Connected. Sequenced Shared Webbed Threaded Integrated

Perubahan Budaya Yaitu perubahan yang menyangkut hasil cipta, karsa dan karya manusia. Beberapa bentuk perubahan budaya yang terjadi di masyarakat antara lain : a Inovasi merupakan proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur baru dan meninggalkan unsur-unsur lama yang sudah berakar di masyarakat. Inovasi terdiri dari discovery dan invention. Discovery merupakan penemuan baru yang belum diciptakan sebelumnya. Contoh : penemuan atom oleh John Dalton. Invention atau penciptaan yaitu penemuan baru yang dengan cara mengembangkan penemuan yang sudah ada dan sudah diterima oleh masyarakat. Contoh : contoh penemuan HP yang sudah didahului penemuan telepon kabel. b Difusi yaitu penyebaran kebudayaan dari individu kepada individu atau dari kelompok kepada kelompok. c Asimilasi percampuran antara dua kebudayaan atau lebih dan masih terlihat unsur-unsur budaya aslinya. d Akulturasi percampuran antara dua kebudayaan atau lebih sehingga terbentuk kebudayaan baru. Contoh : aneka tarian modern yang merupakan campuran gerak tari dari berbagai tarian suku di Indonesia. UNTUK INDIKATOR DIATAS BISA MEMBACA MATERI KELAS VIII : PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA DAN GLOBALISASI DAN MODERNISASI 32 GURU DAPAT MENGKAJI KOMPETENSI DASAR IPS 33 MENJELASKANKONSEP PEMBELAJARAN TEMATIKTERPADU 34 MENJELASKAN TEMA-TEMA DALAM IPS TERPADU 35 MENUNJUKKAN MANFAAT MAPEL IPS Manfaat IPS 1 Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. 2 Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifkasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 3 Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. 4 Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. 5 Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. 36 MENGEMBANGKAN KAJIAN MATERI DALAM PEMBELAJARAN IPS 37 MENGANALISIS PENGGUNAAN TEMA DALAMPEMBELAJARAN IPS 38 MENGANALISIS TEMA SESUAI ATURAN YANG BERLAKU 39 MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR IPS TERPADU 40 MENGEMBANGKAN MATERI IPS TERPADU Makna terpadu dalam pembelajaran IPS adalah adanya keterkaitan dan keterpaduan antardimensi kehidupan alam, sosial, ekonomi, budaya, politik, sejarah yang tertuang dalam materi atau Standar Isi IPS khususnya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga melahirkan konsep, tema atau topik pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan dan menghubungkan materi atau beberapa SK KD kedalam satu tema atau topik. Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, efektif, dan efisien. Terdapat beberapa model keterpaduan dalam pembelajaran IPS antara lain:

1. Connected.

Modelconnected merupakan model keterpaduan yang mana konsep inti dari suatu disiplin ilmu dipertautkandihubungkandikaitkan dengan konsep lain dari ilmu atau KD yang berbeda.

2. Sequenced

3. Shared

Model sharedmerupakan modelketerpaduanyang manasuatu konsep dibahas olehdua mata pelajarandisiplin ilmu secara bersama-sama secara tumpang tindih overlap

4. Webbed

Model webbed merupakan suatu model keterpaduan yang mana tema atau topik dibangun atas dasar beberapa materi atau KD yang sengaja dibangun untuk menghubungkan KD.

5. Threaded

Model threaded merupakan pendekatan metakurikuler yang digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para peserta didik dengan berbagai mata pelajaran

6. Integrated

Model integrated merupakan model keterpaduan yang mana suatu tema atau konsep atau topik yang beririsan dan tumpang tindih dari KD yang berasal dari beberapa bidang keilmuan. Forgaty, 1991. Bagaimana cara melaksanakan pembelajaran IPS? Kita dapat melaksanakan pembelajaran dengan guru tunggal atau team teaching. Idealnya, mengingat keterbatasan guru dalam menguasai materi IPS, akan lebih mudah kalau pembelajaran dilakukan secara team teaching, karena dengan team teaching, pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Pembelajaran IPS dengan team teaching memungkinkan guru dapat melakukan pembagian tugas dan kerjasama dalam perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran. Di samping itu, dalam penyampaian materi akan lebih komprehenship karena diajarkan secara bersama. Dengan berbagai metode yang dikuasai oleh guru, pengembangan bahan ajar merupakan salah satu persiapan penting bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran bermakna. Untuk itu, guru perlu menyiapkan bahan ajar yang dapat disusun sendiri atau secara tim. Hambatankendala implementasi pembelajaran IPS Terpadu antara lain: a latar belakang pendidikan guru IPS, b siswa belum seluruhnya tertarik pada mata pelajaran IPS, c keterbatasan mediasarana pembelajaran, dan d bahan ajar yang belum mencerminkan adanya keterpaduan antar cabang IPS. Upaya yang dilakukan guna mengatasi kendala: a memberikan pendidikan dan latihan bagi guru IPS, b koordinasi sesama guru IPS, c memotivasi siswa agar lebih aktif belajar, e pengadaan mediasarana pembelajaran. 41 MENJELASKAN PROSES PEMBENTUKAN KONSEP 42 MENGIDENTIFIKASI LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN YANG MENGEMBANGKAN KONSEP KETERAMPILAN BERFIKIR SISWA 43 MENGANALISIS ASPEK SIKAP YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DARIKONSEP-KONSEP DALAM IPS untuk indikator 33 s.d. 44 DAN 46 saya lampirkan materi: PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU 44 MENJELASKAN TAHAPAN PTK Tahapan Tahapan PTK Penelitian Tindakan Kelas Pada dasarnya, PTK Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 empat tahapan tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan Palnning, tahap pelaksanaan Acting, tahap pengamatan Observing, dan tahap refleksi Reflecting.M. Mega N. dan Kania Islami Dewi. 1. Perencanaan Tindakan. Berdasarkan identifkasi masalah pada tahap pra-PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Recana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. 2. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dalam perencanaan. Dalam tahap ini guru dituntut agar konsisten dengan segala perencanaan yang telah dibuat. Hal yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan relevansi antara tahap perencanaan dengan tahap pelaksanaan agar sejalan dengan maksud awal. 3. Pengamatan Tindakan Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu atau 4. Refleksi Terhadap Tindakan Tahapan ini merupakan tahapan untuk memposes data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Data yang dianalisis, lalu disentesiskan. Dalam beberapa proses pengkajian data ini, dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolabulator, seperti halnya pada saat observasi. 45 MERUMUSKAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPS 46 GURU DAPAT MENJELASKAN MANFAAT PKB BAGI KARIRNYA PKB memiliki manfaat Bagi Guru, dengan melaksanakan PKB pengembangan keprofesian berkelanjutan akan dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang. 47 MENGEMBANGKAN DIRINYA SECARA PROFESIONAL SESUAI TUNTUTAN PKB Tujuan umum pengembangan keprofesian berkelanjutan PKB adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolahmadrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan secara khusus tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut; 1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. 2. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. 3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. 5. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. 6. Menunjang pengembangan karir guru Manfaat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB Manfaat pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan keprofesian guru adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peserta Didik. Dengan adanya pelaksanaan PKB, maka peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif. 2. Bagi Guru. Kepada guru dengan melaksanakan PKB pengembangan keprofesian berkelanjutan akan dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang. 3. Bagi SekolahMadrasah. SekolahMadrasah akan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas bagi peserta didik. 4. Orang tuamasyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif. 5. Bagi Pemerinta, dengan adanya PKB akan memberikan jaminan kepada masyarakat tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional. Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB 48 MELAKUKAN ANALISIS DATA DENGAN TEKNIK DESKRIPTIF Secara garis besar, teknik analisis data terbagi kedalam dua kategori yakni analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Hal mendasar yang membedakan kedua analisis data tersebut terletak pada jenis datanya. Untuk kategori data yang tidak dapat diangkakan maka akan dianalisis secara kualitatif. Namun untuk data yang dapat dikuantifikasikan maka analisisnya secara kuantitatif bahkan dapat pula secara kualitatif. Membahas mengenai analisis data kuatitatif, biasanya yang digunakan adalah analisis statistik. Analisis statistik ini juga terbagi atas analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis yang menggambarkan data-data yang telah terkumpul secara deskriptif sehingga tercipta sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Hal tersebut berarti analisis statistik deskriptif mengakumulasikan data secara deskriptif tanpa menguraikan hubungan, menguji hipotesis, bahkan melakukan penarikan kesimpulan. Adapun yang termasuk dalam teknik analisis statistik deskriptif antara lain: 1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dengan menggunakan analisis ini maka akan dapat diketahui suatu kecenderungan hasil penelitian, apakah termasuk dalam kategori rendah, sedang, atau tinggi. Hal tersebut juga dapat memudahkan dalam menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori dengan syarat untuk setiap data hanya dapat dimasukkan ke dalam satu kategori. 2. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, polygon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel, dan diagram lambang. Penggunaan analisis tersebut adalah untuk mencari ataupun menemukan pola dan hubungan antar variabel dalam penelitian. 3. Perhitungan ukuran tendensi sentral mean, median, dan modus 4. Perhitungan ukuran letak kuartil, desil, dan persentil 5. Perhitungan ukuran penyebaran standar deviasi, varian, range, deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya 49 MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IPS TERPADU Makna terpadu dalam pembelajaran IPS adalah keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari Standar Isi IPS sehingga melahirkan tematopik. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang memadukan materi dari beberapa kajian disiplin ilmu sosial dalam satu tema.Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, efektif, dan efisien Penentuan Tema :  Isu, peristiwa, aktivitas sosial yang berkembang dalam masyarakat.  Potensi utama yang ada di wilayah setempat.  Permasalahan yang terjadi di masyarakatdaerah. 50 MENDESKRIPSIKAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF IDEM NOMOR 6263 51 MELAKUKAN ANALISIS DENGAN TEKNIK ANOVA Analisis varians analysis of variance=ANOVA adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis lebih sering dipakai maupun pendugaan estimation, khususnya di bidang genetika terapan. Kenapa namanya Analysis of variance kenapa bukan analysis of means kan yang mau diuji means atau rata-ratanya?Maksud dari analisis ragam yaitu apabila kita ingin menguji apakah ada perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan membandingkan varians. dengan membandingkan varians itu kita bisa mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak. perbandingan antar varians ini merupakan uji f tadi. 52 MENGANALISIS PROSES ANALISA DATA KUALITATIF Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif 1 [1]. Pengertian Analisis Data Kualitatif Analysis is process of resolving data into its constituent component to reveal its characteristic elements and structure. analisis merupakan proses pemecahan data menjadi komponen-komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu. Menurut Bogdan dan Biglen dalam Moleong, Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang datapat dikelolah, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Seiddel dalam Burhan Bungin mengatakan bahwa analisis data kualitatif prosesnya sebagai berikut: 1. proses mencatat yang menghasilakan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifkasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. 3. Berfkir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan. 4. Membuat temuan-temuan umum. Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik data yang melalui pengakuan subyek pelakukanya. Peneliti dihadapkan kepada berbagai objek penelitian yang semuanya mengahasilkan data yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari obyek penelitian memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga menjadi pemahaman umum. Analisis data kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan. Peneliti dihadapkan kepada data yang diperoleh dari lapangan. Dari data tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga menemukan makna yang kemudian makna itulah menjadi hasil penelitian. Dari beberapa defnisi dan tujuan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya untuk mengungkap makna dari data penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifkasi tertentu. Metode Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang metode dan prosedurnya sudah pasti dan jelas. Ketajaman analisis data kualitatif tergantung kepada kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Peneliti yang sudah terbiasa menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas hasil penelitiannya secara mendalam dan kongkret. Meskipun analisis kualitatif ini tidak menggunakan teori secara pasti sebagaimana kuantitaif, akan tetapi keabsahan dan kevalidan temuannya juga diakui sejauh peneliti masih menggunakan kaidah- kaidah penelitian. Menurut Patton dalam Kristi Poerwandari, yang harus selalu diingat peneliti adalah bagaimanapun analisis dilakukan, peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur- prosedur analisisnya sejujur dan selengkap mungkin 2[6] . Analisis kualitatif juga berbeda dengan kuantitatif yang cara analisis dilakukan setelah data terkumpul semua, tetapi analisis kualitatif dilakukan sepanjang penelitian dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan karena, peneliti kualitatif mendapat data yang membutuhkan analisis sejak awal penelitian. Bahkan hasil analisis awal akan menentukan proses penelitian selanjutnya. 1 2 yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi dan yang terakhir adalah penafsiran data. Proses analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Moleong diatas sangat rumit dan terjadi tumpang tindih dalam tahapan-tahapannya. Tahapan reduksi data sampai kepada tahapan kategorisasi data menurut hemat penulis merupakan satu kesatuan proses yang bisa dihimpun dalam reduksi data. Karena dalam proses ini, sudah terangkum penyusunan satuan dan kategorisasi data. Oleh karena itu, penulis lebih setuju kalau proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data, penyajian atau display data dan kesimpulan atau Verifkasi. 53 MENDESKRIPSIKAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF IDEM NOMOR 5657 54 MENDESKRIPSIKAN LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATAKUALITATIF Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif. Setelah rangkaian data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data dengan prosedur dan teknis pengolahan berikut : 1 Melakukan pemilahan dan penyusunan klasifkasi data; 2 Melakukan penyunting data dan pemberian kode data untuk membangun kinerja analisis data; 3 Melakukan konfrmasi data yang memerlukan verifkasi data dan pendalaman data; dan 4 Melakukan analisis data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian. 55 MENGANALISIS KARAKTERISTIK DARI BEBERAPA METODE PENELITIAN KUALITATIF 56 MENGANALISIS KARAKTERISTIK DARI BEBERAPA METODE PENELITIAN KUANTITATIF Perbedaan Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif 1 DESAIN spesifk, jelas, rinci ditentukan secara mantap sejak awal menjadi pegangan langkah demi langkah DESAIN Umum fleksibel berkembang dan muncul dalam proses penelitian 2 TUJUAN menunjukkan hubungan antar valiabel menguji teori mencari generalisasi yang mempunyai nilai produktif TUJUAN menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif menemukan teori menggambarkan realitas yang kompleks memperoleh pemahaman makna 3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA kuisioner observasi dan wawancara terstruktur TEKNIK PENGUMPULAN DATA participant observation in depth interview dokumentasi triangulasi 4 INSTRUMEN PENELITIAN test, angket, wawancara terstruktur instrument yang telah terstandar INSTRUMEN PENELITIAN peneliti sebagai instrument human instrument buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dan lainnya 5 DATA kuantitatif hasil pengukuran variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen DATA kuisioner deskriptif kualitatif dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain 6 SAMPEL besar representative sedapat mungkin random ditentukan sejak awal SAMPEL kecil tidak representative purposive, snowball berkembang selama proses penelitian 7 ANALISIS setelah selesai pengumpulan data deduktif ANALISIS terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian induktif hipotesis mencari pola, model, thema, teori 8 HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak agar objektif kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN empati, akrab, supaya memperolh pemahaman yang mendalam kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori 9 USULAN DESAIN luas dan rinci literature yang berhubungan dengan masalah, dan variable yang diteliti pprosedur yang spesifk dan rinci data- datanya masalah dirumuskan dengan spesifk dan jelas hipotesis dirumuskan dengan jelas ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan USULAN DESAIN singkat, umum, bersifat sementara literature yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tourpiknik masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis focus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari penelitian 10 KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI? Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI? Setelah tidak ada data yang dianggap barujenuh 11 KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN Pengujian validitas dan realibilitas instrumen KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian 57 MENULIS BUTIR INSTRUMEN KUISIONER SESUAI KAIDAH LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KUESIONER Menurut Meredith D. Gall 2003 Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun dan mengelola kuesioner penelitian

1. Menentukan Tujuan penelitian