digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Teori Motivasi
Motivasi merupakan yang yang penting ubtuk dibahas, teori motivasi dikelompokkan atas:
a. Teori Kepuasan Content Theory b. Teori Proses Process Theory
6
a. Teori Kepuasan
faktor ini memandang kebutuhan dan kepuasan individu yang menggerakkan manusia untuk bertindak. Teori ini menjawab
pertanyaan kebutuhan apa memuaskan dan mendorong semangat bekerja seseorang.
7
Seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan kepuasannnya, jika kebutuhannya dan kepuasannya terpenuhi
maka semnagt bekerjanya pun akan semakin baik pula. Tinggirendahnya tingkat kebutuhan dan kepuasan yang ingin dicapai
seseorang mencerminkan semangat bekerja orang tersebut, teori kepuasan antara lain:
1 Teory Motivasi Klasik F.W Taylor. 2 Maslow Need Hierarchy Theory A Theory of Human Motivation
oleh Maslow 3 Herberg’s Two Factor Theory oleh Frederick Herzberg.
4 Mc. Clelland’s Achivement Motivation Theory oleh Mc. Clelland. 5 Alderfer’s Existence, Relatedness and Growth ERG Theory oleh
Alderfer
6
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 103
7
ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6 Teori Motivasi Human relation 7 Teori Motivasi Claude S. George
1 Teory Motivasi Klasik F.W Taylor
Teori Klasik teori kebutuhan tunggal ini dikemukakan oleh Frederick winslow Taylor. Menurut teori ini manusia bekerja
hanya memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan dan kepuasan biologis ini akan terpenuhi, jika gaji
yang diberikan cukup besar. Jadi pada teori ini berpendapat manusia bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis yang
dimana kebutuhan dan kepuasan terpenuhi maka semangat bekerja akan meningkat.
2 Maslow Need Hierarchy Theory A Theory of Human Motivation
oleh Maslow
Teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori “Hirarki Kebutuhan” yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow
memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kabutuhan yang paling rendh hingga kebutuhan
yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:
8
8
Koontz, dkk, Manajemen, Jilid 1 edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga, 1990, hal 121
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a Kebutuhan fisiologi Basic Needs Maslow meletakkan kebutuhan fisiologi pada tingkat paling
bawah. Kebutujhan ini sangat pokok dan dasar yang harus diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan-kebutuhan
fisiologikal memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
9
1 Mereka relatif independen satu sama lainnya; 2 Dalam banyak kasus mereka dapat diidentifikast dengan
sebuah lokasi khuss didalam tubuh misalnya perasaan lapar luar biasa, dapat dikaitkan dengan perut;
3 Pada sebuah kultur berkecukupan an affluent culture, kebutuhan-kebutuhan
demikian bukan
merupakan motivator-motivator
tipikal, melainkan
motivator- motivator yang tidak biasa;
4 Akhirnya dapat dikatakan bahwa mereka harus dipenuhi secara berulang-ulang dalam periode waktu yang relatif
singkat, agar tetap terpenuhi. b. Kebutuhan akan rasa Aman securily Needs
Ketika kebutuhan fisiologi terpenuhi, maka akan naik kesatu tingkat yaitu kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan-kebutuhan
demikian yang sering kali dinamakan orang kebutuhan akan keamanan securily Needs, dinyatakan misalnya dalam wujud
keinginan akan proteksi terhadap bahaya fisikal bahaya kebakaran,
9
J Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1990, Hal 13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
atau serangan kriminal; keinginan untuk mendapatkan kepastian ekonomi economi security; preferensi terhadap hal-hal yang
dikenal, dan menjauhi hal-hal yang tidak dikenal; dan keinginan atau dambaan orang akan dunia teratur, serta yang dapat diprediksi.
10
Dalam bekerja individu akan nyaman jika merasa aman, banyak hal dan kemungkinan disetiap organisasi yang
menimbulkan resiko. Sebuah organisasi dan pimpinan harus memikirkan keamanan dalam berkerja, keamanan haruslah
diantisipasi untuk meminimalisis kejadian yang tidak diinginkan. Keamanan yang tidak terpenuhi tidak hany menimbulkan kerugian
bagi pekerja melainkan bagi persahaan, untuk itu keamanan sangat perlu untuk diperhatikan.
c. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi Sosial Needs Sewaktu kebutuhan fisiologikal manusia dan kebutuhannya
akan keamanan relatif terpenuhi, mka kebutuhan-kebutuhan sosial, yang merupakan kebutuhan pada tingkatan berikutnya, menjadi
motivator penting bagi perlakunya. Seseorang individu, ingin tergolong pada kelompok-kelompok tertentu, ia ingin berasosiasi
dengan pihak lain, ia ingin diterima oleh rekan-rekannya, dan ia ingin berbagi menerima sikap berkawan dan afektif.
11
10
J Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001, Hal 14.
11
Ibid, hal 15.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Keharmonisan hubungan dalam organisasi tidak lepas dari campur tangan pemimpin, jika dalam organisasi terdapat hubungan
yang tidak baik pemimpin haruslah berusaha untuk menjadi penengah dan berusaha menyelesaikannya. Sosial memang
sangatlah penting seperti yang diketahui manusia pada dasarnya memanglah makhluk sosial.
d. Kebutuhan penghargaan Esteem Needs Kebutuhan akan penghargaan diri, mencangkup kebutuhan
untuk mencapai kepercayaan diri, prestasi, kompetensi, pengetahuan, penghargaan diri, dan kebebasan serta independensi
ketidak ketergantungan. Kelompok kedua kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan, mencangkup kebutuhan yang berkaitan dengan
reputasi seseorang individu, atau penghargaan dari pihak lain; kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya, dan
respec yang diberikan pada pihak lain.
12
Seseorang pastilah memiliki keinginan untuk berada melebihi orang lain, dan hal tersebut merupakan sifat manusiawi. Kebutuhan
akan penghargaan ini diberikan perusahan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penghargaan yang tepat akan menimbulkan
kinerja yang luar biasa. Karyawan akan berusaha dan menampilkan diri untuk mendapatkan penghargaan inilah yang menjadi faktor
motivasi.
12
J Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001, Hal 16.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
e. Kebutuhan perwujudan Diri Self-Actualization Kebutuhan untuk realisassi diri, atau aktualisasi diri kebutuhan
untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan ini mencangkup kebutuhan untuk menjadi
kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh. Manusia butuh dianggap dan manusia memiliki kemampuan
disinilah mereka butuh perwujudan diri. Jika seseorang dianggap tidak mampu dan tidak bisa mengaktualisasikan dirinya maka
seseorang tersebut akan rendah diri dan tidak akan berusaha menunjukkan kemampuannya.
3 Herberg’s Two Factor Theory oleh Frederick Herzberg
Herberg’s Two Factors Motivation Theory atau teori motivation dua faktor atau teori motivasi kesehatan atau faktor
higienis.
13
Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah “peluang untuk melaksanakan tugas yang
lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan.”
14
Herzberg berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan
yaitu: a. hal-hal yang menddorong karyawan adalah “pekerjaan
yang menantang yang mencakup perasaan untuk
13
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 103
14
Ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
berprestas, bertanggung jawab, kemajuan dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya
itu”. b. Hal-hal yang mengecawakan karyawan adalah terutama
faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan,
hsk, gaji, tunjangan, dan lain-lainnya. c. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas.
Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan dua faktor yang merupakan kebutuhan yaitu:
a. Maintenance Factors Kebutuhan ini dalah kebutuhan badaniah, yang
dimana kebutuhan ini ada secara terus menus dana setelah terpenuhi akan kembali lagi ketitik nol. Contohnya
manusia laparakan makan, kemudian lapar lagi dan makan lagi begitu pula seterusnya.
Faktor-faktor ini meliputi hal-hal seperti gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang
menyenangkan tunjangan dan lain sebagainya. Menurut Herzberg kebutuhan ini bukan pendorong motivasi
melainkan kebutuhan yang memang harus dipenuhi oleh
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pimpinan, tetapi menurut maslow faktor ini adalah pendorong motivasi.
b. Motivation Factors Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang menyangkut
perasaan atau kebutuhan psikologis seseorang. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap
pribadi secara langsung, Seperti ruang yang nyaman, kursi empuk penempatan yang tepat.
4 Mc. Clelland’s Achivement Motivation Theory oleh Mc. Clelland.
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.
15
Energi cadangan digunakan dan dikeluarkan tergantung pada daya dorong pada dalam diri individu, energi ini
akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh: a. kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat
b. harapan keberhasilannya c. nilai intensif yang terlekat oleh tujuan
16
Mc.Clelland mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:
17
a. Kebutuhan akan Prestasi, merupakan daya penggerak yang memotivasi seseorang. Kebutuhan akan prestasi ini akan
15
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 105
16
Ibid
17
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 106
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengembangkan kreatifitas
dan mengoptimalkan
kemampuannya sehingga mencapai prestasi yang optimal. b. Kebutuhan akan Afiliasi, setiap manusia mempunyai
keinginan untuk merasa diterima, merasa dihormati, merasa ingin ikut serta
c. Kebutuhan akan kekuasaan, ego manusia yang ingin berkuasa dari pada orang lain hingga menimbulkan adanya
persaingan,. Persaingan ini oleh manajer ditumbuhkan secara sehat dan memotivasi karyawannya supaya giat
bekerja.
5 Alderfer’s Existence, Relatedness and Growth ERG Theory
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang ahli dari Yale University. Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori
kebutuhan yang di kemukakan oleh Maslow.
18
Alderfer mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang utama,
yaitu:
19
a. Kebutuhan akan keberadaan Existence Needs, berhubungan
dengan kebutuhan
dasar termasuk
didalamnya physiological Needs dan Safety Needs dari Maslow.
b. Kebutuhan akan Afiliasi Relatedness Needs, menekankan akan kepentingan hubungan antar individu interpersonal
18
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 107
19
Ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
relationship, teori ini juga berkaitan denagn Love Needs dan Esteem Need dari Maslow.
c. Kebutuhan akan kemajuan Growth Needs, adalah keinginan intrinsik dalam diri seseorang untuk maju dan
meningkatkan kemampuan pribadinya. Perbedaan dengan teori ERG dengan Maslow’s Needs yaitu:
20
a. Teori ERG menyatakan bahwa lebih dari satu kebutuhan dapat bekerja pada saat yang bersamaan artinya tidak selalu
harus bertingkat-tingkat atau berjenjang seperti yang dikemukkan Maslow
b. Teori ERG menyatakan jika utuk mencapai pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi tidak suli dicapai, maka
keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah menjadi meningkat.
6 Teori Motivasi Human relation
Teori ini mengemukakan bahwa hubungan manusia dengan lingkungannya, menurut teori ini seseorang akan berprestasi baik,
jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaan serta lingkungannya.
21
7 Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia
bekerja, pada ini menyimpulkan:
22
20
Malayu Hasibua, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996. Hal 108
21
Ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a. Memotivasi para bawahan hendaknya dilakukan dengan memenuhi keinginan dan kebutuhannya akan materiil dan
non mateteriil yang memberikan kepuasan bagi mereka; b. Keberadaan dan prestasi kerja bawahan hendaknya
mendapat pengakuan dan penghargaan yang wajar serta tulus;
c. Pengarahan dan pemberiaan motivasi hendaknya dilakukan secara persuasif dan dengan kata-kata yang dapat
merangsang gairah kerja; d. Pemberian alat motivasi hendaknya disesiuaikan dengan
status sosial dan kedudukan dalam organisasi; e. Memotivasi bawahan hendaknya dilakukan dengan
menyediakan sarana dan prasarana yang baik yang akan dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan;
f. Memotivasi bawhan hendaknya memberikan kesempatan dan tantangan untuk berprestasi dan promosi.
b. Teori Proses