Menyusun KTSP merupakan hal baru bagi sebagian madrasah di Indonesia karena selama ini kurikulum disusun dan ditetapkan secara nasional, sedang daerah
dapat melengkapinya dengan muatan lokal. Panduan penyusunan KTSP sudah banyak dibuat oleh berbagai pihak, tetapi karena bagi sebagian satuan pendidikan
merupakan hal yang baru, panduan dan contoh yang lebih operasional sangat diperlukan. Apalagi belum banyak dibuat panduan untuk mengimplementasikan dan
memonitormengevaluasi KTSP di madrasah. Panduan ini dibuat untuk memandu kepala madrasah, guru, komite madrasah dalam mengembangkan KTSP. Buku
Panduan ini disusun untuk merespon kebutuhan riil kepala madrasah, guru, pengawas, komite madrasah, dan mitra kerja yang lain, dalam melakukan langkah-
langkah kegiatan dalam menyusun, mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi KTSP.
B. Tujuan
Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Jenjang Madrasah Ibtidaiyah ini disusun sebagai acuan operasional bagi Madrasah
Ibtidaiyah dan stakeholders kepala madrasah, guru, pengawas dan komite sekolah dalam mengembangkan KTSP yang akan dilaksanakan di masing-masing Madrasah
Ibtidaiyah. Kegiatan pengembangan dimulai dari tahap: penyusunan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Dengan acuan ini, diharapkan mulai tahun 2009, setiap
Madrasah Ibtidaiyah dapat mengembangkan KTSP yang khas dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
C. Sistematika Penyajian
Panduan ini terdiri dari 6 enam yaitu:
BAB I : Pendahuluan, memuat latar belakang, tujuan, sistematika
penyajian. BAB II
:Memuat pengertian
KTSP, siklus
pengembangan kurikulum, siklus pengembangan dokumen KTSP serta peran dan
tanggung-jawab masing-masing pelaku dalam siklus pengembangan KTSP.
BAB III : Disajikan panduan teknis penyusunan dokumen 1 KTSP yang berisi
penyusunan visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum mata pelajaran, mulok, pengembangan diri, ketuntasan
belajar, kenaikankelulusan serta kalender pendidikan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.
BAB IV : Disajikan panduan teknis menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas
yang dimulai dari pemetaan kompetensi dasar dan penjabarannya menjadi komponen silabus dan RPP.
BAB V : Disajikan panduan prinsip dan contoh implementasi KTSP, peran
tiap-tiap komponen dalam implementasi KTSP, dan strategi implementasi pelaksanaan KTSP
BAB VI : Memberikan panduan monitoring dan evaluasi KTSP yang
mencakup sasaran, peran tiap-tiap komponen, teknik monitoring dan evaluasi. Panduan ini juga dilengkapi dengan buku pendukung berisi
contoh proses penyusunan dan contoh produk penjabaran dari Standar Isi menjadi pemetaan, Protaprosem, silabus, dan RPP. Oleh
sebab itu, sebagian besar lampiran merupakan bahan yang tak terpisahkan dari batang tubuh buku panduan ini.
2
BAB II PROSES PENGEMBANGAN KTSP
A. Pengertian KTSP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Indonesia menganut pengertian kurikulum dalam arti yang
luas. Diatur dalam pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ini berarti bahwa rumusan
kurikulum yang dibuat mengandung dua hal. Pertama, kurikulum harus berisi tujuan visi, misi, dan tujuan yang menjadi arah pendidikan. Kedua, selain berisi tujuan,
kurikulum juga sekaligus berisi pengaturan isimuatan yang akan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ketiga, kurikulum berisi pedoman penyelenggaraan
proses sebagai cara untuk mencapai tujuan. Kurikulum yang dilaksanakan di sekolahmadrasah saat ini sesuai dengan perundangan disebut dengan istilah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat KTSP.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP memberi ruang yang luas bagi satuan
pendidikan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Setiap satuan pendidikan diberi kewenangan untuk mengembangkan
kurikulum sendiri-sendiri, sehingga kurikulum antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lain tidak harus sama. Sekolahmadrasah akan mengembangkan
sesuai dengan konteks dan karakteristik masing-masing.
B. Siklus Pengembangan Kurikulum KTSP