13
mengikuti suatu ritme atau pola tertentu. Investor akan berusaha menemukan polanya, ketika pola tersebut sudah
ditemukan maka bisa diprediksi arah harga selanjutnya.
2.2. Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Orientasi
Investasi
Hasil penelitian Durand et al 2008 menunjukkan bahwa ada hubungan tipe kepribadian dengan keputusan
investasi dan kinerja portofolio. Tipe kepribadian seorang investor dapat digunakan untuk memprediksi keputusan
investor dalam memilih orientasi investasi saham jangka panjang atau jangka pendek.
Durand el al 2008 menemukan bahwa neuroticsm memiliki hubungan yang positif dan signifikan secara statistik
dalam pengambilan risiko dan aktifitas trading. Sejalan dengan penelitian tersebut, Durn dan Huberman 2002
menghasilkan penelitian yang menunjukan bahwa investor yang lebih cemas cenderung sering melakukan transaksi jual
beli saham lebih banyak. Trading mungkin dianggap sebagai sarana untuk mengurangi perasaan cemas. Dengan demikian
investor akan cenderung untuk melakukan trading atau melkukan investasi yang jangka pendek, sehingga hipotesis
pertama sebagai berikut : H1 : Individu dengan tipe kepribadian neuroticism
berorentasi investasi jangka pendek
14
Menurut Costa dan McRae 1992 pribadi extraversion adalah pribadi yang memiliki semangat yang tinggi, optimis
dan berani menghadapi ketidakpastian. Individu ini cenderung lebih berani menghadapi fluktuasi harga saham. Hasil
Penelitian Williams
1992 menunjukkan
bahwa tipe
kepribadian extraversion terlalu percaya diri dalam melakukan trading. Investor dengan tipe kepribadian ini sangat cocok
menjadi trader karena aktif dalam bertransaksi saham, sedingga dapat dikatakan bahwa individu extraversion ini
lebih cenderung memilih orientasi investasi jangka pendek. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis kedua sebagai
berikut : H2 : Individu dengan tipe kepribadian extraversion
berorentasi investasi jangka pendek Menurut Moghaddam 2009 pribadi openness to
experience menunjukkan seseorang yang kreatif, inovatif dan imajinatif dan berani berspekulasi. Sifatnya yang berani
berspekulasi Lin, 2011 cenderung untuk berani menghadapi fluktuasi harga saham. Fluktuasi harga saham ini terjadi
pada investasi saham jangka pendek. Hasil penelitian Akhtar et al 2012 menyatakan bahwa individu openness to
experience memiliki hubungan yang positif dengan niat investasi saham jangka pendek. Sehingga hipotesis ketiga
sebagai berikut: H3 : Individu dengan tipe kepribadian openness to
experience berorentasi investasi jangka pendek
15
Costa dan
McRae 1992
menggambarkan tipe
kepribadian agreeableness memiliki sifat yang suka bekerja sama dan patuh, sehingga dalam mengambil keputusan
investasi, investor dengan tipe kepribadian ini cenderung mengikuti saran dari rekan sesama investor dan kelompoknya
atau mengikuti tren saham yang sedang terjadi Lin, 2011. Investor yang suka mengikuti tren, biasanya melakukan
trading harian atau investasi jangka pendek, maka hipotesis keempat sebagai berikut:
H4 : Individu dengan tipe kepribadian agreeableness berorentasi investasi jangka pendek
Menurut Goldberg 1999 Conscientiousness memiliki karakteristik sebagai orang yang sangat hati-hati, penuh
kesadaran, berpikir ulang sebelum bertindak, cermat, berpikir sistematis, perencanaan dan perhitungan matang dan teliti.
Sifatnya yang sangat hati-hati dan perhitungan matang bagi investor
dengan tipe
kepribadian Conscientiousness
membuatnya lebih sering menganalisis laporan keuangan dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk menilai
kinerja emiten
sebelum mengambil
keputusan untuk
berinvestasi saham. Menurut Lin 2011 tipe kepribadian ini sangat percaya akan kemampuan dirinya sendiri dalam
memperhitungkan untung rugi berinvestasi saham. Tipe kepribadian ini cenderung mencari investasi yang aman,
sehingga lebih memilih orientasi investasi jangka panjang.
16
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis kelima sebagai berikut:
H5 : Individu dengan tipe kepribadian conscientiousness berorentasi investasi jangka panjang
2.2.2 Pengaruh Risk Tolerance terhadap Orientasi