36
SMA 69
127 SMK
21 27
Lebih lanjut di Kecamatan Kenjeran juga di data siswa yang menjadi lulusan SMA. Menurut BPS Surabaya bahwa di Kecamatan Kenjeran hanya
Kelurahan Bulak Banteng dan Tambak Wedi yang tidak memiliki lulusan SMA. Lulusan Siswa SMA laki-laki paling banyak di Kelurahan Tanah
Kali Kedinding yaitu 161 orang dan yang paling sedikit di Kelurahan Sidotopo Wetan yaitu 119 orang, sedangkan lulusan siswa SMA perempuan
di Kecamatan Kenjeran paling banyak di Kelurahan Tanah Kali Kedinding yaitu 182 orang dan jumlah lulusan SMA perempuan yang paling sedikit di
Kelurahan Sidotopo Wetan yaitu 134 orang.
E. Kondisi Keagamaan
Di Kecamatan Kenjeran terdapat beberapa tempat ibadah dari lima agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Penduduk di Kecamatan
Kenjeran paling banyak memeluk agama Islam yang berjumlah 48.479 orang di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, 54.534 orang di Kelurahan
Sidotopo Wetan, 28.891 orang di Kelurahan Bulak Banteng dan 12.579 orang di Kelurahan Tambak Wedi.
15
Di semua Kelurahan Kecamatan Kenjeran terdapat tempat-tempat ibadah, namun yang tidak ada di seluruh Kelurahan Kecamatan Kenjeran yaitu
15
BPS, Statistik Daerah Kecamatan Kenjeran 2013, 18.
37
Pura dan juga Wihara. Tempat ibadah yang paling banyak yaitu Langgar yang jumlahnya 48 langgar, sedangkan untuk tempat ibadah yang paling
sedikit yaitu hanya ada satu Gereja Protestan di Kecamatan Kenjeran. Bisa diketahui jika mayoritas penduduk di Kecamatan Kenjeran adalah
beragama Islam. Segi keagamaan di Kecamatan Kenjeran selain bisa dilihat dari jumlah
jamaah hajinya juga bisa dilihat dari jumlah penduduk yang menikah, cerai, rujuk dan talak. Di Kecamatan Kenjeran tidak ada penduduk yang
melakukan rujuk. Untuk penduduk dengan jumlah pernikahan terbanyak berada di Kelurahan Sidotopo Wetan dengan jumlah 419 orang dan yang
paling sedikit di Kelurahan Tambak Wedi dengan jumlah 110 orang. Lalu jumlah talak yang paling banyak di Kelurahan Tanah Kali Kedinding
dengan juumlah 9 orang dan yang paling sedikit di Kelurahan Tambak Wedi dengan jumlah 5 orang. Selain itu, untuk jumlah cerai paling banyak
berada di Kelurahan Tanah Kali Kedinding dengan jumlah 11 orang dan paling sedikit di Kelurahan Tambak Wedi dengan jumlah 4 orang.
16
Berikut tabel banyaknya nikah, talak, cerai dan juga rujuk di Kecamatan Kenjeran:
Tabel 2.1 Kondisi Keagamaan Kelurahan
Nikah Talak Cerai Rujuk Tambak Wedi
110 5
4
16
Ibid., 20.
38
Bulak Banteng 220
6 5
Tanah Kali Kedinding 340
9 11
Sidotopo Wetan 419
7 7
39
BAB III SEJARAH LAHIR DAN BERKEMBANGNYA PERKUMPULAN
JAMAAH AL KHIDMAH DI KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA
A. Sejarah lahirnya Perkumpulan Jamaah Al Khidmah Indonesia
Sebenarnya sebelum mendirikan Jamaah Al Khidmah KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy telah memiliki sebuah geng dengan sebutan kaca yang dianggotai
oleh para pemuda pemabuk dan juga penjudi di Kabupaten Gresik. KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy sedih dan kasihan melihat para pemuda yang jauh
meninggalkan agama dan juga karir mereka. Kebanyakan pemuda itu disibukkan dengan kesenangan yang tidak bermanfaat. Maka, KH. Ahmad
Asrori al-Ishaqy mulai mendekati mereka itu dengan perlahan-lahan agar mereka mau untuk sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan buruknya.
Setelah itu beliau menamai kelompoknya itu dengan sebutan orong-orong. Dinamai orong-orong karena pada waktu itu para murid tarekat dari ayah beliau
KH. Muhammad Usman al-Ishaqy yang berasal dari Jawa biasa menyebut murid yang berasal dari Madura dengan sebutan orang-orang, sedangkan para
murid yang berasal dari Madura menyebut para murid yang dari jawa dengan sebutan oreng-oreng. Jadi, beliau KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy menamai
kelompoknya dengan sebutan orong-orong sebagai pelesetan dari para murid KH. Muhammad Usman al-Ishaqy yang berasal dari Jawa dan juga Madura.
Lebih dalam lagi, di dalam skripsinya Elok Afrohah menyebutkan jika nama
39
digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id digilib.uinsa.ac.id