Data Flow Diagram DFD

untuk keperluan apa saja dan digunakan di menu apa saja, selain itu juga merancang tampilan atau interface sistem yang akan dibuat, lalu penentuan halaman apa saja yang dibuat. Setelah itu membuat aturan sistem yaitu sebagai pengguna biasa public user atau admin expert user. Dimana seorang admin diharuskan melakukan login terlebih dahulu yaitu dengan memasukkan username dan password. Selain itu ditentukan pula akses apa saja yang dapat dibuka oleh expert user dan public user. Selanjutnya melakukan perancangan fisik, dengan perancangan fisik didapat beberapa hasil, yaitu struktur program, basis data dan perancangan struktur fisik. Pada penelitian ini perancangan fisik yaitu dari data-data yang didapat dimasukkan ke dalam data warehouse dan kemudian dibuat relasi yang dapat menghubungkan semua tabel, tabel yang dibuat ada dua macam yaitu fact table dan dimension table, dan kemudian dapat ditampilkan pula diagram databasenya. Perancangan sistem dibutuhkan untuk membantu proses pengembangan dan untuk dokumentasi perangkat lunak sistem. Pada perancangan sistem ini, akan diuraikan mengenai elemen- elemen pengembangan sistem yang digunakan. Berkaitan dengan metode pembuatan sistem, maka sistem model perancangan yang digunakan yaitu DFD Data Flow Diagram.

3.1.2.1 Data Flow Diagram DFD

DFD adalah bagan yang mewakili arus data dalam suatu sistem yang mulai dikenalkan pada tahun 1967 oleh Martin dan Estrin yang memperkenalkan algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran untuk mewakili proses dan anak panah untuk mewakili arus data. DFD dapat digunakan sebagai media perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pengguna.  Diagram Konteks Context Diagram Diagram konteks merupakan DFD tingkat atas yaitu diagram sederhana dari sebuah sistem dengan menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan keluar sistem serta aliran- aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas eksternal. Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Proyeksi Kependudukan Pada diagram konteks sistem ada dua buah entitas eksternal yaitu user dan admin yang keduanya terlibat dalam aliran data kedalam ataupun keluar dari sistem. Adapun aliran data dari entitas user ke sistem adalah request laporan dan request proyeksi. Aliran data dari sistem ke user output sistem adalah data dan laporan serta proyeksi dari data kependudukan. Pada admin aliran data dari admin menuju sistem adalah username dan password, data kependudukan, request laporan dan request proyeksi sedangkan aliran data dari sistem menuju admin output sistem adalah data dan laporan kependudukan serta proyeksi dari data kependudukan.  DFD Level DFD Levelled DFD level merupakan pengembangan dari diagram konteks ke dalam komponen yang lebih detail. Pada DFD level terjadi penurunan level proses dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu menerangkan proses tersebut ke dalam proses yang jelas. DFD level dimulai dari level 0 mempunyai kemiripan dengan diagram konteks, kemudian turun ke level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan apabila perlu. Kristanto, 2003 I. DFD Level 1 Pada DFD level 1 terdapat dua entitas yang tiap-tiap entitas memiliki alur data tersendiri. Gambar 3.3 DFD Level 1 Sistem Proyeksi Kependudukan Pada entitas user proses aliran data meliputi proses OLAP dan proses proyeksi. Setelah berhasil login user dapat melakukan request proyeksi dan request laporan. Request laporan akan diproses di dalam sistem data warehouse kemudian akan menghasilkan output berupa laporan. Request proyeksi akan masuk ke dalam sistem data warehouse kemudian akan diteruskan ke proses proyeksi dan akan menghasilkan output berupa proyeksi dari hasil data kependudukan. Proses pada entitas admin meliputi proses login, import file, proses input data, proses lihat data, proses OLAP dan proses proyeksi. Pada proses login, admin terlebih dahulu melakukan verifikasi dengan menginputkan username dan password, kemudian username dan password tersebut disesuaikan dengan data user yang ada pada tabel user jika sesuai maka admin dapat melakukan proses selanjutnya. Proses import file adalah proses dimana entitas admin mengimportkan file yang akan disimpan pada sistem data warehouse. Proses input data adalah proses penginputan data. Proses ini hampir sama dengan import file tetapi data diinputkan satu persatu menurut field datanya. II. DFD level 2 Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Input Data Pada proses input data, aliran data dimulai dari admin masuk ke dalam sistem melalui Login dengan mengisi username dan password, proses selanjutnya adalah input data, tiap-tiap data akan disimpan ke masing-masing tabel menurut data inputan misal menginputkan data daerah maka data tersebut masuk ke tabel daerah. Setelah penginputan selesai dilanjutkan pada proses Laporan yang akan diteruskan ke admin. Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses OLAP Data Cube Proses data cube dipecah menjadi empat proses yaitu proses roll up, proses drill down, proses pivot, proses slicing dan dicing. Berikut contoh dalam aplikasi. Gambar 3.6 Menampilkan Data Kependudukan Per Kecamatan Pada Gambar 3.6 menunjukan proses roll-up dan drill- down. Roll-up : menaikkan konsep hierarki, reduksi dimensi hirarki lokasi dari tingkat kecamatan ke tingkat kabupaten misal kecamatan Ambarawa ke kabupaten Semarang. Drill-down : melihat data lebih detail contohnya kita melihat data kependudukan per kecamatan saja. Gambar 3.7 Menampilkan Data Kelahiran Berdasarkan Waktu Pada Gambar 3.7 menunjukan proses Slice dan Dice. Slice : Pemilihan satu dimensi, misal menampilkan data kelahiran. Dice : pemilihan dua dimensi atau lebih dengan kriteria tertentu misalkan menampilkan data jumlah kelahiran dari tahun 2000 sampai 2005, dan untuk wilayah kabupaten Semarang. Proses OLAP mengubah daftar hasil data kependudukan dari data warehouse menjadi dimensi data kemudian diproses melalui proses roll up, drill down, pivot, slicing dan dicing menjadi visualisasi data dalam bentuk tabel dan grafik.

3.1.2.2 Desain