PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI BIDANG KESEHATAN

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN

  (Studi Kasus RSUP Dr. M Djamil Padang) ARTIKEL

  Oleh :

MISKE MERITA NPM. 1410018412011 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN

  (Studi Kasus RSUP Dr. M Djamil Padang)

  1

  1

  1 Miske Merita , Lis Febrianda , Boy Yendra Tamin

  Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Bung Hatta e-mail: [email protected] .

  ABSTRAK Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelaksana adalah setiap institusi pelaksana negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Untuk mewujudkan prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dalam pelaksanaan pelayanan publik meliputi: transparansi, akuntabilitas, keterbukaan, aturan hukum, ini sangatlah baik untuk diteliti. Rumusan permasalahan: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan publik di bidang kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik di RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk mewujudkan good governance? (2) Bagaimanakah kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk mewujudkan good governance? (3) Upaya apa sajakah yang dilakukan oleh RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan untuk mewujudkan good governance? Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil Penelitian: (1) Pelaksanaan pelayanan publik di RSUP Dr. M. Djamil Padang sudah memberikan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan namun masih ada keluhan dari pasien (2) Kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang secara umum sudah menunjukkan hasil yang baik. (3) Upaya yang dilakukan oleh RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan sebagai berikut: membuat alur, meningkatkan kedisiplinan petugas, memberikan informasi kepada masyarakat yang dapat dipahami.

  Kata Kunci: Pelayanan Publik, Good Governance, Kesehatan.

  

THE IMPLEMENTATION OF ACT NUMBER 25 OF 2009 ON THE PUBLIC

SERVICES TO ACHIEVE GOOD GOVERNANCE

  

IN THE HEALTH SECTOR

(A CASE STUDY OF HOSPITAL (RSUP) Dr. M. DJAMIL PADANG)

  1

  1

  1 Miske Merita , Lis Febrianda , Boy Yendra Tamin

Program Master of Law, Bung Hatta University Graduate Program

e-mail: [email protected].

  

ABSTRACT

Based on Act No. 25 of 2009 on public services, the implementor is each state implementing

institution, corporation, independent agency established by law for public service activities

and other legal entities formed solely for public service activities. Embodying the principles

of good governance in the implementation of public services must include transparency,

accountability, transparency and the rule of law. This issue is very good for study. Problem

formulation include: (1) How is the implementation of public services in the health sector

according to Act No. 25 of 2009 on public services in the Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil

Padang to realize good governance? (2) How is the quality of public services in the health

sector in The Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil Padang to realize good governance? (3) What

are some of the efforts made by The Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil Padang to improve the

quality of public services in the health sector to achieve good governance? This study used

sociolegal approach. Data used included primary data and secondary data. Data were

analyzed qualitatively. Research results: (1) The implementation of public services in The

Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil Padang has already provided services in accordance with

The Law although there are still complaints of patients. (2) The quality of public services in

the health sector in The Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil Padang generally has already shown

good results. (3) Some efforts already made by the Hospital (RSUP) Dr. M. Djamil Padang to

improve the quality of public services in the health sector are as follows: creating a service

flow, improving discipline officers, and informing the public in the easy way.

  Keyword: Public Service, Good Governance, Health.

A. Pendahuluan meskipun tuntutan itu seringkali tidak

  sesuai dengan apa yang diharapkan, Pada dasarnya setiap manusia karena secara empiris pelayanan publik membutuhkan pelayanan, bahkan secara yang terjadi selama ini masih ekstrem dapat dikatakan bahwa menampilkan ciri-ciri yakni berbelit-belit, pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan lambat, mahal, dan melelahkan. kehidupan manusia. Masyarakat setiap

  Kecenderungan seperti itu terjadi karena waktu akan selalu menuntut pelayanan masyarakat masih diposisikan sebagai publik yang berkualitas dari birokrat, pihak yang “melayani” bukan yang “dilayani”. Oleh karena itu pada dasarnya dibutuhkan suatu perubahan dalam bidang pelayanan publik dengan mengembalikan dan mendudukkan pelayan dan yang dilayani pada pengertian sesungguhnya.

  Secara teoritis, tujuan dari pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasaan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

  a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan serta disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

  b. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

  d. Partisipasif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

  e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apa pun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.

  f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Seiring dengan hal tersebut, maka secara normatif, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 yang mengatur tentang Pelayanan Publik dimana dalam Pasal 3 dijelaskan bahwa tujuan pelayanan publik adalah :

  a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan pelaksana pelayanan publik.

  b. Terwujudnya sistem pelaksanaan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik. c. Terpenuhinya pelaksanaan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan publik.

  Dari uraian di atas jelas bahwa, tujuan pelaksanaan pelayanan publik adalah sebagai upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat, dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan masyarakat sebagai warga yang membutuhkan pelayanan sehingga pelayanan publik menjadi tujuan akhir dari seluruh proses dalam pelaksanaan sistem pemerintahan.

  Berkaitan dengan hal tersebut, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. seharusnya bisa memberikan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan secara maksimal. Namun faktanya masih banyak keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang yang tidak memuaskan masyarakat. Hal ini sesuai dengan laporan pengaduan masyarakat kepada Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat bahwa telah terjadi pelayanan publik yang tidak baik di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Dengan demikian mengingat hal ini penting untuk dikaji, maka penulis tertarik meneliti mengenai

  IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI BIDANG KESEHATAN (Studi Kasus RSUP Dr. M. Djamil Padang).

  B. Rumusan Permasalahan

  1. Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan dalam bidang kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik di RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk mewujudkan good governance?

  2. Bagaimanakah kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk mewujudkan

  good governance?

  3. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan oleh RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan Untuk mewujudkan good governance?

  C. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku sebagai tradisi tertentu dalam ilmu sosial

  a. Data Primer yaitu suatu data yang yang secara fundamental bergantung didapatkan dari hasil penelitian pada pengamatan manusia dalam lapangan yang diperoleh secara wawasannya sendiri dan berhubungan langsung dari narasumber, yang dengan orang-orang dalam bahasanya dan digunakan meliputi hasil wawancara dalam peristilahannya. terhadap informan yaitu

  2. Metode Pendekatan

  1. dr. Irayanti, Sp. M, MARS selaku Metode pendekatan dalam Direktur Utama RSUP Dr. M. penelitian ini adalah yuridis-sosiologis Djamil. (sociolegal opproach) yaitu pendekatan

  2. Hj. Harmita, S.KM, M.M. selaku

  yang dilakukan melalui perundang- Kepala Bagian Pendidikan dan undangan yang ada dan dihubungkan Penelitian Diklat Non Medis di dengan fakta-fakta di lapangan atau Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. dengan fakta terhadap masalah yang Djamil Padang. dirumuskan.

  3. 150 Pasien yang mendapatkan

  

3. Lokasi Penelitian pelayanan di Rumah Sakit Umum

Lokasi penelitian dilakukan di RSUP Pusat Dr. M. Djamil Padang.

  Dr. M. Djamil Padang dengan

  b. Data Sekunder yaitu suatu data yang pertimbangan bahwa dari 9 Laporan didapatkan dari hasil penelitian

  Substansi Kesehatan Tahun 2014 yang pustaka di tempat penelitian, mendapat pengaduan masyarakat ke sumber data sekunder penulis Ombudsman, 3 diantaranya adalah dari sebagai berikut : RSUP Dr. M. Djamil Padang, 1 dari BPJS

  1. Data Tenaga kesehatan dan Non Padang dan RS Aisyiah Padang, 1 dari kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil RSUD Pariaman, 1 dari Puskesmas Lubuk Padang.

  Kilangan, 1 dari RSUD Padang Panjang, 1

  2. Data Fasilitas pelayanan di RSUP dari RSUD Kota Solok, dan 1 dari RSUD Dr. M. Djamil Padang. Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya.

  3. Data Perkembangan Pelayanan

  4. Jenis Data di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

  Jenis data yang digunakan dalam

  4. Data Laporan Pengaduan kerja yang sudah dipersiapkan Substansi Kesehatan Tahun 2014 sebelumnya sehingga responden ke Ombudsman Perwakilan tinggal memilih jawabannya.

  Sumatera Barat. Interview guide yang dipakai di sini

  5. Metode Penentuan Sampel

  hanya berupa catatan mengenai pokok-pokok yang akan ditanyakan. Populasi dalam penelitian ini adalah

  c. Wawancara tidak terpimpin para pasien yang berhubungan langsung merupakan wawancara yang tidak mendapat pelayanan publik di RSUP Dr. didasarkan pada suatu sistem atau

  M. Djamil Padang. Dari keseluruhan daftar pertanyaan yang ditetapkan populasi penelitian ini selanjutnya sebelumnya. Sehubungan dengan ditentukan sejumlah sampel yang ini, maka wawancara ditujukan diperlukan sebagai responden sebanyak kepada dr. Irayanti, Sp. M, MARS 150 orang, dengan teknik penentuan selaku Direktur Utama RSUP Dr. M.

  purposive sampling.

  Djamil Padang dan Hj. Harmita,

  6. Instrumen Penelitian

  S.KM, M.M. selaku Kepala Bagian Instrumen penelitian adalah peneliti

  Pendidikan dan Penelitian Diklat sendiri yang bertindak sebagai Non Medis di Rumah Sakit Umum perencana, pelaksana dalam Pusat Dr. M. Djamil Padang. pengumpulan data, melakukan analisis,

  8. Pengolahan Data dan Analisis Data

  menafsirkan data, dan menyusun Pengolahan data dilakukan setelah laporan penelitian. data terkumpul dengan cara editing dan

  7. Teknik Pengumpulan Data

  tabulasi, sedangkan analisis data pada pada penelitian ini dilakukan secara Teknik pengumpulan data yang kualitatif yaitu dari data yang diperoleh dilakukan adalah sebagai berikut: kemudian disusun secara sistimatis a. Studi dokumen yaitu mempelajari kemudian dianalisa secara kualitatif untuk literatur yang berkaitan dengan mencapai kejelasan terhadap masalah permasalahan yang diteliti. yang akan dibahas. Analisis data kualitatif adalah suatu cara penelitian yang b. Wawancara terpimpin yaitu menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan oleh informan secara

  2. Pelaksana berkewajiban mengelola tertulis atau lisan. pengaduan yang berasal dari

A. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

  penerima pelayanan, rekomendasi

25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

  Ombudsman, Dewan Perwakilan

  Publik Dalam Mewujudkan Good

  Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat

  Governance Dalam Bidang Kesehatan

  Daerah Provinsi, dan Dewan Di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Perwakilan Rakyat Daerah

  Adapun menurut ketentuan Pasal 8 Kabupaten/ Kota dalam batas Ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun waktu tertentu. 2009 dijelaskan pula bahwa pelaksanaan

  3. Pelaksana berkewajiban publik sekurang-kurangnya meliputi : menindaklanjuti hasil pengelolaan a. Pelaksanaan pelayanan pengaduan.

  Pelaksanaan Pelayanan Publik harus

  4. Pelaksana berkewajiban sesuai dengan standar pelayanan yang mengumumkan nama dan alamat meliputi : penanggung jawab pengelola

  1. Sistem, mekanisme, dan prosedur pengaduan serta saran pengaduan yang disediakan.

  2. Persyaratan

  5. Pelaksana berkewajiban menyusun

  3. Jangka waktu penyelesaian mekanisme pengelolaan pengaduan dari penerima

  4. Biaya/tarif pelayanan dengan

  5. Produk Pelayanan mengedepankan asaa penyelesaian yang cepat dan

  b. Pengelolaan pengaduan masyarakat tuntas.

  Adapun tahap-tahap dalam

  6. Pengelolaan pengaduan pengelolaan pengaduan masyarakat masyarakat sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: meliputi :

  1. Pelaksana berkewajiban

  a. Identitas pengadu menyediakan sarana pengaduan b. Prosedur pengelolaan dan menugaskan pelaksana yang pengaduan kompeten dalam pengelolaan c. Penentuan pelaksana yang memenuhi kebutuhan informasi mengelola pengaduan pelayanan kepada masyarakat, setiap unit pelayanan instansi pemerintah

  d. Prioritas penyelesaian wajib mempublikasikan mengenai pengaduan prosedur, persyaratan, biaya, waktu, e. Pelaporan proses dan hasil standar, akta/ janji, motto pelayanan, pengelolaan pengaduan kepada lokasi serta pejabat atau petugas yang atasan pelaksana berwenang dan bertanggung jawab.

  Pelaksana berkewajiban mengelola

  f. Rekomendasi pengelolaan sistem informasi yang terdiri atas pengaduan sistem informasi elektronik atau non g. Penyampaian hasil pengelolaan elektronik dan penyuluhan secara pengaduan kepada pihak terkait langsung kepada masyarakat.

  d. Pengawasan Internal

  h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan pengaduan Pengawasan internal pelaksanaan pelayanan publik dilakukan melalui : i. Dokumentasi dan statistik pengelolaan pengaduan

  1. Pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan peraturan j. Pencantuman nama dan alamat perundang-undangan penanggung jawab serta sarana pengaduan yang mudah

  2. Pengawasan oleh pengawas diakses fungsional sesuai dengan peraturan

  c. Pengelolaan informasi perundang-undangan. Pengawasan Dalam rangka memberikan internal merupakan pengawasan dukungan informasi terhadap yang difokuskan sebagai manajemen pelaksanaan pelayanan publik perlu pengendalian internal yang diselenggarakan sistem informasi yang berperan untuk menjamin aktivitas bersifat nasional. Sistem informasi pelaksanaan pelayanan agar dapat berisi semua mengenai informasi berjalan optimal dan konsisten pelayanan publik yang berasal dari sesuai dengan standar pelayanan pelaksana pada setiap tingkatan. Untuk yang telah ditetapkan. e. Penyuluhan kepada masyarakat Artinya pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan Penyuluhan kepada masyarakat dalam pribadi dan/atau golongan. pelaksanaan pelayanan publik dimulai b.

  K sejak penyusunan standar pelayanan epastian Hukum sampai dengan evaluasi kinerja Artinya jaminan terwujudnya hak dan pelayanan. Penyuluhan kepada kewajiban dalam penyelenggaraan masyarakat diwujudkan dalam bentuk pelayanan. kerja sama, pemenuhan hak dan c.

  K kewajiban masyarakat, serta peran esamaan Hak aktif dalam penyusunan kebijakan Artinya pemberian pelayanan tidak pelayanan publik. membedakan suku, ras, agama,

  f. Pelayananan konsultasi golongan, gender, dan status ekonomi.

  d.

  K Pelayanan yang baik sedapat mungkin eseimbangan Hak dan Kewajiban harus menghindarkan terjadinya

  Artinya pemenuhan hak harus keluhan. Akan tetapi jika muncul sebanding dengan kewajiban yang keluhan, maka harus dirancang suatu harus dilaksanakan, baik oleh pemberi mekanisme yang dapat memastikan maupun penerima pelayanan. bahwa keluhan tersebut akan ditangani e.

  K secara efektif sehingga permasalahan eprofesionalan yang ada dapat diselesaikan dengan Artinya pelaksana pelayanan harus baik. memiliki kompetensi yang sesuai

  Untuk dapat memberikan dengan bidang tugas. pelaksanaan pelayanan publik yang f.

  P memuaskan bagi masyarakat maka artisipatif pelaksanaan pelayanan publik harus Artinya Peningkatan peran serta memenuhi asas-asas sebagai berikut: masyarakat dalam pelaksanaan a.

  K pelayanan dengan memperhatikan epentingan umum aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. g.

  Artinya setiap jenis P pelayanan ersamaan perlakuan / tidak dilakukan secara cepat, mudah, dan diskriminatif terjangkau. Artinya setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil. Berdasarkan hasil penelitian di

  Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil h.

  K Padang, hasil wawancara dengan ibu eterbukaan Harmita selaku Kepala Bagian Pendidikan

  Artinya setiap penerima pelayanan dan Penelitian Diklat Non Medis dapat dengan mudah mengakses dan menyatakan bahwa pelaksanaan pelayanan memperoleh informasi mengenai publik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. pelayanan yang diinginkan.

  M. Djamil Padang sudah memberikan i.

  A pelayanan semaksimal mungkin sesuai kuntabilitas dengan peraturan perundang-undangan Artinya proses penyelenggaraan yang telah ditetapkan dalam Pasal 4 pelayanan harus dapat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. dipertanggungjawabkan sesuai dengan

  Selanjutnya pelaksanaan pelayanan publik ketentuan peraturan perundang- di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. undangan.

  Djamil Padang juga sudah mewujudkan j.

  F prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik

  \

  asilitas dan perlakuan khusus bagi (good governance) dalam hal : kelompok rentan

  1. T Artinya Pemberian kemudahan ransparansi, dimana pihak Rumah Sakit terhadap kelompok rentan sehingga

  Pusat Dr. M. Djamil Padang sudah tercipta keadilan dalam pelayanan. transparan dalam memberikan k. pelaksanaan pelayanan publik yang K etepatan waktu merupakan tugas dan kegiatan yang

  Artinya penyelesaian setiap jenis bersifat terbuka bagi masyarakat dari pelayanan dilakukan tepat waktu proses kebijakan, perencanaan, sesuai dengan standar pelayanan. pelaksanaan, dan pengawasan serta l. mudah diakses oleh semua pihak yang K ecepatan, kemudahan dan membutuhkan informasi Transparansi

  2. Akuntabilitas, dimana pelaksanaan pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  3. K eterbukaan, dimana pelaksanaan pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang dalam memberikan informasi kepada masyarakat harus benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang pelaksanaan pelayanan publik dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan serta sudah mempunyai website tersendiri, dimana dalam website memuat proses dan prosedur pelayanan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai pelayanan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang.

  4. A turan Hukum, dimana pelaksanaan pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang sudah sesuai dengan aturan hukum yang telah ditetapkan.

  Namun dari hasil penelitian, ada beberapa pasien yang merasakan belum mendapatkan pelayanan sesuai dengan asas-asas pelaksanaan pelayanan publik. Berdasarkan uraian di atas, jelas tampak bahwa belum terealisasinya pelaksanaan pelayanan publik secara maksimal yang diberikan oleh pihak rumah sakit seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

  B. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Bidang Kesehatan Di RSUP Dr. M. Djamil Padang Untuk Mewujudkan Good Governance

  Dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia diamanatkan bahwa kesehatan merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

  Rumah Sakit sebagai salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

  sehingga pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan. Berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah dengan menyusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.

  Dari hasil penilaian yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M/PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintahan pada pelayanan publik di bidang kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang menggunakan 150 responden, dengan 14 unsur pelayanan sesuai Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M/PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintahan. Dari hasil di atas

  menunjukkan bahwa unit pelayanan di bidang kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 67,31. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan B berarti kinerja unit pelayanan kesehatan menunjang kinerja unit pelayanan kesehatan berkualitas baik adalah prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kenyamanan lingkungan, keamanan pelayanan. Di samping itu kualitas pelayanan yang sangat baik dan mempunyai nilai yang cukup tinggi meliputi kejelasan petugas pelayanan dan kemampuan petugas pelayanan yang harus tetap dipertahankan.

  C. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Oleh RSUP Dr. M. Djamil Padang Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Di Bidang Kesehatan

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Harmita, selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian Diklat Non Medis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada masyarakat, upaya-upaya yang harus dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang adalah sebagai berikut:

  a. Membuat alur pelayanan dan persyaratan pelayanan menjadi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang tidak menjadi susah.

  b. Meningkatkan kedisiplinan petugas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang dengan cara mengambil absensi pegawai pada waktu masuk kerja dan pada jadwal pulang, selain itu juga memantau untuk memastikan agar pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang tetap ada pada waktu jam kerja di rumah sakit.

  c. Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan masyarakat.

  d. Memberikan pemahaman kepada petugas tentang tanggung jawab yang harus ditanggung masing- masing pelayanan kesehatan sesuai dengan bidangnya.

  e. Meningkatkan Sumber Daya Manusia pelayanan kesehatan dengan meningkatkan pendidikan para pegawai kesehatan dan mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan, agar meningkatnya kemampuan petugas dalam melayani masyarakat.

  f. Memberikan pelayanan dengan cepat dan wajar dalam melaksanakan pelayanan umum yang memuaskan pelanggan tanpa adanya pembedaan, agar terciptanya keadilan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

  g. Meningkatkan dan mempertahankan kesopanan dan keramahan petugas kepada masyarakat penikmat pelayanan kesehatan.

  h. Menetapkan pengenaan biaya pelayanan secara wajar dengan memperhatikan nilai barang atau jasa pelayanan ke masyarakat, tidak menuntut biaya yang terlalu tinggi di luar kewajaran dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. i. Menjelaskan dan membuat pengumuman tentang jadwal pelayanan kesehatan agar terjadinya kejelasan mengenai jadwal pelayanan kesehatan. j. Berusaha meningkatkan kenyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaitan dengan lokasi, parkir, ketersediaan informasi dan lain-lain.

  PENUTUP Simpulan

  1. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dalam mewujudkan good governance dalam bidang kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin publik sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang telah ditetapkan dalam Pasal 4 Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik, namun dalam hasil penelitian ada beberapa pasien yang merasakan belum mendapatkan pelayananan sesuai dengan asas-asas pelaksanaan pelayanan publik. Jadi tampak belum terealisasinya pelaksanaan pelayanan publik secara maksimal yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

  2. Kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang untuk mewujudkan

  good governance

  secara umum menunjukkan hasil yang baik meliputi unsur-unsur prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, keamanan pelayanan yang dikategorikan sebagai unsur- unsur berkualitas baik.

  3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M.

  Djamil Padang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan untuk mewujudkan good governance meliputi:

  a. Membuat alur pelayanan dan persyaratan pelayanan menjadi sederhana.

  b. Meningkatkan kedisiplinan petugas pelayanan kesehatan.

  c. Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bahasa d. Memberikan pemahaman

  1. Meskipun secara keseluruhan kinerja kepada petugas tentang Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil tanggung jawab yang harus Padang menunjukkan hasil baik, ditanggung masing-masing diharapkan untuk lebih pelayanan kesehatan sesuai memaksimalkan kinerja pelayanan dengan bidangnya. kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat

  Dr. M. Djamil Padang sesuai dengan

  e. Meningkatkan Sumber Daya motto dari rumah sakit umum pusat Manusia pelayanan kesehatan.

  Dr. M. Djamil Padang adalah Kepuasan

  f. Memberikan pelayanan anda adalah kepedulian kami. dengan cepat dan wajar.

  2. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil

  g. Meningkatkan dan Padang harus menjalin kerjasama yang mempertahankan kesopanan berkesinambungan dengan lintas dan keramahan petugas sektoral dan mensosialisasikan dengan kepada masyarakat penikmat bahasa yang bisa dimengerti dan pelayanan kesehatan. dipahami oleh masyarakat agar masyarakat menjadi jelas tentang h. Menetapkan pengenaan biaya persyaratan dalam mendapatkan pelayanan secara wajar. pelayanan. i. Menjelaskan dan membuat

  3. Mengingat upaya-upaya yang telah pengumuman tentang jadwal dilakukan oleh Rumah Sakit Umum pelayanan kesehatan. Pusat Dr. M. Djamil Padang, masih j. Berusaha meningkatkan terdapat upaya-upaya yang belum kenyamanan pada terealisir, sehingga pelayanan masyarakat. kesehatan tidak maksimal. Diharapkan kepada seluruh struktur organisasi di

  Rekomendasi

  Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Berdasarkan simpulan di atas,

  Padang untuk meningkatkan pelayanan kontribusi pemikiran bagi pelaksanaan publik. pelayanan publik di rumah sakit yang akan

DAFTAR PUSTAKA

  mendatang adalah sebagai berikut:

  Danim, Sudarman, 2002, Menjadi Peneliti Pusat Kajian Otonomi Daerah dan Kebijakan Publik, FISIP Undip, Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung. Semarang. Effendi, Masyhur 1994, Dimensi dan Sinambela, Lijan Poltak, 2007, Reformasi

  Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Pelayanan Publik, PT. Bumi Aksara, Hukum Nasional dan Internasional, Jakarta.

  Ghalia Indonesia, Jakarta. Soekanto, Soerjono, 1988, Pendekatan HR, Ridwan, 2006, Hukum Administrasi Sosiologi Hukum, Bina Aksara.

  Negara, PT Raja Grafindo Persada, Soemitro, Ronny Hanitijo, 1984, Masalah- Jakarta.

  Masalah Sosiologi Hukum, Sinar Baru, Kurniawan, Agung, 2005, Transformasi Bandung. Pelayanan Publik, Pembaharuan, Thamrin, Husni, 2013, Hukum Pelayanan Yogyakarta.

  Publik, Aswa Pressindo, Yogyakarta

  Marbun, SF dan Moh. Mahfud MD, 1987,

  Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta.

  Moenir, H AS 2001,

  Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, PT.

  Bumi Aksara, Jakarta. Rahardjo, Satjipto, 2006, Ilmu Hukum, PT.

  Citra Aditya Bakti, Bandung. Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005,

  Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

  Ridwan Juniarso dan Achmad Sodik Sudrajat, 2009, Hukum Administrasi

  Negara dan Kebijakan Layanan Publik, Nuansa Cendekia, Bandung.

  Sedarmayanti, 2004, Good Governance

  (Kepemerintahan Yang Baik), Mandar Maju, Bandung.

  Setiyono, Budi, 2004, Birokrasi Dalam

  Prespektif Politik dan Administrasi,