3.4.2. Pelaksanaan Pengamatan
Setelah selesai melaksanakan pekerjaan pesiapan, maka dimulailah pelaksanaan pengamatan dilapangan dengan mengikuti pola pengamatan sesuai
dengan prosedur pengamatan yang telah dibuat dan melakukan kesempurnaan- kesempurnaan apabila terjadi kekurangan. Adapun rincian secara global tentang
pelaksanaan pengamatan dilapangan adalah sebagai berikut : ‐
Pengamatan dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai pukul 16.00 WIB dengan jam kerja efektif adalah 8 jam kerja dan 1
jam istirahat. ‐
Mengamati dan mencatat jumlah hasil pelaksaan volume pekerjaan baik berupa satuan panjang m, luas m², dan kubik m³. sekaligus
memperhatikan dan mencatat jumlah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut baik tenaga kerja inti ataupun tambahan untuk 1 item
pekerjaan diamati rata-rata 3 kelompok pekerja selama 3 hari. ‐
Mencatat semua hasil-hasil pengamatan pekerjaan dilapangan kedalam format laporan hasil pengamatan yang telah dibuat, dengan dilengkapi
dengan metode pelaksanaan pekerjaan dan alat-alat yang dipergunakan. ‐
Mencatat semua kejadian non-teknis yang terjadi dilapangan seperti hujan, keterlambatan material, kecelakaan pada pelaksaan pekerjaan, waktu
lembur dll. ‐
Membuat laporan hasil-hasil pengamatan pekerjaan dilapangan kedalam suatu data-data hasil pengamatan yang kemudian dianalisa dengan
23
3.5. Metode Analisa Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan akan dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditentukan
untuk memperoleh koefisien upah kerja yang ada pada pelaksaan proyek tersebut. Dibawah ini diberikan contoh data-data dan perhitungan untuk menghitung
besarnya koefisien upah pekerja dari satu macam item atau jenis pekerjaan : Upah Pasangan Batu Bata Merah tiap 1 m³ camp. 1 : 3 : 10
‐ Produktivitas P
: 0,08 m³ jam ‐
Jumlah tenaga n : 4 orang
‐ nTk
: 1 orang ‐
nPb : 3 orang
‐ 1 kepala tukang nKTk memimpin 10 orang tukang nTk
‐ 1 mandor nM memimpin 20 orang pekerja nPb
‐ Jam kerja efektif T
: 8 jam hari ‐
Hasil kerja V : T x P = 5 x 0,08 = 0,4 m³
Dari data-data tersebut data dihitung besarnya nilai koefisien upah kerja untuk 1m³ pasangan tembok bata ½ batu, yaitu :
‐ Tukang batu Tk
: 1 m³ V = 1 m³ 0,4 m³
= 2,5 ‐
Kepala tukang KTk : Tk nTk = 2,5 10
= 0,25
24