Orientasi Investasi Konsep 1. Tipe Kepribadian

10 yang lebih tinggi dalam arti mengambil satu-satunya tanggung jawab, bertindak dengan informasi kurang, dan membutuhkan kontrol yang kurang dibanding seseorang dengan tingkat risk tolerance rendah. Individu dengan tingkat risk tolerance rendah umumnya: a menerima kemungkinan kerugian lebih rendah, b memilih untuk tidak beroperasi dalam situasi yang tidak familier atau asing, c mentoleransi ketidakpastian yang kurang, dan d memerlukan lebih banyak informasi tentang kinerja investasi MacCrimmon Wehrung, 1986. Singkatnya individu dengan risk tolerance tinggi lebih bisa menerima peristiwa volatile atau fluktuasi, sedangkan individu dengan tingkat risk tolerance rendah memerlukan kepastian.

2.1.3. Orientasi Investasi

Orientasi investasi adalah keputusan investor dalam memilih investasi menurut horizon waktu berinvestasi yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang dalam saham. Keputusan investasi pada dasarnya menyangkut masalah pengelolaan dana pada suatu periode tertentu, di mana para investor mempunyai harapan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan dari dana yang diinvestasikan selama periode waktu tertentu. Investor menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan untuk investasi jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan untuk jangka panjang. Pendapatan total yang diinginkan oleh para pemegang saham adalah 11 dividend dan capital gain Robert Ang, 1997. Total return yang akan diterima pemegang saham merupakan tingkat kembalian investasi return yang merupakan penjumlahan dari Dividend Yield dan Capital Gain Jogiyanto Hartono, 2003. Ada dua kemungkinan yang akan dihadapi investor dalam berinvestasi yaitu memperoleh tingkat keuntungan yang terbesar dengan risiko tinggi atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil Suad Husnan,1998. Apabila investor dihadapkan pada dua alternatif investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan yang sama, tetapi mempunyai risiko yang berbeda, maka investor akan memilih investasi dengan risiko yang terkecil. Dalam perdagangan efek khususnya saham, informasi memiliki peranan yang dominan dan crucial. Suad Husnan 1998 menyebutkan bahwa sebuah pasar modal dikategorikan efisien jika harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi terefleksikan pada harga sekuritas maka pasar modal tersebut semakin efisien. Pasar modal di Indonesia termasuk kedalam pasar modal yang kondisi efisien bentuk lemah Weak from efficiency yaitu harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan di masa lalu. Para investor sebelum memutuskan membeli atau menjual saham, tentunya sangat memerlukan tersedianya informasi. Informasi ini diperlukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan tertinggi 12 dengan tingkat risiko tertentu. Investor yang rasional akan selalu berusaha untuk memperoleh informasi dan melakukan berbagai analisis untuk mengurangi ketidakpastian dalam investasi atau dengan kata lain untuk mengurangi risiko. Informasi kinerja fundamental setiap emiten membantu para pemodal dalam membuat keputusan yang rasional mengenai risiko dan kembalian dari saham yang ada di bursa efek Sunariyah, 2004. Investor dalam menanamkan modalnya berharap untuk memperoleh return saham yang sebesar- besarnya. Bagi trader yang melakukan transaksi jual beli saham harian memakai analisis teknikal untuk memutuskan transaksi jual atau beli sahamnya. Analisi teknikan adalah analisis yang memperhatikan fluktuasi harga saham yang membentuk trend, dengan melihatnya secara individu dan keseluruhan saham pada pasar modal. Atau dengan kata lain analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan dari gambaran yang telah dibuat, analisis ini digunakan untuk investasi jangka pendek. Atau analisis yang menganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari investor. Para trader menggunakan analisis ini untuk mengambil posisi jual atau beli. Investor yang memakai analisis ini berpendapat bahwa harga pasar tidak bergerak dengan sembarangan angka, tetapi 13 mengikuti suatu ritme atau pola tertentu. Investor akan berusaha menemukan polanya, ketika pola tersebut sudah ditemukan maka bisa diprediksi arah harga selanjutnya.

2.2. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Conscientiousness, Gender dan suku terhadap Risk Tolerance

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Conscientiousness, Gender dan suku terhadap Risk Tolerance

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Conscientiousness, Gender dan suku terhadap Risk Tolerance

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tipe Kepribadaian dan Risk Tolerance sebagai Variabel Intervening terhadap Orientasi Investasi

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tipe Kepribadaian dan Risk Tolerance sebagai Variabel Intervening terhadap Orientasi Investasi T2 912011028 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tipe Kepribadaian dan Risk Tolerance sebagai Variabel Intervening terhadap Orientasi Investasi T2 912011028 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tipe Kepribadaian dan Risk Tolerance sebagai Variabel Intervening terhadap Orientasi Investasi T2 912011028 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tipe Kepribadaian dan Risk Tolerance sebagai Variabel Intervening terhadap Orientasi Investasi

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance dalam Keputusan Investasi

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh risk tolerance, risk perception dan kecerdasan spiritual terhadap keputusan investasi - Perbanas Institutional Repository

1 2 17