Partisipasi politik masyarakat desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta (satu studi pemilihan umum kepala daerah Tahun 2012)

  

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI Nama : Raenaldi Wibisono Tempat tanggal lahir : Tangerang 27 Februari 1991 Nomor Induk Mahasiswa : 41709017 Program Studi : Ilmu Pemerintahan Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat : Jl. Tubagus Ismail No. 28/153A Bandung 40132 Status Perkawinan : Belum Kawin

DATA ORANG TUA

  Nama Ayah : Moch Sakir Pekerjaan : Swasta Nama Ibu : Mariyati Pekerjaan : Ibu Rumah tangga Alamat : Perumahan Griya Mukti Blok E.16/17. Ciwareng

PENDIDIKAN FORMAL

  TK PURNAMA PURWAKARTA (1996-1997) SDN 6 PURWAKARTA (1998-2004) SMPN 7 PURWAKARTA (2004-2007) SMAN 2 PURWAKARTA (2007-2009) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2009-Sekarang) Bandung, 14 November 2013

  RAENALDI WIBISONO NIM:41709017

  

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA CIWARENG

KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA

(Suatu Studi Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2012)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana

Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh:

RAENALDI WIBISONO

  

41709017

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2013

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala berkah dan nikmat serta ilmu pengetahuan sehingga peneliti

dapat menyelesaikan Usulan Penelitian ini. Shalawat serta salam kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, yang selalu kita nantikan

syafa’atnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini peneliti mengambil judul

“Partisipasi Politik Masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao

Kabupaten

  Purwakarta” (Suatu Studi Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2012) Peneliti meminta maaf apabila dalam penulisan Usulan Penelitian ini

belum sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu dengan ikhlas

peneliti memohon saran dan kritiknya sebagai bahan acuan dalam penelitian

berikutnya.

  Peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dari

bimbingan, dorongan ataupun segala fasilitas yang bermanfaat. Untuk itu, dalam

kesempatan yang berharga ini dengan segala kerendahan hati peneliti ingin

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

  2. Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia.

  3. NiaKarniawati S.IP., M.Si. selaku dosen pembimbing, yang selalu

memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada peneliti.

  4. Kedua Orang Tua Peneliti yang selalu memberikan do’a, puasa yang tiadahenti bagi keseuksesan peneliti, dukungan moral dan motivasi yang sangat berarti bagi peneliti.

  5. Muhammad Aridhi dan Agus Muslim sebagai teman berbagi pengalaman, berbagi semangat dan teman diskusi dalam penyusunan Usulan Penelitian.

  6. Rekan-rekan angkatan 2009 Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia.

  Akhir kata peneliti ucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dalam

penyusunan Usulan Penelitian ini, besar harapan peneliti semoga penyusunan

Usulan Penelitian ini dapat bermanfaat umumnya bagi semua pihak yang

memerlukannya dan khususnya bagi peneliti sendiri.

  Bandung, 5 Oktober 2013 Peneliti

  

DAFTAR ISI

  I LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………...

  

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR

  Vi ………..……………………………………………….

  DAFTAR ISI …………………………………………………………….......... Viii

  DAFTAR TABEL ……………………………………………………….......... Viii

  DAFTAR GAMBAR Ix ……………………………………………….................

  DAFTAR LAMPIRAN X ………………………………………………………..

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  1 Masalah……………………………………..............

  1.2 Rumusan Masalah 8 …………………………………….......................

  1.3 Maksud dan Tujuan

  8 Penelitian………………………………………

  1.4 Kegunaan

  9 Penelitian……………………………………....................

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

  2.1 Tinjauan

  11 Pustaka……………………………………………………

  2.1.1 Pengertian

  11 Partisipasi...…………………………………..........

  2.1.2 Pengertian Politik 12 ……………………………………………...

  2.1.3 Partisipasi

  14 Politik…………………..…………………….……

  20

  2.1.5 Desa……………………………………………………………

  2.1.7 Pemilihan Umum Kepala Daerah

  25 ……………………………...

  2.2 Kerangka Pemikiran…………………………………………............ 28 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  3.1 Objek

  36 Penelitian………………………………………………..........

  3.1.1 Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten

  36 Purwakarta……………………………………………………

  3.1.2 Kegiatan Politik Masyarakat Desa Ciwareng Daerah Kabupaten Purwakarta 37 …………..…………………………....

  3.1.3 Kegiatan Pemerintahan Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao

  39 Kabupaten Purwakarta……...…………………….…...

  3.1.3.1 Bidang Pemerintahan bagian Umum

  39 …………………

  3.1.3.2 Bidang Pembangunan

  40 ………………………………...

  3.1.3.3 Struktur Organisasi Desa Ciwareng

  41 …………………..

  3.1.4 Pilkada di Desa Ciwareng Kabupaten Purwakarta

  47 ……………

  3.2 Metodelogi Penelitian 51 ….……………………………………………

  3.2.1 Teknik Pengumpula 51 n Data...………….……………………….

  3.2.2 Teknik Penentuan

  53 Informan…………………………………...

  3.2.3 Teknik

  54 Analisa Data…………………………………………...

  3.2.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian

  56 …………….…………………....

  BAB VI HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

  

4.1 Pemberian Suara Masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan

Cikao Kabupaten Purwakarta Pada Pemilihan Umum Kepala

  Daerah Tahun 2012 59 …………………...…………………………….

  

4.2 Keikutsertaan Masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan

Cikao Kabupaten Purwakarta Dalam Menghadiri Rapat Umum Pada Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2012.....................................................................................................

  73

  

4.3 Hubungan Pejabat Pemerintah Dengan Masyarakat Desa Ciwareng

Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Pada Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2012

  77 …...............................

  

4.4 Menjadi Anggota Partai Politik Masyarakat Desa Ciwareng

Kecamatan Babakan Cikao Pada Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten Purwakarta Tahun 2012

  88 ………......................

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan 93 ………………………………………………………….

  5.2 Saran 94 …………………………………………………………………

  DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 96

  LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………......……….......... 98

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1 Data Penduduk Kelurahan Ciwareng…………………….……..Tabel 1.1 Jadwal Penelitian………………………………………….…….Tabel 3.1 Jumlah Pemilih Terdafta r di Kecamatan………………………..Tabel 3.2 Jumlah Pemilih Terdaftar di Desa Ciwareng…………………… Tabel 3.3 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Suara…………………………..

  50

  63

  47

  48

  49 DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran…………………………………..Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Ciwareng…………………….

  36

  42 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Pedoman

  98 Wawancara………………………………………… Lampiran 2 Transkip 105 Wawancara………………………………………….

  DAFTAR PUSTAKA A. Buku Myron dalam Machtar Mas’ud dan Colin mac Andrew 1985 Perbandingan Sistem

  Politik PT. Raja Grafindo Persada Rahardjo, 1992 Memahami Ilmu Politik PT. Gramedia Pustaka Utama 1992.

  Widjaja, 2002 Pemerintahan Desa, Jakarta, Rineke Cipta. Paul H. Landis, 1948 Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, PT.

  Gramedia Pustaka Utama. Soelaeman, 1998 Ilmu Sosial Dasar Teori dan Ilmu Sosial Revisi I Ramlan Surbakti, 1992 Memahami Ilmu Politik, Gramedia. Jakarta 1992.

  Miriam Budiarjo Partisipasi Politik dan Partai Politik PT Gramedia Pustaka Utama. Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik, 2007, Rineka Cipta. Soemarsono. 2002. Komunikasi Politik. Jakarta: Rineka Cipta. Damsar 2010, Perbandingan Sosiologi Politik, Jakarta, PT. Raja Grafindo. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi (UKI, Bandung 2010) Faturohman dan Sobari, 2004 Pengantar Ilmu Politik PT Gramedia Pustaka Utama. FJan W. van Deth, Political Participation, dalam Lynda Lee Kaid and Christina Holtz-Bacha, Encyclopedia Encyclopedia of Political Communication,

  (California : Sage Publications, 2008) Kaho Josef Riwu. 2010, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, PP. RI, Nomor 6 Tahun 2005, Pilkada, Karina, Surabaya 2005

  Micheal Rush, Phillip Althoff. 2011, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta, PT.

  Syafiie Inu Kencana, 2002 Azhari System Politik Indonesia, Jakarta, PT Refika Aditama,

B. Rujukan Elektronik

  Yasin Senjaya, 2012, Pengertian Partisipasi,. Melalui Universitas Sumatra Utara, Partispasi Politik Masyarakat di Kelurahan Dataran Tinggi Kecamatan Binjai Timur pada Pemilu 2009, melalui

Basri Autore Seta,2009,Pengertian Partisipasi Politik dan bentuk Bentuk Partisipasi Politik. Melalui Anwar M. Khoirul. 2006, Perilaku Partai Politik, Malang, Universitas

  Muhammadiyah Malang, melalui http://repository.usu.ac.id Akbar Renaldy,2013,Praktek Demokrasi di Indonesia, melalui http://politik

kompasiana com/2013/02/10/praktek-demokrasi-di-indonesia,53235,html

  

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Aparatur KAUR)

Wawancara dilakukan dengan membagi dalam tiga (3) kelompok

pertanyaan sesuai dengan teori evaluasi kebijakan yang disampaikan oleh Miriam

  Budiarjo, pertanyaan tersebut terdiri dari:

  1. Pemberian Suara dalam pemilihan umum:

  a. Bagaimana realisai terhadap pelaksanaan pemilihan Kepala daerah yang telah di lakukan oleh masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta?

  b. Bagaimana tingkat antusias masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao dalam mengikuti pemilihan kepala Daerah tahun 2012 di Kabupaten Purwakarta?

  2. Menghadiri rapat umum:

  a. Bagaimana cara petugas pemilihan kepala daerah dalam melakukan acara rapat umum sehingga masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta ikut serta dalam rapat umum?

  3. Hubungan dengan pejabat pemerintah:

  a. Bagaimana hubungan pemerintah dengan masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta dalam melaksanakan partisipasi pemilihan kepala daerah tahun 2012? b. Bagaimana para pemerintah melakukan komunikasi dengan masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta agar

partisipasi pemilihan kepala daerah dapat berjalan dengan lancar?

4. Menjadi angota partai politik:

  a. Bagaimana pengaruh masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta yang menjadi anggota partai politik dalam pelaksanan pemilihan kepala daerah tahun 2012?

  

PEDOMAN WAWANCARA

(Masyarakat)

  1. Pemberian Suara dalam pemilihan umum:

  a. Bagaimana antusias masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta dalam melakukan pemilihan kepala daerah tahun 2012?

  2. Menghadiri rapat umum:

  a. Apakah menurut anda mendatangi sebuah acara rapat umum sangat di wajibkan? b. Apakah anda sering menghadiri rapat umum untuk membahas tentang pemilihan kepala daerah tahun 2012?

  3. Hubungan dengan pejabat pemerintah:

  a. Bagaimana hubungan masyarakat dengan para pejabat pemerintah di Kabupaten Purwakarta ? b. Bagaimana kepuasan anda terhadap kinerja pemerintah dalam melakukan pemilihan kepala daerah tahun 2012 ini?

  4. Menjadi angota partai politik:

a. Apa yang membuat anda tertarik menjadi anggota partai politik?

  b. Apakah masyarakat yang menjadi anggota poltik sangat berpengaruh terhadap calon pemilihan kepala daerah?

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kebebasan rakyat dalam menjalankan partisipasi politik menjadi ukuran

untuk melihat eksistensi demokrasi dalam suatu negara. Ada banyak bentuk

partisipasi politik, diantaranya melalui pemberian suara (voting behavior), diskusi

politik, kegiatan kampanye, ikut dalam partai politik dan lain sebagainya. Perilaku

politik masyarakat dapat dilihat ketika masyarakat tersebut ikut berpartisipasi,

misalnya dalam pemilu. Rakyat membuat kontrak sosial dengan para pemimpin

melalui pemilu. Pada saat pemilu rakyat dapat memilih figure yang dapat

dipercaya untuk mengisi jabatan legislatif dan eksekutif.

  Partisipasi warga/rakyat negara dapat dilihat melalui perilaku politiknya.

Perilaku politik itu dapat dilihat dari berbagai jenis yaitu melalui partai politik,

kampanye, pemberian suara. Bentuk perilaku politik ini menjadi alat analisis

untuk melihat partisipasi politik masyarakat itu sendiri. Termasuk di dalamnya

pada pemillihan Presiden tahun 2009 yang lalu. Rakyat ikut berpartisipasi di

dalam pemilihan Presiden secara langsung untuk memilih siapa yang akan

menduduki pemerintahan Indonesia untuk lima tahun ke depannya.

  Sejalan dengan pengembangan sarana demokrasi kadaulatan rakyat dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Undang-undang

  

Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat yang dilaksanakan secara

demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

melalui pemungutan suara. Proses pemilihan Kepala daerah dilaksanakan melalui

beberapa tahapan dimulai dari persiapan dan tahap pelaksanaan meliputi,

persiapan, pemilihan, penyelenggaraaan pemilihan, penetapan politik, pendanaan

dan penetapan pasangan calon, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara,

serta penetapan pasangan calon terpilih, pengesahan, dan pelantikan.

  Hal tersebut di atas pada umumnya dilaksanakan diseluruh wilayah

Indonesia sesuai dengan masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Daerah yang

diatur melalui Undang-Undang yaitu selama 4 tahun sekali. Antusias masyarakat

akan terlihat pada saat pemilihan umum akan berlangsung yaitu dari mulai

penetapan calon, kampanye hingga pemilihan berlangsung.

  Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,

dengan ±18.110 pulau yang dimilikinya, dengan begitu banyaknya kecamatan dan

juga banyaknya beberapa pedesaan yang tersebar di beberapa pulau tersebut.

Salah satu contoh Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao yang terletak

disalah satu Provinsi Jawa Barat khususnya di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten

Purwakarta adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia terletak

±80 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten

Kerawang di bagian Barat dan sebagian wilayah utara, Kabupaten Bandung di

bagian selatan, dan Kabupaten Cianjur di bagian Barat Daya.

  Provinsi Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia dengan luas

  

penduduk sebanyak 46.497.175 juta jiwa. Penduduk ini tersebar di 26

kabupaten/kota, 625 kecamatan dan 5.899 desa/kelurahan. Jumlah penduduk

terbesar terdapat di Kabupaten Bogor sebanyak 4.966.621 jiwa (11,03 %),

sedangkan penduduk terkecil terdapat di kota banjar yaitu sebanyak 192.903 jiwa

(0,43 %).

  Masyarakat Kabupaten Purwakarta pada bulan Desember tepatnya tanggal

  

15 Desember 2012 sudah menentukan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Purwakarta periode 2013/2018. Luas wilayah Kabupaten Purwakarta adalah

971,72 km² atau sekira 2,81% dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat berpenduduk

845.509 jiwa (Proyeksi jumlah penduduk tahun 2009) dengan laju pertumbuhan

penduduk rata-rata sebesar 2,28% per-tahun. Jumlah penduduk laki-laki adalah

420.380 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 425.129 jiwa.

  Politik sebagai suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan

dalam masyarakat untuk pembuatan keputusan dalam suatu Negara. Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi modal awal terbentuknya

system politik di Indonesia, kemudian membentuk pemerintahan yang sah dan

menjalankan roda kepemimpinan dalam sebuah system kenegaraan. Hal ini

ditandai dengan berbagai istilah di masa-masa kepemimpinan yang berbeda. Pada

awal kemerdekaan, situasi politik masih mencari bentuknya, ditandai dengan

beberapa perubahan yang dibuat. Pembentukan sifat politik menghadirkan era

kepemimpinan politik yang berbeda dari masa kemerdekaan hingga reformasi.

  Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) secara langsung menjadi kebutuhan

  

otonomi daerah yang ditujukan para elit ditingkat lokal. Asumsi bahwa otonomi

daerah akan lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik, dalam banyak kasus

ternyata hanya janji kosong yang tidak terbukti kebenarannya, yang terjadi justru

maraknya perilaku elit Lokal baik dari kalangan eksekutif maupun legislatif yang

lebih mempertontonkan dan mengutamakan kepentingan pribadi dari pada untuk

kepentingan masyarakat luas seperti yang ditunjukkan dengan maraknya politik

uang (money politicy) dan dominannya kepentingan partai politik dibandingkan

dengan kepentingan masyarakat luas.

  Pilkada langsung merupakan sarana yang paling tepat digunakan oleh

masyarakat saat ini, guna menyeleksi calon-calon pemimpin yang mampu

membawa perubahan, kemajuan, dan perkembangan bagi daerah dan

masyarakatnya. Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan Pilkada dapat menjadi

kunci penentu keberhasilan pencapaian tujuan, manakala masyarakat secara sadar

dan bertanggung jawab mampu mengamati visi dan misi kandidat Kepala Daerah

ketika menyampaikan program kampanye, dengan mengetahui latar belakang

riwayat hidup kandidat, sampai memutuskan calon Kepala Daerah yang akan

dipilih.

  Pada Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao partisipasi masyarakatnya

masih rendah, khususnya di Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao

Kabupaten Purwakarta, hal ini ditunjukkan dengan hasil data yang diperoleh dari

lapangan, berikut hasil data Berdasarkan data dari tim pemilihan kepala daerah

komisi pemilihan umum (KPU) dengan luas wilayah Desa Ciwareng seluas 368

  

hak suaranya untuk memilih sekitar laki-laki 2.866 sedangkan perempuan 2.856

dan jumlah hak suara yang bisa memilih sekitar 5722 dengan jumlah TPS yang

tersebar sebanyak 12 TPS, akan tetapi data yang sah dalam perhitungan suara

yang masuk adalah berjumlah 3.563 suara namun ada sebanyak 147 suara yang

tidak sah, dan jumlah suara yang sah dan tidak sah 3.710 suara, bisa dilihat sekitar

40% masyarakat Desa Ciwareng yang tidak antusias dalam proses pemilihan

kepala daerah tahun 2012 di Kabupaten Purwakarta.

  Dilihat dari data yang di peroleh tim KPU Desa Ciwareng ini menandakan

masih rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat yang tidak ikut

berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Desa Ciwareng

Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Tahun 2012. Sebagian besar

masyarakat yang tidak ikut serta dalam menyumbangkan hak suara mereka pada

saat berlangsungnya pemilihan umum kepala daerah (pilkada) dilaksanakan

adalah dari kaum laki-laki.Kebanyakan dari mereka tidak ikut antusias pada saat

pencoblosan atau pada saat berlangsungnya pemilihan dilaksanakan adalah karena

masalah faktor sosial ekonomi, mereka lebih memilih untuk bekerja dibandingkan

harus menyumbangkan hak suara mereka dalam pemilihan umum kepala daerah

dilaksanakan.Karena bagi mereka dengan bekerja sudah jelas mereka bisa

menghasilkan upah dari pada harus mengikuti pencoblosan yang tidak ada

untungnya bagi mereka, khususnya dibagian mereka yang bekerja sebagai buruh

pabrik.

  Sedangkan bagi kaum perempuan yang tidak ikut berpartisipasi politik

  

memilih pasangan calon pemimpin yang baik dan bisa memimpin sebuah daerah

di Kabupaten Purwakarta, dengan begitu masih banyak golput yang terjadipada

saat pemilihan umum kepala daerah berlangsung.

  Seiring berjalannya proses partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan

kepala daerah, tentunya banyak permasalahan yang timbul baik pro dan kontra.

  

Salah satunya yaitu permasalahan seputar pemberian suara dalam pemilihan

umum yang hingga saat ini masih belum berjalan dengan maksimal, hal tersebut

dapat terjadi dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak menghadiri rapat

umum guna membahas lebih lanjut terkait kegiatan seputar pemilihan umum

kepala daerah yang akan dilaksanakan.

  Hal ini bisa terjadi karena tim sukses dari setiap-setiap pasangan calon

tidak bisa mengajak masyarakat untuk menyumbangkan hak suara mereka dalam

pelaksanaan pencoblosan berlangsung. Mereka tidak bisa meyakinkan masyarakat

untuk ikut serta memilih dan menyumbangkan hak suara mereka dalam proses

pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten Purwakarta. Begitupun dari

aktivitas pasangan calon masing-masing, mereka tidak bisa mendekatkan diri

kepada masyarakat supaya masyarakat bisa memilih calon yang mana yang harus

mereka pilih sebagai pemimpin atau calon Bupati dan Wakil Bupati periode

berikutnya.

  Untuk melakukan partisipasi politik, diperlukan pula hubungan yang erat

dengan pejabat pemerintahan guna menjalin tali silaturahmi antara masyarakat

dengan pejabat pemerintahan sekitar, namun hingga saat ini hubungan yang

  

dengan harmonis sehingga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik yang

dihasilkan oleh masyarakat. Tidak berjalannya hubungan yang harmonis antara

masyarakat dengan pejabat pemerintahan pula mengakibatkan sulitnya masyarakat

yang ingin bergabung untuk menjadi anggota partai politik dalam suatu partai.

  Berdasarkan dari latar belakang dan permasalahan yang terjadi di atas,

maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang partisipasi masyarakat dalam

pemilihan umum kepala daerah, dikarenakan masih banyak pro dan kontra yang

terjadi seiring berjalannya proses partisipasi politik yang dihasilkan dari

masyarakat, dan peneliti mengambil judul Skripsi yaitu:

“Partisipasi Politik Masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao

Kabupaten Purwakarta” (Suatu Studi Pemilihan Umum Kepala Daerah

Tahun 2012).

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk memperjelas fokus

masalah yang akan ditulis dalam penelitian ini. Peneliti memberikan rumusan

masalah sebagai berikut: Bagaimana partisipasi politik masyarakat di Desa Ciwareng Kecamatan

Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta pada pemilihan umum kepala daerah tahun

2012?

  1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud penelitian ini adalah

untuk memperoleh data dan informasi mengenai pelaksanaan partisipasi politik

masyarakat pada pemilihan Kepala Daerah khususnya di Desa Ciwareng

Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Tahun 2012. Adapun tujuan

penelitian sebagai berikut:

  

1. Untuk mengetahui proses pemberian suara dalam pemilihan Kepala

Daerah masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

  

2. Untuk mengetahui keikutsertaan masyarakat Desa Ciwareng Kecamatan

Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta dalam menghadiri rapat umum terkait pemilihan Kepala Daerah Purwakarta Tahun 2012?

  

3. Untuk mengetahui hubungan pejabat pemerintah dengan masyarakat Desa

Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta dalam proses pemilihan kepala daerah tahun 2012?

  

4. Untuk mengetahui anggota partai politik yang ada di Desa Ciwareng

Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta pada proses pemilihan umum kepala daerah tahun 2012?

  1.4 Kegunaan Penelitian Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dari segi ilmiah, teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Bagi kepentingan peneliti, hasil penelitian ini dapat berguna untuk

  masyarakat dalam pemilihan kepala daerah khususnya di Desa Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta, sehingga mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian fakta di lapangan dengan teori yang ada.

  

2. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dari teori mengenai partisipasi politik yang dikemukakan para ahli dan dapat dijadikan pengembangan khususnya bagi Ilmu Pemerintahan sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahanliteratur bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

  

3. Secara praktis, di harapkan penelitian dapat bermanfaat untuk

pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam pelaksanaan partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan kepala daerah, di Kabupaten Purwakarta.

  

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Partisipasi

  Keikutsertaan warga negara atau masyarakat dalam suatu kegiatan politik,

tidak terlepas dengan adanya partisipasi politik dari masyarakat. Masyarakat

merupakan faktor terpenting dalam menentukan pemimpin pemerintahan baik di

tingkat pusat sampai pada tingkat terendah yakni desa. Partisipasi yang menurut

Inu Kencana Syafiie, dalam bukunya yang berjudul “Sistem Pemerintahan Indonesia , sebagai berikut :

  “Partisipasi adalah penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorang individu tersebut untuk berperan serta dalam pencapaian tujuan organisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.” (Inu Kencana Syafiie, 2002:132). Berdasarkan pendapat di atas maka partisipasi merupakan faktor

terpenting dalam setiap sikap yang dilakukan oleh seseorang atau individu dalam

suatu organisasi baik itu organisasi pemerintahan atau organisasi lainnya, yang

pada akhirnya dapat mendorong seseorang tersebut mencapai tujuan yang akan

dicapai oleh organisasinya sebagai tujuan bersama dan merupakan pemikiran dari

beberapa individu bagi kemajuan organisasi yang menaunginya, karena perlu

mempunyai tanggungjawab bersama dari setiap tujuan tersebut.

  Selain itu Ramlan Surbakti juga memberikan defenisi partisipasi politik

  “Partisipasi merupakan salah salah satu aspek penting demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi (dan partisipasi) orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu. Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat maka warga masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan politik.” (Surbakti, 1992: 140).

  Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan partisipasi merupakan

sebuah aspek terpenting dalam suatuproses pelaksanaan demokrasi, karena

pelaksanaan demokrasi sendiri dapat menentukan keputusan politik yang akan

dibuat dan juga dilaksanakan pemerintah serta dapat mempengaruhi kehidupan

masyarakat selanjutnya.

2.1.2 Pengertian Politik

  Politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota,

kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warga negara,

politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang

berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan, dengan

politik berarti ada hubungan khusus antara manusia yang hidup bersama, dalam

hubungan itu timbul aturan, kewenangan, kelakuan pejabat, legalitas keabsahan,

dan akhirnya kekuasaan. Politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan,

kekuatan, kekuasaan pemerintah, pengaruh konflik yang menjadi konsensus

nasional, serta kemudian kekuatan masa rakyat.

  “Politik adalah interkasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam rangka proses pembuataan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu” (Surbakti, 1991:1)

  Menurut pendapat di atas dapat dikatakan bahwa politik adalah salah satu

saran interaksi atau komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat,

pemertintah harus bisa mendengarkan dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat

sehingga apapun program yang akan di laksanakan oleh pemerintah harus sesuai

dengan keinginan-keinginan dan kebutuhan masyarakat dimana tujuan yang

dicita-citakan dapat di capai dengan baik.

  Menurut Inu Kencana Syafiie dalam bukunya “Sistem Politik Indonesia“ mengatakan bahwa: “Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi juga seni, dikatakan sebagai seni karena berapa banyak kita melihat politikus yang tanpa pendidikan ilmu politik, tetapi mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya, sehingga dengan kharismatik menjalankan roda polit ik praktis.” (Inu Kencana syafii, 2010:7)

  Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa politik adalah

salah satu bagian dari ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang dapat

diaplikasikan oleh setiap individu tanpa harus memiliki pendidikan ilmu politik

melalui seni yang disertai bakat sejak lahir dari naluri sanubarinya, dengan

kebijaksanaan serta sosok kharismatik sehingga dapat mempengaruhi orang lain

untuk melaksanakan apa yang menjadi tujuannya.

  Menurut Mirriam Budiarjo mengemukakan bahwa politik adalah sebagai berikut: “Politik adalah berbagai macam-macam kegiatan dari suatu system politik

(Negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujan dari system Indonesia

dan melaksanakan tujuan-

tujuan itu.” (Budiarjo, 2008:64)

  Berdasarkan definisi di atas dapat dikaitkan bahwa politik merupakan

  

mencalonkan diri sebagai menjadi pejabat/pemimpin pemerintahan dalam suatu

Negara. Kegiatan tersebut harus melalui suatu proses. Salah satu proses tersebut

yaitu untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasan yang di dapat melalui

proses tersebut yaitu untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan yang di

dapat melalui proses pemilihan umum. Sehingga dapat menentukan tujuan dalam

system politik Indonesia dan dapat mencapai tujuan bersama.

2.1.3 Partisipasi Politik

  Pelaksanaan partisipasi dari warga negara dalam salah satu contoh

keputusan yang dibuat oleh pemerintah yakni pemilihan umum di tingkat pusat

dan di tingkat daerah disebut pemilihan kepala daerah. Pemilihan Kepala Daerah

tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak adanya partisipasi politik dari

masyarakat. Partisipasi politik menurut Mirriam Budiarjo yaitu: “Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk mengikuti untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik yaitu dengan cara jalan memilih pimpinan Negara secara langsung atau tidak, mempenga ruhi kebijakan pemerintahan.” (Budiarjo, 2008:367) Menurut teori di atas partisipasi politik adalah kegiatan memilih pimpinan

suatu kepala Negara maupun kepala Daerah secara langsung maupun tidak

langsung. Dengan pemilihan tersebut di harapkan masyarakat baik individu

maupun kelompok dapat menyampaikan pendapatnya melalui partisipasi politik.

  

Kegiatan tersebut seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri

rapat umum, menjadi angota suatu partai, mengadakan hubungan dengan pejabat

pemerintah atau anggota parlemen.

  Menurut Mirriam Budiarjo dalam bukunya yang berjudul “Partisipasi Politik dan partai politik mengemukakan bahwa unsur-unsur partisipasi politik terdiri dari: 1.

  Pemberian Suara Dalam Pemilihan Umum 2. Menghadiri Rapat Umum

  3. Hubungan Dengan Pejabat Pemerintah

  4. Menjadi Anggota Partai Politik (Merriam Budiarjo, 2002:108)

  1. Kriteria yang pertama adalah Pemberian Suara Dalam Pemilihan Umum, Merupakan bentuk partisipasi politik yang paling luas tersebar. Tujuan pemberian suara antara lain untuk memilih secara langsung badan legislative ataupun eksekutif. Pemberian suara pada pemilihan umum meliputi pemlihan umum dan pemilihan kepala daerah. Kriteria ini memiliki 2 (dua) indikator, yaitu Proses Pemberian Suara dan Mengikuti Sosialisasi.

  a.

   Proses pemberian suara merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sebagai hak dan kewajibanya dalam berpartisipasi politik.

b. Sementara itu Mengikuti Sosialisasi adalah aktivitas yang

  dilakukan bersama orang lain guna membicarakan mengenai sesuatu hal.

2. Kriteria yang kedua adalah Menghadiri Rapat Umum, Merupakan

  suatu bentuk partisipasi yang dapat terjadi secara formal. Rapat merupakan partisipasi politik yang dituangkan kedalam bentuk diskusi-diskusi oleh individu-individu dalam keluarga masing-masing, ditempat kerja atau diantara sahabat-sahabat maupun antar masyarakat secara formal. Kriteria ini memiliki 2 (dua) indikator yaitu Diskusi Formal dan Lokasi Diskusi.

  a. Diskusi formal adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu individu dengan menggunakan vasilitas guna membahas suatu permasalahan.

  b. Sementara itu Lokasi merupakan suatu tempat diadakanya sebuah kegiatan sebagai sarana dan prasarana yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Dokumen yang terkait

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010-2014 Di Kecamatan Medan Denai.

9 67 76

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Etnisitas dan Politik Suatu Studi Partisipasi Politik Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Partisipasi Masyarkat Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislative Di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 38 102

PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH TAHUN 2013.

0 2 14

Partisipasi Politik Masyarakat Di Kecamatan Koto Salak Dan Kecamatan Asam Jujuhan Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010.

0 0 18