Voices dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Pengembangan Model Mekanisme Voices untuk Mewujudkan Akuntabilitas Sosial dalam Pelayanan Publik di Kota Surakarta).

(B. Sosial)
Voices dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Pengembangan Model Mekanisme Voices untuk
Mewujudkan Akuntabilitas Sosial dalam Pelayanan Publik di Kota Surakarta)
Sudibyo, Desiderius Priyo; Susiloadi, Priyanto; Nurhaeni, Ismi Dwi Astuti
Fakultas ISIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Hampir di semua negara, birokrasi pemerintah memainkan peran strategis dan dominan dalam seluruh
aspek kehidupan masyarakat. Peran tersebut mencakup: regulative, protective, redistributive,
distributive, public service. Namun ketika pelayanan publik menjadi monopoli pemerintah, maka warga
(users) hanya dapat melakukan “voices”, dan tanpa dapat melakukan “exit”. Dalam kondisi demikian,
maka sangat perlu diupayakan adanya mekanisme “voices” yang dapat dijadikan guidance bagi seluruh
stakeholders penyelenggaraan pelayanan publik. Riset ini dilakukan dengan tujuan utama untuk
menghasilkan model mekanisme voices dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada umumnya, dan
khususnya pelayanan perijinan dalam mewujudkan akuntabilitas social di Kota Surakarta. Riset ini
menggunakan desain penelitian analitis dengan pendekatan kualitatif. Pengumulan data dilakukan
melalui teknik unobtrusive observation, controlled observation, indepth interview, dan focus group
discussion (FGD). Informan penelitian adalah seluruh stakeholders dalam penyelenggaraan pelayanan
publik yang ditentukan secara purposive. Validitas data menggunakan teknik data triangulation dan
methodological triangulation. Analisis data dilakukan melalui teknik interactive model, yang mencakup:
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil riset menunjukkan, bahwa
keberhasilan mekanisme voices sangat tergantung kepada empat faktor kunci, yakni: System,
Organization, Management, dan Skill (SOMS). Kemudian, model mekanisme voices dapat berwujud

Bottom-Up, yakni: Warga-Sistem-Pemkot-Filtering-Respons. Dalam konteks ini, maka perlu dibentuk
sebuah lembaga independen yang bernama Lembaga Penampung Pengaduan Masyarakat
(LEMPUNGDUMAS), yang berfungsi tidak saja sebatas menampung seluruh pengaduan dari masyarakat
namun juga melakukan advokasi, dan bahkan berfungsi sebagai pressure group untuk menjamin
pelayanan publik terselenggara dengan baik dalam konteks terwujudnya akuntabilitas sosial.