FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM SYARIAH (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014 - 2015)

(1)

Tahun 2014 - 2015)

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK

(Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In

2014-2015)

Oleh :

TOTOK SUNARKO 20130420157

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

Tahun 2014 - 2015)

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK

(Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In

2014-2015)

Oleh :

TOTOK SUNARKO 20130420157

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii

Tahun 2014 - 2015)

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK

(Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In

2014-2015) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

TOTOK SUNARKO 20130420157

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(4)

iii

BID-ASK SPREAD SAHAM SYARIAH

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014 - 2015)

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK

(Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In

2014-2015)

Diajukan oleh

TOTOK SUNARKO 20130420157

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Erni Suryandari Fathmaningrum, S.E., M.Si. Tanggal, 28 September 2016 NIK : 19700322 19940914 3 040


(5)

iv

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014 - 2015)

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK

(Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In

2014-2015) Diajukan oleh TOTOK SUNARKO

20130420157

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan

Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 16 Desember 2016 Yang terdiri dari

Evi Rahmawati, M.Acc., Ph.D., Ak., CA Ketua Tim Penguji

Wahyu Manuhara Putra, S.E., M.Si. Erni Suryandari F, S.E., M.Si.

Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. NIK. 19660604199202 143 016


(6)

v

Nama : Totok Sunarko

Nomor mahasiswa : 20130420157

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR

YANG BERPENGARUH TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM

SYARIAH (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014 - 2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 22 Desember 2016


(7)

vi

melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

(QS. Ali Imraan : 18)

Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al Mujadalah : 11)

“Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai”. (Schopenhauer)

“Aku berfikir maka aku ada”. (Rene Descaster) “Urip Iku Urup”

“Ojo Adigang, Adigung, Adiguno”

“Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka” (Sunan Kalijogo)

“Urip iku sak dermo mampir ngombe, yen ora biso yo ojo dipekso, dioyak sansaya adoh, digelani ora bali, dipikir dadi kentir. Kabeh mau wes ono Sing Ngatur”. (Kyai Lurah Semar Badranaya)

“Seneng mesti susah, susah mesti seneng, ojo seneng nek nduwe, ojo susah nek ora nduwe, susah jebule seneng, seneng jebule susah, sugih durung karuan seneng, ora nduwe durung karuan susah, susah seneng ora biso disawang, bisane mung dirasakake dhewe”. (Petruk)


(8)

vii

Dengan penuh rasa syukur dan suka cita, aku persembahkan untuk orang-orang yang tak ada hentinya mendoakanku dan mendukungku dalam membuat penulisan ini.

 Sujud syukur kusembahkan kepada Allah SWT, atas kemudahan yang telah Engkau berikan kepada saya, sehingga saya bisa mencapai titik ini.

 Untuk kedua orang tuaku “bapak Diono dan ibu Katini”, terima kasih atas doa yang tiada hentinya dipanjatkan untuk anak-anaknya, dukungan untuk tetap selalu semangat menghadapi segala kesulitan, nasehat untuk menjadikan kepribadian yang lebih baik, motivasi untuk selalu menggapai cita-cita, serta kasih sayang yang luar biasa, dan sabar dalam menghadapi kepribadian anaknya. Jasa seorang ayah dan ibu tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Semoga pengabdian, prestasi, serta kesuksesan akan membuat kalian bangga.

 Terima kasih buat kakakku tercinta Arif Fidiatmoko serta kakak iparku Lailatul Luvita yang selalu menyamangati, memberi dukungan, menghibur ketika saya merasa jenuh hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

 Mama Erni Suryandari Fathmaningrum, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing juga sudah menjadi mama saya selama tinggal di jogja. Terima kasih atas waktu dan bimbingannya, tak henti-hentinya beliau selalu menyemangati dan mengingatkan saya dalam mengerjakan skripsi ini.

 Untuk Almamater, yang telah membekali dan membesarkan dengan berbagai ilmu serta memberikan pengalaman-pengalamannya.

 Terima kasih untuk seluruh dosen pengajar prodi akuntansi, terima kasih atas semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang kalian berikan kepada saya.


(9)

viii selalu, dan cepat nikah ya.... Aminnn....

 Terima kasih untuk adek-adekku Satrio, Maurizka, sama Alexandra yang selalu menghibur dan selalu membuat saya tertawa dikala saya merasa jenuh dan mulai pusing mengerjakan skripsi.

 Terima kasih untuk Andre Yahya dan keluarga, yang telah menganggap saya sebagai bagian dari keluarga, sehingga membuat saya tidak canggung lagi untuk tinggal bersama mereka. Terima kasih juga telah memberikan dukungan untuk cepat selesai mengerjakan skripsi ini. Untuk Andre semoga kita bisa lulus bareng, kita sudah melewati semua ini bersama-sama sejak awal. Oh iya satu yang lupa terima kasih buat makan di Duta Minangnya, hampir setiap hari saya diajak makan disana, sekali lagi terima kasih.

 Terima kasih sahabat-sahabatku, Alfareshi, Dikola, Yoga, Gista, Zainur, Alif, Dicky, Rizal, Yogi, Egha, Nindy, Atqatia, Vicky, Alfina, Tata, dan buat semuanya yang namanya enggak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungannya, semangatnya dan motivasinya selama saya mengerjakan skripsi.

 Terima kasih untuk teman-teman seperjuangan skripsi bimbingan bunda Erni, bersama-sama kita jalani dan lewati proses skripsi ini, semoga hubungan ini tetap terjaga sampai nanti.

 Terima kasih untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2013 sebagai teman seperjuangan selama masa kuliah.


(10)

ix

volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham terhadap bid-ask spread saham syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2014-2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Indonesia, disajikan dalam rupiah, serta memiliki kelengkapan data selama periode penelitian sehingga diperoleh total sampel 185 perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel harga saham, earnings per share dan return saham secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel volume perdagangan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Sedangkan variabel likuiditas dan leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah.

Kata Kunci : Bid-Ask Spread, Harga Saham, Volume Perdagangan, Likuiditas, Leverage, Earnings Per Share, dan Return Saham


(11)

x

volume, liquidity, leverage, earnings per share and return the stock to the bid-ask spread Islamic stock. The population of this study is a company that register in the years 2014 to 2015 list of islamic securities. The technique of sampling in this study is using purposive sampling method which criteria that list in Indonesia stock exchange company, presenting in rupiah, and also have a complete data during study period until it gets 185 total sample of companies that list in Islamic securities. The method of analysis data is using multiple linear regression. The result of the study are showing that the stock price, trading volume, liquidity, leverage, earnings per share and stock returns simultaneously significant effect on the bid-ask spread of Islamic stocks. Variable stock price, earnings per share and return stock partially significant negative affect on the bid-ask spread of Islamic stocks. Trading the volume variable which partially significant positive effect on the bid-ask spread of Islamic stocks. While the variable of partial liquidity and leverage do not affect the bid-ask spread of Islamic stocks.

Keywords : Bid-Ask Spread, Stock Price, Trading Volume, Liquidity, Leverage, Earnings per share, and return stocks.


(12)

xi

dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BID-ASK SPREADSAHAM SYARIAH”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi organisasi dalam penggunaan taktik mempengaruhi dalam pengambilan keputusan organisasional dan memberikan ide pengembangan bagi peneliti selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, MA., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, SE., M.Si., Ak selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Ibu Erni Suryandari Fathmaningrum, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan selama proses penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungan selama menempuh studi dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakakku Arif Fidiatmoko yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama menempuh studi dan menyelesaikan skripsi.


(13)

xii

Sebagai kata akhir, penulis menyadari bahwa manusia tidak luput dari kesalahan dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan pengembangan penelitian sangat diperlukan untuk perbaikan dan kedalaman karya tulis dimasa yang akan datang dengan topik ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 22 November 2016


(14)

xiii

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 20

C. Hipotesis ... 22

D. Model Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Obyek/Subyek Penelitian ... 32

B. Jenis Data ... 32


(15)

xiv

G. Uji Hipotesis dan Analisa Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian ... 41

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 42

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 48

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 53

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 59

A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60

C. Keterbatasan Penelitian ... 60 DAFTAR PUSTAKA

TURNITIN LAMPIRAN


(16)

xv

Tabel 4. 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 43

Tabel 4. 3. Hasil Uji Normalitas Data ... 45

Tabel 4. 4. Hasil Uji Multikolinieritas ... 46

Tabel 4. 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47

Tabel 4. 6. Hasil Uji Autokorelasi ... 47

Tabel 4. 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 48

Tabel 4. 8. Hasil Uji Signifikansi Simultan ... 49

Tabel 4. 9. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual ... 50


(17)

(18)

xvii Lampiran 2. Data Sampel Perusahaan

Lampiran 3. Perhitungan dan Data Perusahaan

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Deskriptif, Hasil Uji Asumsi Klasik, dan Hasil Uji Hipotesis


(19)

(20)

(21)

(22)

volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham terhadap bid-ask spread saham syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2014-2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Indonesia, disajikan dalam rupiah, serta memiliki kelengkapan data selama periode penelitian sehingga diperoleh total sampel 185 perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel harga saham, earnings per share dan return saham secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel volume perdagangan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Sedangkan variabel likuiditas dan leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah.

Kata Kunci : Bid-Ask Spread, Harga Saham, Volume Perdagangan, Likuiditas, Leverage, Earnings Per Share, dan Return Saham


(23)

is using purposive sampling method which criteria that list in Indonesia stock exchange company, presenting in rupiah, and also have a complete data during study period until it gets 185 total sample of companies that list in Islamic securities. The method of analysis data is using multiple linear regression. The result of the study are showing that the stock price, trading volume, liquidity, leverage, earnings per share and stock returns simultaneously significant effect on the bid-ask spread of Islamic stocks. Variable stock price, earnings per share and return stock partially significant negative affect on the bid-ask spread of Islamic stocks. Trading the volume variable which partially significant positive effect on the bid-ask spread of Islamic stocks. While the variable of partial liquidity and leverage do not affect the bid-ask spread of Islamic stocks.

Keywords : Bid-Ask Spread, Stock Price, Trading Volume, Liquidity, Leverage, Earnings per share, and return stocks.


(24)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bias diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar modal memiliki peran sentral bagi perekonomian, bahkan maju tidaknya ekonomi suatu Negara dapat diukur dari maju tidaknya pasar modal di Negara tersebut (Napitupulu dan Syahyudan, 2013). Salah satu jenis pasar modal di Indonesia adalah pasar modal berbasis syariah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan syariah. Investasi syariah di pasar modal yang merupakan bagian dari industri keuangan syariah, mempunyai peranan yang cukup penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia (Perdana dan Kristanti, 2013).

Dalam ajaran agama Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan kita berinvestasi terhadap harta yang dimiliki, maka akan menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, bahwasanya Allah SWT dengan sangat tegas melarang aktivitas penimbunan harta (iktinaz) yang dimiliki. Berikut surat yang mengatur mengenai penimbunan dana serta anjuran untuk melakukan investasi :


(25)

Artinya : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka

(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih” (QS : At-taubah, 34).

Peraturan mengenai pasar modal syariah di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Adapun yang dimaksud sebagai efek-efek syariah menurut Fatwa DSN MUI No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal mencakup Saham Syariah, Reksadana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Dengan adanya pasar modal syariah umat islam dapat ikut serta dalam beriventasi di pasar modal dengan prinsip-prinsip dasar syariah. Pada tahun 2015 pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan non syariah. Hal itu dapat terlihat dari jumlah saham di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kategori saham syariah sebanyak 318 efek atau 61 % dari total saham (Dewi, 2016).

Dalam berinvestasi dengan tepat maka seorang investor saham perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga saham


(26)

agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Penilaian saham yang menyeluruh, bisa meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Pada umumnya investasi yang menghasilkan return yang tinggi berbanding lurus dengan risiko, artinya peluang risiko yang terjadi juga semakin besar. Pengetahuan tentang bid-ask spread merupakan cara untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi, karena hal ini dipandang sebagai salah satu komponen biaya dalam perdagangan saham.

Bid-ask spread biasanya dihubungkan dengan tingkat asimetri informasi yang terjadi, karena bid-ask spread dianggap dapat mencerminkan bagaimana kondisi asimetri informasi. Tinggi rendahnya suatu asimetri informasi antara agen dengan prinsipal dapat digambarkan dari seberapa besar selisih bid-ask spread yang terjadi (Tengko dkk., 2014). Investor yang ingin melakukan investasi terhadap suatu saham dari perusahaan, perlu melihat bagaimana selisih bid-ask spread pada saat itu, karena apabila selisih bid-ask spread

sedang dalam kondisi yang tinggi maka tingkat asimetri informasi nantinya juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya (Rahardjo, 2004).

Bid-ask spread sendiri merupakan selisih antara harga jual yang ditawarkan oleh pemilik saham dengan harga beli yang ditawarkan oleh pembeli saham (Paramita dan Yulianto, 2014). Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya selisih antara “Bid” dengan “Ask”. Faktor -faktor berikut dianggap sebagai determinan bid-ask spread, yakni harga saham, volume perdagangan saham, likuiditas, dan leverage (Paramita dan


(27)

Yulianto, 2014). Selain itu, penelitian lain dari Fitriyah (2012) yang menggunakan earnings per share dan penelitian dari Napitupulu dan Syahyudan (2013) yang menggunakan return saham sebagai variabel yang mempengaruhi bid-ask spread.

Harga saham yang dapat memberikan return yang tinggi lebih disukai oleh para investor, karena dealer tidak terlalu lama memegang saham tersebut. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan untuk kepemilikan saham juga akan ikut menurun, fenomena ini sejalan dengan menurunkan selisih

bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014). Penelitian yang dilakukan Purwanto (2003) dan Istanti (2009) menemukan bahwa harga saham tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mubarak (2002), Shobriati dkk. (2013) dan Nany (2003), menemukan bahwa harga saham berpengaruh negatif terhadap

bid-ask spread. Sedangkan penelitian Rahardjo (2004) dan Anggraini dkk. (2013) menyimpulkan kebalikan dari penelitian yang telah dilakukan di atas bahwa harga saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread.

Volume perdagangan saham yang tinggi membuktikan bahwa saham yang diperjualbelikan aktif di pasar modal. Kejadian ini sangat disukai oleh para dealer karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi dan mengurangi waktu penyimpanan yang cukup lama (Paramita dan Yulianto, 2014). Ambarwati (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara volume perdagangan dan bid-ask spread. Sedangkan


(28)

Paramita dan Yulianto (2014) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa volume perdagangan memiliki hubungan positif terhadap bid-ask spread.

Likuiditas suatu perusahaan yang cukup tinggi diasumsikan akan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka risiko perusahaan akan menurun sehingga akan menurunkan bid-ask spread saham. Hasil penelitian Rahardjo (2004) menyatakan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014).

Leverage terkait dengan risiko, bila tingkat leverage yang digunakan semakin tinggi maka risiko yang dihadapi investor juga akan tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka risikonya juga akan meningkat dan akan mengakibatkan bid-ask spread saham yang besar. Hasil penelitian milik Rahardjo (2004) menemukan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014).

Tingkat earning per share yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan menghasilkan laba dengan baik setiap tahunnya. Salah satu kecenderungan investor dalam memilih perusahaan yaitu dengan cara melihat earnings per share perusahaan tersebut, karena earnings per share dapat menggambarkan bagaimana profitabilitas suatu perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2012) menunjukan bahwa

earnings per share berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nany (2003) dan Perdana dan Kristanti (2013)


(29)

menemukan bahwa earnings per share tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Return saham digunakan sebagai salah satu alat pengukur risiko. Apabila semakin besar return saham yang di dapat dari suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dinilai memiliki risiko tinggi, sehingga dapat menyebabkan bid-ask spread yang semakin besar pula (Jogiyanto, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu dan Syahyudan (2013) dan Ambarwati (2008) yang menyatakan bahwa return saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread.

Atas dasar tidak konsistensinya hasil temuan beberapa penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian-penelitian kembali dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM SYARIAH”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Paramita dan Yulianto (2014).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya mencakup tiga perbedaan. Perbedaan pertama, penelitian ini menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dengan sampel perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Perbedaan kedua, periode tahun yang digunakan lebih baru dan periodenya berbeda dari sebelumnya (2010-2013) yaitu (2014-2015). Perbedaan ketiga, penelitian ini menambahkan dua variabel independen yaitu earnings per share dan return saham. Hal ini sesuai dengan saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitiannya.


(30)

B. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki batasan masalah yang diharapkan peneliti agar bisa terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Menggunakan variabel independen yang meliputi harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham. 2. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di

Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2014-2015. C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah harga saham berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah?

2. Apakah volume perdagangan berpengaruh terhadap bid-ask spread

saham syariah ?

3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah ? 4. Apakah leverage berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah ? 5. Apakah earnings per share berpengaruh terhadap bid-ask spread saham

syariah ?

6. Apakah return saham berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :


(31)

1. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh harga saham terhadap bid-ask spread saham syariah

2. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread saham syariah

3. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh likuiditas terhadap bid-ask spread saham syariah

4. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pegaruh leverage terhadap

bid-ask spread saham syariah

5. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh earnings per share terhadap bid-ask spread saham syariah

6. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh return saham terhadap bid-ask spread saham syariah

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi dan pasar modal, terutama berkaitan dengan bid-ask spread dan hubungannya dengan harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan, pertimbangan dan informasi dalam mengambil kebijakan dan keputusan pada saat terjadi selisih bid-ask spread tinggi dan rendah.


(32)

b. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan pada saat melakukan pembelian maupun penjualan saham.

c. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai bid-ask spread dan apa pengaruhnya terhadap saham di pasar saham.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau bahan rujukan penelitian selanjutnya pada pasar modal khususnya mengenai bid-ask spread, selain itu sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di bidang akuntansi khususnya pasar modal.


(33)

10 A. Landasan Teori

1. Agency Theory

Agency theory atau hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Jensen dan Meckling, 1976). Hubungan antara keduanya biasanya sukar untuk dikatakan baik, karena kedua belah pihak memiliki kepentingan masing-masing dan kepentingan mereka selalu bertentangan antar kedua belah pihak. Pertentangan dan saling tarik menarik dalam hal kepentingan antara prinsipal dengan agen dapat menimbulkan permasalahan yang di dalam

agency theory sering dikenal dengan asimmetric information.

Asimetri informasi adalah kondisi di mana salah satu pihak dari dari beberapa pihak yang memiliki informasi lebih banyak daripada pihak lain (Rahardjo, 2004). Asimetri informasi biasanya terjadi di antara dua kondisi ekstrim, yang pertama pada saat terjadi perbedaan informasi dengan skala kecil, maka perbedaan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kinerja manajemen. Kedua apabila terjadi perbedaan yang sangat signifikan, maka perbedaan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerja manajemen dan harga saham perusahaan (Rahardjo, 2004). Apabila terjadi sesuatu atau kegagalan dalam kinerja yang ada di dalam perusahaan, biasanya


(34)

perusahaan tidak akan dipublikasikan oleh manajer karena dianggap akan berpengaruh terhadap harga saham. Ketergantungan pihak eksternal atau pihak prinsipal atas angka-angka yang ada di laporan keuangan, dengan kecenderungan untuk mencari keuntungan sendiri merupakan keinginan besar dari manajer menyebabkan manajer untuk melakukan manipulasi kinerja terhadap pihak eksternal (Rahardjo, 2004).

2. Teori Sinyal

Prinsip dari signaling theory adalah bahwa setiap tindakan yang dilakukan memiliki kandungan informasi, adanya suatu kondisi dimana pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak dari pada para pemegang saham biasa disebut dengan asimetri informasi (Hernoyo, 2013).

Kondisi seperti ini akan mendorong para manajer dari perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan dan keuntungan yang bagus melakukan berbagai cara untuk menyadarkan para investor bahwa perusahaan tersebut seharusnya bernilai lebih tinggi dari penelitian manajer. Apa yang dilakukan oleh para manajer ini biasanya tidak dapat ditiru oleh para manajer dari perusahaan yang tidak mempunyai prospek pertumbuhan dan keuntungan yang bagus, karena pada umumnya manajer akan memberi tanda (signal) yang berbiaya cukup tinggi, sehingga hal ini menjadi penghalang bagi manajer perusahaan lain untuk menirunya. Perilaku para manajer dalam memberi sinyal terhadap para investor tersebut tentunya akan mengurangi asimetri informasi yang terjadi,


(35)

sehingga tindakan tersebut akan menurunkan bid-ask spread saham (Nany, 2003).

3. Pasar Modal

Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen-instrumen keuangan jangka panjang, instrumen-instrumen keuangan yang dimaksud dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang diterbitkan pemerintah maupun perusahaan swasta (Mubarak, 2002). Produk yang paling banyak diminati dan paling banyak diperdagangkan di bursa efek adalah saham biasa atau common stock. Para pelaku pasar modal hendaknya harus bisa memilah-milah informasi. Informasi yang dimaksud ialah informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal saat ini, informasi yang dipublikasi oleh perusahaan merupakan sesuatu yang dicari oleh pelaku pasar modal dalam upaya pengambilan keputusan.

Namun tidak semua informasi yang kuat itu acuan dalam pengambilan keputusan, bahkan sebagian besar informasi yang ada tidak menunjukkan bagaimana kondisi aktivitas pasar modal pada saat itu. Oleh karena itu para pelaku pasar modal harus secara tepat dalam memilih informasi yang layak yang nantinya digunakan oleh para pelaku untuk mengambil keputusan. Menurut Jogiyanto (2014) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan jenis informasi yang digunakan, yaitu :

a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)

Pasar efisien yang dikatakan dalam bentuk lemah apabila harga dari sekuritas yang telah dipublikasi tidak mencerminkan informasi


(36)

masa lalu atau informasi yang sudah terjadi. Nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Dengan demikian para investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk memperhitungkan dan mengambil keputusan.

b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)

Pasar efisien dalam bentuk setengah kuat apabila informasi mengenai harga-harga sekuritas secara penuh dapat mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk juga informasi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dimaksud merupakan informasi mengenai peraturan-peraturan pemerintah, isi dari laporan keuangan, dan informasi lainnya yang dianggap berpengaruh terhadap pasar saham.

c. Efsiensi pasar bentuk kuat (strong form)

Pasar efisien dalam bentuk kuat apabila harga-harga sekuritas yang ada secara penuh dapat mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang sifatnya privat. Tingkat efisiensi pasar dapat diukur dari seberapa besar rata-rata aktivitas volume perdagangan, perubahan harga saham dan perubahan indeks harga saham gabungan yang diakibatkan oleh suatu peristiwa.

4. Daftar Efek Syariah

Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK.


(37)

DES tersebut merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolanya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah (Bapepam-LK 2013).

DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:

a. DES Periodik

DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik pertama kali diterbitkan Bapepam-LK pada tahun 2007

b. DES Insidentil

DES Insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain yaitu:

1) Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.

2) Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan. Jenis Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam-LK meliputi:


(38)

1) Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.

2) Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah. 3) Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan oleh Emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.

4) Saham Reksa Dana Syariah.

5) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah

6) Efek Beragun Aset Syariah

7) Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:

a) Tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariat dan prinsip dalam Islam

b) Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut: Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45%, Total pendapatan bunga dan


(39)

pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.

8) Efek syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya, dan 9) Efek Syariah lainnya.

5. Bid-Ask Spread

Bid-Ask Spread merupakan selisih antara harga beli (bid price) dengan harga jual (ask price). Harga beli (bid price) adalah harga tertinggi yang diinginkan atau ditawarkan oleh dealer untuk membeli saham. Sedangkan harga jual (ask price) adalah harga terendah yang diinginkan oleh dealer

untuk menjual saham (Paramita dan Yulianto, 2014).

Menurut Rahardjo (2004) menyebutkan bahwa bid-ask spread saham perusahaan ditentukan oleh dealer. Dalam hal ini dealer sendiri bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli, dealer akan membantu investor untuk bertransaksi sesuai dengan permintaan. Pada umumnya para investor dalam menanamkan dana atau investasi terlihat kurang memperhatikan bid-ask spread, padahal perubahan bid-ask spread saham memberikan banyak informasi bagi investor tentang volume perdagangan, risiko saham, dan lain-lain (Rahardjo, 2004). Investor diharapkan perlu memperhatikan hal ini, karena tingkat bid-ask spread akan mencerminkan bagaimana asimetri informasi akan terjadi. Apakah informasi yang


(40)

dibagikan oleh manajer sudah menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan yang sesungguhnya atau tidak.

6. Harga Saham

Harga saham adalah harga yang ditetapkan dari suatu saham pada saat pasar saham sedang berlangsung dengan mempertimbangkan permintaan dan penawaran dari saham yang dimaksud (Jogiyanto, 2014). Saham sendiri diartikan sebagai bentuk kepemilikan suatu aset atau instrumen dari perusahaan yang biasanya sering disebut efek (Paramita dan Yulianto, 2014).

Harga saham yang senantiasa memberikan return yang tinggi mengidentifikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor, sehingga

dealer (perantara pedagang efek) tidak perlu memegang saham tersebut terlalu lama sehingga menurunkan biaya pemilikan saham yang berarti mempersempit bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014).

7. Volume Perdagangan

Volume perdagangan adalah jumlah saham yang beredar dari suatu perusahaan pada periode tertentu (Yuliastari, 2008). Biasanya volume perdagangan digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap informasi mengenai harga saham melalui perhitungan volume saham yang diperdagangkan di pasar saham (Paramita dan Yulianto, 2014).

Volume perdagangan saham yang besar menandakan bahwa saham tersebut aktif ditransaksikan, sehingga dealer tidak perlu menyimpan saham terlalu lama sehingga menurunkan biaya pemilikan saham tersebut


(41)

yang berdampak pada bid-ask spread yang lebih sempit (Paramita dan Yulianto, 2014).

8. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan dari sebuah perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban finansial jangka pendeknya (Rahardjo, 2004). Likuiditas sendiri dapat diukur dengan cara rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.

Likuiditas suatu perusahaan yang cukup tinggi diasumsikan akan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka risiko perusahaan akan menurun sehingga akan menurunkan bid-ask spread saham (Paramita dan Yulianto, 2014).

9. Leverage

Leverage adalah proporsi penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembiayaan investasi. Apabila suatu perusahaan tidak menggunakan sama sekali leverage maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut menggunakan 100% modalnya sendiri (Rahardjo, 2004).

Leverage terkait dengan risiko, bila tingkat leverage yang digunakan semakin tinggi maka risiko yang dihadapi investor juga akan tinggi. Oleh karena itu semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka risikonya juga akan meningkat dan akan mengakibatkan bid-ask spread saham yang besar (Paramita dan Yulianto, 2014).


(42)

10. Earnings Per Share

Earnings per share adalah laba per lembar saham dalam satu periode yang akan dibagikan kepada para pemilik saham (Perdana dan Kristanti, 2013). Besaran jumlah laba yang akan diperoleh akan berbeda-beda antar setiap pemilik saham. Hal ini bergantung kepada berapa banyak lembar saham dimiliki.

Earnings yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang baik artinya saham perusahaan tersebut nantinya akan memiliki prospek yang baik kedepannya, sehingga saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangakan, maka

dealer tidak lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan dan akan menurunkan bid-ask spread (Fitriyah, 2012).

11. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.

Return realisasi (realized return) merupakan return yang terjadi (Jogiyanto, 2014).

Semakin tinggi return yang di dapat atas suatu investasi, hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut aktif dalam perdagangan. Dealer

sebagai pihak penghubung akan menurunkan biaya karena tidak menahan saham dalam waktu yang cukup lama dan akan menurunkan bid-ask spread (Ambarwati, 2008).


(43)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014) menunjukkan bahwa variabel harga saham dan variabel leverage berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel volume perdagangan secara parsial berpengaruh positif terhadap bid-ask spread saham syariah. Sedangkan variabel likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuliantini dan Suarjaya (2015) menunjukkan bahwa variabel harga saham berpengaruh negatif dan signifikan tehadap bid-ask spread. Sedangkan variabel volume perdagangan dan

volatilitas return saham tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dkk. (2014) menunjukkan bahwa secara simultan harga saham, volume perdagangan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel harga saham berpengaruh signifikan terhadap

bid-ask spread, volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

bid-ask spread pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.

Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati (2008) menunjukkan bahwa variabel return saham, variabel volume perdagangan saham, dan variabel

varian return saham semuanya berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Variabel return saham dan variabel varian return saham mempunyai


(44)

pengaruh positif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Sedangkan variabel volume perdagangan saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread.

Penelitian yang dilakukan oleh Widhiawati dan Damayanthi (2015) menunjukkan bahwa variabel trading volume dan variabel market value

berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread. Sedangkan variabel

return variance tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmayanti (2009) menunjukkan bahwa variabel return saham berpengaruh terhadap bid-ask spread hanya pada saat sesudah pengumuman laporan keuangan. Sedangkan variabel earnings dan variabel volume perdagangan saham mempunyai pengaruh terhadap bid-ask spread baik sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan dalam kondisi good news.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2012) menunjukkan bahwa variabel varian return berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Deviden dan laba per saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread. Sedangkan variabel market value tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Penelitian yang dilakukan Napitupulu dan Syahyudan (2013) menunjukkan bahwa variabel return saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread pada perusahaan yang melakukan stock split. Sedangkan variabel volume perdagangan dan volatilitas harga saham tidak


(45)

berpengaruh terhadap bid-ask spread pada perusahaan yang melakukan stock split.

Penelitian yang dilakukan oleh Perdana dan Kristanti (2013) menunjukkan bahwa variabel varian return dan harga saham yang memiliki pengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Sedangkan variabel volume perdagangan dan earnings per share tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap bid-ask spread.

C. Hipotesis

1. Hubungan Harga Saham, Volume Perdagangan, Likuiditas, Leverage,

Earnings Per Share dan Return Saham dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham saling berkaitan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruh terhadap nilai bid-ask spread saham syariah. Harga saham, volume perdagangan, likuiditas, earnings per share dan return

saham yang tinggi akan berpeluang menurunkan nilai bid-ask spread. Sedangkan leverage yang tinggi akan mengakibatkan naiknya nilai bid-ask spread saham syariah. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

� : Harga Saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage,

earnings per share dan return saham bersama-sama berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah.


(46)

2. Hubungan Harga Saham dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah Asimetri informasi terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan terhadap pasar, maka pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga saham (Jogiyanto, 2014).

Informasi mengenai harga saham sangat dibutuhkan oleh para investor pada saat akan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Informasi yang kuat diharapkan oleh para investor dapat mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, sehingga keputusan yang akan diambil bisa memberikan keuntungan yang maksimal dengan tingkat resiko yang rendah. Dengan tingginya informasi yang didapat oleh para investor, hal ini dapat mengurangi tingkat asimetri informasi dan membuat hubungan antara kedua belah pihak akan membaik (Purwanto, 2004).

Harga saham yang tinggi senantiasa memberikan return yang tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor. Disatu sisi ketika saham tersebut disukai oleh investor, dealer akan cenderung menurunkan harga bid dan harga ask saham tersebut agar lebih laku diperdagangkan. Sebaliknya semakin menurun harga saham, maka akan semakin meningkat bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014). Jadi harga saham yang tinggi dapat meningkatkan minat investor untuk


(47)

membeli saham tersebut karena harga saham yang tinggi dapar diartikan bahwa kinerja perusahaan sangat baik.

Keadaan ini senantiasa membuat dealer langsung melepas dan tidak perlu menahan saham tersebut untuk beberapa waktu, sehingga biaya kepemilikan saham menjadi semakin rendah yang berarti akan mempersempit bid-ask spread. Penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014), Mubarak (2002), Shobriati dkk. (2003) dan Nany (2003), Wahyuliantini dan Suarjaya (2015) menemukan bahwa harga saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2004) dan Anggraini dkk. (2013) menyimpulkan bahwa harga saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Harga Saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread saham Syariah.

3. Hubungan Volume Perdagangan dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Volume perdagangan adalah jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu (Paramita dan Yulianto, 2014). Informasi mengenai jumlah saham yang diperdagangkan akan sangat membantu investor dalam mengambil keputusan. Investor mengharapkan informasi yang dipublikasi oleh manajer dapat memenuhi kebutuhan investor dalam menganalisa kondisi perusahaan.


(48)

Hal-hal yang berhubungan dengan publikasi informasi oleh manajer, pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari jumlah saham yang diperdagangkan (Jogiyanto, 2014). Bila informasi tersebut memiliki kekuatan yang tinggi maka asimetri informasi antara investor dengan manajer akan menurun dan membuat hubungan keduanya membaik (Purwanto, 2004).

Perdagangan saham yang aktif mengartikan bahwa volume perdagangan harga saham menunjukkan presentase yang besar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saham dari perusahaan tersebut digemari oleh para investor. Semakin aktif saham diperdagangkan atau semakin besar volume perdagangan, maka akan menurunkan biaya kepemilikan saham sehingga akan menurunkan selisih dari bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014).

Dilihat dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan akan menurunkan bid-ask spread, karena volume perdagangan yang tinggi akan membuat saham terus bergerak dan tidak terlalu lama disimpan oleh dealer. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2004), Mubarak (2002), Rahardjo (2004), Shobriati dkk. (2013), Widhyawati dan Damayanthi (2015), Ambarwati (2008) dan Nany (2003) yang menemukan bahwa volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian dari Paramita dan Yulianto (2014), Istanti (2009) dan Anggraini dkk. (2013) yang


(49)

menemukan bahwa volume perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uraian di atas maka diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Volume Perdagangan berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread saham syariah.

4. Hubungan Likuiditas dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Likuiditas berhubungan dengan tingkat risiko dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Paramita dan Yulianto, 2014). Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek merupakan salah satu informasi penting yang sangat dibutuhkan oleh investor. Hal-hal yang berhubungan dengan publikasi informasi oleh manajer, pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal (Jogiyanto, 2014). Bila informasi tersebut memiliki kekuatan yang tinggi maka asimetri informasi antara investor dengan manajer akan menurun dan membuat hubungan keduanya membaik (Purwanto, 2004).

Perusahaan dengan rasio-rasio keuangan yang cukup baik dipandang memiliki risiko yang lebih kecil sehingga bid-ask spreadnya akan rendah. Perusahan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya memberikan sinyal bahwa perusahaan tersebut berisiko rendah sehingga akan menurunkan tingkat bid-ask spread. Likuiditas perusahaan yang cukup tinggi akan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek sehingga akan menurunkan bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014).


(50)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya tingkat likuiditas akan menurunkan bid-ask spread, karena perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat menjamin hutang jangka pendeknya. Penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014) dan Rahardjo (2004) menemukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread saham Syariah.

5. Hubungan Leverage dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Leverage merupakan salah satu ukuran kinerja dari sebuah perusahaan. Informasi tentang leverage dapat menggambarkan bagaimana kondisi suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage

yang rendah dapat dikatakan perusahaan tersebut akan terbatas dana dalam kebutuhan investasi (Rahardjo, 2004). Investor selalu membutuhkan informasi tentang leverage untuk menilai kondisi dari sebuah perusahaan. Hal-hal yang berhubungan dengan publikasi informasi oleh manajer, pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal (Jogiyanto, 2014). Bila informasi tersebut memiliki kekuatan yang tinggi maka asimetri informasi antara investor dengan manajer akan menurun dan membuat hubungan keduanya membaik (Purwanto, 2004).

Leverage sendiri sering dihubungkan dengan risiko, bila tingkat leverage


(51)

akan semakin tinggi. Oleh karena itu semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka risiko juga akan meningkat dan akan mengakibatkan bid-ask spread saham syariah yang besar (Paramita dan Yulianto, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014) menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian yang dilakukan Rahardjo (2004) menemukan bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Leverage berpengaruh positif terhadap bid-ask spread saham Syariah.

6. Hubungan Earnings Per Share dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Earnings per share atau laba per lembar saham yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, artinya perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba yang tinggi (Fitriyah, 2012). Sehingga mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik kedepannya.

Apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik para investor memandang bahwa informasi yang di diberikan oleh manajer akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada. Hal-hal yang berhubungan dengan publikasi informasi oleh manajer, pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal (Jogiyanto, 2014). Bila informasi tersebut memiliki kekuatan yang tinggi maka asimetri informasi antara


(52)

investor dengan manajer akan menurun dan membuat hubungan keduanya membaik (Purwanto, 2004).

Dengan demikian jika suatu saham aktif diperdagangakan, maka

dealer tidak lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya biaya pemilikan saham yang pada akhirnya menurunkan tingkat bid-ask spread (Fitriyah, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2012) menemukan bahwa

earnings berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nany (2003), Perdana dan Kristanti (2013) menemukan bahwa earnings tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Earnings Per Share berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread

saham syariah.

7. Hubungan Return Saham dengan Bid-Ask Spread Saham Syariah

Return saham adalah tingkat pengembalian yang diterima oleh investor dari hasil investasi yang telah dilakukan (Jogiyanto, 2014). Informasi mengenai return sangat ditunggu-tunggu oleh investor, karena mencerminkan kinerja yang ada di perusahaan. Hal-hal yang berhubungan dengan publikasi informasi oleh manajer, pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal (Jogiyanto, 2014). Bila informasi tersebut memiliki kekuatan yang tinggi maka asimetri informasi


(53)

antara investor dengan manajer akan menurun dan membuat hubungan keduanya membaik (Purwanto, 2004).

Return yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham dapat dikatakan aktif dalam perdagangan, maka dealer tidak perlu waktu yang lama untuk menyimpan saham yang akan diperdagangkan (Nany, 2003). Dengan demikian biaya untuk kepemilikan pada akhirnya akan menurun, hal ini akan sejalan dengan menurunnya tingkat bid-ask spread. Penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu dan Syahyudan (2013), Ambarwati (2008) dan Nany (2003) menemukan bahwa return saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Berdasarkan uaraian di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

� : Return Saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread


(54)

D. Model Penelitian

Gambar 2.1 Model Penelitian Variabel Independen

Variabel Dependen

(-) (-) (+) (-) (-) (-) Harga Saham (X1)

Volume Perdagangan (X2)

Likuiditas (X3)

Leverage (X4)

Bid-Ask Spread (Y)

Earnings Per Share

(X5)


(55)

32

Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2014-2015.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang bersangkutan. Data yang akan digunakan diperoleh dari sumber-sumber yang bersangkutan atau berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa annual report perusahaan dan data perkumpulan perdagangan saham yang terdaftar di DES pada tahun 2014-2015.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini untuk menentukan sampel teknik yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan beberapa kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengambilan sampel untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang sahamnya secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2014-2015.

2. Perusahaan yang konsisten terdaftar di DES (Daftar Efek Syariah) selama periode penelitian yaitu tahun 2014-2015.


(56)

3. Perusahaan memiliki website dan mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selama periode penelitian yaitu tahun 2014-2015

4. Disajikan dalam rupiah.

5. Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan diantaranya, harga saham, volume perdagangan, bid price, off price, current ratio, leverage dan memiliki laba positif selama periode penelitian yaitu tahun 2014-2015. D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka. Data dari studi dokumentasi diperoleh dari mengunduh data perkumpulan perdagangan saham dari website Yahoo!Finance dan data laporan keuangan dari website Indonesian Stocks Exchange (IDX).

Data studi pustaka diperoleh dari penelitian-penelitian dan jurnal-jurnal yang ada serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen : Bis-Ask Spread

Bid-ask spread adalah selisih antara harga beli (bid price) dengan dengan harga jual (ask price), bid-ask spread menggambarkan bagaimana kondisi asimetri informasi yang terjadi (Nany, 2003). Adapun pesentase bid-ask spread untuk saham i tahun t adalah penutupan harian di rata-rata selama satu tahun ditentukan sebagai berikut (Istanti, 2009) :


(57)

Spreadi,t= −+ Keterangan :

Spreadit : Bid ask spread spread saham perusahaan i pada hari t

Askt : Harga beli saham perusahaan i pada hari t Bidt : Harga jual saham perusahaan i pada hari t

2. Variabel Independen a. Harga Saham

Harga saham adalah harga penutupan per lembar saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal (Rahardjo, 2004). Harga saham penutupan harian di rata-rata selama satu tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

HSit= ∑�

Keterangan :

HSit : Rata-rata harga saham perusahan i pada hari t Harga sahamit : Harga penutupan saham perusahaan i pada hari t

n : Jumlah hari transaksi saham b. Volume Perdagangan

Volume perdagangan adalah jumlah saham yang beredar atau diperdagangkan di pasar modal selama periode tertentu (Paramita dan Yulianto, 2014). Volume perdagangan harian di rata-rata selama satu tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(58)

VPit = ∑ �

Keterangan :

VPit : Rata-rata volume perdagangan perusahaan i pada hari t Volume perdaganganit : Volume perdagangan saham

perusahaan i pada hari t

n : Jumlah hari transaksi saham

c. Likuiditas

Likuiditas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek pada waktu yang telah ditentukan atau pada saat jatuh tempo (Paramita dan Yulianto, 2014). Data likuiditas diambil dari Laporan Keuangan Tahunan. Likuiditas dapat dihitung dengan cara :

LKit= � �

� � d. Leverage

Leverage adalah proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya (Paramita dan Yulianto, 2014). Leverage

didefinisikan sebagai rasio dari total hutang terhadap total aset.

Leverage dapat dihitung dengan cara : LVit= � �

e. Earnings Per Share

Earnings per share adalah laba setelah pajak yang diperoleh untuk tiap lembar saham yang beredar, laba per lembar saham


(59)

mencerminkan kondisi profitabilitas suatu perusahaan (Tengko dkk., 2014). Laba per saham sendiri dapat dihitung dengan cara :

EPit = � �

f. Return Saham

Return saham adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi yang telah dilakukan (Jogiyanto, 2014). Dalam penelitian ini menunjukkan penutupan return saham harian dirata-rata selama satu tahun. Rumus nilai return adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014) :

RSit =� − �−

�−

Keterangan : RSit : Return saham

Pt : Harga saham perusahaan i pada hari t Pt-1 : Harga saham perusahaan i pada hari t-1

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data (Ghozali, 2011). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan

return saham pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2014-2015. Statistik deskriptif akan dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi.


(60)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi untuk menguji hipotesis penelitian ini pada analisis regresi linier berganda. Terdapat 4 uji asumsi klasik, yaitu :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah residual memiliki distribusi yang normal (Nany, 2003). Pada penelitian ini uji

Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig > � (0,05). b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi yang disusun ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang tidak bebas multikolinieritas dapat mengakibatkan nilai-nilai t yang tidak signifikan, arah yang salah pada koefisien-koefisien regresi (Nany, 2003). Model regresi tidak mengandung multikolinieritas jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi terdapat ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain konstan, maka dapat disebut sebagai homokedastisitas. Tetapi apabila varian residual dari satu


(61)

pengamatan ke pengamatan lain tidak konstan, maka disebut heteroskedastisitas (Nany, 2003). Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, penelitian yang dilakukan oleh (Nany, 2003) uji yang digunakan adalah uji Glejser. Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas jika nilai sig > 0,05.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya) (Nany, 2003). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Model regresi tidak mengandung autokorelasi jika du < dw < 4 – du.

 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

 Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

 Jika d terletak diantara dL dan dU atau diantara dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

G. Uji Hipotesis dan Analisa Data

Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan regresi linier berganda, karena untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen


(62)

terhadap satu variabel dependen. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

�� � = � + � . HS + � . VP + � . LK + � . LV + � . EP + � . RS + Keterangan :

Spread : Bid-Ask Spread

� : Konstanta

� − � : Koefisien Regresi

HS : Harga Saham

VP : Volume Perdagangan LK : Likuiditas

LV : Leverage

EP : Earnings Per Share

RS : Return Saham

e : error

a. Uji Koefisien Determinasi ( )

Uji koefisien determinasi (� � ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai (� � ) yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen terbatas. Sebaliknya jika nilai (� � ) yang tinggi berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Arimurti, 2015).

b. Uji Nilai F

Uji F pada dasarnya untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai


(63)

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Yuliastari, 2008). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai sig Fdengan α

(0,05). Jika sig F < α (0,05), maka terdapat pengaruh secara

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. c. Uji Nilai t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial atau secara individual apakah terdapat pengaruh hubungan antara variabel independen (harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage,

earnings per share dan return saham) terhadap variabel dependen

(bid-ask spread) (Mubarak, 2002). Hipotesis diterima jika nilai sig < α (0,05) dan koefisien regresi searah dengan hipotesis.


(64)

41

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2015. Daftar Efek Syariah merupakan kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan oleh Bapepam-LK. Daftar Efek Syariah diterbitkan 6 bulan sekali, yaitu setiap November dan Mei. Serta permutakhiran dilakukan secara berkesinambungan apabila terdapat efek yang memenuhi prinsip-prinsip syariah sepanjang periode yang berlaku. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share, dan return

saham terhadap bid-ask spread saham syariah.

Perusahaan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2015 berjumlah 661 annual report. Pemilihan sampel dilakukan dengan melihat perusahaan yang memiliki kelengkapan data di dalam laporan keuangan sesuai dengan kritera yang telah ditetapkan. Berdasarkan kriteria-kriteria sampel yang telah dipilih, terdapat 185 annual report yang memenuhi kriteria sampel selama periode penelitian (2014-2015). Proses hasil seleksi data sampel perusahaan yang masuk dalam DES dan terdaftar di BEI periode 2014-2015 adalah sebagai berikut :


(1)

19

sehingga akan berakibat pada penurunan biaya kepemilikan saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nany (2003), Shobriati dkk (2013) dan Paramita dan Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa harga saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pada tabel hipotesis ketiga ditolak karena koefisien variabel menunjukkan tanda positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa variabel volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Volume perdagangan yang tinggi mengindikasikan bahwa suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer akan cenderung ingin menaikkan keuntungan yang didapatnya dengan cara menaikkan harga bid dan harga asknya. Dealer berasumsi ketika volume perdagangan sedang tinggi, investor akan tetap mau membeli saham dengan harga yang tinggi.

Selain suatu saham aktif di lantai bursa karena volume perdagangan sedang mengalami kenaikan, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah sedang dalam kondisi yang baik pula. Oleh sebab itu, dealer akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi pada saat kondisi volume perdagangan sedang mengalami kenaikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dkk (2013) dan Paramita dan Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa volume perdagangan berpengaruh positif terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pada tabel hipotesis keempat ditolak karena koefisien variabel menunjukkan tanda negatif dan nilai signifikansi lebih besar dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya rasio likuiditas tidak mempengaruhi naik turunnya bid-ask spread. Awalnya peneliti berasumsi jika rasio likuiditas menunjukkan nilai yang tinggi maka akan menurunkan selisih bid-ask spread, namun karena rasio likuiditas cenderung berubah-ubah maka pengaruhnya terhadap bid-ask spread tidak signifikan.


(2)

20

Investor beranggapan bahwa rasio likuiditas yang tinggi belum menjamin apakah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dalam kondisi yang baik atau tidak. Selain itu rasio yang tinggi juga belum menjamin bahwa perusahaan dapat membayar hutang yang sudah jatuh tempo karena distribusi dari aktiva lancar yang dimiliki tidak menguntungkan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2004) dan Paramita dan Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pada tabel hipotesis kelima ditolak karena koefisien variabel menunjukkan tanda positif dan nilai signifikansi lebih besar dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini mengindikasikan jika nilai rasio leverage mengalami kenaikan maka tidak akan mempengaruhi naik turunnya bid-ask spread. Asumsi awal dari peneliti adalah ketika rasio leverage mengalami kenaikan maka akan berbanding lurus dengan naiknya bid-ask spread.

Hal ini yang membuat investor sedikit menyandingkan resiko yang akan di dapat melihat peluang return yang di dapat juga akan tinggi. Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dengan tingkat leverage yang tinggi dipandang lebih berisiko, namun karena leverage perusahaan dinilai cenderung stabil, sehingga tidak terlalu mempengaruhi keputusan investor dalam membeli/menjual saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014) yang menyatakan rasio leverage tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pada tabel hipotesis keenam diterima karena koefisien variabel menunjukkan tanda negatif dan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa variabel earnings per share berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa earnings per share yang tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba yang tinggi dan memiliki prospek yang baik.


(3)

21

Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah yang memiliki prospek baik, saham perusahaan tersebut sangat aktif diperdagangkan di bursa saham. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya biaya pemilikan dan pada akhirnya menurunkan tingkat bid-ask spread. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nany (2003) dan Fitriyah (2012) yang menyatakan bahwa earnings per share berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pada tabel hipotesis ketujuh diterima karena koefisien variabel menunjukkan tanda negatif dan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa variabel return saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil ini mengindikasikan bahwa saham yang memiliki tingkat return yang tinggi akan lebih disukai oleh para investor. Apabila perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah suatu saham memiliki tingkat return yang tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut sangat aktif diperdagangkan. Dealer sebagai pihak perantara tidak akan menanggung resiko yang tinggi dan menurunkan biaya kepemilikan atas saham tersebut.

Dengan demikian bid-ask spread akan semakin rendah bila harga saham (return) tinggi, atau dengan kata lain return berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati (2008) serta Napitupulu dan Syahyudan (2013) yang menyatakan bahwa return saham memiliki pengaruh negatif terhadap bid-ask spread.

PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel harga saham, earnings per share dan return saham secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread saham syariah. Variabel volume perdagangan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask


(4)

22

spread saham syariah. Sedangkan variabel likuiditas dan leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah.

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa hipotesis yang ditolak maka untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan sampel perusahaan yang dan periode penelitian diperpanjang. Hal ini akan berpengaruh terhadap konsistensi pengujian hipotesis. Selain itu dalam penelitian ini juga memisahkan antara variabel harga saham dengan return saham, yang sebenarnya dua variabel tersebut sama. Dalam penelitian ini nilai adjusted R square masih tergolong cukup rendah. Pada penelitian selanjutnya peneliti dapat menambahkan variabel independen lain yang tidak diteliti pada penelitian ini sebagai variabel yang berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah sehingga dapat memperbesar adjusted R square.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2008. “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Varian Return Saham Terhadap Bid Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode Tahun 2003-2005”. Jurnal Siasat Bisnis, Vol 12 No. 1, April 2008, Hal. 38.

Anggraini, Viri, Titin Hartini dan Trisnadi Wijaya. 2014. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal. STIE MDP, Palembang, 2014, Hal 1-7.

Dewi, Friderica Widyasari, Pasar Saham Syariah Kian Berkembang,

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/03/17/499983/pasar-saham-syariah-kian-berkembang /. Diakses tanggal 20 Maret 2016 pk

21.30 WIB.

Fitriyah, 2012. “Implikasi Market Value, Varian Return, Laba Per Saham dan Dividen Terhadap Bid-Ask Spread Saham Syariah”. Jurnal Istishoduna, Volume 8, No 1. 2012, Hal 129-149.

Hernoyo, Muhammad Ade, 2013. “Pengaruh Stock Split Announcement Terhadap Volume Perdagangan dan Return”. Management Analysis Journal, Vol 2 No. 1, 1 Oktober 2013, Hal 110-116.


(5)

23

Istanti, Lulu Nurul, 2009.”Pengaruh Harga Saham, Trading Volume Activity dan Risiko Saham Terhadap Bid-Ask Spread. Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Volume 5, No 3. 2009, Hal 199-210.

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm : Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure”. Joumal of Financial Economics 3, Page 305-360.

Jogiyanto, H.M. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kesembilan. Yogyakarta:BPFE.

Mubarak, Zaki, 2002. “Perubahan Bid Ask Spread dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Disekitar Pengumuman Laba”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Nany, Magdalena, 2003. “Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham, Earnings Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid-Ask Spread Pra dan Pasca Pengumuman Laporan Keuangan”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Napitupulu, Veronica dan Syahyunan. (2013). “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Volatilitas Harga Saham Terhadap Bid Ask Spread Pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek

Indonesia”. Jurnal Media Informasi Manajemen, Vol 1 No. 2, April 2013, Hal 1-10.

Paramita, Febrica Dewi dan Agung Yulianto. (2014). “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, Likuiditas dan Leverage Terhadap Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Index JII Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013”. Accounting Analysis Journal, Vol 3 No. 1, Agustus 2014, Hal. 353-360. Perdana, Muhammad Anugrah dan Farida Titik Kristanti. 2014. “Pengaruh Varian Return, Harga Saham, Volume Perdagangan, Earning Per Share Terhadap Bid Ask Spread Saham Syariah (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Tahun 2010-2012)”. E-Jurnal Universitas Telkom.

Purwanto, Agus, 2003. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan dan Varian Return Terhadap Bid Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Right Issue”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol 1 No 1, November 2004, Hal 66-82.

Rahardjo, Anita Ratna, 2004. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bid Ask Spread”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.


(6)

24

Shobriati, Ikrima, Darminto dan MG. Wi Endang, 2013. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan Saham dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread di Seputar Pengumuman Stock Split”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 5, No 2. Hal 1-14.

Tengko, Joy, Parengkuan Tommy dan Victor P.K. Lengkong. 2014. “Determinan Penentu Bid-Ask Spread pada Trend Bullish Market Perbankan yang Go Public di BEI”. Jurnal EMBA, Vol. 9, No. 1, Maret 2014, Hal 666-676.

Wahyuliantini, Ni Made dan Anak Agung Gede Suarjaya. 2015. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Volatilitas Return Saham Pada Bid-Ask Spread”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2015, Hal 146-155.

Widhyawati, I Gusti Ayu Mas dan I.G.A. Eka Damayanthi. 2015. “Pengaruh Trading Volume, Market Value dan Return Variance Pada Bid Ask Spread”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 10 No. 3, 2015, Hal 763-777. Yuliastari, T. 2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread

Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2005”. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.


Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN TINGKAT DISCLOSURE TERHADAP BIAYA EKUITAS DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)

0 6 150

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

0 3 15

PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE DAN VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

0 5 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BETA SAHAM SYARIAH DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 90

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun 2013-2015)

3 20 192

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

3 37 105

PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE DAN VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

4 11 86

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008).

0 0 27

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2013)

0 0 14