TA : Rancang Bangun Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Pada Masjid Miftahul Huda Lamongan.
TUGAS AKHIR
Oleh:
Nama : Aqlul Fauzi
NIM : 06.41010.0211
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan... ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Sistem ... 5
2.2 Sistem Informasi ... 5
2.3 Administrasi ... 6
2.3.1 Pengertian Administrasi ... 6
2.3.2 Fungsi Administrasi ... 7
2.4 Rekayasa Perangkat Lunak ... ... 8
2.4.1 Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak ... 9
2.4.2 Metode Rekayasa Perangkat Lunak ... 10
(3)
x
Halaman
2.5 Analisis dan Perancangan Sistem ... 14
2.6 Konsep Dasar Basis Data ... 15
2.6.1 Database ... 15
2.6.2 Sistem Basis Data ... 16
2.6.3 Database Management System (DBMS) ... 17
2.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 19
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20
3.1 Analisis Permasalahan ... 20
3.2 Analisis Sistem ... 21
3.3 Perancangan Sistem ... 24
3.3.1 System Flow ... 25
3.3.2 Data Flow Diagram ... 26
3.3.3 Entity Relantionship Diagram ... 31
3.3.4 Struktur Database ... 34
3.3.5 Desain Interface ... 38
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 45
4.1 Kebutuhan Aplikasi ... 45
4.1.1 KebutuhanPerangkat Keras ... 45
4.1.2 KebutuhanPerangkat Lunak ... 46
4.1.3 Instalasi program dan Pengaturan Sistem ... 46
4.2 Implementasi ... 46
4.2.1 Form Login ... 47
(4)
xi
Halaman
4.2.3 Form Master Penerima Zakat ... 48
4.2.4 Form Master 8 Golongan Penerima Zakat ... 49
4.2.5 Form Transaksi Penerimaan Zakat Fitrah ... 49
4.2.6 Form Transaksi Penerimaan Zakat Maal ... 50
4.2.7 Form Transaksi Pengeluaran Zakat Fitrah ... 50
4.2.8 Form Transaksi Pengeluaran Zakat Maal ... 52
4.2.9 Form Master Penerima Daging Qurban ... 52
4.2.10 Form Transaksi Penerimaan Hewan Qurban ... 53
4.2.11 Form Transaksi Pembagian Daging Qurban ... 53
4.2.12 Nota Pembayaran Zakat Fitrah ... 55
4.2.13 Nota Pembayaran Zakat Maal ... 55
4.2.14 Nota Serah Terima Hewan Qurban ... 55
4.2.15 Laporan Rekapitulasi Daftar Mustahiq ... 56
4.2.16 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Fitrah ... 57
4.2.17 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Maal ... 57
4.2.18 Laporan Rekapitulasi Daftar Penerima Daging Qurban ... 58
4.2.19 Laporan Rekapitulasi Penerimaan Hewan Qurban... 59
4.2.20 Laporan Total Penerimaan Hewan Qurban ... 59
4.3 Evaluasi dan Uji Coba Fungsionalitas Aplikasi ... 60
4.3.1 Fungsi Login ... 60
4.3.2 Fungsi Validasi Pengisian Data ... 61
4.3.3 Fungsi Manipulasi Data ... 62
(5)
xii
Halaman
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran . ...64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
(6)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu organisasi karena administrasi selalu berlangsung didalam organisasi. Sebuah organisasi yang berada pada masjid tentunya memiliki beberapa kegiatan yang harus ditangani, kegiatan tersebut membutuhkan pencatatan dan pengolahan data dengan baik. Diantara kegiatan tersebut adalah kegiatan ibadah, kegiatan dakwah, kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama, pembinaan remaja masjid, pengelolaan zakat, pengelolaan qurban dan pengelolaan kegiatan sosial lainnya.
Ta’mir dan Remaja Masjid adalah organisasi yang saat ini ada pada Masjid
Miftahul Huda, dimana sebagian besar kegiatan dijalankan oleh Ta’mir Masjid.
Sebagai sebuah organisasi, Ta’mir Masjid tentunya menginginkan kegiatan
penerimaan hingga penyaluran zakat dan qurban berjalan dengan baik dan
akuntabilitas. Kendala yang dihadapi saat ini adalah transaksi zakat dan qurban
yang tidak sesuai antara hasil yang diperoleh dengan data yang dicatat dalam buku penerimaan, dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk menentukan besar zakat dan daging qurban yang akan didistribusikan, tidak seragamnya format pencatatan data dan waktu penyusunan laporan yang dibutuhkan relatif lama.
Berdasarkan permasalahan di atas maka diusulkan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban yang mampu mencatat data mustahiq, mencatat transaksi penerimaan zakat maal dan zakat fitrah, melakukan estimasi jumlah zakat yang akan diterima oleh setiap mustahiq, mencatat daftar penerima daging qurban,
(7)
pendataan hewan qurban, melakukan estimasi jumlah daging qurban yang akan dibagikan, mencetak kupon qurban dan juga mencetak kalung hewan qurban. Dengan adanya aplikasi tersebut kesalahan yang disebabkan oleh user dapat dihindari, sehingga kebutuhan organisasi terhadap data dan informasi yang tepat dapat dicapai.
Berdasarkan uraian di atas maka diusulkan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban yang mampu membantu proses pencatatan Zakat dan Qurban menggunakan basis data, membantu estimasi jumlah pembagian Zakat dan Qurban yang akan didistribusikan, standarisasi format pencatatan data dan memudahkan proses penyusunan laporan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu bagaimana Merancang Bangun Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Data yang digunakan adalah data yang didapatkan dari Masjid Miftahul Huda
Lamongan periode 2012-2013.
b. Sistem yang dibangun terdiri dari menu sebagai berikut:
1. Menu zakat, yaitu mencatat data mustahiq, mencatat transaksi penerimaan
zakat maal dan zakat fitrah, melakukan estimasi jumlah zakat yang akan diterima oleh setiap mustahiq.
(8)
2. Menu qurban, yaitu mencatat daftar penerima daging qurban, pendataan hewan qurban, melakukan estimasi jumlah daging qurban yang akan dibagikan, mencetak kupon qurban dan juga mencetak kalung hewan qurban.
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan. Aplikasi administrasi dapat mencatat data mustahiq dan penerima daging qurban, mencatat transaksi zakat dan qurban mulai dari penerimaan hingga melakukan estimasi jumlah zakat dan daging qurban yang akan dibagikan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika laporan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis Tugas Akhir ini dibagi menjadi lima bab. Pembagian bab dalam karya tulis ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang: latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori penunjang yang diharapkan dapat menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan sistem yang dibuat, seperti sistem, sistem informasi, administrasi, analisa dan perancangan sistem, konsep dasar basis data dan interaksi manusia dan komputer.
(9)
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang analisa sistem, model pengembangan, perancangan sistem yang meliputi document flow manual, document flow terkomputerisasi, DFD, ERD, serta rancangan Input/Output dan desain uji coba.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini dibahas tentang implementasi sistem, kebutuhan sistem, instalasi program. Serta pengujian dan analisa hasil uji coba dari program yang telah dibuat.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.
(10)
5
LANDASAN TEORI 2.1 Sistem
Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua sistem memiliki input, proses, output dan umpan balik. Contohnya ialah sistem informasi komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Hartono (2008), suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
2.2 Sistem Informasi
Menurut Hartono (2008), sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manager, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology
block), blok basisdata (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya
(11)
2.3 Administrasi
2.3.1 Pengertian Administrasi
Administrasi berdasarkan etimologis (asal kata) bersumber dari bahasa latin, yang terdiri ad + ministrate, yang secara operasional berarti melayani, membantu dan memenuhi. Dalam bahasa asalnya dari perkataan itu dapat terbentuk kata benda administratio dan kata sifat administrativus. Perkataan itu masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi administration yang lebih banyak dikenal oleh para ilmuwan dan praktisi sekarang ini. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi, yaitu:
1. Menurut Haryadi (2009) mengatakan bahwa ada dua pengertian administrasi,
yaitu dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
a. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain.
b. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Menurut Siagian (1974) mengatakan bahwa Administrasi adalah
”Keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan
pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih
(12)
3. Menurut Wayong (1961), mengemukakan bahwa Administrasi adalah
”Kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai”.
Administrasi seperti telah banyak disebutkan dalam uraian terdahulu adalah rangkaian kegiatan atau proses pengendalian suatu organisasi agar secara keseluruhan selalu terarah pada pencapaian tujuannya. Dengan demikian administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem kerja sama sejumlah orang agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama.
2.3.2 Fungsi Administrasi
Menurut Quible (2011), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi dalam perkantoran, yaitu:
a. Fungsi rutin, yaitu fungsi adminstrasi perkantoran yang membutuhkan
pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan. Biasanya,fungsi ini dilaksanakan oleh staf administrasi yang bertanggung jawab atas kegiatan administrasi sehari-hari.
b. Fungsi teknis, yaitu administrasi yang membutuhkan pendapat,keputusan dan
keterampilan perkantoran yang memadai, seperti bisa menggunakan beberapa program aplikasi Komputer. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi yang bergantung dalam departemen teknologi informasi.
c. Fungsi analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan
kreatif, disertai kemampuan untuk mengambil keputusan,seperti membuat dan menganalisis laporan dan membuat keputusan pembelian. Fungsi ini
(13)
biasanya dilakukan oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
men-support keputusan yang akan dibuat oleh atasannya
d. Fungsi interpersonal,yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis
sebagai dasar pengambilan keputusan, serta keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, seperti mengkoordinasikan tim proyek. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh stad administrasi sebagai jenjang karier sebelum naik menjadi manajer pada suatu organisasi.
e. Fungsi manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan,
pengorganisasian pengukuran dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran dan pengevaluasian karyawan. Biasanya, fungsi ini dilakukan oleh staf setingkat manajer yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem dan prosedur administrasi.
2.4 Rekayasa Perangkat Lunak
Menurut Yasin (2012), Perangkat Lunak adalah seluruh perintah yang
digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi.
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah suatu disiplin ilmu
yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai tahap awal yaitu analisis kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, desain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dengan pengertian ini jelaslah bahwa Rekayasa Perangkat Lunak tidak hanya
(14)
aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai arti semua hal yang
berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
2.4.1 Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak
Secara umum tujuan Rekayasa Perangkat Lunak tidak berbeda dengan
bidang rekayasa yang lain. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
Kinerja
Biaya Waktu
Gambar 2.1 Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak.
Sumber: Yasin (2012)
Dari gambar 2.1 dapat diartikan bahwa bidang rekayasa akan selalu
berusaha menghasilkan output yang kinerjanya tinggi, biaya rendah dan waktu penyelesaian yang cepat. Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:
a. Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.
b. Menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu.
c. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis
platform.
(15)
2.4.2 Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Pada rekayasa perangkat lunak, banyak model yang telah dikembangkan
untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak. Model-model ini pada umumnya mengacu pada model proses pengembangan sistem yang disebut System
Development Life Cycle (SDLC) seperti terlihat pada Gambar 2.2 berikut ini.
Identifikasi dan Pemilihan
Proyek
Inisiasi dan Perencanaan
Proyek
Implementasi
Perawatan Desain
Analisis
Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC)
Sumber: Yasin (2012)
Penjelasan dari Gambar 2.2 diatas adalah:
a. Kebutuhan terhadap definisi masalah yang jelas. Input utama dari setiap
model pengembangan perangkat lunak adalah pendefinisian masalah yang jelas.
b. Tahapan-tahapan pengembangan yang teratur. Meskipun model-model
pengembangan perangkat lunak memiliki pola yang berbeda-beda, biasanya model-model tersebut mengikuti pola umum analysis – design – coding – testing – maintenance.
c. Stakeholder berperan sangat penting, dapat berupa pengguna, pemilik,
pengembang, pemrogram dan orang-orang yang terlibat dalam rekayasa perangkat lunak tersebut.
(16)
d. Dokumentasi merupakan bagian penting karena masing-masing tahapan dalam model biasanya menghasilkan sejumlah tulisan, diagram, gambar, atau bentuk-bentuk lain yang harus didokumentasi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perangkat lunak yang dihasilkan.
e. Keluaran dari proses pengembangan perangkat lunak harus bernilai
ekonomis. Efek dari penggunaan perangkat lunak yang telah dikembangkan haruslah memberi nilai tambah bagi organisasi.
Menurut Kendall (2003), Systems Development Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.
Siklus pengembangan sistem dibagi atas tujuh tahap, yaitu adalah :
a. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan
Dalam tahap ini penganalisis menentukan dengan tepat masalah-masalah dalam bisnis mereka, mengukur peluang guna mencapai sisi kompetitif atau menyusun standar-standar industri, dan tujuan-tujuan yang harus dicapai.
b. Menentukan syarat-syarat informasi
Dalam tahap ini, penganalisis berusaha untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan pemakai agar bisa ditampilkan dalam pekerjaan mereka. Orang-orang yang terlibat adalah penganalisis dan pemakai, manajer operasi dan pegawai operasional. Penganalisis sistem perlu tahu detil-detil fungsi-fungsi sistem yang ada yaitu: siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana dari bisnis yang sedang dipelajari.
(17)
c. Menganalisis kebutuhan sistem
Dalam tahap ini, penganalisis menganalisis keputusan terstruktur yang dibuat. Penganalisis juga menyiapkan suatu proposal sistem yang berisikan ringkasan apa saja yang ditemukan, analisis biaya keuntungan alternatif yang tersedia serta rekomendasi atas apa saja yang harus dilakukan.
d. Merancang sistem yang direkomendasikan
Dalam tahap ini, penganalisis merancang data-entry sedemikian rupa sehingga data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi benar-benar akurat. Penganalisis juga merancang file-file basis data yang menyimpan data yang diperlukan oleh pembuat keputusan dan penganalisis bekerja sama dengan pemakai untuk merancang output. Terakhir penganalisis juga merancang prosedur-prosedur back-up dan kontrol untuk melindungi sistem dan data serta membuat paket-paket spesifikasi program bagi pemrogram.
e. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak
Dalam tahap ini, penganalisis bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan. Penganalisis juga bekerja sama dengan pemakai untuk mengembangkan dokumentasi perangkat lunak yang efektif, mencakup melakukan prosedur secara manual, bantuan online dan website.
f. Menguji dan mempertahankan sistem
Dalam tahap ini, sistem yang telah dibuat harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Sebagian pengujian dilakukan oleh pemrogram sendiri dan lainnya dilakukan oleh penganalisis sistem.
(18)
g. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk pengendalian sistem. Pelatihan dilakukan oleh vendor, namun kesalahan pelatihan merupakan tanggung jawab penganalisis sistem. Proses ini mencakup pengubahan file-file dari format lama ke format baru atau membangun suatu basis data, menginstall peralatan, dan membawa sistem baru untuk diproduksi.
2.4.3 Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak
Menurut Kendall (2003), Meskipun dalam pendekatan berbeda-beda, namun model-model pendekatan memiliki kesamaan, yaitu menggunakan pola tahapan analysis – design – coding (construction) – testing – maintenance.
a. Analisis Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan
sebuah sistem menjadi komponen-komponennya dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen-komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.
b. Model Proses adalah model yang menunjukkan aliran data yang masuk dan
keluar pada suatu proses. Biasanya model ini digambarkan dalam Data Flow
Diagram (DFD).
c. Desain Perangkat Lunak adalah tugas, tahapan atau aktivitas yang difokuskan
pada spesifikasi detail dari solusi berbasis komputer.
d. Konstruksi adalah tahapan menerjemahkan hasil desain logis dan fisik ke
dalam kode-kode program komputer.
e. Pengujian sistem melibatkan semua kelompok pengguna yang telah
(19)
perangkat lunak akan berakhir ketika dirasa semua kelompok pengguna menyatakan bisa menerima perangkat lunak tersebut berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Perawatan dan Konfigurasi ketika sebuah perangkat lunak telah dianggap layak untuk dijalankan, maka tahapan baru menjadi muncul yaitu perawatan perangkat lunak.
2.5 Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Kristanto (2003), Analisis sistem adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem yang meliputi mempelajari masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem. Untuk mencapai tujuan dari suatu sistem yang dibuat, dibutuhkan 3 perangkat atau alat yang dapat meningkatkan kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat dicapai. Tiga perangkat tersebut meliputi : perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia. Perangkat keras data berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah program. Sedangkan perangkat manusia dapat berupa manajer, analisis sistem, programer dan sebagainya. Dimana ketiga unsur
tersebut bersama–sama membangun sistem yang efisien untuk mengatasi masalah
yang dihadapi pemakai sistem.
Menurut Hartono (2001) “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
(20)
penting dalam suatu pemrograman dimana tahap ini untuk mengevaluasi permasalahan yang ada dan kendala-kendala yang dihadapi. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem atau perancangan sistem.
Menurut Kendall (2003), analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
2.6 Konsep Dasar Basis Data 2.6.1 Database
Menurut Yuswanto et al (2005), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan database Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola
(21)
dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
2.6.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis
Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah:
a. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
(22)
c. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
d. Integritas dapat dipertahankan.
e. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
f. Menyediakan recovery.
g. Memudahkan penerapan standarisasi.
h. Data bersifat mandiri (data independence).
i. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus
akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
c. Perangkat lunaknya mahal.
d. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
2.6.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. Berikut adalah bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS:
(23)
a. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
b. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
c. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
Setelah mengetahui penjelasan tentang DBMS, maka selanjutnya kita perlu mengetahui fungsi yang dimiliki DMS. Fungsi DMS adalah sebagai berikut: a. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. b. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data. c. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
d. Data Recovery dan Concurrency yang memiliki ciri-ciri:
1. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
(24)
2. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
e. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
2.7 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
(25)
20
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Identifikasi Permasalahan
Pada Masjid Miftahul Huda Lamongan transaksi administrasi zakat dibagi menjadi dua jenis yaitu zakat maal dan zakat fitrah. Transaksi penerimaan zakat maal dapat dilakukan oleh panitia Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) setiap saat, sedangkan untuk transaksi penerimaan zakat fitrah hanya dilakukan dibulan Ramadhan. Untuk transaksi administrasi qurban hanya dapat dilakukan oleh pantitia qurban dibulan Dzulhijjah.
Masjid Miftahul Huda Lamongan melayani + 4.000 Kepala Keluarga dengan total penduduk + 16.000. Banyaknya transaksi yang dilakukan dalam waktu bersamaan seringkali menyebabkan kegiatan pencatatan tidak berjalan dengan baik sehingga muncul permasalahan sebagai berikut:
a. Masih terdapat hasil penerimaan zakat dan qurban tidak sesuai dengan data yang tercatat dalam buku penerimaan.
b. Belum adanya format pencatatan pada masing-masing transaksi.
c. Proses untuk mendapatkan daftar mustahiq dan daftar penerima daging
qurban relatif lama.
d. Belum adanya prosedur perhitungan perkiraan jumlah pembagian zakat dan
daging qurban untuk masing-masing penerima.
e. Belum adanya prosedur validasi paket zakat dan qurban kepada penerima.
f. Proses pengolahan laporan membutuhkan waktu yang lama, karena transaksi
(26)
Identifikasi permasalahan pada Masjid Miftahul Huda Lamongan digambarkan dengan document flow. Secara umum document flow penerimaan zakat dan penerimaan hewan qurban dapat diuraikan seperti berikut.
3.1.1 Document Flow Penerimaan Zakat
Document flow proses penerimaan zakat dimulai ketika muzakki (orang
yang berzakat) melakukan pembayaran zakat kepada panitia Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) Masjid Miftahul Huda Lamongan. Muzakki terlebih dahulu memberikan informasi kepada panitia yaitu nama dan alamat. Selanjutnya
muzakki memberikan informasi kepada panitia tentang jenis zakat dan besar zakat
yang diserahkan.
Sebelum melakukan pencatatan kedalam buku penerimaan, panitia terlebih dahulu melakukan validasi jenis zakat dan besar zakat yang diserahkan. Jika sesuai maka transaksi dicatat kedalam buku penerimaan zakat. Untuk gambaran document flow penerimaan zakat, dapat dilihat pada Gambar 3.1
3.1.2 Document Flow Penerimaan Hewan Qurban
Document flow proses penerimaan hewan qurban dimulai saat wajib
qurban menyerahkan hewan qurban kepada panitia idul qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan. Wajib qurban terlebih dahulu memberikan informasi yaitu nama, alamat, peruntukan qurban dan jenis hewan yang diserahkan. Setelah informasi diterima, maka panitia melakukan pencatatan kedalam buku penerimaan hewan qurban dan membuat kartu nomor patok untuk selanjutnya diberikan kepada wajib qurban.
(27)
Kartu nomor patok berisi nomor urut penerimaan hewan qurban, dimana kartu tersebut digunakan sebagai acuan peletakan hewan qurban sesuai nomor patok yang sudah disediakan oleh panitia idul qurban. Secara umum document
flow penerimaan hewan qurban dapat dilihat pada Gambar 3.2
W a jib Z a k a t K e p a la B a g ia n Z a k a t
S ta rt
M e m b e rik a n D a ta M u z a k k i
B u k u P e n e rim a a n C e k
T o ta l Z a k a t? H itu n g T o ta l Z a k a t F itra h
F in is h T id a k
S e s u a i Y a
C a ta t k e d a la m b u k u p e n e rim a a n
Z a k a t F itra h ?
T id a k
H itu n g T o ta l Z a k a t M a a l
(28)
W a jib Q u rb a n K e p a la B a g ia n Q u rb a n
S ta rt
M e m b e rik a n D a ta H e w a n Q u rb a n
B u k u P e n e rim a a n
B u k u P e n e rim a a n Is ia n
L e n g k a p ? M e n c a ta t k e d a la m
b u k u p e n e rim a a n
F in is h T id a k le n g k a p
N o m o r P a to k L e n g k a p
M e m b u a t N o m o r P a to k H e w a n
Gambar 3.2 Document Flow Penerimaan Hewan Qurban
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan Aplikasi
Administrasi Zakat dan Qurban yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Aplikasi mampu menyimpan dan menampilkan transaksi zakat dan qurban
sekaligus mencetak bukti transaksi sebagai acuan bahwa transaksi telah tercatat dan tersimpan dalam sistem.
(29)
b. Aplikasi memiliki format pencatatan yang seragam untuk setiap transaksi sehingga kebutuhan data yang diharapkan dapat diperoleh.
c. Aplikasi memiliki file master mustahiq dan master penerima daging yang
mempermudah dan mempercepat proses pencarian data.
d. Aplikasi mampu memberikan estimasi pembagian paket zakat dan paket
daging qurban untuk setiap penerima.
e. Aplikasi mampu mencetak kupon sebagai tanda bukti bahwa yang
bersangkutan berhak menerima paket. Selain itu kupon juga digunakan sebagai validasi bahwa paket zakat dan paket daging telah didistribusikan tepat sasaran.
f. Aplikasi mampu menampilkan dan mencetak Crystal Report pada setiap
transaksi sesuai dengan kebutuhan user
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan digambarkan adalah sebagai berikut:
a. Perancangan System Flow
b. Perancangan Data Flow Diagram
c. Perancangan Entity Realationship Diagram (ERD)
d. Perancangan Database
e. Perancangan Input/Output
3.3.1 System Flow
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan dari sistem. Bagan tersebut menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur dan menunjukkan apa yang
(30)
dikerjakan oleh sistem. Secara umum system flow penerimaan zakat dan penerimaan qurban dapat diuraikan sebagai berikut.
A. System Flow Penerimaan Zakat
System flow proses penerimaan zakat dimulai saat muzakki menyerahkan
zakat kepada Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) Masjid Miftahul Huda Lamongan. Muzakki terlebih dahulu mengisi formulir penerimaan zakat untuk selanjutnya diserahkan kembali kepada panitia penerimaan zakat.
Setelah formulir terisi maka panitia melakukan validasi kelengkapan formulir penerimaan zakat yang telah diisi oleh muzakki. Jika formulir belum lengkap maka panitia menyerahkan kembali kepada muzakki untuk melengkapi isian formulir. Jika formulir sudah lengkap maka panitia melakukan entry data zakat kedalam aplikasi administrasi zakat dan qurban.
Setelah data tersimpan maka panitia dapat melakukan proses cetak tanda terima zakat yang diserahkan kepada muzakki sebagai tanda bukti pembayaran zakat. Gambaran system flow penerimaan zakat, dapat dilihat pada Gambar 3.3
B. System Flow Penerimaan Hewan Qurban
System flow proses penerimaan hewan qurban dimulai saat wajib qurban
menyerahkan hewan qurban ke panitia idul qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan. Wajib qurban terlebih dahulu mengisi formulir yang disediakan oleh panitia hewan qurban untuk selanjutnya dikembalikan kepada panitia idul qurban.
Setelah formulir terisi maka panitia melakukan validasi kelengkapan formulir penerimaan hewan qurban yang telah diisi oleh wajib qurban. Jika formulir belum lengkap maka panitia menyerahkan kembali kepada wajib qurban
(31)
untuk melengkapi isian formulir. Jika formulir sudah lengkap maka panitia melakukan entry data qurban kedalam aplikasi administrasi zakat dan qurban.
W a jib Z a k a t K e p a la B a g ia n Z a k a t
S ta rt
F o rm u lir D a ta Z a k a t
T e ris i Is ia n
L e n g k a p ?
F in is h
L e n g k a p
T a n d a T e rim a T a n d a T e rim a
T id a k le n g k a p
E n tri D a ta Z a k a t
T ra n s a k s i Z a k a t
C e ta k T a n d a T e rim a Z a k a t
F o rm u lir D a ta Z a k a t M e n g is i
F o rm u lir
F o rm u lir D a ta Z a k a t T e ris i U p d a te T a h u n Z a k a t
Gambar 3.3 System Flow Penerimaan Zakat
Setelah data tersimpan maka panitia dapat melakukan proses cetak tanda terima hewan qurban yang diserahkan kepada wajib qurban sebagai tanda bukti
(32)
penyerahan hewan qurban. Selain tanda terima hewan qurban, panitia juga dapat melakukan proses cetak kalung hewan qurban. Kalung hewan qurban digunakan sebagai acuan saat peletakan posisi hewan qurban, selain itu kalung hewan qurban digunakan sebagai acuan informasi setelah dilakukan penyembelihan dan proses distribusi daging hewan qurban. Untuk gambaran system flow penerimaan hewan qurban, dapat dilihat pada Gambar 3.4
3.3.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang terlibat
dalam suatu prosedur yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut:
A. Context Diagram
Context Diagram (CD) adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari (DFD) yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Secara garis besar, sistem yang dirancang terlihat pada CD yang terdpapat pada Gambar 3.5
Sistem ini melibatkan Wajib Zakat, Wajib Qurban, Kepala Bagian Zakat,
Kepala Bagian Qurban dan Ketua Ta’mir Masjid sebagai pengguna sistem. Sistem
memperoleh data - data inputan dari masing - masing entitas, serta data output
(33)
W a jib Q u rb a n K e p a la B a g ia n Q u rb a n
S ta rt
F o rm u lir D a ta H e w a n
Q u rb a n T e ris i Is i L e n g k a p ?
F in is h
L e n g k a p
T a n d a T e rim a
K a lu n g H e w a n Q u rb a n
K a lu n g H e w a n Q u rb a n
T a n d a T e rim a
T id a k le n g k a p
E n tri D a ta H e w a n Q u rb a n
T ra n s a k s i Q u rb a n
C e ta k T a n d a T e rim a F o rm u lir D a ta H e w a n Q u rb a n M e n g is i
F o rm u lir
F o rm u lir D a ta H e w a n Q u rb a n T e ris i
C e ta k K a lu n g Q u rb a n
(34)
Data Mustahiq
Data User
Besar Pembagian Daging Besar Pembagian Zakat Tanda Terima Zakat Maal
Laporan Hasil Zakat Laporan Hasil Qurban
Pilihan Laporan
Data Penerima Daging
Kalung Hewan Qurban Tanda Terima Qurban
Data Qurban Data Zakat Fitrah
Data Zakat Maal
Tanda Terima Zakat Fitrah
0
Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan
+
Wajib Zakat Wajib Qurban
Kepala Bagian Zakat Kepala Bagian Qurban Ketua Ta'mir Masjid Staff IT Mustahiq
Gambar 3.5 Context Diagram Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban
B. DFD Level 0 Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban
Pada konteks diagram proses administrasi zakat dan qurban tersebut terdapat beberapa proses, dimana penjelasan dapat dilakukan dengan melakukan penjabaran diagram konteks menjadi sub-sub proses yang lebih detail seperti pada Gambar 3.6
C. DFD Level 1 Subproses Pengolahan Data Zakat
Pada proses pengolahan data zakat di Gambar 3.6 diagram level 0 proses administrasi zakat dan qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan, terdapat penjelasan proses selanjutnya yang dapat dilihat dengan melakukan penjabaran proses pengolahan data zakat menjadi sub-sub proses yang lebih detail seperti pada Gambar 3.7
(35)
Detail Qurban [Data Mustahiq] Data User Data User Data User [Data User]
Data Penerima Daging Data Qurban
Data Zakat Fitrah Data Zakat Maal Data Mustahiq [Laporan Hasil Qurban]
[Laporan Hasil Zakat]
Data Penerima Daging Data Penerima Daging
Data Qurban Data Qurban
Data Mustahiq Data Mustahiq
Data Zakat Maal Data Zakat Maal Data Zakat Fitrah
Data Zakat Fitrah
[Data Qurban] [Tanda Terima Qurban]
[Data Penerima Daging] [Tanda Terima Zakat Maal]
[Data Zakat Fitrah] [Data Zakat Maal]
[Pilihan Laporan]
[Kalung Hewan Qurban]
[Besar Pembagian Daging] [Besar Pembagian Zakat] [Tanda Terima Zakat Fitrah]
Wajib Zakat Wajib Qurban Ketua Ta'mir Masjid Kepala Bagian Zakat Kepala Bagian Qurban 1
Pengolahan Data Zakat
+
2
Pengolahan Data Qurban
+
3
Pengolahan Laporan
1 Trans Zakat Fitrah
2 Trans Zakat Maal
3 Master Mustahiq
4 Trans Qurban
5 Master Penerima Daging Staff IT
4
Maintenance Master User
12 Data User
Mustahiq
13 Detail Qurban
Gambar 3.6 DFD Level 0 Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban
D. DFD Level 1 Subproses Pengolahan Data Qurban
Pada proses pengolahan data qurban di Gambar 3.6 diagram level 0 proses administrasi zakat dan qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan terdapat penjelasan proses selanjutnya yang dapat dilihat dengan melakukan penjabaran proses pengolahan data qurban menjadi sub-sub proses yang lebih detail seperti pada Gambar 3.8
(36)
[Data Mustahiq] [Data User] [Data Zakat Maal]
[Data Zakat Fitrah]
[Besar Pembagian Zakat]
[Data Mustahiq] Data Zakat Maal
Data Zakat Fitrah [Data Zakat Maal]
[Tanda Terima Zakat Maal] [Tanda Terima Zakat Fitrah]
[Data Zakat Maal] [Data Zakat Fitrah]
[Data Zakat Fitrah]
[Data Mustahiq] Wajib Zakat
Kepala Bagian Zakat
1 Trans Zakat Fitrah 2 Trans Zakat Maal
3 Master Mustahiq
1.1 Pendataan Mustahiq 1.2 Penerimaan Zakat 1.4 Perhitungan Pembagian Zakat 1.3 Pembuatan Tanda Bukti
12 Data User
Mustahiq
Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Pengolahan Data Zakat
[Detail Qurban] [Data User]
Data Qurban
[Data Penerima Daging]
[Data Qurban] [Kalung Hewan Qurban]
[Tanda Terima Qurban]
[Besar Pembagian Daging]
[Data Penerima Daging] [Data Qurban]
[Data Qurban]
[Data Penerima Daging] Wajib Qurban Kepala Bagian Qurban Kepala Bagian Qurban
4 Trans Qurban
5 Master Penerima Daging 2.1 Pendataan Penerima Daging 2.2 Penerimaan Hewan 2.3 Pembuatan Tanda Terima dan Kalung
Hewan
2.4
Perhitungan Pembagian Daging 12 Data User
13 Detail Qurban
(37)
3.3.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.
Pada Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan terdapat entitas yang saling tekait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
A. Conceptual Data Model
CDM menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang di rancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel.
Tabel-tabel penyusun tersebut sudah mengalami relationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga sudah didefinisikan kolom mana yang menjadi primary
key. Rancangan CDM dari Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid
Miftahul Huda Lamongan terdapat delapan tabel. Masing-masing tabel mempunyai relasi ke tabel-tabel yang lain seperti Gambar 3.9
(38)
Mengisi Mengisi Mengisi Menjelaskan Mengisi Mengisi
T rans Zakat Fitrah ID_T RANSAKSI T ANGGAL NAMA_T RANSAKSI JENIS_KELAMIN2 T ANGGAL_LAHIR ALAMAT 2 KELURAHAN2 NAMA_PET UGAS NAMA_MUZAKKI JENIS_KELAMIN ALAMAT KELURAHAN KECAMAT AN KOT A ID_MASJID T rans Zakat Maal
ID_T RANSAKSI T ANGGAL NAMA_T RANSAKSI JENIS_KELAMIN2 T ANGGAL_LAHIR ALAMAT 2 KELURAHAN2 JENIS_KELAMIN ALAMAT KELURAHAN KECAMAT AN KOT A ID_MASJID Master Mustahiq ID_PENERIMA_ZAKAT T ANGGAL NAMA_PENERIMA_DAGING JENIS_KELAMIN2 T ANGGAL_LAHIR ALAMAT 2 KECAMAT AN KELURAHAN2 KOT A
ST AT US_GOLONGAN JAT AH
ID_MASJID
T rans Qurban ID_T RANSAKSI T ANGGAL NAMA_T RANSAKSI JENIS_KELAMIN2 T ANGGAL_LAHIR ALAMAT 2 KELURAHAN2 KECAMAT AN KOT A ID_MASJID
Master Penerima Daging ID PENERIMA DAGING KODE KK NAMA_PENERIMA_DAGING JENIS_KELAMIN2 T ANGGAL_LAHIR ALAMAT 2 KECAMAT AN KELURAHAN2 KOT A PRIORIT AS ID_MASJID T ANGGAL Data User ID PENGGUNA NAMA LENGKAP USERNAME PASSWORD Detail Qurban ID_DET AIIL JENIS_HEWAN BERAT PENGELUARAN_DAGING PERMINT AAN PERUNT UKAN NAMA_PET UGAS ID T ANGGAL ID_MASJID
Gambar 3.9 Conceptual Data Model Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan
B. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep
rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. Data tabel pada PDM inilah yang digunakan pada saat membuat aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. PDM Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan dapat dilihat pada Gambar 3.10
(39)
ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA
ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA
ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA ID_TRANSAKSI5 = ID_TRANSAKSI_QURBAN
ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA
T RANS_ZAKAT _FIT RAH ID_T RANSAKSI varchar(20) ID_PENGGUNA varchar(10) T ANGGAL5 datetime NAMA_T RANSAKSI varchar(50) JENIS_KELAMIN6 varchar(50) T ANGGAL_LAHIR6 datetime ALAMAT 6 varchar(500) KELURAHAN6 varchar(50) NAMA_PET UGAS varchar(50) NAMA_MUZAKKI2 varchar(50) JENIS_KELAMIN varchar(50) ALAMAT varchar(500) KELURAHAN varchar(50) KECAMAT AN6 varchar(50) KOT A varchar(50) ID_MASJID6 varchar(50) T RANS_ZAKAT _MAAL
ID_T RANSAKSI_MAAL varchar(50) ID_PENGGUNA varchar(10) T ANGGAL5 datetime NAMA_T RANSAKSI_MAAL varchar(50) JENIS_KELAMIN6 varchar(50) T ANGGAL_LAHIR_MUZAKKI datetime ALAMAT _MUZAKKI varchar(500) KELURAHAN_MUZAKKI varchar(50) JENIS_KELAMIN_MUZAKKI varchar(50) ALAMAT _MAAL varchar(500) KELURAHAN varchar(50) KECAMAT AN_MAAL varchar(50) KOT A varchar(50) ID_MASJID6 varchar(50)
MAST ER_MUST AHIQ ID_MUST AHIQ varchar(20) ID_PENGGUNA varchar(10) T ANGGAL6 datetime NAMA_PENERIMA_DAGING varchar(50) JENIS_KELAMIN6 varchar(50) T ANGGAL_LAHIR6 datetime ALAMAT 6 varchar(500) KECAMAT AN6 varchar(50) KELURAHAN6 varchar(50) KOT A4 varchar(50) ST AT US_GOLONGAN2 varchar(50)
JAT AH2 int
ID_MASJID6 varchar(50)
T RANS_QURBAN ID_T RANSAKSI5 varchar(20) ID_PENGGUNA varchar(10) T ANGGAL5 datetime NAMA_T RANSAKSI5 varchar(50) JENIS_KELAMIN6 varchar(50) T ANGGAL_LAHIR6 datetime ALAMAT 6 varchar(500) KELURAHAN6 varchar(50) KECAMAT AN5 varchar(50) KOT A5 varchar(50) ID_MASJID5 varchar(50) MAST ER_PENERIMA_DAGING ID_PENERIMA_DAGING varchar(50) ID_PENGGUNA varchar(10) KODE_KK varchar(16) NAMA_PENERIMA_DAGING varchar(50) JENIS_KELAMIN6 varchar(50) T ANGGAL_LAHIR6 datetime ALAMAT 6 varchar(500) KECAMAT AN6 varchar(50) KELURAHAN6 varchar(50) KOT A6 varchar(50) PRIORIT AS varchar(50) ID_MASJID6 varchar(50) T ANGGAL6 datetime DAT A_USER ID_PENGGUNA varchar(10) NAMA_LENGKAP varchar(50) USERNAME varchar(8) PASSWORD varchar(8) DET AIL_QURBAN
ID_DET AIIL varchar(20) ID_T RANSAKSI_QURBAN varchar(20) JENIS_HEWAN varchar(30)
BERAT int
PENGELUARAN_DAGING int PERMINT AAN varchar(500) PERUNT UKAN varchar(500) NAMA_PET UGAS varchar(50)
ID int
T ANGGAL datetime ID_MASJID varchar(50)
Gambar 3.10 Physical Data Model Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan
3.3.4 Struktur Database
Berikut ini adalah rancangan struktur database yang sesuai dengan PDM di atas, seluruh tabel yang digunakan untuk penyimpanan data dalam aplikasi yaitu:
1. Tabel Trans_Zakat_Fitrah
Primary Key : Id_Transaksi Foreign Key : Id_Masjid
(40)
Tabel 3.1 Trans_Zakat_Fitrah
No Nama Kolom Tipe
Data
Panjang Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id_Transaksi Varchar 20 √
2 Tanggal_Transaksi datetime
3 Nama_Transaksi Varchar 50
4 Penerimaan_Beras Integer -
5 Penerimaan_Tunai Integer -
6 Pengeluaran_Beras Integer -
7 Pengeluaran_Tunai Integer -
8 Nama_Petugas Integer 50
9 Nama_Muzakki Integer 50
10 Jenis_Kelamin Varchar 20
11 Alamat Varchar 500
12 Kelurahan Varchar 50
13 Kecamatan Varchar 50
14 Kota Varchar 50
15 Id_Masjid Varchar 50 √ Masjid
2. Tabel Trans_Zakat_Maal
Primary Key : Id_Transaksi Foreign Key : Id_Masjid
Fungsi : Untuk menyimpan detail transaksi penerimaan zakat maal Tabel 3.2 Trans_Zakat_Maal
No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id_Transaksi Varchar 50 √
2 Tanggal_Transaksi Datetime -
3 Nama_Transaksi Varchar 50
4 Penerimaan_Maal Integer -
5 Pengeluaran_Maal Integer -
6 Nama_Petugas Varchar 50
7 Nama_Muzakki Varchar 50
8 Jenis_Kelamin Varchar 20
9 Alamat Varchar 500
10 Kelurahan Varchar 50
11 Kecamatan Varchar 50
12 Kota Varchar 50
(41)
3. Tabel Master_Mustahiq
Primary Key : Id_Penerima_Zakat Foreign Key : Id_Masjid
Fungsi : Untuk menyimpan detail data penerima zakat Tabel 3.3 Master_Mustahiq
No Nama Kolom Tipe
Data
Panj ang
Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id_Penerima_Zakat Varchar 20 √
2 Nama Varchar 50
3 Jenis Kelamin Varchar 50
4 Tanggal_Lahir Varchar 50
5 Alamat Varchar 100
6 Kecamatan Varchar 50
7 Kelurahan Varchar 50
8 Kota Varchar 50
9 Status_Golongan Varchar 50
10 Jatah Integer -
11 Id_Masjid Varchar 50 √ Masjid
12 Tanggal Datetime -
4. Tabel Trans_Qurban
Primary Key : Id_Transaksi_Qurban Foreign Key : Id_Masjid
Fungsi : Untuk menyimpan detail data transaksi penerimaan qurban Tabel 3.5 Trans_Qurban
No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id_Transaksi Varchar 20 √
2 Tanggal Datetime -
3 Nama_transaksi Varchar 50
4 Nama_Wajib_Qurban Varchar 50
5 Jenis_Kelamin Varchar 50
6 Alamat Varchar 20
7 Kelurahan Varchar 500
8 Kecamatan Integer 50
(42)
No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan
PK FK Tabel Asal
10 Id_Masjid Integer 50 √ Masjid
5. Tabel Master_Penerima_Daging
Primary Key : Id_Penerima_Daging Foreign Key : Id_Masjid
Fungsi : Untuk menyimpan data penerima daging qurban Tabel 3.6 Master_Penerima_Daging
No Nama Kolom Tipe
Data
Panja ng
Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id_Penerima_Daging Varchar 10 √
2 Kode_KK Varchar 20
3 Nama_Penerima_Daging Varchar 50
4 Jenis_Kelamin Varchar 20
5 Tanggal_Lahir Datetime -
6 Alamat Varchar 100
7 Kecamatan Varchar 50
8 Kelurahan Varchar 50
9 Kota Varchar 50
10 Prioritas Varchar 50
11 Id_Masjid Varchar 50 √ Masjid
12 Tanggal Datetime -
6. Tabel Data_User
Primary Key : Id_Pengguna Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan detail pengguna aplikasi Tabel 3.8 Data_User
No Nama Kolom Tipe
Data
Panjang Keterangan
PK FK Tabel Asal
1 Id Pengguna Varchar 10 √
2 Nama Pengguna Varchar 50
3 Username Varchar 8
(43)
3.3.5 Desain Interface
Pada tahap ini dilakukan perancangan input/output untuk berinteraksi antara user dengan sistem. Desain antar muka ini terdiri dari seluruh form yang diimplementasikan oleh admin pada Aplikasi.
Desain Input/Output
A. Desain Form Login
Gambar 3.11 merupakan desain form login agar dapat mengakses form Menu apabila login telah berhasil, berdasarkan username dan password yang telah diberikan kepada pengguna. Form login berfungsi menjadi form autentikasi dan autorisasi pengguna agar dapat menggunakan sistem sesuai hak akses masing-masing pengguna.
U s e r N a m e
P a s s w o rd
L o g in B a ta l
L o g in
Gambar 3.11 Form Login Fungsi obyek dalam desain form login sebagai berikut:
Tabel 3.9 Fungsi Obyek Desain Form Login
No. Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Username Textbox Untuk mengisi nama pengguna yang
memiliki akses kedalam aplikasi. 2 Password Textbox Untuk mengisi kata sandi yang sesuai
dengan nama pengguna aplikasi. 3 Login Button Sebagai autentikasi dan autorisasi agar
dapat masuk dan menggunakan sistem. 4 Cancel Button Membatalkan proses login dan keluar
(44)
B. Desain Form Menu Utama
Gambar 3.12 merupakan desain form menu utama dimana menu aplikasi, menu zakat, menu qurban, laporan dan admin dapat diakses sesuai dengan user
login pengguna aplikasi.
M e n u U ta m a
A p lik a s i M e n u Z a k a t M e n u Q u rb a n L a p o ra n A d m in
Gambar 3.12 Form Menu Utama
Fungsi obyek dalam desain form menu utama sebagai berikut: Tabel 3.10 Fungsi Obyek Desain Form Login
No. Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Aplikasi Menu Strip Menampilkan sub menu aplikasi Login,
Logout dan Exit
2 Menu Zakat Menu Strip Menampilkan sub menu aplikasi master
mustahiq, master golongan mustahiq dan transaksi penerimaan zakat
3 Menu Qurban Menu Strip Menampilkan sub menu aplikasi
penerima daging qurban dan transaksi penerimaan hewan qurban
4 Laporan Menu Strip Menampilkan sub menu aplikasi
laporan zakat dan qurban
5 Admin Menu Strip Menampilkan sub menu aplikasi terkait
(45)
C. Desain Master Penerima Zakat
Gambar 3.13 merupakan desain form master penerima zakat yang berfungsi mencatat data orang yang berhak menerima zakat. Proses pendataan ini dilakukan sebelum dilakukan proses pendistribusian zakat.
ID P e n e rim a Z a k a t N a m a
J e n is K e la m in T a n g g a l L a h ir A la m a t
L a k i-la k i
S im p a n U b a h K e lu a r M a s te r P e n e rim a Z a k a t
J a ta h
D e s a /K e lu ra h a n K o ta
S ta tu s G o lo n g a n
P e re m p u a n d d /m m /y y
H a p u s
Gambar 3.13 Form Master Penerima Zakat
Fungsi obyek desain form master penerima zakat menu utama sebagai berikut: Tabel 3.11 Fungsi Obyek Desain Form Master Penerima Zakat
No. Nama Obyek Tipe
Obyek
Fungsi
1 ID Penerima
Zakat, Nama, Alamat,
Desa/Kelurahan, Kota, Status Golongan, Jatah
Textbox Mengisi detail data penerima zakat sesuai keterangan yang ada pada sisi kiri textbox
2 Jenis Kelamin Combobox Mengisi jenis kelamin dari penerima
zakat
3 Tanggal Lahir Datetime Mengisi tanggal lahir penerima zakat
4 Hapus, Simpan,
Ubah, Keluar
Button Melakukan fungsi sesuai keterangan yang terdapat pada masing-masing tombol
(46)
D. Desain Form Master 8 Golongan Penerima Zakat
Gambar 3.14 merupakan desain form master 8 golongan penerima zakat. Form master ini berfungsi menyimpan golongan atau kelompok orang yang berhak mendapatkan pembagian hasil zakat dari wajib zakat (muzakki)
ID G o lo n g a n N a m a G o lo n g a n K e te ra n g a n
M a s te r 8 G o lo n g a n P e n e rim a Z a k a t
S im p a n U b a h K e lu a r H a p u s
Gambar 3.14 Form Master 8 Golongan Penerima Zakat
Fungsi obyek dalam desain form master form master 8 golongan penerima zakat sebagai berikut:
Tabel 3.12 Fungsi Obyek Desain Form Master 8 Golongan Penerima Zakat
No. Nama Obyek Tipe
Obyek
Fungsi
1 ID Golongan,
Nama Golongan, Keterangan
Textbox Mengisi detail data golongan sesuai keterangan yang ada pada sisi kiri
textbox
2 Hapus, Simpan,
Ubah, Keluar
Button Melakukan fungsi sesuai keterangan yang terdapat pada masing-masing tombol
E. Desain Form Transaksi Zakat Maal
Gambar 3.15 merupakan desain form transaksi penerimaan zakat maal. Form transaksi ini berfungsi mencatat penerimaan zakat dari muzakki, dimana data yang disimpan adalah nama, jenis kelamin, alamat, tanggal transaksi dan besar zakat yang dibayar.
(47)
D d /m m /y y y y T a n g g a l T e rim a
N a m a J e n is K e la m in A la m a t
L a k i-la k i
K e lu a r T ra n s Z a k a t M a a l
D e s a /K e lu ra h a n K o ta
P e re m p u a n
N o m o r T ra n s a k s i
S im p a n U b a h N o m in a l
C e ta k N o ta
Gambar 3.15 Form Transaksi Zakat Maal
Fungsi obyek dalam desain form transaksi zakat maal sebagai berikut: Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Transaksi Zakat Maal
No. Nama Obyek Tipe
Obyek
Fungsi
1 Nama, Alamat,
Desa/Kelurahan, Kota, Nominal
Textbox Mengisi detail data penerima zakat sesuai keterangan yang ada pada sisi kiri textbox
2 Jenis Kelamin Combobox Mengisi jenis kelamin dari penerima
zakat
3 Simpan, Ubah,
Keluar, Cetak Nota
Button Melakukan fungsi sesuai keterangan yang terdapat pada masing-masing tombol
F. Desain Form Transaksi Zakat Fitrah
Gambar 3.16 merupakan desain form transaksi penerimaan zakat fitrah. Form transaksi ini berfungsi mencatat penerimaan zakat dari muzakki, dimana data yang disimpan adalah nama, jenis kelamin, alamat, tanggal transaksi dan besar zakat yang dibayar.
(48)
D d /m m /y y y y T a n g g a l T e rim a
N a m a J e n is K e la m in A la m a t
L a k i-la k i
K e lu a r T ra n s Z a k a t F itra h
D e s a /K e lu ra h a n K o ta
P e re m p u a n
N o m o r T ra n s a k s i J u m la h W a jib Z a k a t
B e ra t T im b a n g S e d e k a h
S im p a n U b a h N o m in a l S e d e k a h
C e ta k N o ta
Gambar 3.16 Form Transaksi Zakat Fitrah
Fungsi obyek dalam desain form transaksi zakat fitrah sebagai berikut: Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Form Transaksi Zakat Fitrah
No. Nama Obyek Tipe
Obyek
Fungsi
1 Nama, Alamat,
Desa/Kelurahan, Kota, Jumlah Wajib Zakat, Berat Timbang, Nominal, Sedekah
Textbox Mengisi detail data penerima zakat sesuai keterangan yang ada pada sisi kiri textbox
2 Jenis Kelamin Combobox Mengisi jenis kelamin dari penerima
zakat
3 Simpan, Ubah,
Keluar, Cetak Nota
Button Melakukan fungsi sesuai keterangan yang terdapat pada masing-masing tombol
(49)
45
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1. Kebutuhan Aplikasi
Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu diketahui bahwa aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dengan kondisi tertentu sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik.
4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen fisik peralatan yang membentuk suatu sistem komputer, serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugas. Perangkat keras yang digunakan sebagai penyedia harus memiliki kinerja yang baik, sehingga aplikasi yang tersedia dapat diakses oleh pengguna. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah:
a. Processor 1 Ghz, atau lebih.
b. Memory 1 Gb atau lebih.
c. Harddisk 320Gb atau lebih.
d. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.
(50)
4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah suatu program komputer yang diperlukan untuk mengoperasikan fungsi dari perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah:
a. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows 7 Ultimate
b. Database menggunakan Microsoft SQL Server Management Studio Express.
c. Bahasa pemrograman menggunakan Microsoft Visual Basic .NET 2005.
d. .Net Framework Minimal Versi 2.0.
e. Untuk report menggunakan Crystal Reports for Visual Studio .NET 2005.
4.1.3. Instalasi Program dan Pengaturan Sistem
Pengembangan aplikasi administrasi zakat dan qurban membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah sebagai berikut:
a) Instalasi sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate.
b) Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2012 pada server.
c) Instalasi NET. Framework pada client.
d) Instalasi Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban.
4.2. Implementasi
Pada bagian implementasi ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, fungsi kontrol dalam aplikasi, serta cara penggunaanya. Implementasi merupakan tahap lanjutan setelah kebutuhan sistem terpenuhi. Tampilan yang terdapat pada aplikasi administrasi zakat dan qurban dapat dilihat sebagai berikut:
(51)
4.2.1 Form Login
Aplikasi administrasi zakat dan qurban ini terdiri dari 2 (dua) user level yaitu Staff Teknologi Informasi dan Operasional. Form login berfungsi sebagai jembatan awal bagi user untuk dapat membuka form lain yang berhubungan dengan data atau transaksional aplikasi sesuai user level atau hak akses masing -masing pengguna.
Sebelum membuka form menu, masing-masing pengguna terlebih dahulu membuka form login seperti terlihat pada Gambar 4.1 yang berisi username dan
password. Setelah mengisi data login selanjutnya dilakukan validasi dengan
menekan tombol login untuk masuk ke form menu sesuai user login masing-masing pengguna.
Gambar 4.1. Form login
4.2.2 Form Menu Utama
Form menu utama menampilkan semua menu yang tersedia sesuai dengan
hak akses administrator yang dipegang oleh jabatan staff teknologi informasi. Pada level ini administrator mempunyai hak untuk merubah data sesuai permintaan dari user lainnya. Administrator juga dapat melakukan perubahan file master yang berhubungan dengan langsung dengan aplikasi. Secara umum tampilan form menu utama dapat dilihat pada Gambar 4.2
(52)
Gambar 4.2 Form Menu Utama
4.2.3 Form Master Penerima Zakat
Untuk mengetahui siapa saja orang yang berhak menerima pembagian hasil zakat, maka dibutuhkan sebuah proses pendataan penerima zakat. Form master penerima zakat berfungsi untuk mencatat informasi penerima zakat mulai dari nama, jenis kelamin, alamat, dan status golongan. Tampilan form master penerima zakat dapat dilihat pada Gambar 4.3
(53)
4.2.4 Form Master 8 Golongan Penerima Zakat
Form master 8 (delapan) golongan penerima zakat dimana form ini
berfungsi untuk mencatat nama golongan penerima zakat beserta keterangan dari masing-masing golongan. Tampilan form 8 (delapan) golongan penerima zakat dapat dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Form Master 8 Golongan Penerima Zakat
4.2.5 Form Transaksi Penerimaan Zakat Fitrah
Salah satu kegiatan yang dikerjakan dalam proses transaksi administrasi zakat fitrah adalah proses penerimaan zakat dari wajib zakat atau muzakki. Untuk memenuhi kebutuhan pencatatan penerimaan zakat tersebut diperlukan form penerimaan zakat fitrah seperti terlihat pada Gambar 4.5.
Pada sisi kanan form terdapat dua kolom keterangan yaitu keterangan
jumlah zakat fitrah yang harus dibayar oleh muzakki dengan terlebih dahulu melakukan input jumlah muzakki. Berikutnya adalah kolom keterangan jumlah kelebihan zakat fitrah berupa beras ataupun tunai yang selanjutnya akan dipisahkan kedalam kelompok infaq dan sedekah zakat.
(54)
Gambar 4.5 Form Transaksi Penerimaan Zakat Fitrah
4.2.6 Form Transaksi Penerimaan Zakat Maal
Salah satu kegiatan yang dikerjakan dalam proses transaksi administrasi zakat maal adalah proses penerimaan zakat dari wajib zakat atau muzakki. Untuk memenuhi kebutuhan pencatatan penerimaan zakat tersebut diperlukan form penerimaan zakat maal seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Pada form ini dilakukan proses pencatatan biodata muzakki mulai dari nama, jenis kelamin dan alamat. Pada sisi kanan form terdapat dua kolom yaitu kolom transaksi untuk melakukan input nominal zakat maal yang dibayar oleh
muzakki dan kolom informasi hasil penerimaan zakat, zakat yang sudah
disalurkan dan saldo zakat.
4.2.7 Form Transaksi Pengeluaran Zakat Fitrah
Setelah zakat fitrah diterima oleh pantia, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan proses pembagian zakat fitrah kepada mustahiq atau penerima zakat. Pada form ini petugas akan melakukan input jumlah zakat yang disalurkan pada kolom input pengeluaran seperti terlihat pada Gambar 4.7
(55)
Gambar 4.6 Form Transaksi Zakat Maal
Pada form transaksi pengeluaran zakat fitrah ini pengguna dapat mengetahui beberapa informasi yaitu total zakat beras diterima, total zakat tunai diterima, total zakat beras disalurkan, total zakat tunai disalurkan, total saldo zakat beras dan total saldo zakat tunai.
(56)
4.2.8 Form Transaksi Pengeluaran Zakat Maal
Setelah zakat maal diterima oleh pantia, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan proses pembagian zakat maal kepada mustahiq atau penerima zakat. Pada form ini petugas akan melakukan input jumlah zakat maal yang disalurkan pada kolom input pengeluaran seperti terlihat pada Gambar 4.8
Pada form transaksi pengeluaran zakat maal ini pengguna dapat mengetahui beberapa informasi yaitu total zakat maal diterima, total zakat maal disalurkan dan total saldo zakat maal.
Gambar 4.8 Form Transaksi Pengeluaran Zakat Maal
4.2.9 Form Master Penerima Daging Qurban
Untuk mengetahui siapa saja orang yang berhak menerima pembagian daging qurban, maka dibutuhkan sebuah proses pendataan penerima daging qurban. Form master penerima daging berfungsi untuk mencatat informasi penerima daging mulai dari nama, jenis kelamin dan alamat. Tampilan form master penerima daging dapat dilihat pada Gambar 4.9
(57)
Gambar 4.9 Form Master Penerima Daging Qurban
4.2.10 Form Transaksi Penerimaan Hewan Qurban
Salah satu kegiatan yang dikerjakan dalam proses transaksi administrasi qurban adalah proses penerimaan hewan qurban dari wajib qurban. Untuk memenuhi kebutuhan pencatatan penerimaan hewan qurban tersebut diperlukan
form penerimaan hewan qurban seperti terlihat pada Gambar 4.10
Pada form ini dilakukan proses pencatatan biodata wajib qurban mulai dari nama, jenis kelamin dan alamat. Pada sisi kanan form terdapat kolom yang memiliki beberapa fungsi yaitu input jenis hewan, jumlah hewan, estimasi berat hewan, peruntukan dan permintaan.
4.2.11 Form Transaksi Pembagian Daging Qurban
Setelah hewan qurban diterima oleh pantia, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan proses pemotongan hewan. Setelah daging qurban siap untuk dibagikan, maka dilakukan proses pencatatan pembagian daging hewan qurban. Pada form ini petugas akan melakukan input jumlah daging qurban yang disalurkan pada kolom input pengeluaran seperti terlihat pada Gambar 4.11
(58)
Gambar 4.10 Form Transaksi Penyerahan Hewan Qurban
Pada form transaksi pembagian daging qurban ini pengguna dapat mengetahui beberapa informasi yaitu total daging qurban diterima, total daging qurban disalurkan dan total daging qurban tersisa.
(59)
4.2.12 Nota Pembayaran Zakat Fitrah
Gambar 4.12 merupakan nota pembayaran zakat fitrah. Nota ini digunakan sebagai bukti bahwa muzakki telah melakukan pembayaran. Untuk mencetak bukti pembayaran ini, user dapat melakukan input pemilihan muzakki yang akan dilakukan cetak bukti pembayaran. Detil nota dijelaskan pada Gambar 4.12
Gambar 4.12 Nota Pembayaran Zakat Fitrah
4.2.13 Nota Pembayaran Zakat Maal
Gambar 4.13 merupakan nota pembayaran zakat maal. Nota ini digunakan sebagai bukti bahwa muzakki telah melakukan pembayaran. Detil nota dijelaskan pada Gambar 4.13
4.2.14 Nota Serah Terima Hewan Qurban
Gambar 4.14 merupakan nota serah terima hewan qurban. Nota ini digunakan sebagai bukti bahwa wajib qurban telah melakukan penyerahan hewan qurban kepada panitia Idul Qurban. Untuk mencetak bukti serah terima ini, user dapat melakukan input pemilihan wajib qurban yang akan dilakukan cetak bukti penyerahan. Detil nota dijelaskan pada Gambar 4.14
(60)
Gambar 4.13 Nota Pembayaran Zakat Maal
Gambar 4.14 Nota Serah Terima Hewan Qurban
4.2.15 Laporan Rekapitulasi Daftar Mustahiq (Penerima Zakat)
Gambar 4.15 merupakan Laporan Rekapitulasi Daftar Mustahiq (Penerima Zakat). Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah mustahiq atau penerima zakat yang berhak mendapatkan bagian dalam proses pendistribusian hasil zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal. Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.15
(61)
Gambar 4.15 Laporan Rekapitulasi Daftar Mustahiq (Penerima Zakat)
4.2.16 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Fitrah
Gambar 4.16 merupakan Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Fitrah. Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah penerimaan zakat dari para muzakki (wajib zakat). Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.16
Gambar 4.16 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Fitrah
4.2.17 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Maal
Gambar 4.17 merupakan Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Maal. Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah penerimaan zakat dari para muzakki (wajib zakat). Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.17
(62)
Gambar 4.17 Laporan Rekapitulasi Hasil Zakat Maal
4.2.18 Laporan Rekapitulasi Daftar Penerima Daging Qurban
Gambar 4.18 merupakan Laporan Rekapitulasi Daftar Penerima Daging Qurban. Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah penerima daging qurban yang berhak mendapatkan bagian dalam proses pendistribusian hasil qurban. Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.18
(63)
4.2.19 Laporan Rekapitulasi Penerimaan Hewan Qurban
Gambar 4.19 merupakan Laporan Rekapitulasi Penerimaan Hewan Qurban. Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah hewan qurban yang di terima oleh panitia Idul Qurban. Dengan demikian panitia dapat melakukan perencanaan pembagian daging qurban sesuai dengan jumlah penerima daging qurban yang telah dijelaskan sebelumnya. Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.19
Gambar 4.19 Laporan Rekapitulasi Penerimaan Hewan Qurban
4.2.20 Laporan Total Penerimaan Hewan Qurban
Gambar 4.20 merupakan Laporan Penerimaan Hewan Qurban. Laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah total hewan qurban yang di terima oleh
panitia Idul Qurban. Dengan demikian pihak ta’mir masjid dapat melakukan
pelaporan kepada para jamaah dengan jelas. Detil laporan dijelaskan pada Gambar 4.20
(64)
Gambar 4.20 Laporan Total Penerimaan Hewan Qurban
4.3. Evaluasi dan Uji Coba Fungsionalitas Aplikasi
Evaluasi dilakukan untuk melakukan pengujian aplikasi, apakah aplikasi yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Jika terjadi perbedaan hasil antara aplikasi dan yang diharapkan maka aplikasi yang dibuat masih memiliki kesalahan, oleh karena itu diperlukan beberapa perbaikan. Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan tujuan.
Uji coba fungsionalitas aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi telah berjalan dengan baik atau tidak. Adapun fungsi-fungsi yang akan diujikan adalah sebagai berikut:
4.3.1 Fungsi Login
Fungsi ini hanya untuk membedakan user tersebut berhak melakukan login kedalam aplikasi atau tidak. Karena dalam aplikasi ini tidak terdapat perbedaan hak akses terhadap pilihan menu yang ada. Test case dapat dilihat pada Tabel 4.1.
(65)
Tabel 4.1 Uji Coba Fungsi Login
Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan TC-001 Memasukkan username dari dari admin ta’mir masjid Username : admin Password: admin Menu yang ditampilkan merupakan semua menu dari aplikasi TC-002 Memasukkan username dari dari non-admin ta’mir masjid Username : joko Password: joko
Tidak ada menu yang dapat
diakses.
4.3.2 Fungsi Validasi Pengisian Data
Fungsi ini untuk melakukan validasi pengisian data pada setiap form master maupun form transaksi dimana dilakukan cek terhadap input kosong, input teks dan input angka. Test case dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Coba Fungsi Validasi Pengisian Data
Test Case ID Tujuan Input Output yang Dihasilkan
TC-003 Validasi input kosong pada form master anggota TPA Nama: “ ”
Terdapat pesan error
messege box “Mohon Lengkapi Data”
kemudian pada samping textbox terdapat pesan
error:
“harap diisi”
TC-004
Validasi input teks pada kolom
angka. Diuji pada form Master Anggota TPA No.Telp: “TEST INPUT?”
Terdapat pesan error
messege box “Kesalahan Pengisian Data”
kemudian pada samping textbox terdapat pesan
error:
(66)
Gambar 4.21 Form menampilkan pesan error kesalahan pengisian data kosong
Gambar 4.22 Form menampilkan pesan error kesalahan pengisian data angka
4.3.3 Fungsi Manipulasi Data
Pada pengelolaan data terdapat proses manipulasi data yaitu proses penyimpanan untuk data baru dan perubahan data untuk data yang telah tersimpan sebelumnya. Test case dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Coba Fungsi Manipulasi Data
Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan
TC-005
Tambah data baru transaksi persewaan
Memasukkan data transaksi persewaan dan menekan tombol
SIMPAN
Muncul pesan “Data telah tersimpan” dan data baru transaksi persewaan tersimpan
(67)
Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan
TC-006
Ubah data transaksi transaksi persewaan
Mengubah data transaksi persewaan dan menekan tombol
UBAH
Muncul pesan “Data telah dirubah” dan data
transaksi persewaan berhasil diubah
Gambar 4.23 Proses penyimpanan data baru
(68)
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat menjadi sarana untuk membantu proses pencatatan
beberapa kegiatan pada masjid Miftahul Huda Lamongan.
2. Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa nota dan rekapitulasi
transaksi sebagai sarana untuk meningkatkan transparansi pelaporan kegiatan
ta’mir masjid kepada para jamaah masjid.
3. Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa laporan mengenai detil
transaksi para jamaah yang ditangani oleh ta’mir masjid.
5.2 Saran
Dalam pengembangan perancangan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan ini dapat diajukan beberapa saran, yaitu:
1. Pengembangan aplikasi dengan model client- server.
(1)
Gambar 4.20 Laporan Total Penerimaan Hewan Qurban
4.3. Evaluasi dan Uji Coba Fungsionalitas Aplikasi
Evaluasi dilakukan untuk melakukan pengujian aplikasi, apakah aplikasi yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Jika terjadi perbedaan hasil antara aplikasi dan yang diharapkan maka aplikasi yang dibuat masih memiliki kesalahan, oleh karena itu diperlukan beberapa perbaikan. Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan tujuan.
Uji coba fungsionalitas aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi telah berjalan dengan baik atau tidak. Adapun fungsi-fungsi yang akan diujikan adalah sebagai berikut:
4.3.1 Fungsi Login
Fungsi ini hanya untuk membedakan user tersebut berhak melakukan login kedalam aplikasi atau tidak. Karena dalam aplikasi ini tidak terdapat perbedaan hak akses terhadap pilihan menu yang ada. Test case dapat dilihat pada Tabel 4.1.
(2)
61
Tabel 4.1 Uji Coba Fungsi Login Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan TC-001 Memasukkan username dari dari admin ta’mir masjid Username : admin Password: admin Menu yang ditampilkan merupakan semua menu dari aplikasi TC-002 Memasukkan username dari dari non-admin ta’mir masjid Username : joko Password: joko
Tidak ada menu yang dapat
diakses.
4.3.2 Fungsi Validasi Pengisian Data
Fungsi ini untuk melakukan validasi pengisian data pada setiap form master maupun form transaksi dimana dilakukan cek terhadap input kosong, input teks dan input angka. Test case dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Coba Fungsi Validasi Pengisian Data
Test Case ID Tujuan Input Output yang Dihasilkan
TC-003 Validasi input kosong pada form master anggota TPA Nama: “ ”
Terdapat pesan error messege box “Mohon
Lengkapi Data” kemudian pada samping
textbox terdapat pesan error:
“harap diisi”
TC-004
Validasi input teks pada kolom
angka. Diuji pada form Master Anggota TPA No.Telp: “TEST INPUT?”
Terdapat pesan error messege box “Kesalahan
Pengisian Data” kemudian pada samping
textbox terdapat pesan error:
(3)
Gambar 4.21 Form menampilkan pesan error kesalahan pengisian data kosong
Gambar 4.22 Form menampilkan pesan error kesalahan pengisian data angka 4.3.3 Fungsi Manipulasi Data
Pada pengelolaan data terdapat proses manipulasi data yaitu proses penyimpanan untuk data baru dan perubahan data untuk data yang telah tersimpan sebelumnya. Test case dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Coba Fungsi Manipulasi Data
Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan
TC-005
Tambah data baru transaksi persewaan
Memasukkan data transaksi persewaan dan menekan tombol
SIMPAN
Muncul pesan “Data telah tersimpan” dan data baru transaksi persewaan tersimpan
(4)
63
Test
Case ID Tujuan Input
Output yang Dihasilkan
TC-006
Ubah data transaksi transaksi persewaan
Mengubah data transaksi persewaan dan menekan tombol
UBAH
Muncul pesan “Data telah dirubah” dan data
transaksi persewaan berhasil diubah
Gambar 4.23 Proses penyimpanan data baru
(5)
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat menjadi sarana untuk membantu proses pencatatan beberapa kegiatan pada masjid Miftahul Huda Lamongan.
2. Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa nota dan rekapitulasi transaksi sebagai sarana untuk meningkatkan transparansi pelaporan kegiatan
ta’mir masjid kepada para jamaah masjid.
3. Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa laporan mengenai detil transaksi para jamaah yang ditangani oleh ta’mir masjid.
5.2 Saran
Dalam pengembangan perancangan Aplikasi Administrasi Zakat dan Qurban Masjid Miftahul Huda Lamongan ini dapat diajukan beberapa saran, yaitu:
1. Pengembangan aplikasi dengan model client- server. 2. Pengembangan aplikasi berbasis web.
(6)
65
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A., 2007, Accounting Information Systems, Salemba Empat, Jakarta. Hartono, Jogiyanto M, 2008, Analisis & Disain Sistem Informasi, Andi Offset,
Yogyakarta.
Haryadi, Hendi, 2009, Adimintrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf, Visimedia, Jakarta.
Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Kendall dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima, PT
Prenhallindo, Jakarta.
Kristanto, Adri, 2003, Perancangan Sistem dan Aplikasinya, Gava Media Yogyakarta.
Marlinda, Linda, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta
Quible, Z.K. (2011). Administrative Office Management, An Introduction. Edisi ketujuh, Prentice Hall. Upper Saddle River. New Jersey
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Siagian, Sondang P, 1974, Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta. Wayong, J, 1961, Fungsi Administrasi Negara, Jambatan, Jakarta
Yasin, Ferdi 2012, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek, Mitra Wacana Media. Jakarta.
Yuswanto, dan Subari, 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000, Prestasi Pustaka, Jakarta.