Pengujian Sensor Dinding Pengujian Kompas Digital HMC5983L

40 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dari sistem yang telah dirancang serta untuk mengetahui kinerja dari masing – masing algoritma yang diterapkan melalui sistem.

4.1. Pengujian Sensor Dinding

Photodiode dan LED Pengujian sensor dinding dilakukan dengan cara memberikan sebuah objek halangan berwarna dasar putih pada sensor dinding. Dengan memvariasikan jarak antara sensor dinding dengan objek, maka akan didapatkan grafik perubahan nilai ADC keluaran sensor dinding terhadap jarak objek. Gambar 4.1. Grafik Perubahan Nilai Keluaran Sensor Dinding Pada Gambar 4.1 menunjukan sebuah grafik perubahan antara nilai keluaran sensor dinding terhadap jarak objek. Terlihat bahwa nilai keluaran ADC dari sensor dinding pada jarak antara 0 – 6 cm dari objek mengalami perubahan nilai yang kecil dari 1001 menjadi 978. Sedangkan pada jarak 6 – 20 cm dari objek, nilai keluaran ADC dari sensor dinding mengalami perubahan nilai yang besar dari 978 sampai 145. Dengan demikian sensor bekerja dengan sangat efektif pada 200 400 600 800 1000 1200 10 20 30 40 50 60 N il a i A D C S e n s o r Jarak Objek cm Grafik Perubahan Nilai Keluaran Sensor Dinding 41 jarak 6 – 20 cm dari objek karena perubahan nilai ADC-nya besar sehingga perhitungan nilai error pada motor dapat lebih mudah untuk ditentukan. Pada penerapannya, robot hanya memiliki sedikit ruang terbuka di dalam tiap – tiap sel pada peta labirin. Jarak antara sensor dinding dengan dinding labirin sangatlah dekat yaitu berada pada jarak antara 0 – 4 cm. Berdasarkan garfik di atas, sensor dinding pada robot akan memiliki perubahan nilai ADC yang kecil sehingga koreksi nilai error pada motor menjadi tidak sensitif dan menyebabkan rentang gerak robot ke samping menjadi bertambah besar sejauh 2 cm dari garis perpotongan titik tengah pada tiap – tiap sel di dalam peta labirin.

4.2. Pengujian Kompas Digital HMC5983L

Pengujian HMC5983L dilakukan dengan cara diputar sejauh 360° secara perlahan pada bidang datar. Dengan demikian akan didapatkan nilai digital dari masing – masing sumbu X dan Y pada tiap satuan derajat yang diukur. Tiap titik koordinat yang dihasilkan dari sumbu X dan Y akan dipetakan dan ditarik garis antar titik sehingga membentuk garis melingkar. Selain itu, kompas digital akan diukur berdasarkan busur derajat untuk setiap perubahan 10° sehingga dapat diketahui apakah kompas digital yang dipakai memiliki keakuratan yang tepat. Gambar 4.2. Grafik Hasil Keluaran Sensor Magnet HMC5983L -100 -80 -60 -40 -20 20 40 60 80 100 120 -150 -100 -50 50 100 150 S u m b u X Sumbu Y Grafik Hasil Keluaran Sensor Magnet HMC5983L 42 Pada gambar 4.2 menunjukkan gambar sebuah grafik hasil keluaran sensor magnet HMC5983L. Pada grafik di atas, nilai dari masing – masing sumbu X dan Y yang dihasilkan oleh sensor magnet mengalami perubahan skala yang berbeda – berbeda pada tiap satuan derajat yang diukur. Perubahan skala yang berbeda – beda tersebut bisa disebabkan oleh noise pada sensor magnet HMC5983L dimana dipengaruhi oleh medan magnet yang ada disekitar sensor. Oleh karena itu, penempatan sensor magnet HMC5983L harus benar – benar jauh dari gangguan medan magnet dan area uji coba robot harus benar – benar bebas dari gangguan medan magnet. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Arah pada Kompas Digital ⁰ ⁰ ⁰ ⁰ 190 ⁰ 179,4⁰ 10,6⁰ 0,2 ⁰ 10 ⁰ 9,5 ⁰ 0,5 ⁰ 0,5 ⁰ 200 ⁰ 189,1⁰ 10,9⁰ 0,3 ⁰ 20 ⁰ 17,6 ⁰ 2,4 ⁰ 1,9 ⁰ 210 ⁰ 199,1⁰ 10,9⁰ 0,0 ⁰ 30 ⁰ 25,1 ⁰ 4,9 ⁰ 2,5 ⁰ 220 ⁰ 208,2⁰ 11,8⁰ 0,9 ⁰ 40 ⁰ 33,6 ⁰ 6,4 ⁰ 1,5 ⁰ 230 ⁰ 216,3⁰ 13,7⁰ 1,9 ⁰ 50 ⁰ 40,7 ⁰ 9,3 ⁰ 2,9 ⁰ 240 ⁰ 227,5⁰ 12,5⁰ -1,2 ⁰ 60 ⁰ 49,0 ⁰ 11,0⁰ 1,7 ⁰ 250 ⁰ 238,7⁰ 11,3⁰ -1,2 ⁰ 70 ⁰ 57,5 ⁰ 12,5⁰ 1,5 ⁰ 260 ⁰ 248,3⁰ 11,7⁰ 0,4 ⁰ 80 ⁰ 67,3 ⁰ 12,7⁰ 0,2 ⁰ 270 ⁰ 259,6⁰ 10,4⁰ -1,3 ⁰ 90 ⁰ 75,3 ⁰ 14,7⁰ 2,0 ⁰ 280 ⁰ 271,2⁰ 8,8 ⁰ -1,6 ⁰ 100 ⁰ 85,9 ⁰ 14,1⁰ -0,6 ⁰ 290 ⁰ 283,9⁰ 6,1 ⁰ -2,7 ⁰ 110 ⁰ 96,0 ⁰ 14,0⁰ -0,1 ⁰ 300 ⁰ 297,1⁰ 2,9 ⁰ -3,2 ⁰ 120 ⁰ 105,1⁰ 14,9⁰ 0,9 ⁰ 310 ⁰ 307,6⁰ 2,4 ⁰ -0,5 ⁰ 130 ⁰ 118,7⁰ 11,3⁰ -3,6 ⁰ 320 ⁰ 320,2⁰ -0,2⁰ -2,6 ⁰ 140 ⁰ 127,6⁰ 12,4⁰ 1,1 ⁰ 330 ⁰ 331,3⁰ -1,3⁰ -1,1 ⁰ 150 ⁰ 139,0⁰ 11,0⁰ -1,4 ⁰ 340 ⁰ 340,8⁰ -0,8⁰ 0,5 ⁰ 160 ⁰ 150,6⁰ 9,4 ⁰ -1,6 ⁰ 350 ⁰ 351,5⁰ -1,5⁰ -0,7 ⁰ 170 ⁰ 158,9⁰ 11,1⁰ 1,7 ⁰ 360 ⁰ 360 ⁰ ⁰ 1,5 ⁰ Selisih dua sudut yang berbeda 10 ⁰ Selisih Busur Derajat Kompas Digital Selisih Busur Derajat Kompas Digital Selisih dua sudut yang berbeda 10 ⁰ Nilai Maksimal Rata - rata 0,0 ⁰ 8,4 ⁰ Selisih sudut Selisih dua sudut yang berbeda 10 ⁰ -1,5 ⁰ +14,9⁰ -3,6 ⁰ +2,9⁰ Pada Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian arah pada kompas digital berdasarkan referensi dari busur derajat. Menurut hasil pengujian di atas, kompas digital HMC5983L yang digunakan memiliki nilai ralat maksimal dari sudut sebenarnya sebesar -1,5 ⁰ +14,9⁰ dengan error maksimal antara dua buah sudut 43 yang berbeda 10° sebesar -3,6 ⁰ +2,9⁰. Melihat nilai ralat maksimal dan error maksimal yang begitu besar, kompas digital ini sebenarnya tidak cocok digunakan sebagai penentu arah pada robot micromouse karena sewaktu – waktu dapat mengacaukan sistem navigasi pada robot.

4.3. Pengujian

Dokumen yang terkait

Robot Maze Solving Menggunakan Algoritma Flood Fill - Maze Solving Robot Using Flood Fill Algorithm.

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse T1 612009009 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse T1 612009009 BAB II

1 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse T1 612009009 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simulasi Routing untuk Pencarian Jalur Terpendek pada Trafik Jaringan Seluler Menggunakan Algoritma Dijkstra

0 0 1

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Algoritma Pencarian Titik Api (Pointing) Mengunakan Kamera pada Robot Pemadam Api T1 BAB IV

0 0 12

Perancangan Simulasi Jalur Pada Robot Line Follower Menggunakan Algoritma Flood Fill

0 2 10

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

0 3 6