleh riset partisipan Tidak pernah :
apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang tidak pernah dilakukan oleh riset partisipan
Penentuan skoring dalam penelitian ini menggunakan skala 4 dalam pilihan jawaban yang tersedia. Skala alat ukur yang
digunakan terdiri dari item favourable yaitu item yang mengandung pernyataan yang positif dan item unfavourable yaitu item yang
mengandung pernyataan negatif. Skoring jawaban item favourable bergerak dari skala 1 sampai 4 yaitu skor 4 selalu, 3 sering, 2
jarang, 1 tidak pernah. Sedangkan item unfavourable diberi skoring jawaban bergerak dari skala 4 sampai 1 yaitu 1 tidak
pernah, 2 jarang, 3 sering dan 4 selalu. Jumlah item pernyataan favorable dan unfavourable pada angket Family
Centered Care untuk perawat dan orangtua ditunjukan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Blueprint Angket Family Centered Care dengan Riset Partisipan Perawat
No Aspek
Favorable Unfavourable
Jumlah 1. Perawat
menyadari bahwa keluarga adalah
bagian yang
konstan dalam kehidupan anak,
sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem
tersebut berfluktuasi. 1, 3, 5,
7, 9, 11, 13
72, 74, 76, 80,
82, 84, 86 14
2. Kerjasama antara
keluarga dan perawat di semua tingkat pelayanan
kesehatan, merawat anak secara
individual, pengembangan program,
pelaksanaan dan
evaluasi, serta
pembentukan kebijakan. 15, 17,
19, 21, 23, 24,
27, 29,
31, 33, 35,
37, 39, 41, 43
32, 44, 46, 48, 50, 52,
55, 56, 58, 62, 64, 66,
68, 70, 78 30
3. Menghormati keanekaragaman
ras, etnis, budaya dan sosial
ekonomi dalam keluarga. 45,47,49
38,40,42 6
4. Mengakui kekuatan
keluarga dan individualitas serta
memperhatikan perbedaan
mekanisme koping dalam keluarga
51, 53, 54, 57,
28,32, 34, 36
8 5. Memberikan
informasi yang lengkap dan jelas
kepada orangtua secara berkelanjutan
dengan dukungan penuh.
59, 61, 63 25, 26, 30
6 6. Mendorong
dan memfasilitasi
keluarga untuk saling mendukung.
65 18
2 7. Memahami
dan menggabungkan
kebutuhan dalam setiap perkembangan
bayi, anak-anak, remaja dan
keluarga mereka ke dalam sistem
perawatan kesehatan.
67, 69 20, 22
4
8. Menerapkan kebijakan
yang komprehensif dan program–program
yang memberikan
dukungan emosional dan keuangan
71, 73, 75, 77, 79
8, 10 12, 14, 16
10
untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. 9. Merancang
sistem pelayanan
kesehatan yang
fleksibel, dapat
dijangkau dengan mudah dan responsif terhadap
kebutuhan keluarga yang teridentifikasi.
81, 83, 85 2, 4, 6
6
Jumlah item valid 43
43 86
Deskripsi baik atau kurangnya pelaksanaan Family Centered Care oleh perawat sebagai riset partisipan, menggunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan: I
: Lebar interval Skor tertinggi : jumlah pernyataan x skor tertinggi
Skor terendah : jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang : jumlah kategori jawaban
Penentuan hasil deskripsi pelaksanaan Family Centered Care digunakan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Kategori
skor ditentukan berdasarkan jumlah item pernyataan yang valid yaitu sebanyak 51 item dengan 4 pilihan jawaban yaitu selalu,
sering, jarang dan tidak pernah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Skor tertinggi 4 x 51 = 204 sedangkan skor terendah 1
x 51 = 51. Lebar interval kategori dihitung sebagai berikut :
I = skor tertinggi - skor terendah Jumlah jenjang
Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran pelaksanaan Family Centered Care oleh perawat di
Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Riset partisipan yang memiliki skor 51–101 dinyatakan kurang
melakukan Family Centered Care sedangkan riset partisipan dengan skor 102-152 dinilai cukup dalam melakukan Family
Centered Care dan skor 153-204 menyatakan riset partisipan melakukan Family Centered Care dengan baik di ruang Dahlia
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Adapun pembagian kategori skor Family Centered Care dapat dilihat dari tabel 3.2
Tabel 3.2 Kategori Skor Family Centered Care KATEGORI
kurang 51-101 cukup 102-152
baik 153-204
I = 204 – 51 3
= 51
Tabel 3.3 Blueprint Angket Family Centered Care dengan Riset Partisipan Orangtua Anak Usia 3–6 Tahun
No Aspek
Favorable Unfavourable Jumlah 1. Perawat menyadari bahwa
keluarga adalah
bagian yang
konstan dalam
kehidupan anak, sementara sistem
layanan dan
anggota dalam
sistem tersebut berfluktuasi.
1, 3, 5, 7, 9, 11, 13
62, 64, 68,66,
70, 72, 74 14
2. Kerjasama antara keluarga dan perawat di semua
tingkat pelayanan
kesehatan, merawat anak secara
individual, pengembangan
program, pelaksanaan dan evaluasi,
serta pembentukan
kebijakan. 15, 17,19,
21, 23, 25, 27,
29, 31, 33 44, 46,48,50,
52, 54, 56, 58, 60, 76
20
3. Menghormati keanekaragaman ras, etnis,
budaya dan sosial ekonomi dalam keluarga
35, 37, 39,
32, 40, 42, 6
4. Mengakui kekuatan
keluarga dan individualitas serta
memperhatikan perbedaan
mekanisme
koping dalam keluarga
41, 43 34, 36
4 5. Memberikan informasi yang
lengkap dan jelas kepada orangtua
secara berkelanjutan
dengan dukungan penuh.
45, 47, 49, 51
24, 26, 28, 30
8 6. Mendorong
dan memfasilitasi
keluarga untuk saling mendukung.
53 22
2 7. Memahami
dan menggabungkan
kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi, anak-
anak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem
perawatan kesehatan. 55, 57
18, 20, 4
8. Menerapkan kebijakan
yang komprehensif
dan program–program
yang memberikan
dukungan emosional dan keuangan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
59, 61, 63,
65, 67, 69 6, 8, 10,
12, 14, 16 12
9. Merancang sistem
pelayanan kesehatan yang fleksibel, dapat dijangkau
dengan mudah
dan responsif
terhadap kebutuhan keluarga yang
teridentifikasi. 71, 73, 75
2, 4, 38 6
Jumlah item valid 38
38 76
Deskripsi baik atau kurangnya pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh orangtua, menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan: I
: Lebar interval Skor tertinggi : jumlah pernyataan x skor tertinggi
Skor terendah : jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: jumlah kategori jawaban
Hasil deskripsi pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh orangtua dengan anak usia 3–6 tahun yang menjalani
proses rawat inap di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, ditentukan menggunakan 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang. Kategori skor ditentukan berdasarkan jumlah item pernyataan yang valid yaitu sebanyak 56 item dengan 4 pilihan
jawaban yaitu selalu, sering, jarang dan tidak pernah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Skor tertinggi 4 x 56 = 224
I = skor tertinggi - skor terendah Jumlah jenjang
sedangkan skor terendah 1 x 56 = 56. Lebar interval kategori dihitung sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh
orangtua dengan anak usia 3–6 tahun yang menjalani perawatan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Riset
partisipan yang memiliki skor 56–111 menyatakan bahwa pelaksanaan Family Centered Care yang dialami di ruang Dahlia
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai kurang. Sedangkan riset partisipan dengan skor 112-167 menilai
pelaksanaan Family Centered Care yang dialami cukup dalam melakukan Family Centered Care dan skor 168-224 menyatakan
penilaian orangtua terhadap pelaksanaan Family Centered Care dinilai baik.
Adapun pembagian kategori skor Family Centered Care dapat dilihat dari tabel 3.4
I = 224 – 56 3
= 56
Tabel 3.4 Kategori Skor Family Centered Care KATEGORI
kurang 56-111 cukup 112- 167
baik 168-224
2. Hospitalisasi pada anak
Hospitalisasi pada anak akan diukur dengan menggunakan faktor–faktor yang menyebabkan stres pada anak yang akan
dijawab oleh riset partisipan. Setiap item dalam angket ini akan menggunakan 4 pilihan yaitu :
Selalu: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang
selalu dialami oleh riset partisipan Sering:
apabila pernyataan menunjukan kondisi yang sering dialami oleh riset partisipan
Jarang: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang
jarang dialami oleh riset partisipan Tidak pernah:
apabila pernyataan menunjukan kondisi yang tidak pernah dialami oleh riset partisipan
Penentuan skoring dalam penelitian ini menggunakan skala 4 dalam pilihan jawaban yang tersedia. Skala alat ukur yang
digunakan terdiri dari item favorable yaitu item yang mengandung pernyataan yang positif dan item unfavourable yaitu item yang
mengandung pernyataan negatif. Skoring jawaban item favorable
bergerak dari skala 1 sampai 4 yaitu skor 4 selalu, 3 sering, 2 jarang, 1 tidak pernah. Sedangkan item unfavourable diberi
skoring jawaban bergerak dari skala 4 sampai 1 yaitu 1 tidak pernah, 2 jarang, 3 sering dan 4 selalu. Jumlah item
pernyataan favorable dan unfavorable pada angket hospitalisasi
untuk perawat dan orangtua ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 3.5 Blueprint efek Hospitalisasi Pada Anak dengan Riset
Partisipan Perawat No
Aspek Favorable
Unfavorable Jumlah
1. Perpisahan
1, 3, 5, 11, 14, 15, 13
21, 22, 23, 25,
27, 29, 31 14
2. Kehilangan kendali
kontrol 16,17,18
10, 12,19 6
3. Cedera tubuh atau
fisik 20, 24, 26,
28, 30, 32 2, 4, 6, 7, 8,
9 12
4. Jumlah
16 16
32 Gambaran tinggi rendahnya hospitalisasi pada anak
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan: I
: Lebar interval Skor tertinggi : Jumlah pernyataan x skor tertinggi
Skor terendah : Jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: Jumlah kategori jawaban
I = skor tertinggi - skor terendah Jumlah jenjang
Berdasarkan rumus tersebut maka penulis menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun menurut riset partisipan
perawat berdasarkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun jumlah item pernyataan efek hospitalisasi pada anak usia
3–6 tahun yang valid sebanyak 12 item dengan 4 pilihan jawaban. Oleh karena itu, skor tertinggi diperoleh dari 4 x 12 = 48, dan skor
terendah diperoleh 1 x 12 = 12. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut
Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 dengan perawat
ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sebagai riset partisipan. Riset partisipan yang memiliki skor 12–23
menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
dinilai rendah. Sedangkan riset partisipan dengan skor 24-35 menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun di
Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai sedang dan skor 36-48 menggambarkan efek hospitalisasi pada
I = 48 – 12 3
= 12
anak usia 3–6 tahun di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai tinggi oleh riset partisipan.
Pembagian kategori skor hospitalisasi pada anak dapat dilihat dari tabel 3.6
Tabel 3.6 Kategori Skor efek Hospitalisasi Pada Anak dengan riset partisipan perawat
KATEGORI
Rendah 12-23 Sedang 24-35
Tinggi 36-48
Tabel 3.7 Blueprint efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua yang Memiliki Anak Usia 3-6 tahun
No Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah 1.
Perpisahan 1, 3, 5, 11,
13, 15, 14 21, 22, 23,
25, 27, 29, 31
14 2.
Kehilangan kendali kontrol
16,17,18 10,12,19
6 3.
Cedera tubuh atau fisik
20, 24, 26, 28, 30, 32
2, 4, 6, 7, 8, 9
12 Jumlah
16 16
32
Gambaran tinggi rendahnya efek hospitalisasi pada anak menggunakan rumus sebagai berikut :
I = skor tertinggi - skor terendah Jumlah jenjang
Keterangan: I
: Lebar interval Skor tertinggi : Jumlah pernyataan x skor tertinggi
Skor terendah : Jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: Jumlah kategori jawaban
Berdasarkan rumus tersebut maka penulis menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun menurut riset partisipan
orangtua berdasarkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun jumlah item pernyataan efek hospitalisasi pada anak usia
3–6 tahun yang valid sebanyak 20 item dengan 4 pilihan jawaban. Oleh karena itu, skor tertinggi diperoleh dari 4 x 20 = 80, dan skor
terendah diperoleh 1 x 20 = 20. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut
Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran efek hospitalisasi pada anak usia 3–6, menurut orangtua
sebagai riset partisipan. Riset partisipan yang memiliki skor 20–39 menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak usia 3–6
tahun ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai rendah. Sedangkan riset partisipan dengan skor 40-59
menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai
I = 80 – 20 3
= 20
sedang dan skor 60-80 menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang dinilai tinggi oleh riset partisipan. Pembagian kategori skor efek hospitalisasi pada anak
dengan riset partisipan orangtua dengan anak usia 3–6 tahun yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dapat dilihat dari tabel
3.8
Tabel 3.8 Kategori Skor Efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua
KATEGORI
Rendah 20-39 Sedang 40-59
Tinggi 60-80
3.7. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur