BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sehingga dalam penelitian ini, studi deskriptif dimaksudkan
untuk mengungkapkan secara cermat tentang revitalisasi kawasan Malioboro dalam
penyediaan fasilitas pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan inklusif, mencari akar
penyebab terjadinya alih fungsi pedistrian area guiding block bagi tunanetra di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta dapat terjadi, dan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
merevitalisasi fungsi pedestrian area guiding block bagi tunanetra di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta untuk mewujudkan pelayanan inklusif.
B. Lokasi Penelitian dan Unit Analisis
Adapun lokasi penelitian ini ialah Kawasan Malioboro hingga Jalan Jendral A. Yani khususnya pada pedestrian area-nya. Sedangkan, unit analisis dalam penelitian ini adalah
kebijakan Pemerintah Kota Yogyakata dalam merevitalisasi Kawasan Malioboro dalam penyediaan fasilitas pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan inklusf. Analisis
kelembagaan yang dilakukan meliputi Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Bappeda Kota
Yogyakarta, Dinas Pariwisata, UPT Malioboro Kota Yogyakarta, Paguyuban pengelola parkir di Kawasan Malioboro, Paguyuban pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro, kelompok
rentan penyandang tunanetra di bawah Yayasan Mardi Wuto Kota Yogyakarta yang mengakses fasilitas publik pedestrian area di Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta, dan
masyarakat yang mengakses fasilitas publik pedestrian area di Kawasan Malioboro.
C. Jenis Data
Menurut Lofland dalam Moleong 2004: 112, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen lain. Jenis
data penelitian yang digunakan sebagai bahan penelitian ini meliputi: 1.
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber informasi.
Data primer dapat diperoleh dengan cara melakukanwawancara mendalam atau in depth interview dengan key informan untuk mendapatkan keterangan langsung secara
lebih lengkap dan peneliti juga dapat melakukan pengamatan secara langsung kepada informan untuk melihat respon, pendapat, dan sikap yang diberikan ketika dilakukan
wawancara. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Dinas
Perhubungan Kota Yogyakarta, Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Bappeda Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata, UPT Malioboro Kota Yogyakarta, Paguyuban
pengelola parkir di Kawasan Malioboro, Paguyuban pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro, kelompok rentan penyandang tunanetra di bawah Yayasan Mardi Wuto
Kota Yogyakarta yang mengakses fasilitas publik pedestrian area di Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta, dan masyarakat yang mengakses fasilitas publik
pedestrian area di Kawasan Malioboro. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui penelusuran dokumen
– dokumen atau melakukan telaah dokumentasi. Contoh dari dokumen sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain meliputi telaah literatur dari buku, leflet,
data laporan tahunan kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta, pedoman pengembangan revitaslisasi Kawasan Malioboro, struktur organisasi, dan sebagainya.
D. Teknik Pengumpulan Data