3.4.3. Perancangan dan Pembuatan Alat Uji
Pada tahap ini perancangan alat uji akan dilakukan dengan perancangan interface dan perancangan alat uji yang diimplementasikan dengan cara pembuatan
sistem. Setelah perancangan, akan dibuat alat uji untuk menguji one pixel thickness dan kompleksitas waktu.
3.4.4. Pengujian
Pada tahap pengujian, data harus terlebih dahulu dikenai proses thinning, kemudian akan diuji dari aspek one pixel thickness dan konsumsi waktu. Berikut
prosedur pengujiannya : 1.
Data yang didapatkan dari sumber data kemudian dimasukkan dalam sistem 2.
Data yang sudah dimasukkan dalam sistem kemudian dikenai proses thinning 3.
Citra yang sudah di-thinning kemudian dicek apakah setiap pixel yang bukan critical point masuk dalam kriteria template A, jika terdapat termasuk dalam
template A, maka dihitung jumlah persentase pixel yang sudah mencapai one pixel thickness
4. Sambil mengecek one pixel thickness, dapat juga dihitung konsumsi waktunya
dengan cara yang sudah dibahas dalam pembahasan subbab 2.6..
3.4.5. Analisis dan Pembuatan Laporan
Setelah proses dari pengujian, maka akan ada suatu citra untuk dianalisa. Yang menjadi tolak ukur pada algoritma A Fast and Flexible Thinning adalah
konektivitas, one pixel thickness, dan konsumsi waktu. Ketiga hal ini dapat dianalisa dengan membuat alat uji yang berupa sebuah aplikasi. Aplikasi ini sangat penting dan
harus bebas dari error agar setiap analisa yang diberikan adalah analisa yang benar.
3.5. Perancangan Sistem
Citra Aksara Bali yang sudah di-scan dan di-crop masuk ke sistem, kemudian dikenakan proses binarisasi, setelah dikenakan proses tersebut kemudian citra
ditipiskan dengan menggunakan algoritma Wang – Zhang, lalu citra yang sudah
ditipiskan tersebut akan diuji dan dianalisa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6. Algoritma A Fast and Flexible Thinning
Proses Thinning pada penelitian menggunakan metode thinning paralel A Fast and Flexible Thinning yang disertai hasil pengujian one pixel thickness, pixel yang
dihapus, dan konsumsi waktu. Masukan dari proses thinning ini adalah citra yang sudah berbentuk citra biner, kemudian melalui proses thinning, kemudian akan keluar
output gambar hasil thinning dan analisa. Gambar 3.5 yang akan menjelaskan alur metode A Fast and Flexible Thinning.
Gambar 3. 4 DFD level 1 proses Thinning
One Pixel Thickness
Thinning Rate
Thinning 2.0
Citra Aksara Bali
Citra Biner
Citra hasil thinning
Time Consuming
Critical and not Critical point
Binerisasi 1.0
Hitung Performa
Thinning 3.0
A B
Gambar 3. 5 Flowchart Metode A Fast and Flexible Thinning
A B
Secara konsep, citra yang melalui proses algoritma ini akan melalui berberapa tahap, yaitu mencari countour loop, mencari first dan prev, mencari
successor, mencocokkan piksel dengan kondisi penipisan, dan kemudian menghapus piksel. Proses penghapusan piksel akan terjadi berkali
– kali sesuai banyaknya countour loop, kemudian citra akan dikenai persyaratan penghapusan pertama secara
keseluruhan sampai syarat tidak bisa dikenakan pada citra, kemudian algoritma menjalankan penghapusan syarat kedua.
24
Bab IV IMPLEMENTASI SISTEM
Rancangan yang sudah dituliskan dalam Bab III akan diimplementasikan menjadi sistem yang digunakan untuk otomatisasi proses penipisan citra. Proses
implementasi adalah sebagai berikut :
4.1. Implementasi Algoritma
4.1.1. Implementasi Algoritma readFile
Algoritma readFile berfungsi untuk mendeteksi citra yang belum biner dan mengubah citra tersebut menjadi biner agar mudah dalam proses penipisan. Dalam
algoritma ini, perintah binarisasi yang digunakan adalah perintah bawaan matlab, yaitu im2bw, sedangkan untuk thresholding menggunakan perintah graythresh.
1. Mulai
2. Baca citra
3. Jika citra tidak biner maka lakukan thresholding menggunakan perintah
graythresh 4.
Kemudian lakukan binarisasi menggunakan perintah im2bw 5.
Selesai
4.1.2. Implementasi Algoritma Search_prev
Ketika proses looping berjalan, maka piksel yang diproses akan terus berganti. Begitu juga dengan first dan prev, tugas search_prev adalah mencari
pengganti prev setelah piksel sebelumnya diproses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI