3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45 dan 93,55 terhadap total laba
rugi konsolidasi sebelum PPh. 4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD
71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093. 5. Penerimaan negara dari pasal 29 kini atas laba operasional tahun 2013
sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-
756MBU2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta. 6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan
kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP.
Strategi usaha 2013, yaitu: 1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan
mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing. 3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost effective
. 5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai
dan paradigma baru. Rencana Jangka Panjang RJP PT Perkebunan Nusantara III Persero
tahun 2010-2014 sebelum RUPS disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No:KEP-102MBU2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan, misalnya pada laporan posisi keuangan.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN
PENGAWASAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PERSERO MEDAN
A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran
1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen dalam
melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Nilai suatu anggaran tergantung pada perencanaan dan pengendalian anggaran,
apabila terjadi penyimpangan atas pelaksanaan anggaran dikarenakan terlalu tinggi dalam penetapannya, maka diperlukan cara untuk mengendalikannya
yaitu dengan cara meninjau kembali hasil penetapan anggaran sebelumnya sehingga pada saat pelaksanaan dapat terwujud dengan baik serta dijadikan
sebagai masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan perencanaan dan pengendalian anggaran tersebut sehingga pada periode yang akan datang dapat
dijadikan sebagai perbaikan yang positif. Anggaran juga merupakan alat bantu bagi perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba
dengan memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen sehingga perusahaan memperoleh penghasilan yang optimal.
Anggaran atau
lebih sering disebut sebagai “budget” mempunyai definisi yang beragam , namun apabila dicermat
Universitas Sumatera Utara
dicermati lebih teliti masing-masing definisi tersebut mempunyai definisi yang sama.
Menurut Prawironegoro dan Purwanto 2010 : 1, “anggaran
merupakan rencana kerja yang dituangkan dalam angka–angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan, penganggaran merupakan
proses penyusunan anggaran, yang dimulai dari pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan
keuangan tiap–tiap divisi, penyusunan secara menyeluruh, dan pengajuan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Dengan demikian,
penganggaran mempunyai makna lebih luas daripada anggaran karena mencakup anggaran itu sendiri.”
Dari pendapat para ahli dapat diketahui bahwa anggaran merupakan suatu rencana manajeman mengenai perolehan dan penggunaan sumber-
sumber daya perusahaan yang dinyatakan secara formal dan terperinci dalam bentuk kuantitatif pada suatu periode tertentu. Dalam anggaran juga terdapat
tindakan antisipasi untuk menyesuaikan keadaan di masa yang akan datang dengan rencana yang telah ditetapkan, karena itu anggaran juga dipakai
sebagai alat koodrinasi dan impelmentasi rencana awal dengan aktivitas yang sedang berlangsung.
2. Penyusunan Anggaran
Universitas Sumatera Utara
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu
tertentu. Proses penyusunan anggaran seperti : 1. Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran
yang disetujui manajer puncak. 2. Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing
manajer pusat pertanggung jawaban. 3. Negosisasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan.
4. Slack, yaitu perbedaan karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikan biaya.
5. Review dan persetujuan oleh CEODewan Direktur. 6. Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus.
Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu dengan keadaan yang sebenarnya. Seringkali keadaan yang digunakan
sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Karena menyusun anggaran
melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja Human Relation yang dapat
menghambat proses pelaksanaan anggaran. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuatan kebijakan Decision Maker
terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap dan tidak cukup. Anggaran yang disusun barulah merupakan rancangan anggaran.
Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang sah sebelum diselesaikan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, mungkin masih
bisa diadakannya pembahasan-pembahasan diantara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan
anggaran tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut akan dijadikannya sebagian pedoman
kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.
B. Jenis-jenis Anggaran