Penerapan Knowledge Management System Pada Divisi Product Support PT. Untited Tractors, Tbk Perwakilan Bandung
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
PADA DIVISI PRODUCT SUPPORT
PT. UNITED TRACTORS,TBK PERWAKILAN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
RIVAN NURZAMAN
10111025
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016
(2)
iii
“PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA DIVISI
PRODUCT SUPPORT PT. UNITED TRACTORS,TBK PERWAKILAN BANDUNG”.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ayah, ibu dan adik tercinta Asep Karman, Entin T. Sutini, Fanny Fitriani yang senantiasa memberi dukungan baik dalam hal moril , materil dan rohani serta semua yang dibutuhkan oleh penulis selama penulisan skripsi ini berlangsung. Dan tidak ketinggalan kepada seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan masukan, dan terimakasih atas segala doa beserta dorongan dan motivasinya, sehingga dapat terselesaikan tugas akhir ini.
2. Ibu Utami Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing yang selama ini telah banyak memberikan pengarahan serta masukan yang berharga, kritik, dan pengalaman berkesan selama masa bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen wali dan dosen reviewer seminar yang selama ini telah banyak memberikan pengarahan serta masukan yang sangat bermanfaat dan berharga.
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
5. Bapak ibu dosen yang selama ini membimbing dalam menempuh berbagai mata kuliah yang penulis dapatkan di program studi Teknik Informatika. 6. Seluruh pegawai divisi product support PT. United Tractors,Tbk yang telah
(3)
iv
8. Saudara terbaik, Hanhan Muhammad Nurfallah yang selalu memberikan motivasi dan tempat singgah untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Sahabat terbaik, Robin Lieson, Sulastri, Ratih Triani Srikandi, Prima Apriliani, Andiecha Satria Sujatniko, Pipit Adhi Irani, Wahyu, dan Purwanugraha yang selalu memberikan dukungan baik dalam suka maupun duka serta banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10.Teman-teman seperjuangan di IF-2 serta teman-teman satu program studi lainnya.
11.Serta pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandung, Januari 2016
(4)
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR TABEL ... xxii
DAFTAR SIMBOL ... xxvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ... 3
1.4. Batasan Masalah... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 4
1.6. Sistematika Penulisan ... 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1. Tinjauan PT.United Tractors,Tbk ... 13
2.1.1. Sejarah PT.United Tractors,Tbk ... 13
2.1.2. Logo PT. United Tractors,Tbk ... 13
2.1.3. Visi dan Misi ... 14
2.1.4. Struktur Organisasi PT.United Tractors ... 14
2.1.5. Deskripsi Tugas ... 15
2.2. Landasan Teori ... 16
(5)
vi
2.2.1.4. Manfaat KM ... 21
2.2.1.5. Tujuan KM ... 22
2.2.2. Konversi Pengetahuan ... 22
2.2.3. Pembentukan Knowledge Management ... 24
2.2.4. SWOT ( Strenghts, Weakness, Oportunities, Threats) ... 29
2.2.5. Knowledge Taxonomy ... 37
2.2.6. Text Mining ... 38
2.2.6.1. Algoritma Nazief & Adriani ... 39
2.2.6.2. Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF/IDF) ... 42
2.2.7. Bahasa Pemrograman PHP ... 43
2.2.8. MySQL ... 44
2.2.8.1. Kelebihan MySQL ... 44
2.2.9. Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ... 45
2.2.9.1. Flow Map ... 46
2.2.10. Pendekatan Terstruktur ... 46
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49
3.1. Analisis Sistem ... 49
3.1.1. Analisis Masalah ... 49
3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 50
3.1.3. Analisis Aturan Bisnis ... 56
3.1.3.1. Aturan Bisnis Pada Sistem yang Sedang Berjalan ... 56
(6)
vii
3.2.1.1. Tahap 1 Analisis Keberadaan Infrastruktur ... 58
1. Analisis Jaringan, Perangkat Lunak, dan Perangkat Keras ... 58
a. Analisis Jaringan ... 58
b. Analisis Perangkat Lunak ... 60
c. Analisis Perangkat Keras ... 61
2. Analisis Pengguna ... 61
3.2.1.2. Tahap 2 Penyelarasan Knowledge Management System dengan Strategi Bisnis ... 65
1. Identifikasi Visi Dan Misi PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung ... 65
2. Analisis SWOT di PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung 66 2.1. Faktor internal divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung ... 67
2.2. Faktor Eksternal divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung ... 68
2.3. Matrik Faktor Strategi Internal divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung ... 68
2.4. Matrik Faktor Strategi Eksternal divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung ... 70
2.5. Matrik Internal – External divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung ... 72
2.6. Matrik SWOT ... 72
2.7. Matrik Faktor Penentu Keberhasilan divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung ... 74
(7)
viii
3.2.2.1. Tahap 3 Desain Infrastruktur KM ... 77
1. Arsitektur Knowledge Management dan Pengelolaan Dokumen Pengetahuan ... 77
2. Arsitektur Knowledge Management dan Pengelolaan Dokumen Knowledge ... 79
3.2.2.2. Tahap 4 Audit dan Analisa Knowledge ... 81
1. Analisis Text Mining dan Algoritma TF-IDF (Term Frequency-Inversed Document Frequency) ... 83
1.1. Preprocessing ... 83
1.1.1. Case folding ... 84
1.1.2. Tokenizing... 85
1.1.3. Filtering ... 86
1.1.4. Stemming ... 86
1.2. Analyzing ... 87
1.2.1. Algoritma TF/IDF (Term Frequency- Inversed Document Frequency)... 87
1.2.2. Penerapan TF/IDF Pada Kasus ... 87
1.2.3. Perhitungan TF/IDF ... 88
3.2.2.3. Tahap 5 Desain Tim KM ... 89
3.2.2.4. Tahap 6 Membuat Blueprint Sistem KM ... 93
1. Analisis Data ... 93
1.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 93
(8)
ix
2.2.2. Proses Pengelolaan Forum Diskusi ... 100
2.2.3. Proses Pengelolaan Data Knowledge ... 101
2.2.4. Proses Pengelolaan Data User ... 102
2.2.5. Proses Pengelolaan Data Jabatan ... 102
2.2.6. Proses Pengelolaan Data Kategori ... 103
2.2.7. Proses Pengelolaan Data Subforum ... 104
2.2.8. Proses Pengelolaan Topik ... 105
2.2.9. Proses Pengelolaan Komentar ... 106
2.2.10. Proses Pengelolaan Dokumen Knowledge... 107
2.2.11. Proses Pengelolaan Modul Knowledge ... 108
2.2.12. Proses Pengelolaan Pending Job ... 109
2.2.13. Proses Pencarian Dokumen Knowledge ... 110
2.3. Spesifikasi Proses ... 111
2.4. Kamus Data... 127
3. Perancangan Data ... 133
3.1. Perancangan Basis Data ... 133
3.1.1. Diagram Relasi ... 133
3.1.2. Struktur Tabel... 135
3.2. Perancangan Struktur Menu... 140
3.3. Perancangan Antarmuka (Interface) ... 146
3.3.1. Perancangan Antarmuka Login ... 146
(9)
x
3.3.5. Perancangan Antarmuka Halaman Utama Knowledge Modul
User ... 148
3.3.6. Perancangan Antarmuka Halaman Utama Pending Job User . ... 149
3.3.7. Perancangan Antarmuka Halaman Subforum User ... 149
3.3.8. Perancangan Antarmuka Halaman Buat Topik User ... 150
3.3.9. Perancangan Antarmuka Halaman Topik User ... 150
3.3.10. Perancangan Antarmuka Halaman Edit Topik User ... 151
3.3.11. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Komentar User .. ... 152
3.3.12. Perancangan Antarmuka Halaman komentar User ... 152
3.3.13. Perancangan Antarmuka Halaman Edit komentar User.... 153
3.3.14. Perancangan Antarmuka Halaman Data Master (Admin ) ... ... 153
3.3.15. Perancangan Antarmuka Halaman Manage User (admin) ... ... 154
3.3.16. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah User (admin)... ... 154
3.3.17. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah User (admin) .... 155
3.3.18. Perancangan Antarmuka Halaman Manage Jabatan (admin) . ... 155
3.3.19. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Jabatan (admin) . ... 156
(10)
xi
... 157 3.3.22. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Kategori (admin) ... 157 3.3.23. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Kategori (admin)....
... 158 3.3.24. Perancangan Antarmuka Halaman Manage Subforum
(admin) ... 158 3.3.25. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Subforum
(admin) ... 159 3.3.26. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Subforum (admin)..
... 159 3.3.27. Perancangan Antarmuka Halaman Manage (Kaperwa) .... 160 3.3.28. Perancangan Antarmuka Edit User (Kaperwa) ... 160 3.3.29. Perancangan Antarmuka Halaman Dokumen Knowledge (Kaperwa) ... 161 3.3.30. Perancangan Antarmuka Halaman Pending Job (Kaperwa) ...
... 161 3.3.31. Perancangan Antarmuka Tambah Dokumen Knowledge (Kaperwa) ... 162 3.3.32. Perancangan Antarmuka Ubah Dokumen Knowledge
(Kaperwa) ... 163 3.3.33. Perancangan Antarmuka Tambah Pending Job (Kaperwa) ....
... 163 3.3.34. Perancangan Antarmuka Ubah Pending Job (Kaperwa) ... 164
(11)
xii
3.3.37. Perancangan Antarmuka Halaman Dokumen Knowledge (Supervisor) ... 166 3.3.38. Perancangan Antarmuka Halaman Manage Dokumen
Knowledge (Supervisor) ... 166 3.3.39. Perancangan Antarmuka Halaman Modul Knowledge
(Supervisor) ... 167 3.3.40. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Dokumen
Knowledge (Supervisor) ... 168 3.3.41. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Dokumen
Knowledge (Supervisor) ... 168 3.3.42. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Modul
Knowledge (Supervisor) ... 169 3.3.43. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Modul Knowledge (Supervisor) ... 170 3.3.44. Perancangan Antarmuka Halaman Manage (After Sales Consultant) ... 171 3.3.45. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah User (After Sales Consultant) ... 171 3.3.46. Perancangan Antarmuka Halaman Dokumen
Knowledge(After Sales Consultant) ... 172 3.3.47. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Dokumen
Knowledge (After Sales Consultant) ... 172 3.3.48. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Dokumen
Knowledge (After Sales Consultant) ... 173 3.3.49. Perancangan Antarmuka Halaman Manage (Mekanik) .... 174
(12)
xiii
Knowledge(Mekanik) ... 175
3.3.52. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Dokumen Knowledge (Mekanik) ... 175
3.3.53. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Dokumen Knowledge (Mekanik) ... 176
3.3.54. Perancangan Antarmuka Halaman Manage (Warehouse) ... ... 177
3.3.55. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah User (Warehouse) .. ... 177
3.3.56. Perancangan Antarmuka Halaman Dokumen Knowledge(Warehouse) ... 178
3.3.57. Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Dokumen Knowledge (Warehouse) ... 178
3.3.58. Perancangan Antarmuka Halaman Ubah Dokumen Knowledge (Warehouse) ... 179
3.4. Perancangan Pesan ... 180
3.5. Perancangan Jaringan Semantik ... 182
3.6. Perancangan Posedural ... 186
3.6.1. Prosedural Login ... 186
3.6.2. Prosedural Lupa Password ... 188
3.6.3. Prosedural Tambah Data ... 189
3.6.4. Prosedural Ubah Data ... 191
3.6.5. Prosedural Hapus Data ... 193
(13)
xiv
3.6.10. Prosedural Perhitungan Bobot Dokumen Dengan Algoritma
TF/IDF ... 198
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 199
4.1. Implementasi Sistem ... 199
4.1.1. Perangkat Keras yang Digunakan ... 199
4.1.2. Perangkat Lunak yang Digunakan ... 199
4.1.3. Implementasi Basis Data ... 199
4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 204
4.2. Pengujian ... 206
4.2.1. Pengujian Black Box ... 207
4.2.1.1. Kasus dan Hasil Pengujian ... 207
1. Pengujian Login ... 208
2. Pengujian Lupa Password ... 208
3. Pengujian Pengelolaan Data User ... 208
a. Penambahan Data User ... 209
b. Pengubahan Data User ... 210
c. Aktifasi Data User ... 211
4. Pengujian Pengelolaan Data Jabatan ... 211
a. Penambahan Data jabatan ... 211
b. Pengubahan Data Jabatan ... 212
c. Penghapusan Data Jabatan ... 212
(14)
xv
6. Pengujian Pengelolaan Data Subforum ... 214
a. Penambahan Data Subforum ... 214
b. Pengubahan Data subforum ... 215
c. Penghapusan Data Subforum ... 215
7. Pengujian Pengelolaan Data Dokumen Knowledge ... 215
a. Penambahan Data Dokumen Knowledge ... 216
b. Pengubahan Data Dokumen Knowledge ... 216
c. Penghapusan Data Dokumen Knowledge ... 217
d. Publikasi Data Dokumen Knowledge ... 217
e. Pencarian Data Dokumen Knowledge... 217
8. Pengujian Pengelolaan Data Forum Diskusi ... 218
a. Penambahan Data Topik ... 218
b. Pengubahan Data Topik ... 218
c. Penghapusan Data topik ... 219
d. Penyajian Data Topik ... 219
e. Penambahan Data Komentar ... 219
f. Pengubahan Data Komentar ... 220
g. Hapus Data komentar ... 220
h. Like Data komentar ... 220
i. Pencarian Data topik ... 221
9. Pengujian Pengelolaan Data Modul Knowledge... 221
(15)
xvi
10. Pengujian Pengelolaan Data Pending Job ... 223
a. Penambahan Data Pending Job ... 223
b. Pengubahan Data Pending Job ... 224
c. Penghapusan Data Pending Job ... 225
d. Download Data Pending Job ... 225
e. Pencarian Data Pending Job ... 225
4.2.1.2. Kesimpulan Pengujian Black Box ... 226
4.2.2. Pengujian Beta ... 226
4.2.2.1. Wawancara Pengguna ... 226
1. Wawancara Kaperwa ... 226
2. Wawancara Supervisor... 229
3. Wawancara After Sales Consultan ... 232
4. Wawancara Warehouse ... 235
5. Wawancara Mekanik ... 237
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 241
5.1. Kesimpulan ... 241
5.2. Saran ... 242
(16)
243
DAFTAR PUSTAKA
[1] Davenport, Thomas, H., and Laurence Prusak. 1998. Working Knowledge : How Organizations Manage What They Know. Harvard Business School Press, Boston.
[2] Tiwana, Amrit. 2000. The Knowledge Management Tollkit. Prentice Hall PTR. Upper Saddle River, NJ 07458.
[3] Tobing, Paul L., 2007, Manajemen Pengetahuan Konsep, Arsitektur dan Implementasi, Graha Ilmu.
[4] Dalkir, Kimiz.2011.Knowledge Management In Theory And Practise.Elsevier Butterworth-Heinemann USA. Burlington, United State of America.
[5] Davidson, Carl and Philip Voss. 2003. Knowledge Management, An Indroduction to Creating Advantage from Intelectal Capital.Vision Book. New Delhi.
[6] Nonaka,Ikujiro and Takeuchi H. 1995. The Knowledge Creating Company : How Japanese Companies Create the Dynamics In Innovation. Oxford University Press.
[7] Setiarso, Bambang, Nazir harjanto,,Triyono dan Hendro Subagyo .2009, Penerapan Knowledge Management pada organisasi, Graha Ilmu.
[8] Tiwana, Amrit.1999.The Knowledge Management Toolkid: Practical Technique For Building a Knowledge Management System. London:Prentice-Hall,Inc.
[9] Asshidiq, A., Saptono, R., Sulistyo, M. E.. 2013. Penilaian Ujian Bertipe Essay Menggunakan Metode Text Similarity. Informatika. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
(17)
[10] David A.Grossman, Ophir Frieder. 2004. Information Retrieval: Algorithm And Heuristics, Second Edition, Springer P.O.BoOX 17,3300 AA DORDRECTH, The Netherlands.
[11] Agusta, L. 2009. Perbandingan Algoritma Stemming Porter dengan Algoritma Nazief & Adriani untuk Stemming Dokumen Teks Bahasa Indonesia. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2009; Bali, November 14, 2009.
[12] Frakes, W.B.1992. Stemming Algorithms dalam Frakes, W.B., Baeza-Yates, R. (ed) Indormation Retrieval : Data Structures and Algorithm. Prentice-Hall,New Jersey.
[13] Sindhuja, B., Trvedi, V. 2014. Usage of Cosine Similarity and Term Frequency Count for Textual Document Clustering. International Journal of Innovative Research in Computer Science & Technology (IJIRCST), Vol. 2, Issue 5.
[14] Porter, Michael E, 1980, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors, New York: Free Press.
[15] Robertson, Stephen.2005. Understanding Inverse Document Frequency: On Theoritical Arguments for IDF, England: Journal odDocumentation, Vol 60, pp. 502-520.
[16] Karmayasa, O., Mahendra, I. B.. 2012. Implementasi Vector Space Model dan Beberapa Notasi Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) pada Sistem Temu Kembali Informasi. Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana, Vol. 1, No. 1.
[17] Muhajir, R. B.. 2012. Metode Similarity - Mashup untuk Framework Modul Relevant Content pada Content Management System (CMS). Informatika. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
(18)
[18] Xia, T., Chai, Y.. 2011. An Improvement to TF-IDF: Term Distribution based Term Weight Algorithm. Journal of Software, Vol. 6, No. 3
[19] Usharani, J., Iyakutti, K.. 2013. A Genetic Algorithm Based on Cosine Similrity for Relevant Document Retrieval. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), Vol. 2, Issue 2.
[20] Mandala, R., Setiawan, H.. 2002. Peningkatan Performansi Sistem Temu-Kembali Informasi dengan Perluasan Query Secara Otomatis. Departemen Teknik Informatika. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
[21] Sree, K. P. N. V. S., Murthy, Dr. J. V R.. 2012. Clustering Based on Cosine Similarity Measure. International Journal of Engineering Science & Advanced Technology, Vol. 2, Issue 3, 508-512.
[22] A.K. 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data,Yogyakarta: Andi. [23] S. and P. 1986. Forecasting Konsep dan Aplikasi edisi 2, Yogyakarta :
BPPE UGM.
[24] F. Rangkuti, Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 1997: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[25] Yuliazmi.2005.Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Reasuransi Studi Kasus : PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Universitas Budiluhur, Jakarta.
(19)
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
PT United Tractors,Tbk perwakilan Bandung merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia, menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. Selain penjualan unit alat berat, PT. United Tractors fokus terhadap penjualan Parts Genuine dan penyediaan mekanik yang terdidik dan terlatih.Perusahaan mempunyai divisi khusus yang bertugas menangani service alat berat dan suku cadang (Spareparts) yaitu divisi Product Support dengan jumlah karyawan dua belas orang. Pelayanan yang diberikan Product Support mencakup penyediaan Parts, Service, dan Solution.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wahyu Khoeruttamam.Amd. selaku karyawan PT. United Tractors, Tbk divisi Product support dengan jabatan After Sales Consultant, menyatakan bahwa untuk mendukung program Product Support yang maksimal maka perusahaan membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berpendidikan, terampil dan ahli. Salah satu metode yang digunakan perusahaan saat ini yaitu dengan melakukan kebijakan rotasi karyawan secara periodik dengan harapan setiap karyawan mempunyai pengalaman kerja di berbagai cabang yang berbeda.Saat perusahaan melakukan kebijakan rotasi karyawan,serah terima pekerjaan dilakukan dengan cepat dan karyawan yang sudah dimutasikan harus sudah sepenuhnya mengerjakan tugas baru,tetapi hingga saat ini seringkali adanya tumpang tindih pekerjaan karena karyawan baru masih mengerjakan pekerjaan di cabang lamanya, hal ini terjadi karena karyawan lama tidak menyimpan history dokumen pekerjaan nya di perusahaan sehingga berakibat karyawan baru harus mempelajari dan memahami dokumen pekerjaan dari awal. Proses mempelajari dari awal tersebut tentu akan menyita waktu yang lama . Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Karno selaku karyawan PT. United Tractors, Tbk divisi Product support dengan jabatan Supervisor,
(20)
menyatakan bahwa untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia, divisi Product Support mempunyai modul-modul knowledge yang dikelola PT. United Tractors pusat yang terdiri dari modul-modul knowledge service dan spareparts, pengetahuan pada modul-modul knowledge service dan spareparts ini sangat berguna dalam membantu pekerjaan masing-masing karyawan pada divisi product support, tetapi terdapat beberapa masalah yang kerap dihadapi karyawan divisi product support yaitu pengelolaan modul-modul knowledge ini tidak disimpan dengan baik serta masih dimiliki oleh masing-masing karyawan dan belum menjadi milik perusahaan, sehingga pada saat karyawan membutuhkan modul knowledge tertentu, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari dan mendapatkan dokumen knowledge tersebut dari karyawan lain. Karyawan juga kesulitan dalam mengetahui pengetahuan dari pengalaman karyawan lain , dikarenakan media yang kurang memadai untuk memfasilitasi karyawan dalam hal bertukar pengalaman.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan aset penting bagi divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung. Berkembangnya suatu perusahaan tidak lepas dari pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen pengetahuan yang dapat memudahkan karyawan dalam melakukan penyebaran pengetahuan dan memudahkan karyawan dalam melakukan pencarian suatu dokumen knowledge berdasarkan isi dari dokumen knowledge dengan cepat, tepat dan relevan yaitu dengan penggunaan text mining , sedangkan untuk pengukuran tingkat similaritas isi dokumen dengan kata kunci (keywords) yang dicari digunakan algoritma TF/IDF(Term Frequency-Inversed Document Frequency).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, maka hal yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan knowledge management system sebagai sarana pengelolaan dan sharing pengetahuan baik pengetahuan explicit berupa dokumen - dokumen knowledge services dan spareparts yang mengacu pada modul knowledge PT. United Tractors,Tbk dan
(21)
pengetahuan tacit yang mengacu kepada pengalaman dan keahlian masing-masing karyawan pada divisi product support PT. United Tractors,Tbk serta bagaimana mencari dokumen dengan cepat,tepat dan relevan yang mewakili isi dari suatu dokumen berdasarkan kata kunci (keywords) yang dicari.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Knowledge Management System pada Divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung, sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Membantu karyawan divisi product support dalam mendapatkan pengetahuan pada saat terjadi perpindahan pekerjaan dari karyawan yang akan dirotasi ke penerus yang akan digantikan perusahaan untuk menempati posisi yang bersangkutan.
2. Membantu karyawan divisi product support dalam melakukan pengelolaan pengetahuan yaitu membuat, memperbaharui serta membagikan dokumen pelatihan dan modul knowledge .
3. Membantu karyawan divisi product support dalam mengetahui pengalaman karyawan lain sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembangunan pembangunan Knowledge Management System pada divisi Product Support PT.United Tractors,Tbk perwakilan Bandung adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan Knowledge Management System di PT.United Tractors Bandung dibatasi hanya untuk divisi Product Support.
2. Pengembangan model knowledge management system menggunakan 10 steps KM roadmap dengan pembatasan fase yang digunakan yaitu hanya fase 1 sampai fase 3, tahap 1 sampai tahap 7 .
3. Konversi knowledge menggunakan SECI model. 4. Fokus pada sharing pengetahuan explicit dan tacit
5. Data yang dikelola berupa dokumen knowledge Services yang terdiri dari service Komatsu Small Excavator PC130-7, PC200-8, PC300-8 dan dokumen knowledge Spareparts yang terdiri dari Filter, Lubricant, Grow Engage
(22)
Touch, Engine Parts, General Parts, Undercarriage pada divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk
6. Penggunaan tools BPMN untuk analisis sistem yang berjalan.
7. Penggunaan text mining dengan algoritmaTF/IDF(term frequency-inversed document frequency) dari IR (Information Retrieval) untuk pengukuran tingkat similaritas isi dokumen dengan kta kunci (keywords) yang dicari yang diimplementasikan pada pengetahuan explicit.
8. Penggunaan keywords sebagai representasi konten untuk pencarian dokumen knowledge berdasarkan isi dari dokumen pengetahuan tersebut.
9. Mengatur knowledge dalam struktur bahasa indonesia.
10. Penggunaan algoritma Nazief & Adriani pada proses Stemming untuk proses mentransformasi kata-kata dalam sebuah dokumen ke kata dasarnya sesuai dengan kamus bahasa indonesia.
11. Sistem yang dihasilkan merupakan rekomendasi untuk sharing knowledge dan pengelolaan dokumen knowledge service dan spareparts di PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung.
12. Mendukung format file text dalam pengelolaan dokumen knowledge .
13. Ekstensi file modul knowledge yang dapat diupload adalah .doc, .pdf, .xls,.pptx
14. Sistem yang akan dibangun berbasis web.
15. Sistem yang akan dibangun menggunakan pendekatan terstruktur.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini adalah metodologi kualitatif. Metodelogi kualitatif merupakan metodologi yang berguna untuk mendapatkan informasi berupa data dan proses yang dilakukan pada subjek penelitian yaitu pada Divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung, dan dilakukan dengan cara peneliti langsung memposisikan diri terlibat dalam proses didalamnya, maka lebih jelasnya akan dijelaskan pada metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian dapat dilihat pada gambar 1.1
(23)
Analisis Sistem
Identifikasi Masalah
A. Wawancara B. Observasi C. Studi Literatur
Pengumpulan Data
Berisi uraian permasalahan sesuai dengan perumusan
masalah dan tujuan
Analisis Masalah Analisis Sistem yang berjalan
Penggunaan BPMN untuk menganalisa Prosedur yang
sedang berjalan
Analisis Sistem yang berjalan menggunakan
tools BPMN
1. Aturan bisnis yang sedang berjalan 2. Aturan bisnis yang dibangun
Analisis Aturan Bisnis
Analisis Knowledge Management
Terdiri dari 2 fase dan 10 tahap yang digunakan hanya tahap 1 sampai 7 Analisis Infrastuktur
A. Analisis Perangkat Keras B. Analisis Perangkat Lunak C. Analisis Jaringan D. Analisis Pengguna
Menyelaraskan KM Dan Strategi Bisnis
Merancang Infrastuktur
Merancang desain arsitektur KM dan mengintegrasikan model KM dengan hasil
analisis infrastruktur
Analisis Audit Pengetahuan
1. Analisis Knowledge Taxonomy 2. Implementasi Model SECI 3. Analisis Metode
Membentuk Tim KM
1. KM Manager (Kaperwa) 2. Knowledge Analyst (Supervisor) 3. KnowledgeEngineer (Admin) 4. Knowledge Steward (After Sales Consultant, Mekanik, Warehouse)
Pembuatan Blueprint 1. ERD
2. Diagram Konteks 3. DFD 4. Spesifikasi Proses 5. Kamus Data
Pembangunan KMS
Membangun aplikasi KMS
Analisis strategi menggunakan analisis SWOT Menyelaraskan strategi divisi Product
Support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung dengan KM dengan
menentukan tema-tema strategi
F as e 1 E val u as i In fr as tr u k tu r
Metode yang digunakan dengan menggunakan TF/IDF F as e 2 A n al is is K M , D es ai n , d an P em b an gu n an A
(24)
1. Perancangan tabel relasi 2. Perancangan struktur tabel 3. Perancangan struktur menu 4. Perancangan antarmuka 5. Perancangan pesan 6. Perancangan Prosedural
1. Implementasi perangkat lunak 2. Implementasi perangkat keras 3. Implementasi basis data 4. Implementasi antarmuka
1. Pengujian blackcox 2. Pengujian beta
1. Kesimpulan 2. Saran
Knowledge Management System Divisi Product Support
PT. United Tractors,Tb k Perwakilan Bandung Perancangan Sistem
A
Implementasi Sistem
Pengujian Sistem
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1. 2 Alur Penelitian (lanjutan)
Penjelasan tahapan-tahapan metode penelitian yang terdapat pada gambar 1.1 mengenai alur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tindak lanjut dari kegiatan observasi. Fokus masalah ada pada pengelolaan pengetahuan di PT. Kalbe Morinaga Indonesia. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana membantu karyawan divisi product support dalam mendapatkan pengetahuan pada saat terjadi perpindahan pekerjaan dari
(25)
karyawan yang akan dirotasi ke penerus yang akan digantikan perusahaan untuk menempati posisi yang bersangkutan
2. Bagaimana membantu karyawan divisi product support melakukan pengelolaan pengetahuan yaitu membuat, memperbaharui, serta membagikan dokumen pelatihan dan modul knowledge.
3. Bagaimana membantu karyawan divisi product support dalam mengetahui pengalaman karyawan lain sebagai referensi dalam menyelesaikan suatu masalah.
2. Melakukan Pengumpulan Data
Tahap berikutnya adalah melakukan pengumpulan data. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pengumpulan informasi berupa data dan proses dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Bapak Wahyu Khoeruttamam.Amd. selaku karyawan PT. United Tractors, Tbk divisi Product support dengan jabatan After Sales Consultant.
b. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah pengumpulan informasi berupa data dan proses dengan cara mengamati langsung ke divisi Product Support PT.United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung.
c. Studi Literatur
Studi litelatur dilakukan dengan cara mempelajari dokumen pengetahuan pada divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk , buku – buku, jurnal ilmiah, dan situs di internet yang berkaitan dengan topik penelitian.
3. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan identifikasi dari masalah, informasi, dan data yang berhubungan dengan pembangunan Knowlegde Managament System yang telah dikumpulkan sebelumnya, ada beberapa analisis sistem yang dilakukan dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
(26)
a) Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan tahap uraian permasalahan yang ada pada divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung khususnya pada pengelolaan pengetahuan yang disesuaikan dengan tujuan.
b) Analisis Sistem yang berjalan
Analisis sistem yang berjalan merupakan identifikasi terhadap prosedur – prosedur yang ada saat ini. Hasil identifikasinya merupakan penjelasan tahapan prosedur – prosedur yang sedang berjalan.
c) Analisis Aturan Bisnis
Analisis aturan bisnis merupakan identifikasi aturan bisnis dari sistem yang berjalan pada pelaksanaan pengelolaan pengetahuan saat ini, dan kemudian mengusulkan aturan bisnis yang akan dibangun.
4. Analisis Infrastruktur
Tahap pertama yang dilakukan dalam 10-Step Knowledge Management Roadmap adalah melakukan analisis terhadap infrastruktur yang ada saat ini. Dengan memahami infrastruktur yang sudah tersedia saat ini maka diharapkan akan dapat mengidentifikasi komponen infrastruktur apa saja yang akan menjadi bagian dari Knowledge Management System. Berikut ini adalah fokus-fokus yang dilakukan sebagai bagian dari analisis infrastuktur:
1. Memahami pemanfaatan infrasturktur perusahaan yang ada saat ini berupa jaringan internet dan intranet yang digunakan untuk mengelola pengetahuan 2. Memahami pemanfaatan media penyimpanan yang digunakan perusahaan yang
digunakan sebagai media penyimpanan data pengetahuan perusahaan.
5. Menyelaraskan KM dan Strategi Bisnis
Pada dasarnya ilmu pengetahuan akan memberikan arahan terhadap strategi dan sebaliknya strategi juga akan memberikan arahan terhadap pengelolaan ilmu pengetahuan tersebut (Tiwana: 2002). Tanpa adanya kejelasan hubungan antara pengelolaan pengetahuan dan strategi bisnis yang diterapkan maka sebaik apapun knowledge management systems dibuat maka tidak akan pernah berhasil.
(27)
6. Arsitektur dan Desain KM
Tahap ketiga dalam membangun knowledge management system adalah memilih komponen secara infrastruktur yang akan menjadi bagian dari arsitektur knowledge management systems yang akan dibangun. Pembangunan knowledge management systems ini dibangun melalui pemanfaatan website. Hal ini dikarenakan website mudah dalam hak aksesnya.
7. Audit dan Analisa Pengetahuan yang ada
Pada tahap ini akan dilakukan audit dan analisis terhadap pengetahuan yang sudah ada. Menganalisis pengetahuan yang sudah ada pada divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung dengan membuat knowledge taxonomy dan menentukan pengetahuan mana saja yang harus disimpan.
Penerapan text mining, algoritma TF/IDF untuk pencarian isi dokumen knowledge services dan spareparts berdasarkan kata kunci(keywords) yang dicari sehingga menghasilkan pencarian dokumen knowledge yang cepat,tepat dan relevan.
8. Membentuk Tim KM
Tim Knowledge Management merupakan pembentukan tim knowledge management yang dibutuhkan dalam sistem.
9. Perancangan Blueprint
Pembuatan KM blueprint merancang KMS secara keseluruhan menggunakan pendekatan terstruktur.
10. Pembangunan KMS
Tahapan implementasi atau tahapan pembangunan KMS di divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung diimplementasikan berdasarkan perancangan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya. Implementasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
11. Pengujian Sistem
Pengujian Aplikasi KMS yang telah dibangun merupakan pengujian black box. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan pada sistem yang dibangun.
(28)
12. Kesimpulan dan Saran
Penarikan kesimpulan merupakan tahap pemeriksaan apakah penerapan KMS di divisi Product Suppport yang dibangun mampu menyelesaikan masalah yang ada serta pemberian saran yang bertujuan untuk mengembangkan sistem yang sudah dibangun agar lebih baik lagi.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan dengan penyusunan laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi pembahasan mengenai profil PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung, yang meliputi sejarah, struktur organisasi dan job description, visi dan misi instansi, dan teori – teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas mengenai analisis sistem dari hasil penelitian pada divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung meliputi analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis yang dibangun, analisis model KM menggunakan 10 step knowledge management road map, perancangan sistem yang terdiri dari: perancangan basis data, perancangan struktur menu, perancangan antarmuka, perancangan pesan, perancangan jaringan semantik dan perancangan prosedural. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian black-box dari sistem yang dibangun yang dilakukan pada divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung,sehingga dapat diketahui apakah sistem yang dibangun sudah
(29)
memenuhi kebutuhan divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari sistem yang dibangun berdasarakan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya serta saran pada sistem yang dibangun sebagai media bagi pengembang maupun divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung dapat mengembangkan sistem menjadi lebih baik lagi.
(30)
(31)
13
Tinjauan perusahaan menjelaskan tentang profil tempat penelitian yang terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi yang ada di PT. United Tractors,Tbk
2.1.1. Sejarah PT.United Tractors,Tbk
PT United Tractors,Tbk perwakilan Bandung merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta, No 438D (Astra Biz Center), Bandung, Jawa Barat menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.PT. United Tractors adalah perusahaan dengan sejarah panjang. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT melaksanakan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penawaran umum saham perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi guna memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan. Saat ini jaringan distribusi PT.United Tractors mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11 kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri. Tidak puas hanya menjadi distributor peralatan berat terbesar di Indonesia, Perusahaan juga memainkan peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha pertambangan batu bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
2.1.2. Logo PT. United Tractors,Tbk
PT. United Tractors,Tbk memiliki sebuah logo , berikut logo tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
(32)
Gambar 2. 1 Logo PT. United Tractors,Tbk 2.1.3. Visi dan Misi
Visi PT. United Tractor,Tbk adalah
Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Misi PT.United Tractor,Tbk adalah
1. Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.
2. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.
3. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
4. Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
2.1.4. Struktur Organisasi PT.United Tractors
Dalam sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang memadai. Adapun struktur organisasi PT.United Tractors dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.
(33)
CASHIER Lisna
BUSINESS CONSULTANT Hans Anderson M. Abdul Basith
ADMINISTRATION SUPERVISOR Karno
AFTER SALES CONSULTAN
Wahyu K. WAREHOUSE Iman. S KAPERWA
Fauzul Amin
ADM. Service Abi Kusno
ADM. Unit Yohanes Tito
MEKANIK Hadi Agus Zakaria
Deni Dian Arnold
CUSTOMER ORDER PROCESSOR
Dudu
PRODUCT SUPPORT AREA
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Divisi Product Support PT. United Tractor,Tbk Perwakilan Bandung
2.1.5. Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang berada pada struktur organisasi. Adapun deskripsi tugas pada divisi product support PT. United Tractors,Tbk perwakilan Bandung adalah: 1. Kaperwa (Ketua Perwakilan) uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Mengawasi peran dan tanggung jawab dari setiap karyawan. b) Memantau kompetensi yang dimiliki setiap karyawan.
c) Melakukan review dengn team product support secara reguler atas keluhan-keluhan dari customer.
d) Meningkatkan costumer satisfied atas product yang diageni. 2. Supervisor uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Memberikan arahan kepada mekanik yang akan bertugas di lapangan. b) Memberi saran dan arahan atas keluhan performance unit .
c) Memberikan pelatihan-pelatihan dasar kepada customer .
d) Membuat perencanaan perbaikan unit customer secara periodik baik unit warranty ataupun out of warranty.
e) Melakukan review kompetensi daily.
(34)
3. After Sales Consultant uraian tugasnya adalah sebagai berikut : a) Mengetahui range product dari setiap komoditi yang ada. b) Mengetahui aplikasi product.
c) Memberikan saran dan arahan pemilihan parts kepada customer . d) Memberikan saran dan arahan dalam hal stocking parts.
e) Melakukan consulting secara intensif dengan customer. 4. Mekanik uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Melakukan perbaikan service sesuai dengan work order yang diberikan supervisor.
b) Memberikan transfer knowledge kepada customer atas perbaikan yang dilakukan.
5. Warehouse uraian tugasnya adalah sebagi berikut : a) Mengontrol masuk keluarnya barang di gudang. b) Melakukan quality control.
c) Melakukan pars stocking taking secara reguler.
d) Berkoordinasi dengan delivery man atas barang-barang yang akan di delivery.
6. Customer Order Processor uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Melakukan proses order dari mulai sourcing sampai terbitnya invoice dan surat jalan barang.
b) Memonitoring outstanding parts not supply. c) Memberikan penawaran harga kepada customer.
d) Berkoordinasi dengan parts analyst dalam melakukan sourcing.
2.2. Landasan Teori
Pada landasan teori akan diterangkan teori-teori yang berhubungan dengan penerapan knowledge management system dan juga pembahasan mengenai tools yang digunakan dalam pembangunan aplikasi.
2.2.1. Konsep Dasar Knowledge Management System (KMS)
Knowledge dalam hal ini tidak diterjemahkan, karena pengertian knowledge itu sendiri masih diperdebatkan. Knowledge bukan hanya pengetahuan,
(35)
pandangan pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi. Di perusahaan knowledge sering terkait tidak saja pada dokumen atau tempat penyimpananbarang berharga, tetapi juga pada rutinitas,proses,praktek dan norma
perusahaan” [1].
Berdasarkan definisi tersebut diatas, knowledge menjadi sangat penting dengan alasan sebagai berikut:
1. Knowledge adalah aset institusi, yang menentukan jenis tenaga kerja, informasi, ketrampilan dan struktur organisasi yang diperlukan.
2. Pengetahuan dan pengalaman perusahaan merupakan sumber daya yang berkelanjutan dari keuntungan daya saing kompetitif dibandingkan dengan produk andalan dan teknologi tercanggih yang dimiliki.
3. Pengetahuan dan pengalaman mampu menciptakan, mengkomunikasikan dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai semua hal terkait untuk mencapai tujuan bisnis.
Knowledge dibagi menjadi dua jenis yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge, yang dapat dijabarkan sebagai berikut [2]:
1. Tacit Knowledge
Tacit knowledge merupakan pengetahuan personal. Tacit knowledge bersifat personal dan sulit dirumuskan sehingga sangat sulit untuk dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain.
2. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merupakan komponen dari pengetahuan yang dapat dikodefikasikan dengan bahasa yang baku secara ilmiah dalam bentuk dokumen, basis data, dan sebagainya. Knowledge jenis ini dapat diteruskan dari satu individu ke individu lainnya secara formal dan sistematis.
2.2.1.1. Pengertian Dasar KM
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari knowledge management : 1. KM adalah mekanisme dan proses yang terpadu dalam penyimpanan,
(36)
berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intelektual organisasi yang menetap atau permanen [3].
2. KM adalah proses permintaan pendekatan yang sistematis untuk menangkap, menstruktur, mengatur dan menyebarkan pengetahuan ke seluruh organisasi dengan tujuan bekerja lebih cepat, penggunaan kembali best practice dan menurunkan biaya pengerjaan kembali antar project ke project [4].
3. KM merupakan cara bagaimana organisasi mengelola karyawan mereka, mengidentifikasi pengetahuan yang dimiliki, menyimpan dan membagikannya kepada tim, meningkatkan kualitas dan nilai dari pengetahuan tersebut untuk enghasilkan inovasi berbasis pengetahuan [5].
Berikut ini adalah pemicu dari Knowledge Management atau The 24 Drivers of KM yang membuat KM tersebut menjadi hal yang tidak dapat diabaikan dalam suatu bisnis dibagi menjadi 6 kelompok [2] :
1. Knowledge-Centric Drivers :
a. Kegagalan perusahaan mengetahui apa yang telah mereka ketahui. b. Kebutuhan mendesak untuk distribusi knowledge yang cerdas.
c. Masalah knowledge walkout dan tingkat ketergantungan yang tinggi pada tacit knowledge.
d. Kebutuhan untuk menangani kecenderungan penumpukan knowledge (knowledge-hoarding) diantara pegawai.
e. Kebutuhan akan systemic unlearning (belajar meninggalkan hal-hal lama/usang bila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan).
2. Technology Drivers :
a. Berakhirnya peranan teknologi sebagai differentiator jangka panjang yang layak.
b. Kompresi dari siklus hidup produk dan proses.
c. Kebutuhan akan rantai penghubung yang sempurna antara knowledge, strategi bisnis dan teknologi informasi.
3. Organisational structure-based Drivers : a. Konvergensi fungsional.
(37)
c. Tantangan yang muncul akibat deregulasi.
d. Ketidakmampuan perusahaan untuk mengimbangi perubahan kompetitif . e. Konvergensi produkung dan jasa layanan.
4. Personnel Drivers :
a. Konvergensi fungsional yang sangat luas.
b. Kebutuhan untuk mendukung kolaborasi cross-functional yang efektif. c. Mobilitas dan fluidititas tim.
d. Kebutuhan untuk menghadapi ekspektasi korporasi yang kompleks. 5. Process Focused Drivers :
a. Kebutuhan untuk mencegah kesalahan yang mahal dan berulang ulang. b. Kebutuhan untuk mencegah penemuan kembali yang tidak perlu. c. Kebutuhan untuk antisipasi prediksi yang akurat.
d. Kebutuhan yang muncul akan tanggapan yang kompetitif. 6. Economic Drivers :
1. Potensi untuk menciptakan kemampuan yang luar biasa melalui knowledge. 2. Permintaan untuk diferensiasi produk dan layanan yang ampuh.
Knowledge management memiliki fungsi penting yang terbagi dalam empat hal sebagai berikut [5]:
1. Identifikasi aset kunci dari knowledge yang ada di perusahaan 2. Merefleksikan apa yang organisasi tahu
3. Saling berbagi (sharing) segala knowledge kepada siapapun yang membutuhkannya.
4. Menerapkan penggunaan knowledge untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Komponen kritis knowledge yang dibutuhkan dalam pelaksanaan strategi KM yang berhasil adalah sebagai berikut [5] :
1. Sumber dan aliran knowledge yang tepat bagi organisasi .
2. Teknologi yang tepat untuk menyimpan dan mengkomunikasikan knowledge tersebut
3. Budaya kerja yang tepat sehingga pekerja termotivasi untuk memanfaatkan knowledge tersebut.
(38)
2.2.1.2. Pengertian Knowledge Management System
KMS adalah alat yang ditujukan untuk mendukung dan mengelola seluruh pengetahuan dalam suatu organisasi sebagai aset intelektual perusahaan. Karakteristik kunci dari KMS adalah untuk [4]:
1. Komunikasi antara berbagai pengguna. 2. Koordinasi pada aktivitas pengguna.
3. Kolaborasi berbagai kelompok pengguna dalam proses pembuatan, modifikasi, dan menyebarkan produk-produk.
4. Mengkontrol pemrosesan untuk memastikan suatu integritas dan berguna dalam melacak kemajuan proyek.
KMS menyediakan dukungan dalam banyak fungsi informasi, yaitu [4]: 1. Memperoleh, mengindeks, menangkap, mengarsip informasi.
2. Menemukan dan mengakses.
3. Menggabungkan, menyusun dan memodifikasi. 4. Penelusuran.
Adapun komponen dari KMS dapat dibagi menjadi beberapa sub komponen diantaranya [5]:
1. Repositories
Repositori merupakan media untuk menyimpan pengetahuan. Konten dari repositori merupakan pengetahuan formal dimana pengetahuan tersebut dapat diakumulasikan, divalidasi, dipelihara, ditambahkan dengan pengetahuan yang baru, dan didistribusikan.
2. Collaborative platforms
Collaborative platforms merupakan platform yang mendukung dalam proses pendistribusian pengetahuan dimana platform ini berkaitan dengan bagaimana pengetahuan dibagikan, seperti apa pengetahuan disimpan, dan bagaimana cara mengkomunikasikan pengetahuan tersebut.
3. Network
Jaringan mendukung dalam komunikasi dan percakapan. Fokus dari jaringan yaitu berkaitan dengan infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh perusahaan.
(39)
2.2.1.3. Knowledge Repositories
Tujuan akhir dari pengelolaan pengetahuan adalah bagaimana membuat media penyimpanan dari pengetahuan atau disebut juga knowledge repositories. Salah satu bentuk umum dari knowledge repositories adalah media penyimpanan seperti memo, dokumen, dan lainnya dimana terdapat pengetahuan yang disimpan di dalamnnya. Bentuk lain dari media penyimpanan data yang lebih terstruktur adalah basis data dimana di dalamnya terdapat terdapat baris-baris data.
Secara garis besar ada tiga bentuk dari media penyimpanan atau knowledge repositories [1], yaitu :
1. External Knowledge seperti knowledge management system 2. Structured Internal Knowledge seperti laporan, dan
3. Informat Internal Knowledge seperti media penyimpanan hasil diskusi.
2.2.1.4. Manfaat KM
KM memberikan manfaat bagi karyawan secara individu, communities of practices, dan untuk organisasi [4].
- KM bagi Individu:
1. Membantu orang melakukan pekerjaannya dan menghemat waktu melalui pengambilan keputusan yang lebih baik dan dalam pemecahan masalah. 2. Membangun suatu perasaan keterkaitan sebagai komunitas pada organisasi. 3. Membantu orang agar tetap up to date.
4. Memberikan tantangan dan kesempatan untuk berkontribusi. - KM bagi communities of practice:
1. Mengembangkan kemampuan profesional. 2. Mempromosikan peer-to-peer mentoring.
3. Memfasilitasi jaringan dan kolaborasi yang lebih efektif.
4. Mengembangkan suatu kode etik professional yang harus diikuti oleh anggotanya.
5. Mengembangkan suatu bahasa yang umum. - KM bagi organisasi:
1. Membantu mengarahkan strategi.
(40)
3. Menyerap best practices.
4. Meningkatkan penyertaan knowledge pada produk dan layanan. 5. Meningkatkan kesempatan untuk berinovasi.
6. Memungkinkan organisasi untuk berkompetisi dengan lebih baik. 7. Membangun memory organisasi.
2.2.1.5. Tujuan KM
Beberapa tujuan dari KM yaitu [4]:
1. Memfasilitasi kelancaran perpindahan dari yang akan pensiun ke penerus yang di rekrut perusahaan untuk menempati posisi yang bersangkutan.
2. Meminimalisasi kehilangan memori perusahaan karena adanya penyusutan dan pensiun karyawan.
3. Mengidentifikasi sumber daya dan area knowledge kritis sehingga perusahaan
“mengetahui apa saja yang perlu diketahui dengan baik hal tersebut – dan
mengapa”.
4. Membangun sebuah toolkit dari metode-metode yang dapat digunakan secara individu dalam kelompok, dan dalam organisasi untuk membendung kehilangan potensial modal intelektual.
2.2.2. Konversi Pengetahuan
Organisasi tidak dapat menciptakan knowledge sendiri, karena harus mengerahkan tacit knowledge dan mengakumulasikan mulai dari level individu. Pengerahan tacit knowledge ini diperkuat dengan namanya knowledge spiral, di mana hal ini merupakan interaksi antara tacit knowledge dengan explicit knowledge [6].Proses konversi knowledge perusahaan terjadi karena adanya interaksi antara tacit knowledge dengan explicit knowledge, melalui proses sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi nilai secara berkelanjutan, dan proses ini dinamakan knowledge spiral atau knowledge conversion dengan menggunakan perangkat teknologi pada perusahaan [7].
1. Sosialisasi adalah konversi dari tacit knowledge ke tacit knowledge yang dilakukan melalui pertemuan tatap muka (rapat, diskusi, dan pertemuan bulanan). Melalui pertemuan tatap muka ini, SDM dapat saling berbagi knowledge dan pengalaman yang dimilikinya sehingga tercipta knowledge baru.
(41)
2. Eksternalisasi adalah proses untuk mengartikulasikan tacit knowledge akan menjadi suatu konsep yang jelas. Dukungan terhadap proses eksternalisasi ini, dapat diberikan dengan mendokumentasikan notulen rapat (bentuk eksplisit dari knowledge yang tercipta saat diadakannya pertemuan) ke dalam bentuk elektronik untuk kemudian dapat dipublikasikan kepada yang berkepentingan. 3. Kombinasi adalah mengkombinasikan berbagai explicit knowledge yang
berbeda untuk disusun ke dalam sistem KM. Media untuk proses ini dapat melalui intranet, database perusahaan dan internet untuk memperoleh sumber eksternal. Fitur-fitur enterprise portal seperti knowledge organization system yang memiliki fungsi untuk pengkategorian informasi, pencarian, dan sebagainya sangat membantu dalam proses ini.
4. Internalisasi adalah konversi dari explicit knowledge ke tacit knowledge semua data, informasi dan knowledge yang sudah didokumentasikan dapat melakukan sharing. Hal tersebut dapat menimbulkan peningkatan knowledge SDM. Sumber-sumber explicit knowledge dapat diperoleh melalui media intranet (database perusahaan), surat edaran atau surat keputusan, papan pengumuman dan internet serta media masa sebagai sumber eksternal dapat mendukung proses ini. Selain itu pendidikan atau pelatihan dapat mengubah berbagai explicit knowledge menjadi tacit knowledge pada karyawan. Berikut merupakan alur konversi knowledge menurut SECI dapat dilihat pada gambar 2.3.
(42)
2.2.3. Pembentukan Knowledge Management
Model pembelajaran yangdisebut “life’s special treadmill” digambarkan
oleh Charles Handy berdasarkan ide sebuah roda. Dimana sekumpulan pertanyaan begitu terjawab dan direfleksikan akan memicu pertanyaan yang lain. Pembelajaran adalah usaha penemuan (discovery) dan usaha ini hanya berhasil bila dilakukan pencarian. Kunci dari Pembelajaran ini adalah rasa ingin tahu (curiosity), disinilah peran penting dari knowledge sharing [5].
Gambar 2. 4 Handy’s Learning Wheel [5]
Pembentukan budaya knowledge management yang efektif tergantung pada hal-hal berikut [5] :
1. Mengakui peran dari struktur “informal” pada pembelajaran di tempat kerja
2. Pemberian penghargaan (reward) bagi pegawai yang melakukan pembelajaran, saling berbagi knowledge atau penciptaan knowledge.
3. Membentuk waktu dan tempat untuk menciptakan knowledge, berbagi knowledge, dan belajar.
4. Memiliki pegawai senior yang memimpin dan menjadi contoh dari tingkah laku knowledge creating dan knowledge sharing.
5. Mengenalkan sejumlah tekanan yang bersidat kreatif (creative tension) untuk memberikan tantangan bagi pegawai untuk berfikir dalam cara-cara yang baru. 6. Memperbolehkan seseorang membuat kesalahan.
Model yang digambarkan pada gambar 2.3 digunakan untuk membagi proses knowledge management menjadi empat fase sebagai berikut :
1. Identify where the knowledge exist in your organisation.
Mengidentifikasi apa yang telah diketahui untuk memulai knowledge management. Ini termasuk knowledge yang ada pada:
(43)
b. Laporan dalampustaka perusahaan c. Kumpulan data dalam organisasi d. Suplier maupun pelanggan perusahaan 2. Reflect on what your organization knows.
Membuat simpanan/persediaan dari knowledge yang sudah dimiliki. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk :
a. Mengubah tacit knowledge pegawai menjadi explicit knowledge
b. Menyimpulkan knowledge yang sudah ada kedalam bentuk yang mudah untuk dibagikan
3. Share that knowledge with whoever needs to know it .
Membuat sistem yang bertujuan membuat knowledge yang ada dimanapun dalam organisasi tersedia kemanapun knowledge tersebut dibutuhkan.
4. Apply that knowledge to improve the way your organization performs.
Saat suatu knowledge menawarkan perbaikan dan menciptakan sistem yang menyertakan knowledge tersebut kedalam prosedur kerja sehari-hari. Hal ini pada akhirnya akan merubah knowledge menjadi modal struktural.
Gambar 2. 5 Fase Proses Knowledge Mnagement [5]
Keempat fase tersebut pada gambar 2.5 dikenal sebagai pendekatan I_R-S-A (I-R-S-I_R-S-A approach), merefleksikan sebuah urutan logik bagaimana sebuah organisasi dapat mengembangkan strategi KM perusahaan. Urutan logik ini menekankan bahwa sebuah fase baru dapat dimulai setelah fase sebelumnya tercapai .
(44)
Siklus dari model I-R-S-A pada gambar 2.6 menggarisbawahi bahwa knowledge management adalah sebuah proses. Dimana setelah satu siklus tercapai, organisasi akan mempelajari hal yang baru . Siklus ini seharusnya dilakukan secara utuh, namun terdapat kemungkinan terjadi pergeseran akibat banyaknya hal yang dipelajari selama proses dilaksanakan. Bila hal demikian terjadi, titik berat proses bergeser dari keuntungan strategis yang dapat diperoleh menjadi perolehan operasional jangka pendek. Pergeseran tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut :
Gambar 2. 7 Diagram Pergeseran Pelaksanaan Siklus I-R-S-A[5]
Faktor indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan siap melaksanakan penerapan KM antara lain sebagai berikut :
1. Scaning imperative, meneukan hal penting yang harus ada dalam perusahaan. 2. Corporate culture, budaya perusahaan yangmendukung kegiatan knowledge
sharing.
3. Begin with what you know, melakukan evaluasi atas apa yang sudah dimiliki perusahaan dan kemudian meningkatkannya sebelum melakukan sesuatu yang baru
Knowledge Management merupakan aktivitas yang kompleks dan seperti hal lain juga bahwa tidak akan memberi dampak positif jika tidak direncanakan dengan baik. Bagian ini akan membahas 10 langkah knowledge management roadmap yang akan memandu pengembangan, implementasi knowledge management system. Roadmap ini disajikan dalam gambar 2.8, Untuk memahami gambar 2-7, lihatlah 4 fase dari 10 langkah yang ada, yaitu [8] :
(45)
1. Evaluasi infrastruktur
2. Analisis, desain dan pengembangan KMS 3. Sistem penyebaran
4. Evaluasi
Gambar 2. 8 The 10-Step KM Roadmap[8]
Keempat fase secara berurutan dijelaskan dalam bagian dengan langkah masing-masing seperti berikut :.
1. Fase 1 : Evaluasi Infrastruktur
Fase pertama-dari 10 langkah yang ada meliputi dua langkah yaitu analisis keberadaan infrastrukur dan kesejajaran antara KM dan strategi bisnis.
(46)
Langkah 1 : analisis keberadaan infrastruktur
Langkah pertama, harus memahami variasi komponen yang sesuai dengan KM strategy dan kerangka kerja teknologi.
Langkah 2 : kesejajaran KM dan strategi bisnis
Knowledge mendorong adanya strategi dan strategi mendorong KM. Langkah kedua dalam 10-langkah roadmap mengizinkan adanya hubungan diantara dua: menaikkan KMS ke tingkat strategi bisnis dan menarik strategi ke tingkat disain sistim.
2. Fase 2 : Analisis, desain dan pengembangan KMS Langkah 3 : desain infrastruktur KM
Langkah ketiga adalah memilih komponen infrstruktur untuk menyusun arsitektur KMS.
Langkah 4 : audit dan analisis knowledge
Proyek KM harus dimulai dengan apa yang telah difahami perusahaan. Langkah keempat ini adalah mengaudit dan menganalisis knowledge.
Langkah 5 : desain tim KM
Langkah kelima dalam KM roadmap adalah mendesain tim KM yang akan mendesain, membangun, mengimplementasikan dan menempatkan sesuai ketentuan dari KM perusahaan. Untuk mendesain tim yang efektif harus mempertimbangkan kemampuan teknis dan manajerial dari sumberdaya internal maupun eksternal.
Langkah 6 : membuat cetak biru KMS
Tim KM yang diidentifikasi dalam langkah 5, harus membangun cetak biru dengan menyiapkan perencanaan KMS.
Langkah 7 : membangun KMS
Setelah membuat cetak biru langkah selanjutnya adalah: 1. Mengembangkan lapis antar muka lapis.
2. Mengembangkan akses dan lapis otentikasi. keamanan data, mengendalikan akses, dan mendistribusikan kontrol.
3. Mengembangkan kolaboratif filtering dan lapis kecerdasan, menggunakan agen cerdas dan kolaboratif filtering sistem.
(47)
4. Mengembangkan dan menggabungkan lapis aplikasi dengan lapis kecerdasan dan transportasi.
5. Mengembangkan middleware
6. Menggabungkan dan memperbesar repository layer.
3. Fase 3: Deployment
Fase ketiga dalam 10-langkah KM roadmap meliputi dua langkah yaitu: menggunakan metode yang tepat dan mengubah budaya.
Langkah 8 : menggunakan metodologi yang tepat
Langkah kedelapan ini menggunakan metode Result-Driven Incremental (RDI) untuk menempatkan KMS sesuai rencana dan merilisnya. Selanjutnya meminimalkan kegagalan pilot project dari impelentasi KMS.
Langkah 9 : CKO, struktur penghargaan, dan perubahan budaya
Langkah kesembilan ini adalah menentukan Chief Knowledge Officer (CKO) yang memimpin implementasi KM,membuat struktur penghargaan bagi yang berkenan untuk membagi pengetahuannya dan mengubah budaya dan manajemen.
4. Fase 4: Ukuran Evaluasi Kinerja
Fase terakhir adalah satu langkah untuk mengukur keberhasilan bisnis dari implementasi KM
Langkah 10 :evaluasi kinerja, mengukur return of investment
Berikut adalah hal-hal pentingg dalam pengukuran:
1. Memahami bagaimana mengukur dampak bisnis atas implementasi KM, gunakan satu set alat ukur.
2. Menghitung returns-on-investment (ROI) untuk investasi KM.\
3. Menentukan kapan menggunakan benchmarking sebagai untuk membandinkan ukuran pengetahuan.
4. Mengevaluasi ROI dari KM menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC)
2.2.4. SWOT ( Strenghts, Weakness, Oportunities, Threats)
SWOT merupakan pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen dalam pemilihan strategi dasar. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(48)
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) [24].
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Analisis SWOT dilakukan guna mengetahui kondisi perusahaan saat ini. Analisis SWOT merupakan strategi organisasi meliputi strategi lingukan internal dan lingkungan eksternal. Analisis strategi lingkungan internal yang berada di dalam lingkungan perusahaan meliputi strenght (kekuatan) dan weakness (kelemahan). Analisis strategi lingkungan eksternal yang berada di luar lingkungan perusahaan melitupi opportunity (peluang) dan threats (ancaman).
(49)
Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT yaitu, menentukan faktor internal, menentukan faktor eksternal, membuat matrik faktor strategi internal, membuat matrik internal-eksternal, membuat matrik posisi startegi dan evaluasi tindakan , matrik SWOT, matrik faktor penentu keberhasilan dan pemilihann alternatif sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada didalam organisasi, faktor internal terdiri dari kekuatan organisasi, dan kelemahan organisasi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi, faktor internal terdiri dari peluang organisasi, dan ancaman organisasi
3. Matrik faktor strategi internal
Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis Internal (Internal Strategic Factors AnalysisSummary/IFAS)., dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan. 2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0
(paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.
(1)
Figure 1 Knowledge conversion [6] 2.3 Knowledge Taxonomy
Knowledge taxonomy is the building of a knowledge and expertise. Taxonomy is the system of basic applications that are useful for exposing the concepts in the form of a Hierarchical Model. The higher pair has a concept, then the more common and can be outlined. Vice versa, the lower a concept, then the more specific name of a subclass. According to the essential Concepts, Dalkir outlines underlined taxonomy is the notion of the derivative. Each node is a sub group of the class it, it means that the higher the knot will be on the move from parent to child classes [6].
Research on knowledge taxonomy in product support Division of PT United Tractors Tbk, Bandung representation can be seen in Figure 2.
Kaperwa Supervisor After Sales Consultant
Mekanik Warehouse
Knowledge Taxonomy divisi Product Support PT. United
Tractors,Tbk
Subjek Modul Knowledge
Services
Spareparts Komatsu Small
Excavator PC130-7 Komatsu Small Excavator PC200-8 Komatsu Small Excavator PC300-8
Filter(FIL) Lubricant(LUB) Grow Engage Touch
(GET) Engine Parts(ENG) General Parts(GEN) Undercarriage(UC)
Figure 2 Knowledge Taxonomy PT. United
Tractors,Tbk Representative Office Bandung
2.4 10 KM ROADMAP
Knowledge Management is a complex activity and such other things as well that are not going to give a positive impact if not well planned. This section will discuss the 10 steps of knowledge management
roadmap that will guide the development,
implementation of the knowledge management system. This roadmap is presented in Figure 3, see Phase 4 of the 10 steps, i.e. [8]:
1. Evaluation infrastructure
2. Analysis, design and development of KMS
3. Dissemination Systems
4. Evaluation
Development of the model of knowledge management system using 10 steps KM roadmap with restrictions on the use of phase that is just phase 1 to phase 2, stage 1 to stage 7.
Figure 3 The 10-Step KM Roadmap [8] 2.5 Text Mining
Text mining is used to process the paperwork prior to the process of similarity. The process of text mining is divided into into three processes, i.e. text preprocessing, transforming text and pattern discovery [7]. The first thing that is done in text mining is text preprocessing. In this preprocessing text actions performed against documents, i.e. removing certain characters contained in documents, such as dots, commas, quotation marks, etc as well as change all capital letters into small letters. In addition, in the stage text preprocessing is done tokenization. Tokenization is the process of processing the token contained in the text [8]. So, the document has undergone removal of certain characters and the conversion of all capital letters into small letters will be broken down into a term.
The next step is transforming text. In the
process of transforming this text do
stopwordsremoval and stemming. Stopword is a word that often appear in the document but has no meaning which means [7]. Examples include stopword: some, any, no, yesterday, I, and, in, with, to. Stemming is the process of eliminating the prefix and suffix of the word to get basic word [8]. In this study the algorithm that will be used in the process of stemming algorithm is Nazief & Adriani. The next stage is pattern discovery. At this stage of pattern discovery is done measurement of similarity between documents. The stages are done in this process is to calculate the weight of a term. In this research, conducted using the term weighting algorithm TF-IDF.
(2)
2.6 Term Frequency – Inverse Document Frequency (TF/IDF)
TF-IDF is a way to give the weight of the relationship of a word or term against a document [9]. This algorithm combines two concepts for calculation of weighting, i.e. the frequency of occurrences of a word in a particular document or TF and inverse document frequency containing those words or the IDF [10]. Based on that explanation, the search to find the relevant documents, the method palgoritma TF/IDF gives more weight to the term more important. the more important term in question is the term if it appears on a document then the document may be considered relevant to the query. This method will calculate the weight of each document with the formula:
(1) Where :
d: documents to-d
t: the word to-t from keywords
W: weight of the document to the word against the d-to-t
tf: the number of words that are searched on a document
IDF: Inversed Document Frequency IDF values obtained from
IDF: log2 (D/df) where D: Total documents
DF: many of the documents that contain the word you're looking for.
After weighting (W) each document is known, then the sorting process is performed where the larger the value of W, the greater the level of similaritas the document to keywords, and vice versa. 2.7 Penyelarasan Strategi Dengan KMS
The alignment of the existing strategies in PT United Tractors Tbk, Bandung Representation can be seen in table 1.
Table 1 The Result Of The Alignment Strategy With KMS
2.8 Analysis Of Knowledge Taxonomy
The procedure was performed to analyze the existing knowledge on the product support Division of PT United Tractors Tbk, Bandung representation by mapping the knowledge into knowledge taxonomy, so that knowledge can be known about anything contained on the product support Division. Knowledge taxonomy can be seen in Figure 4
Kaperwa Supervisor After Sales Consultant
Mekanik Warehouse
Knowledge Taxonomy divisi Product Support PT. United
Tractors,Tbk
Subjek Modul Knowledge
Services
Spareparts Komatsu Small
Excavator PC130-7 Komatsu Small Excavator PC200-8 Komatsu Small Excavator PC300-8
Filter(FIL) Lubricant(LUB) Grow Engage Touch
(GET) Engine Parts(ENG) General Parts(GEN) Undercarriage(UC)
Figure 4 Knowledge Taxonomy PT. United
Tractors,Tbk perwakilan Bandung
2.9 Analysis Of The Adjustment KM with SECI
Model
Adjustment of knowledge conversion model with SECI taxonomy be used i.e., socialization, externalization, combination, internalization. Here is a conversion model of the SECI on Knowledge Management System of PT United Tractors Tbk, Bandung representation can be seen in Figure 5.
Figure 5 Knowledge Conversion SECI PT. United Tractors,Tbk
Advanced stage is adjustment features knowledge; system into four models of SECI, namely socialtization, eksternalization, combination and internalization. In Figure 5 is described in socialization is converting tacit knowledge into tacit knowledge that is the use of discussion forums. Then on externalization is converting tacit knowledge into explicit knowledge, the process is visible when employees create a document expert knowledge service and taking. Then in cell Combination is
converting explicit knowledge into explicit
knowledge, the process is visible when the presence of an employee who has made the documents, then there are other employees who have knowledge of the same, then the documents will be collected and stored
(3)
in the repository. The last stage is the explicit knowledge internalization that is converting to tacit knowledge, the process is visible when employees read the documents of the knowledge that has been made employee of the Division of product support on knowledge sharing, so that all employees will gain new knowledge.
2.10Analysis Of Text Mining dan Algorithm
TF/IDF
The system to be built is a knowledge management system which is accessed via the web that in its text mining methods implemented in the document Knowledge Services and taking care to optimize the search. His goal is to similaritas the contents of the documents of the Knowledge Services and taking care to keywords entered. The stages in the manufacture of similaritas the ranking of this document there are two namely preprocessing, and analyzing. Preprocessing stage is a stage where do the selection of data to be processed in each document. Each sentence will be broken down into small parts of structures that would later have a narrow meaning. There are several things that need to be performed on the stage of the preprocessing that is case folding, tokenizing, filtering and stemming. Analyzing phase is the phase of determining how far the relationship between words antaara doumen. In this stage sought the weighting of each document to keywords by using the method of TF/IDF.
2.10.1 Case Folding
In this stage the incoming document will be changed to lowercase letters only the letters ' a ' to ' z ' are just accepted. Characters other than letters, numbers or both sympbol-another symbol will be removed and considered as a delimeter.
Table 2 The Results Of The Process Case Folding
2.10.2 Tokenizing
Tokenizing phase is also referred to as parsed, i.e. cutting the cutting stage input string based on every word constituting. Because in the previous phase of all characters and symbol has been eliminated except the letter ' a ' until ' z ' then this parsing phase delimiter used sebai cutting is a space. Results of tokenizing process can be seen in table 3
Table 3 The Results Of The Process Tokenizing
2.10.3 Filtering
Filtering stage is the stage of taking important words from the token. The algorithm used is the stoplist (discard the words is less important) or wordlist (save important words). Stoplst/stopword is a word that is not descriptive in its approach can be discarded bag of words. In the disposal of words that are not important are the result of parsing checked with the dictionary (collection) stopword. If there is the same parsing words with stopword then said will be removed/deleted.
Table 4 The Results Of The Process Filtering
2.10.4Stemming
The process of stemming on the system to be built is used to find the Word Basic. On the process of stemming using algorithms Nazief & Adriani.
Table 5 The Results Of The Process Stemming
2.10.5Calculation TF/IDF
The formula used to calculate the weighting
(W) each document to keywords are:
(4)
Table 6 The Results Of The Process TF/IDF
2.11 The Design Of Data
Following are the results of the design data on the knowledge management system that will be built on figure 6.
user_tb reply_tb topic_tb upload_knowledge_tb upload_jobdesk_tb knowledge keyword_tb stem_tb token_tb katadasar_tb forum_tb like_tb view_tb subforum_tb kategori_tb privilege_tb user_id PK name email password reply_id PK reply_text tanggal topic_id PK topic_title forum_id FK subforum_id FK user_id FK date time uploadk_id PK user_id FK judul deskripsi kategori_id FK path tanggal upload_id PK user_id FK judul deskripsi status path tanggal knowledge_id PK judul gambar isi keyword_id PK kata freq bobot stem_id PK term kata token_id PK term kata katadasar_id PK katadasar tipe_katadasar kategori_id FK user_id FK user_id FK topic_id FK content username tanggal terbit baca priv_id FK block forum_id PK forum_name like_id PK reply_id FK user_id FK view_id PK user_id FK topic_id FK subforum_id PK subforum_name forum_id FK label knowledge_id FK knowledge_id FK knowledge_id FK kategori_id PK kategori priv_id PK privilege stem_id FK
Figure 6 Knowledge Management System Tables Diagram Of PT United Tractors Tbk, Bandung
Representative
2.12 Beta Testing
Based on beta testing, can be drawn the conclusion that functionally these systems can already produce the expected output that is able to assist employees in obtaining product support Division at knowledge in the event of the transfer of jobs of employees who will be rotated to the successor who will be replaced by the company to
occupy the position in question. Product support Division assist employees in conducting knowledge management i.e. create, renew, as well as share documents module training and knowledge. Product support Division employees help in knowing the experience of other employees as the best solution in solving a problem.
3.
CLOSING
3.1 Conclusion
Based on the results obtained in the manufacture of this final task, then a conclusion can be drawn as follows:
1 Knowledge Management System in product
support Division of PT United Tractors Tbk, Bandung representatives can run in accordance with its purpose, i.e. a knowledge management system that can help employees Division product support in gaining knowledge in the event of the transfer of jobs of employees who will be rotated to the successor who will be replaced by the company to occupy the position in question.
2 Knowledge management system can help
employees Division product support knowledge management in doing that is to create, renew, as well as share documents module training and module knowledge.
3 Knowledge management system can help
employees Division product support in knowing the experience of other employees as the best solution in solving a problem.
3.2 Sugestion
In order for the system to be built can work better, do the following:
1 With the existence of a Knowledge Management
System on product support Division of PT
United Tractors Tbk, Bandung, then
representative need knowledge and training routine for users to run it so that employees are motivated to contribute his knowledge so that it can be created a culture of knowledge sharing between employees.
2 Knowledge Management System in product
support Division of PT United Tractors Tbk representative of Bandung which had been built to be used as guidelines for further system development.
REFERENCES
[1] Tobing, Paul L., 2007, Manajemen
Pengetahuan Konsep, Arsitektur dan Implementasi, Graha Ilmu.
[2] Dalkir, Kimiz.2011.Knowledge Management
In Theory And Practise.Elsevier Butterworth-Heinemann USA. Burlington, United State of America.
[3] Davidson, Carl and Philip Voss. 2003.
Knowledge Management, An Indroduction to Creating Advantage from Intelectal Capital.Vision Book. New Delhi.
(5)
[4] Nonaka,Ikujiro and Takeuchi H. 1995. The Knowledge Creating Company : How Japanese Companies Create the Dynamics In Innovation. Oxford University Press.
[5] Setiarso, Bambang, Nazir harjanto,,Triyono
dan Hendro Subagyo .2009, Penerapan
Knowledge Management pada organisasi, Graha Ilmu.
[6] Tiwana, Amrit.1999.The Knowledge
Management Toolkid: Practical Technique For Building a Knowledge Management System. London:Prentice-Hall,Inc.
[7] Asshidiq, A., Saptono, R., Sulistyo, M. E..
2013. Penilaian Ujian Bertipe Essay
Menggunakan Metode Text Similarity.
Informatika. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
[8] David A.Grossman, Ophir Frieder. 2004.
Information Retrieval: Algorithm And
Heuristics, Second Edition, Springer
P.O.BoOX 17,3300 AA DORDRECTH, The Netherlands.
[9] Robertson, Stephen.2005. Understanding
Inverse Document Frequency: On Theoritical
Arguments for IDF, England: Journal
odDocumentation, Vol 60, pp. 502-520. [10] Karmayasa, O., Mahendra, I. B.. 2012.
Implementasi Vector Space Model dan Beberapa Notasi Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) pada Sistem Temu Kembali Informasi. Jurnal
Elektronik Ilmu Komputer Universitas
Udayana, Vol. 1, No. 1.
[11] Yuliazmi.2005.Penerapan knowledge
management pada perusahaan reasuransi : Studi Kasus PT.Reasuransi Nasional Indonesia. Universitas Budiluhur.
(6)