Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung Tahun 2014
ABSTRACT
WEB-BASED INFORMATION SYSTEM MANAGEMENT IN BADAN NARKOTIKA NASIONAL OF LAMPUNG PROVINCE 2014
By
TRIYADI ISWORO
In ragulations No. 35 2009 about drugs states that BNN has a function, that is coordinate activity which is related to government agencies in formulating and implementing policies about drug demand and supply reduction. Besides, BNN also implement the steps to control, prevent, and combat abuse and the spread of drug. Nowadays, information system condition in BNNP Lampung faces some obstacies. There are some data and reports P4GN programs from all agencies in Lampung which are needed cannot be collected, quarterly and annually in BNNP Lampung. This case can be seen from the report forms which are not filled completely, and delay in data delivery. This is because the data base of P4GN has not been optimized whit the best management in managing existing data. The aim of this research is to describe and analyze the Information System Management Based Web Badan Narkotika Nasional of Lampung Province. This research is qualitative research which uses descriptive.
The results of this research shows that: (1)Accurate and complete information is not visible from the data and information on drug suspects report data, the number of victims is still there on the website; (2) Information management is inadequate because of the minimum of human resources; (3) Coordination system is still manual not online; (4) Organization and Management are already appropriate to the duty and the functions; (5) Making decision concept follow the central policy, district only as the executor.
(2)
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
Oleh
TRIYADI ISWORO
Dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebut BNN memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lembaga-lembaga pemerintahan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan drug demand dan supply reduction, mengimplementasikan langkah-langkah pengawasan, pencegahan, dan kegiatan-kegiatan untuk mencegah, memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba. Kondisi sistem informasi di BNNP Lampung saat ini mengalami hambatan yaitu data-data dan pelaporan-pelaporan program P4GN yang dibutuhkan dari berbagai lembaga di Lampung belum dapat terkumpulkan secara keseluruhan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun di BNNP Lampung. Hal tersebut dapat terlihat pada form-form laporan yang tidak diisi dengan lengkap, keterlambatan pengiriman data dan belum dioptimalkannya basis data P4GN dengan manajemen yang tepat dalam mengelola data-data yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi dan menganalisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian tentang Sistem informasi manajemen BNN Provinsi Lampung dalam penyelenggaraan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN) menunjukan bahwa: (1) Informasi belum akurat dan lengkap terlihat dari data-data dan infomasi mengenai data laporan tersangka narkoba, jumlah korban masih belum ada pada website; (2) Manusia sebagai pengelola informasi kurang memadai karena sumber daya manusia yang masih minim; (3) Sistem Kordinasi masih secara manual belum secara online; (4) Organisasi dan Manajemen sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; (5) Konsep pengambilan keputusan mengikuti kebijakan dari pusat, daerah hanya sebagai pelaksana.
(3)
(4)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
(Skripsi)
Oleh
TRIYADI ISWORO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2014
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Website Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung... 7
2.1. Bentuk Anatomi SIM... 33
2.2. Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM... 34
2.3. Alur Kerangka Pemikiran... 54
4.1. Struktur Organisasi BNN Provinsi Lampung... 82
5.1. Transformasi data menjadi informasi... 91
5.2. Website BNN Provinsi Lampung... 99
5.3. Update Informasi... 99
5.4. Keamanan Web... 100
5.5. Sistem Kordinasi Program P4GN... 112
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL i
DAFTAR GAMBAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 11
C. Tujuan Penelitian... 11
D. Manfaat Penelitian... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu... 13
B. Tinjauan Sistem Informasi Manajemen... 15
1. Konsep Dasar Sistem... 15
1.1. Definisi Sistem... 15
1.2. Karakteristik Sistem Secara Umum... 17
2. Konsep Dasar Informasi... 19
2.1. Definisi Informasi... 19
2.2. Kualitas Informasi... 19
2.3. Dimensi Informasi... 22
3. Konsep Dasar Manajemen... 23
4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen... 27
C. Sistem Informasi Berbasis Web... 38
1. Pengetian Web... 38
2. Kelebihan Penggunaan Web... 39
3. Cara Kerja Web... 40
D. Tinjauan E-Government... 41
1. Pengertian E-Government... 41
2. Pengembangan E-Governmment... 42
3 Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-Government... 43
E. Uraian Umum Tentang Narkoba... 45
1. Pengertian Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)... 45
2. Jenis Narkotika Yang Sering Disalahgunakan... 47
3. Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)... 50
(7)
A. Tipe Penelitian... 55
B. Fokus penelitian... 56
C. Lokasi Penelitian... 57
D. Jenis dan Sumber Data... 58
E. Teknik Pengumpulan Data... 60
F. Teknik Analisis Data... 62
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 63
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Lampung ... 66
B. Gambaran Umum BNN Provinsi Lampung... 70
1. Sejarah BNN Provinsi Lampung... 70
2. Tugas Pokok dan Fungsi BNN Provinsi Lampung... 73
2.1. Tupoksi Deputi Pemberantasan... 77
2.2. Tupoksi Deputi Pencegahan... 79
2.3. Tupoksi Deputi Rehabilitasi... 80
2.4. Tupoksi Deputi Pemberdayaan Masyarakat... 81
3. Visi dan Misi BNN Provinsi Lampung... 82
4. Struktur Organisasi BNN Provinsi Lampung... 84
5. Nama Pegawai BNN Provinsi Lampung... 85
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Manajemen BNN Provinsi Lampung... 89
1. Informasi... 90
2. Manusia sebagai pengolah informasi... 101
3. Sistem Kordinasi Program P4GN... 106
4. Struktur Keorganisasian dan Manajemen... 114
5. Pengambilan Keputusan... 124
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 132
B. Saran... 134 DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Data Pelaksanaan Wawancara Pada Informan Penelitian... 61
3.2. Daftar Dokumen yang Berkaitan dengan Penelitian... 62
4.1. Kabupaten dan Kota Provinsi Lampung... 68
4.2. Nama Pegawai BNN Provinsi Lampung... 83
5.1. Tersangka Kasus Narkoba Lampung... 92
5.2. Jumlah Kasus Narkoba Lampung... 93
5.3. Tempat Kejadian Perkara Kasus Narkoba... 93
5.4. Anatomi of Crime (AoC) Kasus Narkoba... 94
5.5. Jenis Barang Bukti Narkoba... 95
5.7. Jumlah Tahanan Narkoba Di Lampung Tahun 2014... 95
5.7. Jumlah Narapidana Narkoba Tahun 2014... 96
5.8. Dimensi Informasi... 102
5.9. Data Pegawai Desiminasi Informasi BNN Provinsi Lampung... 105
(9)
(10)
(11)
Moto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. ( QS. Al Insyirah: 6-8 )
Jangan lihat masa lalu dengan penyesalan. Jangan lihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah kondisi sekitar dengan penuh kesadaran.
( J. Thurber )
Rasa syukur mengubah kehidupan kita. Ia mengubah hidup yang biasa saja menjadi hidup yang berkelimpahan, mengubah penyangkalan menjadi penerimaan, mengubah kekacauan menjadi ketertiban, mengubah bingung menjadi kejelasan, mengubah sepiring makanan menjadi pesta,
mengubah rumah menjadi keluarga dan orang asing menjadi teman. ( Melody Beattie )
Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak. ( Albert Einstein )
Hiduplah seperti kamu akan mati esok. Dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya. ( Bacharuddin Jusuf Habibie )
Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit.
(12)
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, Skripsi/Laporan akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya), baik Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh dari karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
Bandar Lampung, 22 Desember 2014 Yang membuat pernyataan,
Triyadi Isworo NPM. 1016041111
(13)
“
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah,
Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai
di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukanlah
kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
“
( Surat Al Faatihah 1-7 )
Dengan mengucap rasa syukur kepada ALLAH SWT
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :
“ Bapakku Maryanto Supriadi dan Ibuku Misrongatun “
Perjuangan kalian mulai dari membesarkanku, menjagaku, mendidikku, memberiku segala hal yang aku butuhkan, hingga aku mencapai cita-citaku. Terima kasih banyak untuk bapak dan ibu atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, dukungan, dan doa yang tiada henti untuk keberhasilanku serta senantiasa memberikan semangat yang tak pernah lelah.
“ Kakakku Moh. Eko Febrianto, A.md., S.Kom.,
Mbakku Dwi Wijayanti, S.Pd., dan Adikku Desti Yuniatun “
Kehadiran kalian selalu memberikan kebahagiaan dalam kehidupanku. Semoga kita selalu menjadi kebanggaan orang tua. Terimakasih untuk segalanya.
“ Segenap Keluarga Besarku “
Terimakasih selalu memberikan do’a dan dukungan kepadaku yang tak henti-hentinya.
“ Teman Seperjuangan Ilmu Administrasi Negara “
Terimakasih selalu memberikan canda-tawa, suka-ria, sedih-duka, dan ceria-bahagia di dalam perjalanan hidupku yang akan selalu terkenang. Semangat kita pasti sukses bareng.
“ Para Pendidik dan Almamater Universitas Lampung “
Terimakasih selalu memberikan bekal ilmu dan pesan moral untuk melangkah jauh lebih baik ke depan.
(14)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Triyadi Isworo, dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 7 Juni 1992. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Maryanto Supriadi dan Ibu Misrongatun. Penulis merasa sangat beruntung karena dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dan harmonis. Karena doa, dukungan dan semangat dari keluargalah penulis bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal inilah yang mendasari penulis untuk selalu berusaha berbakti dan mengutamakan keluarga.
Penulis menempuh pendidikan formal di TK Transmigrasi Labuhan Ratu yang ditamatkan pada tahun 1998. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di SDN 3 Labuhan Ratu yang ditamatkan pada tahun 2004. Setelah menamatkan pendidikan SD, penulis melanjutkan pendidikannya di SMPN 8 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 13 Bandar Lampung sampai kelas sepuluh semester pertama, kemudian dilanjutkan di SMAN 2 Bandar Lampung hingga tamat di tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis berkesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi dan diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur masuk Ujian Mandiri.
(15)
penulis tercatat menjadi Staf Ahli Mentri Kominfotek BEM UNILA dan menjadi Anggota Kajian Pengembangan Keilmuan (KPK) HIMAGARA FISIP UNILA. Kemudian pada tahun 2012 penulis dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kepala Bidang Data dan Informasi HIMAGARA FISIP UNILA periode 2012/2013. Kemudian pada tahun 2013 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Tugu Papak Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Penulis juga pernah menjadi pemenang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan Dikti Kemendikbud RI tentang Bisnis Makanan Ringan Bola Mantang Kena Tusuk. Selain itu, penulis juga tercatat aktif pada kegiatan Komunitas Pelayanan Publik di Kota Bandar Lampung. Selanjutnya penulis tercatat untuk mengemban amanah menjadi Ketua Angkatan Pertama Lampung Youth in Action dan dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kordinator Devisi Hubungan Luar Rumah Baca Asmanadia Lampung. Pada tahun 2014 peneliti tergabung dalam Anggota Mountain Bike T-BLUS Cycling Club Lampung. Penulis juga pernah berkontribusi dan menjadi bagian dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, dan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).
Penulis adalah orang yang sederhana dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis senang berbagi kepada sesama dan senantiasa selalu belajar untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik agar berguna bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, agama, bangsa dan negara.
(16)
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampug Tahun 2014 sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali tantangan dan hambatan yang dihadapi. Penulis juga menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Segala dorongan dan motivasi yang penulis dapatkan dari berbagai pihak telah mampu memberikan rasa semangat kepada diri penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menjalani studi dan penyusunan skripsi yakni:
1. Kedua Orang Tuaku Bapak Maryanto Supriadi dan Ibu Misrongatun yang telah memberikan motivasi, pengorbanan, semangat yang luar biasa kepadaku hingga bisa menjadi seperti ini.. Semoga ini menjadi tahapan yang indah bagi penulis untuk dapat membahagiakan Bapak dan Ibu dikemudian hari. Semoga dengan keimanan untuk terus berikhtiar, kerja
(17)
penulis mendapatkan kesuksesan dalam rencana hidupnya. Terimakasih untuk segalanya yang telah diberikan, semoga Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat yang begitu indah disetiap waktu-Nya. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal’alamin.
2. Kakakku Moh. Eko Febrianto, A.md., S.Kom., Mbakku Dwi Wijayanti, S.Pd., dan Adikku Desti Yuniatun. Terimakasih untuk segala yang telah diberikan.
3. Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.A.N., M.PA., selaku dosen pembimbing utama penulis sekaligus sekretaris jurusan. Terimakasih atas masukan, nasihat, bimbingan dan kesabarannya selama penyusunan skripsi 4. Bapak Fery Triatmojo, S.A.N., M.PA., selaku dosen pembimbing
pembantu penulis. Terimakasih atas segala motivasi dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Noverman Duadji, Drs.,M.Si. selaku selaku dosen pembahas dan dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran serta arahannya kepada penulis dalam penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih banyak atas arahan dan dukungannya serta pengetahuan dan pemahaman yang telah diberikan yang membuat penulis ingin selalu berkembang.
6. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
(18)
telah diberikan.
8. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak motivasi dan masukannya untuk penulis. 9. Seluruh Pengajar Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara ( Pak Yuli, Pak
Bambang, Pak Husnan, Bu Rahayu, Bu Dian, Bu Novita, Pak Deddy, Pak Nana, Pak Syamsul, Pak Eko, Bu Dewi, Bu Meiliyana, Bu Indri, Bu Devi, Bu Intan, Bu Ani ) yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
10.Serta seluruh staff dan karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak membantu kelancaran administrasi selama penulis menjadi mahasiswa dan memberikan pelayanan yang baik.
11.Terimakasih kepada Bapak Suwardi, SH., MH., dan Bapak Fhata Al Ali, S.I.Kom., serta seluruh staf dan karyawan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung atas data dan informasi yang diberikan untuk penyelesaian skripsi ini.
12.Terimakasih kepada Bapak KOMPOL Dr. I Ketut Seregige, SH., MH., dan Bapak AKBP Darman Gumai, SH., serta seluruh staf Direktorat Reserse Narkoba POLDA Lampung atas data dan informasi yang telah diberikan untuk penyelesaian skripsi ini.
13.Terimakasih untuk Khairunisa, Lasti Puspita Rini Bachtiar, dan Robi Septiadi sahabat-sahabat yang dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, dan sampai sekarang selalu ngumpul bersama berbagi cerita dan canda tawa.
(19)
Sari, Pandu Pamungkas, Ghali Billridho S, Abdu’rahman, Datas Jaya Melinting, Hadi Purwanto. Banyak cerita yang mungkin tak cukup tertuliskan, banyak canda tawa yang mungkin tak habis diceritakan, banyak perjalanan sedih dan pilu yang mungkin selalu terkenang, dan banyak ketidak jelasan yang tak kunjung terselesaikan
15.Ucapan spesial untuk sahabat-sahabat sepermainan, seobrolan, sengegosipan, sekongek-kongekan, seketawaan, seperjuangan ANE 2010 ADUSELON (Angkatan ke Dua Belas Sekelompok Mahasiswa Publik Administration). Biar adil dan tersebut semua, dimulai berdasarkan dari NPM ya. Kita mulai dari nomor satu, iya nomor satu aku sayang ibu. Etdaaah buset. Abdurrahman (ay nam artis way halim), Ali Imron (enak kamu li banyak fans cewe yg sering digilir jadiin DP), Astria (semangat as jangan mudah bersedih), Bunga Janati (bung bagi pialanya sih yg diruang tamu. Haha), Bunga Mayang (semangat bunga sukses bareng bareng), Desmon (semoga gelar Prof., Dr., M.AP., tercapai nom. Amin), Dwi Enggar (takut itu hanya kepada Allah eng), Enggi (bulu tangkis gi bulu tangkis), Farizal (jagain motor & kosan yg baik zal mihihi), Indah Pratiwi (alhamdulillah si kiting yang sudah berkerudung), Julyan Fadhly (awuuu awuuu putra daerah krui), Maya Larasati (nabung may jangan kebanyakan ngiler ngeliat barang online), Maya Utami (istri solehah), Mona (semangat mona), Sari Sukma (pankapan ajakin maen arungjeram dikali belakang rumah ya. Hehehe), Shela (metro apa kabar metro), Thio
(20)
motor), Annisa (anisa chiby chiby weh weh weh), Ardi (dengerin apa kata bokap saa), Cahya (jangan kebanyakan nonton korea cah, tapi kalo ada film korea baru bagi cah. wkkwk), Chandra (eyeek mana eyeek mana iii mana), Corie (insyallah selalu ada jalan tuk sukses cor. Semangat!), Datas (kalo sir sama cewe, ngeliat yg bagus langsung deketin tas breet breet breet jangan kelamaan), Dita (baik hati tidak sombong rajin menabung, bantu orang tua dan rutin tidur siang), Dora (ihiiy dapet duit dari BKKBN), Erisa (assalamuallaikum umi), Fadri (semangat fat tuk jadi orang yg bermanfaaat), Gerri (kembangin potensi bisnis wisata begal & tanah miring dikobum ger. hahaha), Ghali Billridho (jangan woles lib, dimana posisi mohon informasi. Minok dipa nikeu lib? Mulang pai!), Gideon (tipi matiin ion, abang dikosan temenin), Gusti (tante rumpi), Hadi (bujang orgen azeeeg geboy), Helsi (iiiy atlit), Hepsa (kalo dikosan makan yg banyak sa, pacaran sama cewe jangan sama komputer), Intan Ayu (cewe ribet yg sekarang dikemenkumham ihiy), Jenni (apa kareba boga kabar horas ma jua jua), Karina (ibu bendum yg jago mengatur keuangan negara), Lica (kita satu manajemen Pak Simon – Pak Fery), Ali (gitaris lampung tengah), Marya Anatasya (kuliah tsaa yg bener), Mery (preman pasar untung), Roofi’i (ketua angkatan menggala asli, sob buntut yai sob buntut jangan lupa), Aden (Pak Ketum, tahan emosi den jangan gampang marah, dari pada gampang marah mending gampang sodakoh. hahha), Helyus (Pak Sekum, inget sumpah “haram kalau tidak menikahi
(21)
(ada salam “I Love You” dari Loy), Nurul Fatmita (ce’ nurul, semangat rul jangan males-malesan), Nuzul (ujuuy yg pinter & baik hati. Jangan sombong ya ketika sukses nanti), Pandu (orang perbatasan yg hatinya baik sekali seperti ibu peri), Risky (olahraga gel), Sahara (oyeen ingaaa sukses terus), Satria (ketuplak kacarus terbaik), Shari Putri (horas majua jua), Taufiq Dito (mandi pik mandi! Jangan ngebahagiain cewe orang pik. Aduuh hape ue atooh. haha), Loy (ada salam “I Love You” dari nona), Yulia Purba (pengusaha sukses yg terkenal dimana-mana), Yulius (etdaaaah buseet peng petualang cinta), Aris (ngobrol ris jangan diem aja hehe), Cita Nur (langgeng cit sama babasnya), Dewinta (tam jangan ngomong jorok mulu gak baik. hahaha), Efridho (keramas do keramas rambut kriwel kriwel. hahaha), Firdaus (enaak lu mah us multitalent), Hanny (jangan kebanyakan ngerumpi tante, mending pengajian slawatan aja haha), Indah Putri (artis langkapura yg gaje parbet zzz. Langkapuraaaaa mana suaranyaa!!! siaaaaaap digoyaaaang!!!!), Jodi Prayuda (mending bisnis bikin pabrik sepatu sendiri jod dari pada beli gak ada yg pas ukurannya eh jod makan apa sih jod tingggi amat hehe), Lusy Dian (pankapan curhat lagi ya hahaha), Maritha (biduaan sukarame), Nurul Anninda (makan yg banyak rul), Putri Nika Sari (semangat put kan bakalan jadi pengelola way kanan. hehehe), Rachmani (penguasa tanjung bintang), Ratna Suminar (bagi-bagi film bollywood yg baru na), Rizka Sallya (diem diem tau tau wisuda), Selli Mutiara
(22)
Terimakasih semuanya atas segala hal yang telah diberikan selama kita beraktualisasi diri dan berproses bersama di Jurusan Ilmu Administrasi Negara maupun diluar kampus. Semoga kita sukses semua. Amin Ya Allah.
16.Senior HIMAGARA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara) dan IKAGARA (Ikatan Alumni Mahasiswa Administrasi Negara), Khusus buat Abang dan Mbak 2009, 2008, 2007, 2006, 2005, 2004, 2003, 2002, 2001, 1999. Terimakasih telah membimbing dan mengarahkan dalam kehidupan berorganisasi.
17.Kawan-kawan ANE 2011 (Oji, Akbar, Ririn, Vike, Popo, Esa, Kio, Menceng, Rosyid, Fredy, Wahyu, Rio, Widi, Devin, Panggo, Toto, Sigit, Chiko, Cristy, Okta, Farah, Eki, Ratu, Feby, Silvi, Nyunyu, Novia, Pebie, Tami, Renita, Danisa, Wulan, Tria, dkk), ANE 2012 (Denish, Bery, Dian, Anisa Nisul, Stefani, Novaria, Nadiril, Eko, Firdaus, Dwini, Betty, Bayu, Ikhwan, Fifki, Tripang, Novita, Anisa, Erna, Serli, Dara, Hanbul, Dilla, Emi, dkk), ANE 2013 (Dhimas, Hafiz, Leo, Sidik, Zulham, Tong Bajil, Ala, dkk) dan ANE 2014.
18.Saudara dan Saudari KKN Tematik 2013 (Kuliah Kerja Nyata) di Pekon Tugu Papak Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Nanang Hidayatulloh (Kedokteran), Andri Bramanto (Ekonomi), Mustika Adzania Lestari (Pertanian), Urfha Riandani (MIPA), Merli Yunita Sari (Hukum), Olfredo Heriandi Sitorus (Hukum), M. Satria Maulana (Teknik), Dedy
(23)
19.Saudara dan Saudari Komunitas Rumah Baca Asmanadia Lampung. Sisil, Pandu, Rizka, Nurul, Ade, Icha, Aca, Lia, Andari, Ayum, Reza, Mita, Echi, Tika, Funda, Dio, Imam, Riko, Oemar Madri dll. Terimakasih atas segala hal yang pernah kita rencanakan dan implementasikan semoga amal perbuatan dan pengabdian kalian dibidang pendidikan dan didunia anak dibalas Allah SWT.
20.Kawan-kawan Berbagi Nasi Lampung, Atu Sophie, Encip, Deka, Ucup, Si Kembar (Farah-Faras), Ena, Nina, Feri, Adam, Nanda dll. Terimakasih atas waktu malamnya untuk jalan-jalan blusukan keliling kota melihat keadaan sisi lain masyarakat Kota Bandar Lampung yang hidup serba keterbatasan.
21.Beserta seluruh pihak yang terkait dan telah memberikan kontribusi dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa dituliskan satu per satu.
Bandar lampung, 22 Desember 2014 Penulis,
(24)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah berkembang sangat pesat, hal ini dapat terlihat pada setiap perkantoran suatu instansi pemerintahan telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab dengan perkembangan teknologi komunikasi guna mendapatkan informasi-informasi terkini. Penggunaan sistem informasi-informasi pada instansi publik bertujuan untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
(25)
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Pemanfaatan teknologi, informasi dan telekomunikasi memudahkan rangkaian pelayanan publik yang meliputi penyimpanan dan pengelolaaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya agar terciptanya budaya efesiensi, efektivitas, transparansi dan
(26)
akuntabilitas penyelenggaran pemerintah. Maka dari itu dengan kemajuan teknologi saat ini pemerintah melaksanakan proses transformasi menuju E-Government untuk mengeliminasi sekat-sekat yang ada pada birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu.
Inisiatif E-Government di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Dari pendekatan institusional, pernah berdiri Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara (Bakotan) yang menjadi cikal bakal konsep Nusantara. Tugas utama Bakotan pada waktu itu adalah menjadi institusi yang mengkordinasikan semua upaya peningkatan kualitas pelayanan administrasi Negara melalui penggunaan teknologi informasi. Bakotan dihapuskan ketika ternyata lembaga ini dinilai tidak mampu mengemban tugas yang diberikan kepadanya. Kebijakan yang secara khusus mengatur teknologi informasi di Indonesia baru muncul sejak tahun 1997 ketika terbit Keputusan Presiden Nomor 30 tentang pembentukan Tim Kordinasi Telematika Indonesia (TKTI)[1].
Istilah telematika mengacu pada fenomena bersatunya (konvergensi) antara Teknologi Informasi dan Teknologi Telekomunikasi yang salah satu wujud yang mudah dirasakan adalah internet. Mengikuti perkembangan politik, TKTI – Soeharto ini ikut berevolusi ketika Negara ini dipimpin oleh Presiden Habibie. Ketika itu Presiden Habibie mengeluarkan Keppres guna membentuk TKTI dan memperbarui mandat yang diberikan kepada tim kerja. Di masa Presiden Gusdur diperbaharui lagi dengan Keppres Nomor 50/2000 yang menunjuk Wakil Presiden
(27)
sebagai Ketua TKTI dengan anggota semua menteri baik yang memimpin departemen ataupun mentri Negara. Prestasi yang dihasilkan oleh TKTI selama masa Gusdur adalah berhasil menyusun Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Teknologi Telematika di Indonesia yang dikukuhkan sebagai bagian dari Instruksi Presiden Nomor 6/2001. Menyusul Inpres ini, pemerintah beserta wakil sector swasta bersama-sama menyusun Daftar Rencana Aksi (Action Plan) yang terdiri dari 75 item kegiatan[2]
Latar belakang terbitnya Ipres 6/2001 adalah sebagai wujud kepedulian dan komitmen akan pentingnya kebijaksanaan pemerintah dibidang Telematika serta dalam rangka mempercepat pengembangan, pembangunan dan pendayagunaan Telematika di Indonesia. Kebijakan ini berisikan arahan sebagai acuan dan landasan pemerintah, sector swasta, dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan dan pendayagunaan Telematika di Indonesia. Dilain pihak, sejak era kepemimpinan Soeharto, pembahasan perubahan Undang-Undang Nomor 3/89 tentang telekomunikasi terus berlangsung dan akhirnya berhasil pada masa pemerintahan Presiden Habibie, menjadi Undang-Undang Nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi yang mulai berlaku sejak 8 September 1999. UU ini memiliki semangat untuk mengakhiri monopoli penyelenggaran telekomunikasi yang dilaksanakan oleh PT. Telkom dan PT. Indosat. Selain itu, pada UU 36/1999 ini juga menetapkan struktur pasar yang baru bagi penyelenggaraan telekomunikasi[3].
Selanjutnya pemerintah masa Megawati mulai dilakukan pengembangan E-Government diseluruh jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah dimulai
(28)
dengan adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia No 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Pengembangan E-Government merupakan upaya penataan sistem manajemen dan proses kerja untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintah yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi mencakup aktivitas yang berkaitan meliputi pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik. Selain itu, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan cepat diterima oleh masyarakat[4].
Kepala Badan Narkotika Nasional, Drs. Gories Mere menandatangani Nota Kesepahaman dengan Tifatul Sembiring selaku Menteri Kominfo pada tanggal 28 Februari 2011 di Kementrian Kominfo tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor. Ruang lingkup nota kesepahaman tersebut berbasis pada Undang-undang No.36/1999 tentang Telekomunikasi, UU No. 32/2002 tentang penyiaran, UU No. 11/2008 tentang ITE dan UU No. 38/2009 tentang Pos yang bertujuan memberikan informasi yang cukup tentang penyediaan dan penyebarluasan bahan-bahan informasi dan advokasi tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Kerjasama ini juga meliputi, sosialisasi dan diseminasi tentang penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, konsultasi teknis dan sertifikasi untuk meningkatkan keandalan infrastruktur TIK, Peningkatan kapasitas SDM TIK, monitoring dan analisa transaksi narkotika melalui pos,
(29)
telekomunikasi, penyiaran, informasi dan transaksi elektronik. Serta bantuan ahli TIK termasuk saksi ahli TIK[5].
Sebagai koordinator program P4GN di Lampung maka BNN Provinsi Lampung mempunyai tugas untuk melakukan koordinasi kepada BNNK di seluruh Lampung, Reserse Nakotika Polda Lampung, Rumah Sakit Instansi/lembaga terkait lainnya seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Departemen Agama; Ormas dan LSM yang peduli kepada program P4GN. Untuk mendukung kegiatan koordinasi BNN Provinsi Lampung yang sangat luas tersebut dengan berbagai pihak terkait maka BNNP Lampung sangat dibutuhkan adanya pengembangan sistem informasi P4GN berbasis web.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13% dari 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Sementara berdasarkan survey dari Indonesia Netizen tahun 2013 tercatat 74,57 juta pengguna, meningkat dari tahun sebelumnya yakni tahun 2010 tercatat 42,16 juta pengguna, tahun 2011 tercatat 55,23 juta pengguna, tahun 2012 tercatat 61,08 juta pengguna. Penetrasi jumlah pengguna internet terus meningkat. Saat ini mencapai 28% dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 248 juta orang. Kata Ketua Umum APJII, Samuel A[6].
___________________________ [1][2][3][4]
Wardiyanto, Bintoro. 2010. Revitalisasi Administrasi Negara. Graha Ilmu. Hal 58 [5]
http://www.bnn.go.id diakses pada tanggal 3 Maret 2014 [6]
(30)
Gambar 1.1 Website Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung
Sumber : Website BNN Provinsi Lampung http://bnnplampung.go.id/. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014
Website BNN Provinsi Lampung dengan domain http://bnnplampung.go.id
merupakan suatu bentuk bahwa institusi ini sudah menerapkan E-Government. Website tersebut merupakan sumber informasi bagi masyarakat dan swasta dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Pengembangan sistem informasi P4GN berbasis web di BNNP Lampung dapat mempercepat pengolahan data P4GN di BNNP Lampung dan menghasilkan informasi yang lebih relevan, akurat, tepat waktu dan lengkap. Namun, kondisi sistem informasi di BNNP Lampung saat ini mengalami hambatan yaitu data-data dan pelaporan-pelaporan program P4GN yang dibutuhkan dari berbagai lembaga di Lampung (Polda, Rumah Sakit, Rumah Sakit Jiwa, PUSKESMAS, Kantor Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Lembaga Pemasyarakatan, Pusat Terapi dan Rehabilitasi Pecandu Narkoba, dan
(31)
lain-lain) belum dapat terkumpulkan secara keseluruhan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun di BNNP Lampung. Hal tersebut dapat terlihat pada form-form laporan yang tidak diisi dengan lengkap, keterlambatan pengiriman data dan belum dioptimalkannya basis data P4GN dengan manajemen yang tepat dalam mengelola data-data yang ada.
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia serta mengancam kehidupan individu, masyarakat, bangsa dan negara dimana saja. Laporan BNN RI menunjukan bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat , jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2005 ke tahun 2008 naik sekitar 20 % yaitu 2,80 juta orang menjadi sekitar 3,3 juta orang pada tahun 2008. di perkirakan jumlah penyalahgunaan narkoba meningkat sekitar 4,58 juta orang di tahun 2013. Fakta yang sangat memperihatinkan adalah bahwa dari jumlah 3,3 juta orang penyalahgunaan narkoba pada tahun 2008, sekitar 93% berada pada kelompok usia produktif yaitu umur 15-34 tahun 90% dari kelompok
“Coba Pakai”. Sedangkan untuk daerah Provinsi Lampung menurut laporan BNN
Provinsi Lampung pada tahun 2009 terdapat 534 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2010 terdapat 514 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2011 terdapat 533 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2012 terdapat 627 kasus penyalahgunaan narkoba dan pada tahun 2013 terdapat 1.084 kasus penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan data Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, tren remaja terlibat narkoba meningkat setiap tahunnya. Tahun 2010 remaja berusia 16-19 tahun yang
(32)
menjadi tersangka kasus narkoba sebanyak 43 remaja, jumlah ini meningkat signifikan di tahun 2011 menjadi 69 remaja. Tahun 2012, jumlah tersangka remaja kasus tindak pidana narkotika kembali mengalami kenaikan. Tersangka remaja di tahun 2012 sebanyak 96 remaja, pada tahun 2013 jumlah tersangka remaja sebanyak 104 remaja, pada tahun 2014 sampai dengan bulan Juni ini saja sudah ada 49 remaja yang ditangkap karena kasus narkoba [7]. Data dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, terlihat ada peningkatan jumlah kasus narkoba tiap tahunnya sejak tahun 2010. Pada tahun 2010, polisi mengungkap 532 kasus, jumlah ini meningkat di tahun 2011 dengan jumlah ungkapan sebanyak 535 kasus. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan ungkapan kasus sebanyak 644 kasus, tahun 2013 polisi mengungkap 815 kasus narkotika [8].
Mengingat besarnya ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut di atas, maka dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN) pemerintah telah mencanangkan “Indonesia bebas narkoba 2015” dan membentuk sebuah badan yang berfungsi sebagai pusat kordinasi program P4GN di Provinsi Lampung yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung yang bertanggung jawab dibawah Gubernur sesuai dengan pasal 11 Keputusan presiden No.17 Tahun 2002 tentang BNN yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010. Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebut BNN memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lembaga-
_________________________ [7]
Koran Harian Tribun Lampung, Edisi Minggu, 20 Juli 2014. Halaman 2. [8] Koran Harian Tribun Lampung, Edisi Minggu, 10 Agustus 2014. Halaman 6.
(33)
lembaga pemerintahan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan drug demand dan supply reduction, mengimplementasikan langkah-langkah pengawasan, pencegahan dan kegiatan-kegiatan untuk mencegah, memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba.
Salah satu tugas pokok Badan Narkotika Nasional adalah membangun Sistem Pelayanan Informasi Bidang Pencegahan, Pengawasan dan Pengendalian Ketersediaan, serta Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba yang bersifat informatif, aktual dan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga diperlukan jaringan informasi sampai tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota secara langsung yang akan mempercepat penyajian dan penyediaan data bagi masyarakat secara actual dan akurat. Pengembangan sistem informasi P4GN berbasis web tersebut juga perlu disesuaikan dengan sistem koordinasi P4GN di BNNP Lampung yang ada serta permasalahan yang dihadapi. BNNP Lampung dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya harus melakukan koordinasi dengan BNN di seluruh Lampung, Instansi dan lembaga terkait lainnya, serta dengan anggota BNNP Lampung itu sendiri yang letaknya terpisah-pisah, sehingga membutuhkan sistem informasi manajemen yang dapat diakses bersama. Sistem Informasi Manajemen P4GN di BNNP Lampung berbasis web saat ini dapat meningkatkan kinerja BNNP Lampung dalam melaksanakan tugas koordinasinya. Peningkatan kinerja tersebut dapat terwujud dengan dihasilkannya kualitas informasi P4GN yang relevan, akurat, l engkap, tepat waktu dan mudah diakses akan membantu pihak manajemen BNNP Lampung dalam pengambilan keputusan dan informasinya dapat dijadikan landasan bagi pemerintah daerah untuk dapat menentukan tingkat
(34)
bahaya narkoba di Lampung. Pemaparan di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut. Kegiatan penelitian yang akan dilakukan yakni mengenai Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk deskripsi dan analisis serta mendapatkan fakta-fakta yang menjadi unsur-unsur yang terkait Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu:
a. Ditinjau dari kajian pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dan pengetahuan bagi studi Ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik dalam menangani permasalahan narkoba.
(35)
b. Ditinjau dari kajian praktis, hasil penelitian ini mampu memberikan masukan dengan gambaran mengenai sistem informasi manajemen yang mampu mengupayakan perbaikan-perbaikan pada institusi serta memberikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung mengenai Sistem Informasi Sektor Publik.
c. Sebagai salah satu bahan referensi penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ide para peneliti dalam melakukan penelitian dengan tema atau masalah serupa.
(36)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti terdahulu yang relevan telah mengilhami penelitian ini, sebagai referensi dalam pemilihan topik penelitian. Diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Citra Anisa (2011) tentang implementasi e-government melalui bursa kerja online pada kementrian tenaga kerja dan transmigrasi. Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi e-government melalui bursa kerja online yaitu, dalam komunikasi antara pemerintah pusat ke pemerintah daerah sudah baik dengan pola hubungan yang bersifat langsung dan lancar, namun komunikasi antara pemerintah kepada perusahaan dan masyarakat masih buruk, dimana masih banyak miskomunikasi, sosialisasi yang kurang baik. Sumber daya yang ada dalam implementasi kebijakan ini masih kurang baik dari segi staf, kewenangan, informasi, fasilitas dalam mencapai tujuan e-government secara maksimal. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi tantangan dan hambatan, yaitu: 1) kemampuan dan kesiapan manajemen serta para pelakunya bukan teknologi. Suksesnya terletak pada kerja sama yang erat antara tenaga professional telematika dan para manajer dalam merencanakan dan menerapkan perubahan-perubahan dalam berbagai kegiatan dan praktek pemerintahan.
(37)
2) adanya hambatan dalam mekanisme pasar yang memperlambat laju penetrasi prasarana jaringan informasi dan pemanfaatannya bagi kegiatan pemerintah, bisnis, pelayanan public dan serta kegiatan masyarakat. Adanya daerah serta kelompok social yang sukar mendapatkan pelayanan jaringan informasi secara komersial. 3) kultur berbagi belum ada : sharing
informasi Kebanyakan masyarakat Indonesia masih “pelit” dan berada
pada tataran trafik yang rendah. Selain itu kultur mendokumentasikkan belum lazim: budaya mendokumentasikan hampir setiap kegiatan dan kesempatan belum merambah masyarakat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliandri Priyo Nugroho (2012) tentang pengembangan system informasi manajemen proyek berbasis web. Dari hasil perancangan sistem informasi manajemen proyek berbasis website, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Dalam sistem informasi ini telah dibangun sebuah database server proyek menggunakan MySQL yang telah mendukung RDBMS, yang semua data yang diolah menjadi laporan proyek berasal dari 1 (satu) sumber dan disimpan di dalam server tersebut sehingga memudahkan dalam penyimpanan dana pencarian serta menjadikannya sebagai cadangan/backup dari dokumen hardcopy. 2) Sistem informasi yang berbasis website ini dapat di akses online melalui internet sehingga informasi yang diberikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat tersampaikan dengan cepat. 3) Sistem laporan dan penagihan online yang terdapat dalam sistem informasi berbasis membuat proses pelaporan kemajuan pekerjaan dan penagihan yang sudah terintegrasi dalam website akan dapat lebih cepat dan memudahkan
(38)
penyedia jasa dalam memberikan laporan kepada pemilik proyek. 4) Selama proses pengembangan sistem informasi ini, tanggapan dan masukan dari calon pengguna sangatlah membantu dalam hal menyediakan jenis informasi, cara penyajian informasi dan cara penggunaan sistem informasi ini agar system ini berjalan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon pengguna. 5) Mengingat proses laporan kemajuan pekerjaan dan penagihan pembayaran dari pengajuan hingga persetujuan untuk penandatangan yang dilakukan secara online melalui internet, kesiapan infrastruktur harus disiapkan dengan baik dari segi sumber daya manusia dan peralatannya di pihak pemilik proyek maupun penyedia jasa.
B. Tinjauan Sistem Informasi Manajemen 1. Konsep Dasar Sistem
1.1. Definisi Sistem
Robert N Anthony (2012:7)1 menuliskan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karaterisitik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang guna mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut A. Rapoport (2008)2 menyebutkan bahwa dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk tujuan
1
Anthony, Rober N dan Govindarajan, Vijay. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen
(Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat
2
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi, dan Perkembangan. Yogyakarta: CV Andi Offset
(39)
Menurut Edhi Sutanta (2013:6)3 sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen yang saling berkerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Gordon B. Davis (1999:67)4 mengemukakan pengertian sistem adalah abstrak maupun fisik, abstrak adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirincikan lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu degan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur siste tersebut memunyai bentuk tertentu.
c. Unsur sistem tersebut bekerjasama unttuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sitem lain yang lebih besar.
3
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi, dan Perkembangan. Yogyakarta: CV Andi Offset
4
Davis, Gordon. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia
(40)
1.2.Karakteristik Sistem Secara Umum
Sebuah sistem memiliki model umum yaitu input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifatsifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebuah sistem. Tata Sutabri (2005:11)5 Karakteristik tersebut adalah:
a. Komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu system dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut ”supra sistem”.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
5
(41)
c. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Adalah bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan system yang mempengaruhi operasi sistem tersebut baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan.
d. Penghubung sistem (Interface)
Yaitu media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain. e. Masukan sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem,yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
f. Keluaran sistem (Output)
Yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
g. Pengolah sistem (Proses)
Yaitu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem (Objective)
Sasaran atau tujuan sistem pasti dimiliki oleh suatu sistem dan bersifat deterministik.
Berdasarkan penjabaran hal tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah serangkaian kegiatan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dengan kata lain bahwa sistem adalah satu kesatuan atau suatu kumpulan dari sub sistem-sub sistem yang saling berinteraksi dalam rangka pencapaian suatu tujuan tertentu.
(42)
2. Konsep Dasar Informasi 2.1.Definisi Informasi
Menurut Gordon B Davis (1999: 27)6 dalam konteks sistem informasi yang dimaksud dengan informasi adalah data yang telah dioleh menjadi sebuh bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Menurut Raymond McLeod (2011:11)7 informasi adalah data hasil pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan suatu hal yang belum diketahui kepada pengguna. Menurut Teguh Wahyono (2004:3)8 yang dimaksud dengan informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan. Menurut Tata Sutabri (2005:23)9 informasi didefinisikan sebagai data yang telah diklasifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2.2. Kualitas Informasi
Kebutuhan informasi saat ini sangat meningkat, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi yang dibutuhkan tidak dilihat dari jumlah informasi yang dihasilkan, tetapi kualitas dari informasi (quality of information)
6
Davis, Gordon. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia
7
McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2011. Sistem Informasi Managemen
(Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat 8 9
(43)
tersebut. Dalam Heri Suprapto (2008) kualitas informasi ditentukan oleh delapan hal yaitu :
a) Ketersediaan (availability) yaitu tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
b) Mudah dipahami (comprehensibility) yaitu informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan,baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
c) Relevan (relevance) yaitu informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk penerimanya.
d) Bermanfaat yaitu informasi harus bermanfaat bagi organisasi. Karena intu informasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentukbentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.
e) Informasi harus akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan serta harus jelas mencerminkan waktunya.
f) Tepat waktu (time liness) yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
g) Keandalan (reliability) yaitu informasi harus diperoleh dari sumbersumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikannya.
(44)
h) Konsistensi yaitu informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.
Dadan Umar Daihani dalam Heri Suprapto (2008)10 menyatakan bahwa kualitas informasi ditentukan oleh tujuh hal yaitu :
a) Aksesibilitas yaitu informasi mudah didapatkan oleh pengguna informasi. Hal ini berkaitan dengan aktualisasi dari nilai informasinya.
b) Kelengkapan yaitu berkaitan dengan kelengkapan isi dari informasi, dalam hal ini tidak hanya menyangkut volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan pengguna informasi.
c) Ketelitian yaitu berkaitan dengan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pengolahan data menjadi informasi.
d) Ketepatan makna yaitu kesesuaian antara informasi yang dihasilkan dengan kebutuhan pemakai.
e) Ketepatan waktu yaitu penyampaian informasi dan aktualisasi dilakukan tepat waktu.
f) Kejelasan yaitu informasi dalam bentuk atau format disajikan dengan jelas.
g) Fleksibilitas yaitu berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang dihasilkan terhadap kebutuhan berbagai keputusan yang akan diambil dan terhadap sekelompok pengambilan keputusan yang berbeda.
10
Tesis Hery Suprapto (2008) tentang pengembangan sistem informasi program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) berbasis web untuk mendukung koordinasi di badan narkotika provinsi (BNP) Jawa Tengah
(45)
Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus melalui suatu proses transformasi dengan membuat data menjadi bermakna. Dengan demikian untuk memperoleh suatu informasi diperlukan sumber daya input, yang diproses menjadi sumber daya output. Proses pengolahan informasi memerlukan alat pengolah informasi, yaitu hardware, software, dan brainware.
2.3. Dimensi/Siklus Informasi
Suatu informasi akan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Ketika pengembangan system (penggunaan maupun spesialis informasi) mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Raymond McLeod (2011:43)11 keempat dimensi tersebut yaitu:
1) Relevansi
Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organiasi maka organisasi maka informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organiasi tersebut. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai informasi.
11
McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2011. Sistem Informasi Managemen
(46)
2) Akurasi
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat. Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan dan piutang berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100%. Aplikasi seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan statistic seringkali masih tetap bermanfaat meskipun kurang dari 100% akurat.
3) Ketepatan Waktu
Informasi hendaknya tersedia tepat pada saat manajer membutuhkannya untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi dimasa lalu.
4) Kelengkapan
Para penguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu dan solusinya. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.
(47)
Setelah melihat pejelasan diatas tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
3. Konsep Dasar Manajemen
Menurut Gibson, Donelly dan Ivancevich (2006: 1)12 Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktifitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Menurut Haiman (2004:11)13 manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2009:5)14 memberikan definisi sebagai berikut: Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut G.R. Terry (2009:5)15 Manajemen adalah suatu proses terttentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan yag dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain. Manajemen adalah ilmu (knowledge) sekaligus kemahiran (knowhow) yang dikembangkan melalui kajian
12 13 14 15
Hasibuan, Malayu S.P. 2009 Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara
(48)
ilmiah dan praktek. Sondang P. Siagian (1994:5)16, mendefinisikan manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Penjelasan mengenai fungsi manajemen yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, menurut pendapat Sondang P. Siagian (1994:108-135)17, yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning) adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan 2. Pengorganisasian (Organizing) adalah keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai satu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
3. Penggerakan (Actuating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis
4. Pengawasan (Controling) adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan
1617
(49)
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya
Berdasarkan definisi tersebut di atas, manajemen mempunyai beberapa pengertian kunci, sebagai berikut:
1. Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan
2. Kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan yang sering disebut sebagai fungsi manajerial
3. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut 4. Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu proses untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Oleh sebab itu, kegiatan manjemen harus dilakukan melalui suatu pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan. Pengertian ini menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu fungsi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga orang lain dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan.
Pengertian manajemen pada dasarnya merupakan suatu usaha pengendalian kelompok orang agar mau bekerja sama dengan efektif dan efisien, dimana tugas seseorang manajer atau pimpinan adalah menyelesaikan suatu pekerjaan melalui usaha-usaha orang lain agar tujuannya dapat tercapai. Pada instansi pemerintah
(50)
pada administratorlah yang akan meminta orang lain agar mereka mau melakukan kerjasama yang dikerjakan agar tujuannya tercapai.
4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Rosyidi, Abidarin. dkk dalam Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
George M. Scott (2004:100)18 yang mendefinisikan SIM sebagai serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
18
Scott, George M. 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
19
(51)
Gordon B Davis, mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah sistem manusia mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,fungsi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem menggunakan hardware, software, prosedur, model dan sebuah database. Raymond McLeod (2008:12)19 mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu system berbasis computer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Para pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organusasi formal-perusahaan atau sub-unit anak formal-perusahaannya. Informasi yang diberikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang sedang terjadi dan apa yang kemungkinan akan terjadi dimasa depan.
Suatu SIM pada umumnya dikembangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan permasalahan/kebutuhan pemakainya. Dengan begitu maka setiap system informasi mempunyai tujuan yang spesifik. SIM yang sederhana, biasanya dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi untuk unit fungsional organisasi. SIM seperti ini biasanya bertujuan untuk memberikan dukungan berupa pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit dukungan pada tingkat perencanaan taktis dan pengendalian manajemen. Pada SIM yang lebih kompleks dukungan yang diberikan juga lebih besar, yaitu untuk menangani pengolahan data transaksi pada tingkat operasional dan penekanan pada tingkatan pengendalian manajemen. Biasanya SIM terdiri atas
(52)
beberapa modul yang masing-masing menangani pengolahan data pada unit fungsional tertentu. Sedangkan SIM yang kompleks dikembangkan dengan tujuan untuk menangani kebutuhan informasi pada semua tingkat kegiatan manajemen untuk semua unit fungsional yang ada.
Permasalahan yang dihadapi pada pengembangan SIM pada dasarnya adalah bagaimana agar SIM yang dirancang dapat mendukung setiap unit fungsional dan semua tingkat kegiatan manajemen secara optimal. Suatu basis data yang lengkap dan kemampuan menampilkan kembali dengan cepat dan mudah terhadap data yang tersimpan pada basis data merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan pada perancangan SIM. Dalam Edhy Sutanta (2005), secara umum tujuan SIM dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:
1) Agar organisasi dapat beroperasi secara efisien. SIM mengerjakan pekerjaan rutin secara lebih cepat dan mudah. Effisiensi dicapai berkat prestasi sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing Systems/TPS).
2) Agar organisasi dapat beroperasi secara effektif. Efektifitas merupakan target dari system pendukung keputusan (Decission Support Systems/DSS). DSS memberikan informasi khusus yang tersaring dan model untuk simulasi. Informasi dan model tersebut dapat ditampilkan secara adhoc setiap kali dibutuhkan. DSS akan membantu manajer agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
(53)
3) Agar organisasi dapat memberikan pelayanan/service yang lebih baik. SIM memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
4) Agar organisasi dapat meningkatkan kreasi/improvisasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini sangat dimungkinkan karena SIM akan mengintegrasikan informasi dalam organisasi sehingga dapat membantu pengembangan usaha melalui kreasi produk.
5) Agar organisasi dapat meningkatkan usahanya. SIM yang baik akan mampu meningkatkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkan. SIM akan mengakibatkan terjadinya client lockin/copetitor lock out yaitu suatu ketergantungan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan organisasi tertentu dan kengganan untuk berpindah ke tempat lain. Tentunya hal ini tidak berarti harus mutlak terjadi pada setiap organisasi yang menerapkan SIM.
Selain dengan menjelaskan definisinya, SIM dapat dijelaskan dalam Jurnal Ilmiah Manajerial menurut Rosyidi Abidarin dkk (2005) dengan memberikan penjelasan yang didasarkan pada tiga macam tinjauan, yaitu berdasarkan komponen fisik, fungsi pengolahan, dan fungsi keluaran. Berdasarkan komponen fisik penyusunnya, dalam Gordon B. Davis (2005:96) SIM dapat terdiri atas komponen berikut:
1) Perangkat keras (hardware), meliputi piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran (I/O device), memory, modem, pengolah (processor), dan lainnya.
(54)
2) Perangkat lunak (software), berupa program komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/OS), bahasa pemrograman (Programming Language), dan aplikasi (Application)
3) Berkas/Database (file), merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu dalam memori sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat.
4) Prosedur (procedure), meliputi prosedur pengoperasian SIM, manual, dan dokumen-dokumen yang memuat aturan yang terkait dengan SIM, dan lainnya
5) Manusia (brainware), meliputi operator, programmer, system analyst, manajer system informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta personal lain yang terlibat.
SIM mempunyai tugas utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti SIM bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan menghasilkan keluaran berupa informasi.
Berdasarkan fungsi pengolahan, SIM dapat terdiri atas fungsi: 1) mengolah transaksi,
2) memelihara file historis, 3) menghasilkan keluaran, dan 4) interaksi userpengolah.
Berdasarkan fungsi keluaran, SIM dapat menghasilkan keluaran berupa: 1) Dokumen transaksi,
(55)
2) Laporan rutin,
3) Jawaban atas pertanyaan terjadwal, 4) laporan adhoc,
5) Jawaban atas pertanyaan adhoc, serta 6) Dialog user-machine.
Agar SIM dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif, terdapat beberapa unsur yang penting, yaitu:
1) Data yang dibutuhkan, 2) Kapan data dibutuhkan, 3) Siapa yang membutuhkan, 4) Dimana data dibutuhkan,
5) Dalam bentuk apa data dibutuhkan, 6) Prioritas dari bermacam data, 7) Prosedur untuk memproses data,
8) Bagaimana pengaturan umpan balik, serta 9) Mekanisme evaluasi yang digunakan.
Unsur-unsur tersebut perlu mendapat perhatian sebagai bagian penting saat pengembangan SIM. Bentuk anatomi SIM dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan oleh Bagan 2,1. Pada gambar tersebut, data masukan dapat berupa data bahan baku, harga produk, biaya tenaga kerja, dan lainnya. Data operasi dapat berupa angka produksi, biaya mesin, pekerjaan proses, dan lainnya.
(56)
Sedangkan keluaran dapat berupa tingkat investasi, tanggal pengiriman, dan lainnya.
Jaringan kerja tersebut memberikan dua implikasi, yaitu:
1) SIM didesain untuk menyediakan informasi bagi setiap unit fungsional, dan 2) SIM untuk unit fungsional yang saling berhubungan dapat dikelompokkan ke
dalam suatu subsistem yang melayani kelompok itu (fungsi operasional).
Gambar 2.1 Bentuk Anatomi SIM
Sumber: Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Dukungan SIM dalam Kegiatan Manajemen
Jaringan kerja SIM terdiri atas:
1) perencanaan strategi dan pengendalian manajemen, 2) fungsi operasional, dan
3) unit fungsional. Rencana Standar
(Analisis)
Manajemen (Keputusan/Kontrol)
Data masukan Data
masukan
Data masukan
Pencatat data Pencatat data Pencatat data
(57)
Gambar 2.2 Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM
Sumber: Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Dukungan SIM dalam Kegiatan Manajemen
Pada kenyataannya fungsi organisatoris pada setiap organisasi tidak dapat seragam. Namun demikian, umumnya fungsi dalam suatu organisasi meliputi: 1). produksi, yaitu kegiatan produksi, produk keteknikan, dan lain-lain, 2). pemasaran, yaitu kegiatan riset pasar, promosi, penjualan, dan lain-lain, 3). logistik, meliputi kegiatan pembelian, persediaan, distribusi, dan lain-lain, dan 4). keuangan dan akuntansi, yaitu kegiatan pembelanjaan, akuntansi keuangan, akuntansi biaya, penganggaran, dan lain-lain. Pada hakekatnya, kebutuhan informasi pada setiap fungsi operasi dalam manajemen dan pada setiap tingkatan
Perenc Strategis & Pengend. Manajemen
Fungsi Operasional Fungsi Operasional
Pengendalian manajemen atas
fungsi
Pengendalian manajemen atas
fungsi
Pengendalian Operasional
Pusat Keputusan Pusat Keputusan
Pusat Kegiatan Pusat Kegiatan
(58)
manajemen berbeda-beda. Kebutuhan informasi tersebut tergantung pada tiga macam faktor, yaitu: 1). fungsi operasional, 2). kegiatan manajemen, dan 3). pembuatan keputusan.
Perbedaan kebutuhan informasi tersebut terletak pada isi dan cirri informasi yang dibutuhkan. Isi informasi untuk setiap fungsi operasional tergantung pada fungsi masing-masing, misal isi informasi untuk fungsi pemasaran adalah berbeda dengan isi informasi untuk fungsi personalia. Sedangkan ciri informasi bergantung pada tingkat kegiatan manajemen yang mempengaruhi pembuatan keputusan. Informasi untuk kegiatan manajemen tingkat atas berbeda dengan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan manajemen tingkat menengah dan bawah. Manajemen tingkat atas memerlukan informasi yang tersaring dan tidak terinci.
Keputusan manajemen diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) tidak terprogram (non programmed decission),
2) setengah terprogram (semi programmed decision), dan 3) terprogram (programmed decission).
Komponen fisik dan keluaran dalam SIM berperan untuk melaksanakan fungsi pengolahan. Elemen operasional sebagai fungsi pengolahan pada SIM terdiri atas: 1. Pengolahan transaksi, meliputi:
a. Pengolahan transaksi internal b. Pengolahan transaksi eksternal c. Penyajian transaksi, meliputi:
(59)
1) Penyajian secara langsung, 2) Penyajian berupa laporan, dan 3) Komunikasi transaksi
2. Pemeliharaan file historis 3. Pemrosesan laporan, meliputi:
a. Laporan terjadwal
b. laporan tidak terjadwal (adhoc)
4. Pemrosesan permintaan, yaitu untuk memudahkan akses data dalam SIM 5. Interaksi user-mesin, yaitu berupa aplikasi sistem informasi
Pada dasarnya sebuah sistem informasi manajemen menerima dan memproses data untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi para pengguna informasi dalam tingkatan manajemen. Untuk memperjelas pelaksanaan dari sistem informasi manajemen diperlukan beberapa indikator dari sistem informasi manajemen. Adapun indikator-indikator dari sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis dalam buku yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I (1995:57), yaitu:
1. Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. 2. Manusia sebagai pengolah informasi
(60)
Peranan manusia disini sangat besar yaitu untuk menciptakan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Baik buruknya informasi yang dihasilkan tergantung dari profesionalitas dari manusia itu sendiri.
3. System
Sistem adalah suatu bentuk kerjasama yang harmonis antara bagian/komponen/sub sistem yang saling berhubungan satu dengan bagian/komponen/sub sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu sistem tidaklah berdiri sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan intern maupun lingkungan ekstern. 4. Organisasi dan manajemen
Organisasi tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dan begitu pula sebaliknya karena keduanya mempunyai hubungan yang begitu erat dan kuat.
5. Konsep pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
(61)
C. Sistem Informasi Berbasis Web 1. Pengetian Web
Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell di akhir abada ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan kemudahan akan waktu/kesempatan yang ada. Pesatnya revolusi informasi dipercepat dengan penemuan komputer yang memperoleh momentum besar pada tahun 1990-an dengan hadirnya internet. Pada dasarnya web adalah sebuah basis data jalinan komputer di seluruh dunia yang menggunakan sebuah arsitektur pengambilan informasi yang umum. Secara konsep, web merupakan sebuah klien atau server sistem manajemen basis data. World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. World wide web (www) adalah aplikasi yang paling menarik di Internet dan banyak digunakan. Informasi yang terdapat dalam www tidak hanya berupa teks tetapi juga gambar dan multimedia.
Informasi yang diletakkan di www disebut home page dan setiap home page mempunyai alamat sendiri. www merupakan system yang menciptakan pertukaran data di internet secara mudah dan efisien. Ada 2 bagian utama pada sebuah www, yaitu :
(1)
136
terbentur permasalahan jumlah personil yang masih kurang memadai dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas masih minim. 4. Sistem kordinasi penyelenggaraan sistem informasi P4GN berbasis
web di BNN Provinsi Lampung belum dapat mempercepat pengolahan data P4GN. Selanjutnya pembentukan hubungan interaktif antar lembaga-lembaga negara dan instansi terkait yang belum terjalin guna menunjang kordinasi yang efektif dan efisien.
5. Struktur Pengorganisasian dan manajemen di dalam Badan Narkotika Nasional sudah baik, hal ini bisa dilihat pada pelaksanaan tugas dan fungsi kepada setiap pegawai sesuai dengan bidang dan wewenangnya. 6. Sistem informasi manajemen berbasis web adalah alat bantu bagi para manajer untuk menyediakan semua informasi yang diperlukannya guna pengambilan keputusan strategis dan operasional bagi suatu organisasi, termasuk Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung. Namun sistem informasi manajemen berbasis web pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung belum dimaksimalkan manfaatnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Mengganti nama domain untuk situs web Badan Narkotika Nasional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No. 28/2006.
(2)
137
2. Informasi-informasi yang ada pada web Badan Narkotika Nasional harus akurat, tepat waktu dan lengkap, informasi mengenai data laporan jumlah tersangka kasus narkoba, jumlah korban penyalahgunaan narkoba, laporan lokasi tempat kejadian perkara kasus narkoba, laporan statistik data ungkap kasus, pencapaian kinerja dan data pegawai harus tertera pada website,.
3. Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung perlu melakukan pengembangan dan pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada agar lebih berkualitas dan profesional.
4. Selama ini Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung menerapkan sistem dan proses kerja yang dilandaskan pada tatanan birokrasi yang kaku. Sistem dan proses kerja semacam itu tidak mungkin menjawab perubahan yang kompleks dan dinamis, dan perlu ditanggapi secara cepat. Oleh karena itu BNNP Lampung harus mengembangkan sistem dan proses kerja yang lebih lentur untuk memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks dengan lembaga-lembaga lain dan masyarakat yakni dengan memanfaatkan SIM Berbasis Web.
5. Sistem manajemen Badan Naroktika Nasional Provinsi Lampung harus mengembangkan sistem manajemen modern dengan organisasi berjaringan sehingga dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali yakni dengan teknologi berbasis web.
6. Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam hal ini sistem
(3)
138
informasi manajemen berbasis web untuk meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi guna mempermudah kordinasi dan proses pengambilan keputusan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Anthony, Rober N dan Govindarajan, Vijay. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Davis, Gordon. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia
Griffin, Ricky. 2004. Management (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Hasibuan, Malayu S.P. 2009 Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara
McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2011. Sistem Informasi Managemen (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat
Moleong, Lexy J, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Roesda Karya
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi, dan Perkembangan. Yogyakarta: CV Andi Offset
Wardiyanto, Bintoro. 2010. Revitalisasi Administrasi Negara, Reformasi Birokrasi dan E-Governance. Yogyakarta: Graha Ilmu
Scott, George M. 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siagian, Sondang P. 1994. Filsafat Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Sutabri, Tata, 2005. Sisten Informasi Manajemen. Yogyakarta:Andi Offset Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. bandung:
(5)
Referensi Karya Ilmiah:
Jurnal Ilmiah Manajerial Edhy Sutanta (2005) DukunganSistem Informasi Manajemen (SIM)Dalam Kegiatan ManajemenSTMIK AMIKOM Yogyakarta
Modul Sistem Informasi Manajemen, Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP dalam rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Ketua Tim
Skripsi Citra Anisa (2011) tentang implementasi e-government melalui bursa kerja online pada kementrian tenaga kerja dan transmigrasi.
Skripsi Efrizal Nanda R. Damanik (2012) tentang peranan badan narkotika nasional kota pematang siantar dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
Tesis Yuliandri Priyo Nugroho (2012) tentang pengembangan system informasi manajemen berbasis web
Tesis Hery Suprapto (2008) tentang pengembangan sistem informasi program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) berbasis web untuk mendukung koordinasi di badan narkotika provinsi (BNP) Jawa Tengah
Referensi Undang-Undang:
Instruktur Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pengembangan Pendayagunaan Telematika di Indonesia
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government
Instruktur Presiden RI Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2002 tentang Badan Narkotika
Nasional
Peraturan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional
UU RI Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
(6)
Referensi Internet dan Media Masa:
http://www.bnn.go.id/ diakses pada tanggal 3 Maret 2014 pukul 20.00 WIB http://www.bnnplampung.go.id/ diakses pada tanggal 3 Maret 2014 pukul
2000 WIB
http://www.bnnplampung.com/ diakses pada tanggal 17 September 2014 pukul 20.15 WIB
Koran Harian Tribun Lampung, Edisi Minggu 20 Juli 2014. Halaman 2. Koran Harian Tribun Lampun g, Edisi Minggu 10 Agustus 2014. Halaman 6.