Penelitian Terdahulu T1 232011136 Full text

7 OPSI 1 Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai pakai a. Suatu uraian dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen Paragraf 129 d b. Gambaran pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama Paragraf 129 d c. Periode proyeksi arus kas dan penjelasannya Paragraf 129 d d. Tingkat pertumbuhan yang digunakan Paragraf 129 d e. Tingkat diskonto untuk proyeksi arus kas Paragraf 129 d OPSI 2 Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual a. Metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya penjualan Paragraf 129 e b. Penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen Paragraf 129 e c. Penjelasan dari pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama Paragraf 129 e OPSI 3 Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual yang ditentukan dengan menggunakan proyeksi arus kas terdiskonto a. Penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen Paragraf 129 e b. Penjelasan dari pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama Paragraf 129 e c. Periode arus kas yang diproyeksikan manajemen Paragraf 129 e d. Tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas Paragraf 129 e e. Tingkat diskonto untuk proyeksi arus kas Paragraf 129 e Sumber: PSAK 48 Revisi 2009.

2.3 Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang juga membahas mengenai penurunan nilai, di antaranya : 8 Tabel 2. Beberapa Penelitian Terdahulu No. Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Schultze 2005 The Information Content of Goodwill – Impairments Under FAS 142: Implications for External Analysis and Internal Control Goodwill, Penurunan Nilai, Pengendalian Internal, Pengukuran Kinerja FAS 142 menyatakan bahwa goodwill adalah non-wasting asset . Tetapi,goodwill merupakan konsekuensi dari kelebihan pengembalian di masa depan yang didapat dari keunggulan kompetitif yang terkadang bersifat permanen, sehingga menurut peneliti, goodwill adalah wasting asset . Untuk wasting asset , amortisasi dan penurunan nilai memiliki implikasi yang berbeda, sehingga umumnya dipisahkan. Menurut FAS 142, baik komponen maupun perubahan nilai dari amortisasi dan penurunan nilai ditunjukkan secara terpisah. Menurut peneliti, hasil dari kerugian penurunan nilai tidak dapat diinterpretasikan sebagai beban dan harus dieliminasi. Sementara FAS 142 menghendaki perusahaan mengukur kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai wajar dan mengidentifikasi aset dengan menghilangkan kapitalisasi mereka yang membuat penyesatan akuntansi dan sebagai konsekuensi dari implementasi penggunaan akuntansi nilai wajar penuh yang setengah hati. 9 No. Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 2. Carlin, Finch, dan Ford 2007 Goodwill Impairment – An Assessment of Disclosure Quality and Compliance Levels by Large Listed Australian Firms Goodwill, Akuntansi Penurunan Nilai, Tingkat Kepatuhan, Kualitas Pengungkapan Tingkat ketidakpatuhan terhadap peraturan AASB 136 secara mengejutkan tinggi, dan kasus di mana tipe pengungkapan yang sangat spesifik didiskusikan dalam suatu standar yang sebenarnya diproduksi dengan luar biasa mencolok. 3. Aryanto 2011 Kajian Penerapan PSAK 48 revisi 2009: Penurunan Nilai Aset di Perusahaan Migas Unit Penghasil Kas, Penurunan Nilai Penentuan Unit Penghasil Kas perlu memperhatikan faktor agregasi unit yang menggunakan infrastruktur yang sama dalam menghasilkan kas. Jika penentuan Unit Penghasil Kas terlalu kecil, maka selain berdampak pada kurang efisien dan efektif untuk tujuan perhitungan uji penurunan nilai, dampak lainnya adalah risiko pengakuan penurunan nilai menjadi semakin tinggi. 4. Gordon dan Hsu 2012 Long – Lived Asset Impairments and Future Performance under US GAAP and IFRS Penurunan Nilai Aset Tetap, Kinerja Masa Depan Berdasarkan GAAP, Kinerja Masa Depan Berdasarkan IFRS Penurunan nilai berpengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dan laba masa depan, tetapi hubungannya tergantung dari tipe aset yang diturunkan nilainya dan standar yang digunakan. Berdasarkan IFRS, total penurunan nilai secara konsisten berhubungan dengan arus kas masa depan dan laba masa depan, tetapi tidak untuk GAAP. Penurunan nilai aset berwujud dan goodwill 10 No. Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian seringkali berpengaruh terhadap kinerja ke depan perusahaan yang berpedoman pada IFRS. Penurunan nilai aset menggunakan GAAP memberikan informasi yang lebih sedikit daripada menggunakan IFRS, penggunaan standar yang berbeda menghasilkan kegunaan yang berbeda untuk pengguna laporan keuangan. Sumber: Dari Berbagai Jurnal. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non- keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2012. Metode pemilihan sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria perusahaan non-keuangan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit audited tahun 2012, perusahaan non-keuangan tersebut memiliki jenis goodwill positif yang bernilai lebih dari 0, dan perusahaan non-keuangan tersebut mengungkapkan nilai goodwill positif yang dimiliki dalam laporan keuangannya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui www.idx.co.id. Data penelitian ini berupa laporan keuangan audited perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2012. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi. Dalam penelitian ini, fenomena yang diamati adalah penurunan nilai dari goodwill 11 yang merupakan aktiva tak berwujud yang dimiliki perusahaan non-keuangan dan tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2012 dalam mengungkapkan penurunan nilai goodwill yang dikuasainya sesuai PSAK 48 revisi 2009. Setelah data diperoleh dari www.idx.co.id, peneliti melakukan seleksi perusahaan non-keuangan yang mengungkapkan nilai goodwill dalam laporan keuangannya. Dari seleksi tersebut akan diperoleh sampel yang diperlukan peneliti untuk menjawab persoalan penelitian. Selanjutnya dilakukan pengidentifikasian kriteria pengungkapan penurunan nilai yang disyaratkan oleh PSAK 48 revisi 2009. Peneliti akan membandingkan kriteria tersebut dengan pengungkapan penurunan nilai goodwill yang dilakukan oleh perusahaan sampel dalam catatan atas laporan keuangannya. Setelah pembandingan tersebut selesai dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan pada bab pertama. ANALISIS DAN BAHASAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran dari sampel penelitian, pembandingan pengungkapan yang telah dilakukan oleh masing-masing perusahaan sampel dengan kriteria pengungkapan penurunan nilai goodwill dalam PSAK 48 revisi 2009, dan pembahasan mengenai hasil dari penelitian tersebut.

4.1 Gambaran Sampel Penelitian