FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

(1)

THE FACTORS THAT INFLUENCE THE LEVEL OF INTERNET FINANCIAL REPORTING DISCLOSURE

(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

PUTRI LESTARI 20120420460

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

THE FACTORS THAT INFLUENCE THE LEVEL OF INTERNET FINANCIAL REPORTING DISCLOSURE

(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

PUTRI LESTARI 20120420460

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

Nomor Mahasiswa : 20120420460

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET

FINANCIAL REPORTING (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2013-2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 1 Mei 2016


(4)

berusaha merubahnya sendiri (Al-Ra d: 11).

Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Al-Baqarah: 216).

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (Al-Imran: 139).

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu ( Jalinus At Thabib).

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh (Muhammad Ali).

Always be yourself no matter what they say and never be anyone else even if they look better than you.

Belajar dari masa lalu, hidup untuk masa kini, dan berharap untuk masa yang akan datang (Albert Einstein).

Man Jadda Wajadda !!!

Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton (Marthin Luther King).


(5)

Untuk tiap tawa yang tak ternilai...

Untuk tiap tangis yang terhapus...

Untuk tiap jatuh dan bangunnya...

Untuk tiap peluang ditengah putus asa...

Untuk tiap doa dan dukungan...

Sebuah mini mahakarya kupersembahkan teruntuk orang yang

spesial dihidupku

:

Bapakku dan Almarhumah Ibuku tercinta sebagai

semangatku...

Kakakku (Kak budi, Kak Pendi, Kak Senen) dan Mbakku

(Mbak Ana dan Mbak Ani) yang selalu menyayangi dan

menjagaku...

RKS yang selalu menemani kemanapun kupergi, menjagaku

dan selalu ada disaat suka maupun duka....


(6)

i

ABSTRACT... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL;... iv

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

1. Manfaat Teoritis... 10

2. Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori... 11

1. Teori Agensi... 11

2. Teori Sinyal... 12

3. Laporan Keuangan ... 13

4. Internet Financial Reporting(IFR)... 15

5. Daftar Efek Syariah (DES) ... 16

6. Leverage... 19

7. Reputasi Auditor ... 20

8. Efisiensi... 21

9. Internasionalisasi... 22

10. Growth... 23

B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 24

1. LeveragedanInternet Financial Reporting(IFR) ... 24

2. Reputasi Auditor danInternet Financial Reporting(IFR) ... 25

3. Efisiensi danInternet Financial Reporting(IFR) ... 26


(7)

ii

B. Jenis Data ... 30

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data... 31

E. Definisi Operasional dan Pengukurannya... 31

a) Variabel Dependen... 31

b) Variabel Independen ... 33

F. Uji Kualitas Data... 36

a. Uji Statistik Deskriptif ... 36

b. Pengujian Asumsi Klasik ... 37

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 42

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 42

B. Analisis Statistik Deskriptif ... 43

C. Uji Kualitas Instrumen dan Data... 46

a. Uji Normalitas... 46

b. Uji Multikolinearitas ... 47

c. Uji Heteroskedastisitas... 48

d. Uji Autokorelasi... 48

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 50

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 50

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)... 51

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)... 52

E. Pembahasan... 55

1. PengaruhLeverageterhadap IFR... 55

2. Pengaruh Reputasi Auditor terhadapInternet Financial Reporting(IFR) ... 56

3. Pengaruh Efisiensi terhadapInternet Financial Reporting(IFR)... 57

4. Pengaruh Internasionalisasi terhadapInternet Financial Reporting(IFR) ... 58

5. PengaruhGrowthterhadapInternet Financial Reporting(IFR)... 59

BAB V SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 61


(8)

(9)

iv

4.4 Hasil Uji Frekuensi Internasionalisasi ... 44

4.5 Hasil Uji Normalitas ... 46

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas... 47

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas (UjiGletzer)... 48

4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 49

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 50

4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan ... 51

4.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda... 52


(10)

(11)

(12)

(13)

2013-2014. Subjects this study used data the company’s website and annual

report 2013-2014. The selection of the sample in this study using purpossive sampling method in order to obtain the total sample of 92 companies with a total 92 observations financial statements and annual reports as well as the company website data companieslisted of islamic securities. Data analysis method used multiple linear regression. The results of this study indicate that leverage, internationalization positive and significant impact on the internet financial

reporting, auditor’s reputation negative significant impact on the internet

financial reporting. While other variables such as efficiency, growth does not affect the Internet financial reporting.

Key words : Internet Financial Reporting, leverage, auditor’s reputation,


(14)

1

Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara penyebaran informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Jika sebelumnya penyebarluasan informasi dilakukan dengan cara tradisional, dan membutuhkan waktu lebih lama, kini hal tersebut telah berubah dengan adanya penggunaan internet. Internet tidak hanya digunakan untuk menyebarkan informasi umum, tetapi juga untuk menyebarkan informasi keuangan perusahaan yang dikenal dengaInternet Financial Reporting(Handoko,2013).

Internet financial reporting (IFR) adalah pencantuman informasi keuangan perusahaan melalui internet atau website perusahaan (Prasetya dan Irwandi, 2013). Perusahaan dianggap menerapkan IFR jika pada

website perusahaan tersebut dicantumkan laporan keuangan tanpa melihat format yang digunakan.

Perusahaan-perusahaan tersebut secara sukarela menyediakan informasi dan bisnis melalui internet. Perusahaan-perusahaan itu sadar pentingnya informasi tersebut bagi para pemangku kepentingan. Untuk meraih keunggulan kompetitif jangka panjang dan mempertahankan kesuksesan usaha, perusahaan harus bisa memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingannya, salah satunya dengan cara memelihara komunikasi dengan para pemangku kepentingan (Turnbull, 2000).


(15)

Menurut data yang diperoleh dari Internet World Stats: Usage and Population Statistics tanggal 30 Juni 2015 yang memaparkan bahwa Asia merupakan negara peringkat kedua dengan presentase tingkat penggunaan internet terbesar di dunia dengan jumlah 1.563.208.143 atau 47,8% dari jumlah pengguna internet di seluruh dunia. Berdasarkan data Internet World Stats: Usage and Population Statistics (2015), Indonesia merupakan Negara peringkat ke-4 di Negara Asia dengan angka persentase 7,3% setelah China (67,4%), Afganistan (35,4%), danJapan(11,4%).

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia tidak terlepas dari fenomena mengenai Internet financial reporting (IFR). Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan informasi (keuangan maupun non -keuangan) yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemangku kepentingan dengan cara melakukan pengungkapan di

websiteperusahaan mereka.

Peraturan mengenai pelaporan keuangan melalui internet di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor Kep-431/BL/2012 pasal 3. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa emiten atau perusahaan publik yang telah memiliki laman (website) sebelum berlakunya peraturan ini, wajib memuat laporan tahunan pada laman (website), maka dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya


(16)

peraturan ini, emiten atau perusahaan publik dimaksud wajib memiliki laman (website) yang memuat laporan tahunan.

IFR kini sedang berkembang, namun tidak semua perusahaan melakukan IFR. Menurut Xiao et al (2004) dalam Hanny dan Chariri (2007) mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website pribadi mereka. Perusahaan cenderung tidak melakukan IFR karena tidak ada keamanan yang menjamin internet bebas dari penyalahgunaan. Dengan kata lain, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan untuk menerapkan IFR atau tidak.

Beberapa penelitian menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan dalam website perusahaan, seperti leverage

(Lestari dan Chariri, 2007;Almilia, 2008; Prastiwi dan Puspitaningrum, 2012; Ramiati 2012; Rozak 2012; Amyuliathy,2013; Handoko,2013; Yolana, 2013; Anna, 2013; Khikmawati dan Agustina, 2015), reputasi auditor (Lestari dan Chariri, 2007; Amyuliathy, 2013; Handoko, 2013; Yolana, 2013), efisiensi dan internasionalisasi (Handoko, 2013), dan

growth(Amyulianthy, 2013; Yolana, 2013; Anna, 2013).

Leverage perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua utang panjangnya (Oyelere et al., 2003). Perusahaan dinilai kemampuannya untuk melunasi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendeknya saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Semakin tinggi tingkat leverage sebuah perusahaan, berarti semakin tinggi pula hutang perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki proporsi hutang lebih


(17)

besar dalam struktur permodalannya, maka kebutuhan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya kepada kreditur akan lebih tinggi. Salah satu cara untuk menyediakan informasi tersebut yaitu dengan melakukan pengungkapan keuangan maupun non keuangan melalui website perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan Lestari dan Chariri (2007) dan Almilia (2008) menemukan hubungan yang signifikan antaraleveragedengan pengungkapan melalui internet (Internet Financial Reporting). Berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut, Handoko (2013) menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan melalui internet (Internet Financial Reporting).

KAP big four yang memiliki reputasi ternama akan menghasilkan kualitas audit yang baik karena KAP ternama tersebut akan bersikap independen dan berusaha melaporkan informasi selengkap mungkin kepada para pihak-pihak yang berkepentingan untuk mempertahankan reputasi auditor yang dimilikinya (Razaee,2003). Perusahaan yang diaudit oleh auditor yang memiliki reputasi baik maka informasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut akan lebih dipercayai oleh para stakeholder.Oleh karena itu perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP

big four akan memiliki tingkat pengungkapan IFR yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh auditor lain (Handoko, 2013). Pada penelitian yang dilakukan Lestari dan Chariri (2007) menemukan hubungan yang signifikan antara reputasi auditor dengan pengungkapan melalui internet (Internet Financial Reporting). Namun,


(18)

hasil berbeda ditunjukkan oleh Handoko (2013) yang menyatakan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan melalui internet (Internet Financial Reporting).

Efisiensi perusahaan adalah perusahaan yang menggunakan input yang lebih sedikit dari jumlah input pada umumnya dan dapat menghasilkan output yang lebih banyak atau dapat menghasilkan minimal sama besarnya. Menurut Handoko (2013) perusahaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi cenderung akan menghasilkan kas yang tinggi dengan rasio perputaran piutang sehingga perusahaan tersebut akan melaporkan kegiatannya kepada para stakeholders dengan cara mempublikasikan laporan keuangannya melalui internet (Internet Financial Reporting).

Menurut Johanson & Vahlne (1977) internasionalisasi merupakan proses dimana perusahaan secara bertahap meningkatkan keterlibatan internasionalnya. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan di luar negeri atau internasionalisasi memiliki stakeholders yang besar dan akan merepotkan bila perusahaan harus mengirimkan laporan keuangannya satu persatu kepada stakeholders untuk menghindari biaya-biaya percetakan dan pengiriman laporan keuangan serta biaya litigasi maka perusahaan yang melakukan internasionalisasi memiliki tingkat pengungkapan

Internet Financial Reporting yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan internasionalisasi (Handoko, 2013).

Tingkat pertumbuhan (growth) yang tinggi dalam perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin bagus sehingga


(19)

perusahaan akan menyebarluaskan goodnews tersebut, salah satunya dengan menggunakan teknik pelaporan keuangan melalui internet seperti IFR. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Amyuliathy (2013) yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara growth dengan pengungkapan informasi keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Namun, hasil berbeda ditunjukkan oleh Anna (2013) yang menyatakan bahwa growth tidak berpengaruh terhadap pengungkapan melalui internet (Internet Financial Reporting).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk mengetahui sejauhmana perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) memanfaatkan internet untuk meningkatkan kemampuan mereka mengkomunikasikan informasi-informasi yang dimiliki perusahaan kepada para investor secara transparansi dan menggurangi ketidakpastian asimetri informasi. Di Islam transparansi penting untuk menimbulkan keyakinan pada para investor bahwa perusahan tersebut baik sesuai dengan syariat Islam. Motivasi peneliti adalah karena ditemukannya ketidakkonsistenan dalam penelitian terdahulu, sehingga perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET

FINANCIAL REPORTING ”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Handoko (2013). Pada penelitian ini peneliti mengganti objek


(20)

penelitian di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2013-2014 yang sebelumnya dilakukan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011, mengganti metode pengukuran IFR menggunakan indeks yang dikembangkan oleh Anna (2013) yang sebelumnya menggunakan indek pelaporan keuangan wajib yang ditetapkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan yang go public yakni sesuai dengan SE Nomor 2 PM 2002 , dan menambah satu variabel independen yaitu

growth. Tambahan variabel ini berdasarkan penelitian dari peneliti yaitu Amyuliathy (2013) yang menemukan bahwa nilaigrowthdigunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pelaporan keuangan melalui internet (IFR)padawebsiteperusahaan.


(21)

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki batasan masalah yang diharapkan peneliti agar bisa terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Menggunakan variabel independen meliputi leverage,reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dangrowth.

2. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahan yang terdaftar yang tercatat di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2013-2014. C. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting) pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2013-2014 , maka berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Internet Financial Reporting(IFR) ?

2. Apakah reputasi auditor berpengaruh positif signifikan terhadap

Internet Financial Reporting(IFR) ?

3. Apakah efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap Internet Financial Reporting(IFR) ?

4. Apakah internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap


(22)

5. Apakah growth berpengaruh positif signifikan terhadap Internet Financial Reporting(IFR) ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai :

1. Pengaruh positif leverage terhadap Internet Financial Reporting

(IFR).

2. Pengaruh positif reputasi auditor terhadap Internet Financial Reporting(IFR).

3. Pengaruh positif efisiensi terhadap Internet Financial Reporting

(IFR).

4. Pengaruh positif internasionalisasi terhadap Internet Financial Reporting(IFR).

5. Pengaruh positif growth terhadap Internet Financial Reporting


(23)

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi dan keuangan, terutama berkaitan dengan penerapan Internet Financial Reporting (IFR), tingkat pengungkapan informasi website dan hubungannya dengan leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dangrowth.

2. Manfaat Praktis a. Bagi perusahaan.

Agar dapat menerapkan dan memanfaatkan praktik IFR dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya investor.

b. Bagi pengguna laporan keuangan.

Dalam melakukan pencarian informasi keuangan yang lebih praktis dan efisien melalui pengungkapan laporan keuangan dalam website

perusahaan.

c. Bagi peneliti selanjutnya.

Penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan serta pengalaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan informasi di internet dan dapat mengkaji keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat mengembangkan serta menyempurnakan penelitian ini di kesempatan selanjutnya.


(24)

11 1. Teori Agensi

Teori keagenan (agency theory) merupakan salah satu teori yang mendasari kegiatan bisnis perusahaan. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama (Kusumawardani, 2011).

Teori keagenan mengasumsikan bahwa prinsipal

menginginkan pengembalian investasi yang besar dan cepat atas saham yang ditanamkannya berupa kenaikan deviden dari saham yang dimilikinya, sedangkan agen menginginkan kompensasi yang besar atas kinerjanya dimana prestasi agen diukur berdasarkan kemampuannya memperbesar laba untuk dialokasika pada pembagian deviden (Handoko, 2013).

Dalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam hubungan keagenan yaitu :

 Hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik (Bonus Plan Hypothesis).

 Hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur (Debt/Equity Hypothesis).


(25)

 Hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah (Political Cost Hypothesis).

Hal ini berarti ada kecenderungan bagi para manajer untuk melaporkan sesuatu dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas mereka yang berhubungan dengan pemilik, kreditur maupun pemerintah. Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan adalah praktek Internet financial reporting (Lestari dan Chariri, 2007).

2. Teori Sinyal

Teori sinyal adalah teori yang menjelaskan mengenai sinyal yang diberikan perusahaan kepada para pengguna informasi khususnya investor untuk mengambil suatu keputusan investasi pihak yang diluar perusahaan. Teori sinyal berasal pada teori akuntansi pragmantik yang memusatkan perhatian kepada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku informasi (Suwardjono, 2005).

Pada teori sinyal disebutkan bahwa salah satu dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara manajer perusahaan dan pihak luar karena manajer perusahaan mengetahui lebih banyak informasi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pihak luar (Wolk dalam Lestari dan Chariri, 2007).


(26)

Cara untuk mengurangi asimetri informasi dan ketidakpastian perusahaan dimasa yang akan datang maka perusahaan melakukan pengungkapan laporan keuangan. Pengungkapan tersebut merupakan sinyal bagi perusahaan berkualitas baik karena jika perusahaan yang memiliki kualitas yang rendah akan cenderung tidak menyampaikan laporan keuangannya kepada publik secara lengkap (Handoko, 2013). 3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja adalah penghasilan dan beban yang termuat dalam laporan laba-rugi (Handoko, 2013).

MenurutStatement of Financial Accounting Concept No. 1, tujuan dan mafaat laporan keuangan adalah:

1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional. 2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat

membantu investor, kreditor, dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari


(27)

pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.

3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.

4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.

Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan BAPEPAM. Selanjutnya laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di BAPEPAM. Laporan tahunan tersebut terdiri atas:

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan Saldo Laba

d. Laporan Arus Kas

e. Catatan atas Laporan Keuangan


(28)

4. Internet Financial Reporting(IFR)

Internet Financial Reporting adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam

websiteperusahaan. (Prasetya dan Irwandi, 2012).

Di Indonesia pelaporan keuangaan melalui internet telah berkembang dengan pesat dimana para perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memberikan informasi mengenai perusahaan kepada para investor dan stakeholders, mereka mencantumkan informasi baik keuangan dan non-keuangan melalui internet atauwebsiteperusahaan.

Menurut Fitriana (2009), Internet Financial Reporting

memiliki beberapa keuntungan antara lain :

1. Menawarkan solusi biaya rendah (bagi kedua belah pihak). Bagi investor, memberikan kemudahan dalam mengakses informasi perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk mencetak serta mengirim informasi perusahaan kepada investor Menawarkan ketepatan waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga informasi lebih relevan karena tepat waktu.

2. Sebagai media komunikasi massa untuk laporan perusahaan. Informasi dapat diakses oleh pengguna yang lebih luas daripada media komunikasi yang lama. Tidak ada batasan wilayah sehingga dapat mengembangkan jumlah investor potensial.


(29)

3. Menawarkan informasi keuangan dalam berbagi format yang memudahkan dan bisa didownload (Hanifa dan Rashid; 2005 dalam Fitriana, 2009). Adobe Acrobat format dalam portable document format (PDF) biasanya merupakan format yang paling umum digunakan (Pervan, 2006). Selain itu format yang digunakan adalah HTML (Hypertext Markup Language), Excel,

XBRL

4. Memungkinkan pemakai berinteraksi dengan perusahaan untuk bertanya atau memesan informasi tertentu dengan cara yang jauh lebih mudah dan murah dibanding mengirim surat atau telepon ke perusahaan.

5. Daftar Efek Syariah (DES)

Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut meerupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolanya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah. (Bapepam-LK 2013).

DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:


(30)

1. DES Periodik

DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik pertama kali diterbitkan Bapepam-LK pada tahun 2007.

2. DES Insidentil

DES Insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain yaitu:

a) Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.

b) Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan.

Jenis Efek Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam-LK meliputi:

1. Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.

2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta


(31)

cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.

3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan oleh Emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.

4. Saham Reksa Dana Syariah.

5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah

6. Efek Beragun Aset Syariah

7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:

a. Tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariat dan prinsip dalam Islam

b. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut : Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total asset tidak lebih dari 45%, Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal


(32)

lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.

8. Efek syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya, dan

9. Efek Syariah lainnya 6. Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Dalam teori keagenan menjelaskan bahwa semakin tinggi leverage perusahaan, semakin baik transfer kemakmuran dari kreditur kepada pemegang saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki proporsi utang lebih besar dalam struktur permodalannya maka mempunyai biaya agensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki leverage tinggi mempunyai kewajiban yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang (Prastiwi dan Puspitaningrum, 2012).

Proporsi leverage yang lebih tinggi menyebabkan kebutuhan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya kepada kreditur akan lebih tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi biaya agensi serta konflik kepentingan yang muncul yaitu dengan melakukan pengungkapan informasi yang lebih banyak, yaitu


(33)

dengan menyajikan pengungkapan informasi keuangan melaluiwebsite

perusahaan (Kusumawardhani, 2011). 7. Reputasi Auditor

Auditor yang memiliki reputasi yang baik akan menghasilkan hasil audit yang berkualitas. KAP yang bereputasi tinggi, dalam hal ini yang berafiliasi dengan big four akan lebih mudah mendeteksi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan (Handoko, 2013).

Penggunaan KAP yang bereputasi merupakan salah satu sinyal positif bagi perusahaan karena perusahaan dianggap memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan melaporkan informasi keuangannya secara lebih transparan. Hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui internet financial reporting dalam rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya (Kusumawardhani, 2011).


(34)

8. Efisiensi

Efisiensi adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk memperoleh hasil tertentu dengan menggunakan masukan (input yang serendah-rendahnya) untuk menghasilkan suatu keluaran (output), dan juga merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar (Hasibuan, 1994). Input merupakan masukan yang diperoleh perusahaan dari pihak luar yang digunakan untuk mendapatkan output yang diinginkan perusahaan berupa modal, tenaga kerja, bahan, uang dan waktu. Output merupakan keluaran yang dihasilkan oleh perusahaan berupa produktivitas yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya.

Rasio yang digunakan perusahaan dalam mengukur tingkat efisiensi sebuah perusahaan dalam menggunakan sumberdaya yang ada padanya adalah rasio aktivitas (Ardiprawiro, 2015). Rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan unsur aktiva. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai namun perusahaan pada saat ini mencatat penjualan secara kredit di laporan laba rugi sebagai penjualan. Salah satu rasio dari rasio aktivitas adalah rasio perputaran piutang.


(35)

Rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam oleh investor ke dalam perusahaan tersebut berputar. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (dibandingkan dengan periode sebelumnya) dan kondisi ini bagi perusahaan semakin baik karena tingkat perputaran piutang yang tinggi menunjukkan cepatnya piutang dilunasi oleh debitur sehingga menjadi kas berarrti kas akan dapat digunakan kembali serta resiko kerugian piutang dapat diminimalkan (Ardiprawiro, 2015).

Perusahaan yang efisien merupakan salah satu sinyal positif bagi perusahaan karena perusahaan cenderung lebih cepat dalam menghasilkan kas dibandingkan perusahaan yang tidak efisien. Hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui internet financial reporting.

9. Internasionalisasi

Internasionalisasi merupakan perusahaan yang telah memiliki anak perusahaan di luar negeri. Perusahaan yang telah melakukan internasionalisasi pada umumnya memiliki stakeholders yang banyak maka perusahaan tersebut akan mengeluarkan biaya yang besar dalam penyampaian laporan keuangan bila dilakukan secara tradisional. Hal ini menyebabkan agency cost menjadi tinggi, padahal dalam teori


(36)

agensi menyebutkan bahwa manajemen perusahaan ingin menekan biaya semaksimal mungkin agar kinerja mereka dinggap baik (Mowen dalam Handoko, 2013). Salah satu cara untuk menekan agency cost

adalah dengan melakukan praktekinternet financial reporting. 10.Growth

Dalam pengungkapan laporan keuangan melalui media internet, tingkat pertumbuhan perusahaan sangat diperhitungkan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi ditunjukkan dengan pendapatan yang terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (Sulistia, 2009).

Teori sinyal menyatakan, bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin bagus sehingga perusahaan akan menyebarluaskan goodnews tersebut, salah satunya dengan menggunakan teknik pelaporan keuangan melalui internet seperti IFR. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan ditunjang dengan faktor-faktor seperti teknologi, strategi perusahaan dan sumber daya manusia, sehingga guna mengurangi asimetri informasi dan menyebarluaskan informasi perusahaan terutama laporan keuangannya, perusahaan tersebut akan memanfaatkan teknologi yang maju seperti IFR dalam website perusahaannya (Debreceny dalam Amyuliathy, 2013).


(37)

B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis 1. LeveragedanInternet Financial Reporting(IFR)

Leverage merupakan kemampuan jangka panjang perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Perusahaan yang memiliki proporsi hutang lebih besar dalam struktur permodalannya, maka kebutuhan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya oleh kreditur akan lebih tinggi. Salah satu cara untuk menyediakan informasi tersebut yaitu dengan melakukan pengungkapan keuangan maupun non keuangan melalui website

perusahaan (Prastiwi dan Puspitaningrum, 2012).

Pernyataan tersebut didukung oleh teori agensi yang menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat leverage maka perusahaan memiliki insentif untuk meningkatkan pengungkapan informasi kepada pemangku kepentingan baik berupa media pengungkapan tradisional maupun media lain yaitu pengungkapan informasi perusahaan melalui

website perusahaan. Pelaporan keuangan melalui internet dapat memuat informasi lebih banyak dibandingkan dengan paper based reporting, sehingga manajer dapat menggunakan internet untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan dalam rangka “mengaburkan” perhatian kreditur dan pemegang saham

untuk tidak terlalu fokus hanya dengan leverage perusahaan yang tinggi (Lestari dan Chariri, 2007).


(38)

Penelitian Ismail (2002), Lestari dan Chariri (2007), dan Kusumawardhani (2011) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan melalui internet. Sementara penelitian Almilia (2008), Anna (2013) dan Amyuliathy (2013), menemukan bukti empiris bahwa leverage tidak mempengaruhi pengungkapan informasi melalui internet. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1:Leverageberpengaruh positif signifikan terhadap IFR 2. Reputasi Auditor danInternet Financial Reporting(IFR)

Dalam rangka mengurangi konflik kepentingan antara agen danprincipalmaka perusahaan akan memilih KAP yang ternama yaitu KAP big four. KAP big four dalam rangka menjaga kepercayaan kepada para pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan akan berusaha melaporkan informasi selengkap mungkin (Razaee, 2003).

Healy dan Palepu dalam Hanny (2007), menyatakan bahwa penggunaan KAP yang bereputasi merupakan sinyal positif perusahaan karena perusahaan akan diinterpretasikan oleh publik bahwa perusahaan memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan telah melaporkan informasi setransparan mungkin. Tentu saja hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP big four melalui IFR dalam rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya.


(39)

Penelitian yang dilakukan oleh Hanny (2007) dan Amyuliathy (2013) menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi melalui internet. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Yolana (2013) dan Handoko (2013) menunjukkan hasil sebaliknya bahwa reputasi auditor tidak mempengaruhi pengungkapan informasi melalui internet, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

H2: Reputasi Auditor berpengaruh positif signifikan terhadap IFR. 3. Efisiensi danInternet Financial Reporting(IFR)

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu ukuran kinerja yang mendasari seluruh kinerja organisasi (Haddad et al.,2003). Efisiensi merupakan penggunaan input yang lebih sedikit dari input yang biasanya dan menghasilkan output yang besar. Efisiensi perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio perputaran piutang. Perputaran piutang perusahaan ini akan menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menagih utang yang terjadi akibat penjualan (Handoko, 2013). Para investor menginginkan nilai efisiensi yang besar karena semakin cepat piutang tertagih maka semakin besar kas yang dihasilkan perusahaan.

Rasio perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi secara efisien, baik atas dasar uang tunai maupun berdasarkan kredit dan pengumpulan piutang. Perusahaan


(40)

yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi akan cenderung menghasilkan kas yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang tidak terlalu efisien.

Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki nilai efisiensi yang tinggi akan lebih memilih mempublikasikan laporan keuangannya melalui website (internet financial reporting) dikarenakan ingin membuat investor percaya bahwa perusahaan memiliki going concern

yang baik sehingga investor tetap mempertahankan modalnya diperusahaan tersebut (Scott dalam Handoko, 2013). Oleh karena itu, penelitian ini menghipotesiskan :

H3: Efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap IFR 4. Internasionalisasi danInternet Financial Reporting(IFR)

Internasionalisasi merupakan sebuah proses dimana perusahaan meningkatkan aktivitasnya di internasional dengan cara memiliki anak perusahaan di luar negeri (Johanson & Vahlne, 1977). Perusahaan yang telah melakukan internasionalisasi pada umumnya merupakan perusahaan yang besar dan memiliki stakeholders yang banyak sehingga biaya yang digunakan untuk penyampaian informasi keuangan menjadi besar. Padahal dalam teori agensi menjelaskan bahwa manajemen ingin menekan biaya semaksimal mungkin (Mowen dalam Handoko, 2013).

Perusahaan yang telah melakukan internasionalisasi akan cenderung menyajikan laporan keuangannya melalui website


(41)

perusahaan. Hal itu dikarenakan perusahaan yang memiliki anak perusahaan di luar negeri pastinya memiliki stakeholders yang besar dan akan sangat merepotkan bila perusahaan harus mengirimkan laporan keuangan mereka satu persatu kepada stakeholders

perusahaan. Dengan menggunakan IFR maka akan memberi akses kepada para stakeholders dan investor untuk memperoleh informasi keuangan dan non-keuangan dengan biaya yang relative kecil bagi kedua belah pihak (Ashbaugh, 1999).

Menurut Handoko (2013) praktek IFR akan membantu perusahaan yang melakukan internasionalisasi untuk menghindari biaya-biaya yang tidak diperlukan, seperti biaya pencetakan dan pengiriman laporan keuangan serta biaya litigasi. Oleh karena itu perusahaan yang melakukan internasionalisasi memiliki tingkat pengungkapan IFR yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan internasionalisasi. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan

H4: Internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap IFR 5. GrowthdanInternet Financial Reporting(IFR)

Growth merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size dalam mengungkapkan laporan keuangan melalui media internet, tingkat pertumbuhan perusahaan sangat diperhitungkan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi


(42)

ditunjukkan dengan pendapatan yang terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (Sulistia, 2009).

Teori sinyal menyatakan, bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin bagus sehingga perusahaan akan menyebarluaskan goodnews tersebut, salah satunya dengan menggunakan teknik pelaporan keuangan melalui internet seperti IFR. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan ditunjang dengan faktor-faktor seperti teknologi, strategi perusahaan dan sumber daya manusia, sehingga guna mengurangi asimetri informasi dan menyebarluaskan informasi perusahaan terutama laporan keuangannya, perusahaan tersebut akan memanfaatkan teknologi yang maju seperti IFR dalam website perusahaannya (Debreceny dalam Amyuliathy, 2013).

Penelitian yang dilakukan Amyuliathy (2013) dan Lestari dan Chariri (2007) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara

growth dengan pengungkapan informasi keuangan melalui website

perusahaan.Sementara hasil penelitian dari Yolana (2013), Anna (2013) dan Jannah (2015) menemukan bahwa variabel growth tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi melalui internet. Sehingga hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah:


(43)

C. Model Penelitian

Variabel independen penelitian mengenai internet financial reporting (IFR) adalah leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dan growth. Variabel dependen penelitian ini adalah

Internet Financial Reporting(IFR).

Skema model penelitian ini digambarkan dalam gambar H.1 sebagai berikut :

Gambar H.1 Skema Model Penelitian

GAMBAR 2 1

H1+ H2+ H3+ H4+

D. H5+ H5+

Leverage

Reputasi Auditor

Internet Financial Reporting(IFR)

(Y) Efisiensi

Internasionalisasi


(44)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalahn perusahaan-perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2013- 2014.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi atau data yang sudah diolah.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan, baik yang dipublikasikan di Daftar Efek Syariah (DES) ataupun di website perusahaan tersebut.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di DES periode tahun 2013-2014. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di DES periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2014 dan memiliki website perusahaan untuk melaporkan baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan perusahaan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan yang dikehendaki oleh peneliti.


(45)

Kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :

1. Perusahaan yang terdaftar di DES pada tahun 2013-2014. 2. Perusahaan yang tersebut memiliki website dan mencantumkan

laporan keuangan atau ringkasannya dalam website perusahaan. 3. Memiliki data laporan keuangan yang lengkap yang berhubungan dengan variabel leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dan growth.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode menurut Sekaran (2006), yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka. Data dari studi dokumentasi diperoleh dari bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila data yang diperlukan tidak didapatkan atau kurang lengkap maka peneliti akan melakukan dokumentasi dari search engine yang umum digunakan. Data studi pustaka diperoleh dari penelitian-penelitian dan jurnal-jurnal yang ada serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

E. Definisi Operasional dan Pengukurannya

Untuk menguji hipotesis, variabel yang diteliti dalam penelitian (pengujian hipotesis) ini dibedakan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah yang variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Internet Financial Reporting (IFR), sedangkan variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi


(46)

variabel dependen atau variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah leverage, Reputasi Auditor, Efisiensi, Internasionalisasi dan Growth.

a) Variabel Dependen

Internet Financial Reporting (IFR)

Internet financial reporting adalah pencantuman informasi keuangan perusahaan melalui internet atau website perusahaan yang bersifat sukarela (lai et.al., 2009). IFR ini diukur dengan menggunakan checklist dengan item IFR yang berjumlah 34 item yang mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Anna (2013). Dimana setiap item memiliki nilai 1 apabila perusahaan mencantumkan l. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks pelaporan keuangan melalui internet yaitu:

IFR

=

Keterangan :

IFR :Tingkat pengungkapan sukarela pelaporan keuangan melalui internet

d : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan


(47)

b) Variabel Independen

Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan rumus utang terhadap ekuitas, yang mengacu pada penelitian Suryono dan Prastiwi (2011). Leverage dihitung dengan dengan rasio utang jangka panjang dengan ekuitas (Debt Equity Ratio).

DER =

Reputasi Auditor

Razaee (2003) menjelaskan bahwa KAP Big Four memiliki reputasi yang baik karena memiliki kualitas audit yang baik. Reputasi auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ukuran yang digunakan dalam penelitian Lestari dan Chariri (2007) yaitu dengan menggunakan variabel dummy

dengan melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak. Angka 1 untuk KAP Big Four dan angka 0 untuk KAP non Big Four.

Berdasarkan data dari IDX diketahui bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four adalah sebagai berikut:


(48)

1. KAP Purwantono, Suherman dan Surja berafiliasi dengan KAP Ernst &Young.

2. KAP Osman Bing Satrio berafiliasi dengan KAP Deloitte ToucheTohmatsu.

3. KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja berafiliasi dengan KAP KPMG.

4. KAP Tanudiredja, Wibisana dan rekan berafiliasi dengan KAP PWC.

Efisiensi

Efisiensi merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara efektif. Ukuran akuntansi yang digunakan perusahaan dalam mengukur efektivitas sebuah perusahaan dalam penagihan kredit dan penagihan utangnya adalah dengan rasio perputaran piutang (Receivable turnover-RT ratio) yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko (2013) yaitu

Receivable Turnover =


(49)

Internasionalisasi

Internasionalisasi merupakan sebuah proses dimana suatu perusahaan melakukan internasionalisasi dimana perusahaan dikatakan melakukan internasionalisasi apabila perusahaan tersebut telah memiliki anak perusahaan dinegara lain, dalam hal ini selain di Indonesia (Handoko, 2013).

Status internasionalisasi disini diukur sesuai dengan penelitian Handoko (2013) dengan menggunakan variabel dummy , yakni angka 1 (satu) untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan diluar negeri atau merupakan suatu anak perusahaan dari perusahaan luar negeri dan angka 0 (nol) untuk perusahaan selain itu.

Growth

Growth merupakan tingkat pertumbuhan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan untuk setiap periode tahun buku. Variabel growth dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhan penjualan perusahaan yang mengacu pada penelitian Sriwardhany (2006) yang dirumuskan sebagai berikut:

Growth =


(50)

F. Uji Kualitas Data

Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan propram SPSS 20.

a. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data (Ghozali, 2011). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan menggambarkan variabe-lvariabel dalam penelitian ini yaitu leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dan

growth pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2013-2014. Statistik deskriptif akan dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk data dengan skala rasio. Sementara itu untuk data dengan skala nominal uji statistik deskriptif akan dilihat dari distribusi frekuensi.


(51)

b. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi untuk menguji hipotesis penelitian ini pada analisis regresi linier berganda. Terdapat 4 uji asumsi klasik,yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel-variabel memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji statistik One Sample Kolmogorof Smirnov yang dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi

(Sig) ≥ 0,05 (Ghozali, 2011).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel-variabel indipenden dalam penelitian (Ghozali, 2011). Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam uji multikolinearitas yaitu nilai tollerance

> 0,10 dan nilai VIF < 10. Jika dalam model regresi telah memenuhi dua hal tersebut, maka data tidak mengandung multikolinearitas diantara variabel independen.


(52)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas maka digunakan uji metode gletjzer. Jika nilai sig > alpha 0,05, maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu perioda (t) dengan kesalahan pada perioda sebelumnya (Ghozali, 2009). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan model Durbin Watson (DW-Test) dengan ketentuan sebagai berikut (Nazaruddin dan Basuki, 2015):

 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

 Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.


(53)

 Jika d terletak diantara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan:

IFRit = β0 + β1 LVit + β2 RAit + β3 EFISit + β4 INTERNit + β5 GROWTHit+ ε...

Keterangan:

IFRit : Internet financial reporting perusahaan i pada waktu t

β0 : Konstanta

β1 –β5 : Koefisien regresi

LVit : leverage perusahaan i pada waktu t

RAit : Reputasi Auditor perusahaan i pada waktu t

EFISit : Efisiensi perusahaan i pada waktu t

INTERNit:Internasionalisasi perusahaan i pada waktu t

GROWTHit:Growth perusahaan i pada waktu t


(54)

a) Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan presentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai Adjusted R Square menunjukkan sberapa besar model regresi mampu menjelaskan variabilitas variabel terikat (dependen). Koefisien regresi berkisar antara 0 sampai 1. Jika semakin mendekati 0 maka semakin kecil menjelaskan. Sebaliknya, jika semakin mendekati 1 maka semakin besar menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

b) Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik f )

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas (Leverage, Reputasi Auditor, Efisiensi, Internasionalisasi, Growth) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.(Internet Financial Reporting).

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikansi antara variabel dependen dan independen secara simultan dengan kriteria yaitu bila nilai probabilitasnya < 0,05, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Sebaliknya, nilai probabilitasnya > 0,05 variabel independen


(55)

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

c) Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t )

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi, dan growth secara sendiri atau masing-masing terhadap variabel dependen yaitu internet financial reporting (Ghozali, 2011). Pengujian terhadap hipotesis

menggunakan α (0,05), dengan kriteria sebagai berikut: Jika

nilai probabilitas Sig. < 0,05 maka H1 diterima. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 maka H1 ditolak. Dilihat dari arah koefisien regresi apabila arah koefisien regresi sesuai dengan hipotesis penelitian, maka hipotesis diterima. Namun apabila arah koefisien regresi tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, maka hipotesis ditolak. Jadi kriteria hipotesis diterima jika nilai Sig. < 0,05 dan memiliki koefisien regresi searah dengan hipotesis.


(56)

43

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dari tahun 2013-2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 92 yang memenuhi kriteria. Hasil sampel yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel DAFTAR TABEL 1

No Keterangan

Tahun

2013 2014

1.

Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek syariah (DES) tahun 2013-2014

317 317

2.

Perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan dan tidak mempublikasikan di website

(78) (78)

3

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria klasifikasi sampel

(192) (194)

Total observasi tahun 2013-2014 92


(57)

B. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengambarkan atau mendeskripsikan kondisi data yang digunakan dala penelitian. Analisis ini menggunakan Tabel statistik deskriptif yang memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standar deviation). Adapun nilai statistik deskriptif variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.2. berikut :

Tabel 4.2.

Hasil Uji Analisis Deskriptif DAFTAR TABEL 2

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LV 92 ,16 282,05 4,3945 29,30471

RA 92 0 1 ,39 ,491

EFIS 92 1,31 949,64 47,2515 138,50091

INTERN 92 0 1 ,30 ,463

GROWTH 92 -6,87 179,49 22,1946 28,06478 IFR 92 52,94 97,06 60,4517 5,88928 Valid N (listwise) 92

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Tabel 4.3

Hasil Uji Frekuensi Reputasi Auditor DAFTAR TABEL 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 56 60,9 60,9 60,9

1 36 39,1 39,1 100,0

Total 92 100,0 100,0


(58)

Tabel 4.4

Hasil Uji Frekuensi Internasionalisasi DAFTAR TABEL 4

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 64 69,6 69,6 69,6

1 28 30,4 30,4 100,0

Total 92 100,0 100,0

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Dari hasil analisa statistik deskriptif diatas, Leverage (LV) diukur menggunakan rasio utang jangka panjang dengan ekuitas (Debt Equity Ratio), diperoleh hasil nilai minimum sebesar 0,16, nilai maksimum sebesar 282,05, nilai mean (rata-rata) sebesar 4,3945, dengan standar deviasi 29,30471 dari total sampel 92 laporan keuangan.

Variabel reputasi auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy. Hasil perolehan nilai mean (rata-rata) sebesar 0,39, dengan nilai maksimum 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP big four sebanyak 36 perusahaan sedangkan nilai minimum 0 untuk perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP big four sebanyak 56 perusahaan dengan nilai standar deviasi sebesar 0,491.

Variabel efisiensi diukur dengan menggunakan rasio perputaran piutang (Receivable turnover – RT ratio), diperoleh hasil nilai minimum sebesar 1,31, dengan nilai maksimum sebesar 949,64, nilai mean (rata-rata) sebesar 47,2515, dengan standar deviasi 138,50091dari total sampel 92 laporan keuangan.


(59)

Variabel internasionalisasi diukur dengan menggunakan variabel dummy. Hasil perolehan nilai mean (rata-rata) sebesar 0,30, dengan nilai maksimum 1untuk perusahaanyang melakukan internasionalisasi sebanyak 28 perusahaan sedangkan nilai minimum 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan internasionalisasi sebanyak 64 perusahaan. Serta nilai standar deviasi sebesar 0,463.

Variabel growth diukur dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan, diperoleh hasil nilai minimum sebesar -6,87, dengan nilai maksimum sebesar 179,49, nilai mean (rata-rata) sebesar 22,1949, dengan standar deviasi 28,06478 dari total sampel 92 laporan keuangan.

Variabel internet financial reporting (IFR) hasil perolehan nilai mean (ratarata) sebesar 60,4517, dengan nilai maksimum sebesar 97,06 dan nilai minimum 52,94 serta nilai standar deviasi sebesar 5,88928.


(60)

C. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Pengujian kualitas instrumen dan data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas residual bertujuan untuk melihat apakah model regresi dan variabel yang diuji memiliki distribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) yang disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas DAFTAR TABEL 5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 92

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 4,07725556

Most Extreme Differences

Absolute ,101

Positive ,101

Negative -,074

Kolmogorov-Smirnov Z ,966

Asymp. Sig. (2-tailed) ,308

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,966 dengan signifikansi 0,308 yang lebih besar dari alpha (0,05) hasil tersebut menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal.


(61)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan menganalisa nilai Variance Inflation Factors (VIF). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF pada Tabel 4.6. model regresi akan bebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,10 atau VIF < 10.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas DAFTAR TABEL 6

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

LV ,969 1,032

RA ,792 1,263

EFIS ,964 1,037

INTERN ,854 1,171

GROWTH ,919 1,089

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Dari hasil perhitungan melalui pengujian regresi berganda, diperoleh nilai tolerance untuk semua variabel bebas (LV, RA, EFIS, INTERN, GROWTH) yang memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel juga lebih kecil dari 10, maka model regresi tersebut tidak mengalami multikolinearitas.


(62)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Adapun hasil uji statistik Heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian. Berdasarkan uji Gletzer menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil regresi menggunakan model uji Gletzer disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Gletzer)

DAFTAR TABEL 7

Coefficientsa

Model t Sig.

1

(Constant) 8,517 ,000

LV -1,534 ,129

RA 1,186 ,239

EFIS -2,422 ,118

INTERN 2,158 ,134

GROWTH -1,519 ,132 a. Dependent Variable: RES_5

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Dari hasil uji Heteroskedastisitas, diperoleh nilai signifikansi untuk semua variabel lebih dari nilai alpha (0,05), maka model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi berganda. Penelitian ini menggunakan


(63)

alat uji autokorelasi yaitu uji Durbin-Watson (Uji DW). Model yang dikatakan bebas dari autokorelasi adalah model yang nilai dt-nya lebih besar dari dU dan nilai dt-nya lebih kecil dari 4-dU dengan kata lain dU<4-dU. Nilai dU diperoleh dari tabelpembanding. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

DAFTAR TABEL 8

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,722a ,521 ,493 4,19411 1,796

a. Predictors: (Constant), GROWTH, LV, EFIS, INTERN, RA b. Dependent Variable: IFR

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Dari Tabel 4.8 pengujian autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,796 nilai tersebut terletak diantara dU dan (4-dU) (1,7767 < 1,796 < 2,2233). Maka dapat dikatakan bahwa data memenuhi asumsi bahwa tidak memiliki autokorelasi.


(64)

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan antara satu. Hasil pengujian determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi DAFTAR TABEL 9

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,722a ,521 ,493 4,19411 1,796

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Dari hasil pengujian pada Tabel 4.9, nilai adjusted R Square sebesar 0,493atau 49,3% menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam hal ini adalah leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi, dan growth secara simultan memiliki pengaruh sebesar 49,3% terhadap Internet financial Reporting, sedangkan sisanya sebesar 50,7% dijelaskkan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diamati dalam penelitian ini.


(65)

2. Uji Signifikansi Simultan (UjiF)

Uji nilai F pada Tabel 4.10, menunjukkan apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan DAFTAR TABEL 10

ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1643,429 5 328,686 18,685 ,000b Residual 1512,785 86 17,591

Total 3156,214 91 a. Dependent Variable: IFR

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Berdasarkan pengujian statistik F dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 18,685 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,05. Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yang artinya variabel leverage, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi, dan growth berpengaruh terhadap internet financial reporting (IFR).


(66)

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji signifikansi parameter individual atau uji t digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Regresi Berganda DAFTAR TABEL 11

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 59,713 ,753 79,339 ,000

LV ,142 ,015 ,704 9,286 ,000

RA -2,961 1,007 -,247 -2,941 ,004 EFIS -,001 ,003 -,021 -,273 ,785 INTERN 3,394 1,029 ,267 3,300 ,001 GROWTH ,013 ,016 ,061 ,782 ,436 a. Dependent Variable: IFR

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Berdasarkan hasil output pada Tabel 4.11, diperoleh persamaan linier regresi berganda sebagai berikut:

IFRit = 0,142 LVit - 2,961 RAit – 0,001 EFISit + 3,394 INTERNit + 0,013 GROWTHit


(67)

a. Uji Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,000 < level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara leverage terhadap Internet Financial Reporting (IFR) sehingga hipotesis pertama diterima.

b. Uji Hipotesis Dua

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,004 < level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan antara reputasi auditor terhadap Internet Financial Reporting (IFR) sehingga hipotesis kedua ditolak.

c. Uji Hipotesis Tiga

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,785 > level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara efisiensi terhadap Internet Financial Reporting (IFR) sehingga hipotesis ketiga ditolak.

d. Uji Hipotesis Empat

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,001 < level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan


(68)

antara internasionalisasi terhadap Internet Financial Reporting (IFR) sehingga hipotesis keempat diterima.

e. Uji Hipotesis Lima

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,436 > level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara growth terhadap Internet Financial Reporting (IFR) sehingga hipotesis kelima ditolak.

Tabel 4.12

Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian DAFTAR TABEL 12

Hipotesis Hasil

H1

Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap IFR

Diterima

H2

Reputasi Auditor berpengaruh positif signifikan terhadap IFR

Ditolak

H3

Efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap IFR

Ditolak

H4

Internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap IFR

Diterima

H5

Growth berpengaruh positif signifikan terhadap IFR


(69)

E. Pembahasan

1. Pengaruh Leverage terhadap IFR

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajiban-kewajiban jangka panjangnya kepada pihak lain (Prastiwi dan Puspitaningrum, 2012). Dalam keadaan ini perusahaan dinilai kemampuannya untuk melunasi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendeknya saat perusahaan tersebut dilikuidasi.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel leverage menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh positif signifikan terhadap internet financial reporting (IFR). Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Penelitian Ismail (2002), Lestari dan Chariri (2007), dan Kusumawardhani (2011) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan melalui internet.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa sesuai dengan teori agensi yang menjelaskan bahwa kewajiban perusahaan yang ditunjukkan rasio leverage akan berhubungan dengan pengungkapan pelaporan keuangan melalui internet karena pelaporan keuangan melalui internet dapat memuat informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan paperbased reporting dan perusahaan yang memiliki proporsi hutang lebih besar dalam struktur permodalannya maka perusahaan harus menjelaskan kepada para investor, kreditor ataupun pihak yang berkepentingan lainnya mengenai kemampuan perusahaan untuk


(70)

melunasi hutangnya dari pada perusahaan lain yang memiliki leverange yang rendah.

2. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting

(IFR)

KAP yang bereputasi memiliki peranan yang penting dalam pengesahan laporan keuangan karena KAP bereputasi menjaga independensi danmelaporkan informasi yang lengkap (Razaee, 2003). Perusahaan yang menggunakan KAP bereputasi tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui IFR

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif dengan hasil beta sebesar -2,96 dengan signifikansi 0,004. Pengujian ini memberikan hasil yang signifikan tetapi koefisien regresi negatif. Dapat disimpulkan bahwa reputasi auditor mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap IFR, sehingga hipotesis ini ditolak.

Pengaruh negatif auditor dalam penelitian ini diduga tidak hanya tergantung pada reputasi auditor yang mengaudit perusahaan tetapi juga tergantung pada hasil opini audit. Sehingga ketika opini audit tidak sesuai dengan harapan perusahaan, justru perusahaan akan mengungkapkan sedikit informasi di daalam websitenya. Dari data yang diperoleh peneliti sebanyak 36 perusahaan yang diaudit oleh KAP big four menghasilkan opini wajar.


(71)

Tujuan utama audit adalah memberikan opini atas laporan keuangan sehingga audit memiliki tanggung jawab untuk memperoleh keyakinan apakah laporan keuangan tersebut terbebas dari salah saji material. Oleh karena itu, auditor tidak dapat mempengaruhi pengungkapan perusahaan di website..

3. Pengaruh Efisiensi terhadap Internet Financial Reporting (IFR) Efisiensi adalah Perbandingan terbaik antara input (masukan ) dan output (hasil), antara keuntungan dengan biaya (antara hasil pelaksanaan dengan sumber yang digunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas (Hasibuan, 1994). Perusahaan yang memiliki nilai efisiensi yang tinggi akan lebih memilih mempublikasikan laporan keuangannya melalui website (internet financial reporting) dikarenakan ingin membuat investor percaya bahwa perusahaan memiliki going concern yang baik sehingga investor tetap mempertahankan modalnya diperusahaan tersebut (Scott dalam Handoko, 2013).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko (2013), yang menyatakan bahwa efisiensi tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting (IFR). Variabel efisiensi dalam penelitian ini diukur dengan rasio perputaran piutang. Oleh karena itu, adanya kemungkinan variabel efisiensi tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting karena investor sekarang ini tidak mementingkan apakah perusahaan tersebut mampu untuk menagih


(72)

piutang yang dimilikinya lebih cepat atau tidak. Bagi para investor yang terpenting dalam menilai sebuah perusahaan adalah laba yang tinggi. Hal ini menyebabkan perusahaan yang memiliki nilai efisiensi yang tinggi pada akhirnya tidak memengaruhi perusahaan untuk melakukan praktek internet financial reporting.

4. Pengaruh Internasionalisasi terhadap Internet Financial Reporting

(IFR)

Internasionalisasi merupakan proses dimana perusahaan meningkatkan baik kesadaran mereka mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung transaksi internasionalnya di masa yang akan datang dan mendirikan serta melaksanakan transaksi dengan negara lain (Beamish, 1990).

Hasil pengujian hipotesis variabel internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap internet financial reporting (IFR). Hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang telah melakukan internasionalisasi umumnya memiliki stakeholders yang besar sehingga untuk menekan biaya penyampaian informasi keuangaan kepada para stakeholders, perusahaan akan memilih untuk menyebarluaskan informasi keuangan dan non keuangan dan laporan tahunan dengan website perusahaan karena dapat diakses lebih luas oleh banyak stakeholders. Sekarang ini, banyak Perusahaan di DES pada umunya yang telah melakukan internasionalisasi dengan data hasil frekuensi sebanyak 64 perusahaan


(73)

telah melakukan internasionalisasi dan 28 perusahaan belum melakukan internasionalisasi.

Perusahaan yang telah melakukan internasionalisasi akan lebih memilih untuk melakukan praktek IFR karena untuk menaikkan citra perusahaan di para investor dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan internasionalisasi.

5. Pengaruh Growth terhadap Internet Financial Reporting (IFR)

Growth merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size dalam mengungkapkan laporan keuangan melalui media internet, tingkat pertumbuhan perusahaan sangat diperhitungkan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi ditunjukkan dengan pendapatan yang terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (Sulistia, 2009).

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa grwoth tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting (IFR). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Anna (2013), Yolana (2013) dan Jannah (2015) yang menyatakan bahwa growth tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting.

Adanya kemungkinan variabel growth ditolak di dalam penelitian ini karena perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi tidak selamanya didukung faktor-faktor seperti teknologi, strategi perusahaan, sumber daya manusia. Hal ini karena masih adanya kecenderungan perusahaan untuk menghemat biaya yang akan dikeluarkan oleh


(74)

perusahaan. Perusahaan masih melakukan pengungkapan informasi keuangan dan non keuangan dengan cara tradisional yaitu paperbased, dengan kata lain tidak menerapkan praktek internet financial reporting.


(75)

61

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin dapat berpengaruh dalam pelaporan keuangan melalui internet (internet financial reporting) yang meliputi leverange, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi dan growth dengan bahan observasi pengungkapan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2013 dan 2014.

Berdasarkan analisis dan pengujian data dalam penelitian ini,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Leverange berpengaruh positif signifikan terhadap internet financial reporting (IFR)

2. Reputasi auditor berpengaruh negatif signifikan terhadap internet financial reporting (IFR)

3. Efisiensi tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting

(IFR)

4. Internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap internet financial reporting (IFR)

5. Growth tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting


(76)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian kedepannya sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel penelitian dengan memanjangkan peridoe waktu penelitian.

2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan kajian ulang terhadap penelitian ini disarankan untuk menambah atau mengganti variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini seperti kepemilikan saham publik, kepemilikan saham asing, jenis industri, wilayah geografis dan lain sebagainya.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yaitu leverange, reputasi auditor, efisiensi, internasionalisasi, dan growth yang dari hasil pengujian tersebut kurang memengaruhi internet financial reporting (IFR).

2. Penelitian ini menggunakan jangka waktu pengamatan tahun 2013-2014.

3. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di DES.


(1)

Hasil uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

LV ,969 1,032

RA ,792 1,263

EFIS ,964 1,037

INTERN ,854 1,171

GROWTH ,919 1,089

a. Dependent Variable: IFR


(2)

Hasil uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model t Sig.

1

(Constant) 8,517 ,000

LV -1,534 ,129

RA 1,186 ,239

EFIS -2,422 ,118

INTERN 2,158 ,134

GROWTH -1,519 ,132

a. Dependent Variable: RES_5


(3)

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,722a ,521 ,493 4,19411 1,796

a. Predictors: (Constant), GROWTH, LV, EFIS, INTERN, RA b. Dependent Variable: IFR


(4)

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,722a ,521 ,493 4,19411 1,796

a. Predictors: (Constant), GROWTH, LV, EFIS, INTERN, RA b. Dependent Variable: IFR


(5)

Hasil Uji Pengaruh Simultan (F-test) ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 1643,429 5 328,686 18,685 ,000b

Residual 1512,785 86 17,591

Total 3156,214 91

a. Dependent Variable: IFR

b. Predictors: (Constant), GROWTH, LV, EFIS, INTERN, RA


(6)

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 59,713 ,753 79,339 ,000

LV ,142 ,015 ,704 9,286 ,000

RA -2,961 1,007 -,247 -2,941 ,004

EFIS -,001 ,003 -,021 -,273 ,785

INTERN 3,394 1,029 ,267 3,300 ,001

GROWTH ,013 ,016 ,061 ,782 ,436

a. Dependent Variable: IFR


Dokumen yang terkait

Pengaruh Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 106

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 80 129

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI)

0 35 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) PADA PERBANKAN SYARIAH

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun 2013-2015)

3 20 192

DETERMINAN PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang Masuk dalam Daftar Efek Syariah Determinan Pengungkapan Islamic Social Reporting ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang Masuk dalam Daftar Efek Syariah Tahu

0 2 17

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Internet Financial Reporting (IFR) Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Surabaya (BES)

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18