Era Digital dan Fotografi Digital

5. Sudut pengambilan gambar angle photo, merupakan teknik pengambilan gambar dengan mencermati bagian subjek yang tepat atas, bawah, kiri, kanan, belakang sehingga dapat terkesan menarik dari wujud aslinya. Soelarko,1985:48-49

II.6.2. Era Digital dan Fotografi Digital

II.6.a Era Digital Saat ini kita tengah memasuki sebuah masa dimana segala sesuatu sudah bernuansa digital. Kata digital sudah tidak asing lagi bagi kita, misalnya kamera digital, jam digital, audio source digital, komputer, dll. Jika dulu kita pergi berlibur, ingin mengabadikan moment liburan kita dengan berfoto, kita harus menyiapkan kamera dan roll film. Setelah berfoto, kita masih harus membawanya ke tempat pencetakan, baru bisa menikmati gambar moment liburan kita. Jika semua proses berjalan lancar, kita akan memiliki sebuah dokumen tentang liburan kita berupa foto. Namun akan terasa menyebalkan, ketika moment yang berusaha kita abadikan dalam foto tersebut tidak sesuai dengan harapan kita. Misalnya gambar kabur, film terbakar karena pencahayaan yang terlalu terang, dan mungkin banyak biaya yang kita keluarkan namun, hasil yang didapat tidak sebanding dengan usaha kita merugikan. Hal itu dapat terjadi jika kita memakai kamera konvensional. Dengan berkembangnya teknologi, muncul kamera digital yang lebih praktis. Kita tidak perlu memiliki keahlian memotret, namun hasil yang didapat lebih memuaskan. Tidak perlu membeli roll film, dan tidak perlu mencetaknya di tempat2 pencetakan foto. Begitu selesai memotret, foto dapat langsung kita lihat hasilnya. Jika kita ingin mencetaknya, cukup menghubungkan ke PC dan mencetaknya dengan printer. Jika ingin lebih bagus hasilnya, misalnya Universitas Sumatera Utara pencahayaan terlalu terang, kita bisa mengedit photo tersebut dengan program digital editing seperti Photoshop melalui PC. Itulah salah satu keunggulan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi konvensional, lebih praktis dan revolusioner http:encyblogedia.wordpress.com20071117era-digital-filsafat- digital. II.6.b Fotografi Digital Fotografi digital, sebagai lawan dari fotografi film, adalah proses fotografi yang menggunakan media perekaman digital. Fotografi digital, berbeda dengan fotografi film yang menggunakan media film sebagai media penerima gambar, menggunakan sensor elektronik untuk merekam gambar, lalu selanjutnya diolah untuk disimpan dalam data biner. Hal ini memotong banyak alur pengolahan gambar, sebelum dicetak menjadi gambar akhir, dan memungkinkan penggunanya untuk melihat dan menghapus foto langsung melalui kamera sehingga kesalahan bisa disadari lebih awal. Tidak ada yang lebih baik antara kamera digital dan film, karena pada awalnya karakteristik keduanya berbeda. Beberapa fotografer memilih menggunakan kamera digital karena kepraktisan dan keluwesannya. Sementara beberapa yang lain memilih tetap menggunakan kamera film atas pertimbangan kualitas. Namun batas ini semakin kabur seiring perbaikan kualitas yang dialami sensor digital, di lain sisi perkembangan ini menyebabkan terlalu banyak fasilitas yang ditambahkan kepada kamera digital sehingga sisi kepraktisannya tidak jauh berbeda dengan kamera film. Perkembangan teknologi menyebabkan kamera Universitas Sumatera Utara digital diimplementasi ke banyak peralatan lain, misalnya telepon seluler http:id.wikipedia.orgwikiFotografi_digital.